Jumat, 09 Mei 2014

RENUNGAN MINGGU JUBILATE 11 MEI 2014 Mazmur 23:1-6





RENUNGAN MINGGU JUBILATE

                                                                                                        Minggu 11 Mei 2014


Menurut  Drs. Timotius Adi Tan, dalam buku Mutiara Mutiara Kasih halaman 38, pada suatu kali, mantan Presiden RI yang pertama, Bung Karno, diundang menghadiri perayaan Natal di Jakarta. Hampir semua orang Kristen yang tinggal di wilayah DKI Jakarta menghadiri perayaan Natal tersebut. Di atas mimbar terpampang dengan jelas tema natal “YESUS ADALAH GEMBALA YANG BAIK”. Nah, pada saat Bung Karno diminta maju ke depan untuk memberikan sambutan, beliau melihat dan membaca tema natal tadi,  “Yesus adalah gembala yang baik”. Kemudian Bung Karno berkata, “Itu salah!”. Tentu saja semua orang yang hadir menjadi tegang dan bingung, karena dalam perayaan natal beliau berkata begitu. Lalu Bung Karno melanjutkan kembali, “Yesus adalah gembala yang baik. Itu keliru! Yesus bukan gembala yang baik, tetapi Yesus adalah gembala yang terbaik!”. Setelah mendengar pernyataan ini, spontan dan serempak semua hadirin memberikan tepuk tangan dengan gegap gempita dan meriah sekali. Soekarno mengakui bahwa Allah adalah gembala yang terbaik. Pernyataan seperti itu yang disampaikan oleh kotbah Minggu ini, dari Mazmur 23.  

Memang benar, kalau dikatakan Allah baik, itu masih kurang tepat. Allah sangat baik. Dalam Mazmur ini disaksikan bahwa Allah adalah gembala yang terbaik dalam kehidupan orang percaya. Sebagai gembala Dia memberikan kebutuhan hidup jasmani dan rohani, kebutuhan hidup sekarang dan kebutuhan hidup kekal. Daud yang diyakini penafsir sebagai pencipta Mazmur ini, memberi kesaksiannya bahwa Tuhan adalah gembala, adalah bersumber dari pengalamannya sebagai gembala. Daud menciptakan Mazmur 23 ini untuk menunjukkan betapa bahagianya hidup orang percaya apabila menjadikan Tuhan sebagai gembala hidupnya.

Pada zaman penciptaan Mazmur ini, seorang gembala di Palestina, mau berkorban untuk keselamatan dombanya. Karena susahnya rumput di antara bebatuan, gembala selalu mencari tempat rumput hijau dan menghantar gembalaannya kesana. Gembala mencari air yang tenang, bukan asal air, untuk diminum dombadombanya. Gembala membaringkan gembalaannya di padang rumput hijau. Gembala membela gembalaannya dengan gada dan tongkat terhadap binatang buas. Karena gembala itu penuh tanggung jawab memelihara dan melindungi domba-dombanya, mereka tidak takut terhadap bahaya. Gembala di Palestina pada zaman dahulu berbeda dengan gembala orang Batak, yang sering memukuli gembalaannya dengan tongkat dan gadanya. Gembala orang Batak, tidak peduli apakah gembalaannya haus atau lapar. Tuhan sebagai gembala, menunjukkan kepedulianNya terhadap umat ciptaanNya. Dia mengorbankan Yesus, untuk keselamatan umat manusia. Karena itu, kita harus percaya terhadap semua firmanNya. Sebagai Gembala yang baik, Tuhan memberikan segalagalanya kepada umat gembalaanNya. Dengan Mazmur 23 ini, kita diajak supaya jangan khawatir tentang kehidupan kita. Pemeliharaan Tuhan nyata dalam hidup kita apabila kita mau mensyukuri hidup, talenta dan pekerjaan yang kita terima dari Tuhan.


Nama minggu ini Jubilate, mengajak kita bersoraksorak karena Tuhan adalah gembala kehidupan kita. Jubilate artinya, bersoraksoraklah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaanNya, muliakanlah Dia dengan pujipujian, Mazmur 66,1. Jubilate, berasal dari bahasa Latin, dari kata “jubilateus”, artinya bersoraksorak dengan sukacita. Seperti hembusan angin di hutan belantara, demikian halnya soraksorak sukacita orang percaya memuji Tuhan, ditengahtengah gelombang dan badai kehidupan. Ditengahtengah kehidupan yang penuh pergumulan dan tekanan, orang percaya senantiasa bersoraksorak memuliakan Tuhan, karena Dia menyatakan diriNya sebagai “gembala” dalam kehidupannya. Kematian dan kebangkitan Yesus menyatakan bahwa Dia adalah Gembala yang baik bagi orang percaya. Seperti gembala yang baik, rela mengorbankan nyawanya demi keselamatan dombanya demikian halnya Tuhan kepada umat manusia, Dia mati di kayu salib, tetapi bangkit pada hari ketiga. Yesus menang, Dia mengalahkan maut dan iblis. Kemenangan Yesus itu yang mendorong kita bersoraksorak dan memuliakan Dia dengan pujipujian.
                                                         
                                                               Selamat Hari Minggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...