Sabtu, 30 Mei 2020

KEBAKTIAN PENTAKOSTA KEDUA DI RUMAH SAJA NEW NORMAL - COVID-19 SENIN, 01 JUNI 2020

TERTIB ACARA
KEBAKTIAN PENTAKOSTA KEDUA DI RUMAH SAJA
NEW NORMAL - COVID-19

HKBP PONDOK GEDE RESORT PONDOK GEDE
Minggu Pentakosta II Senin, 01 Juni 2020
Topik: Tuhan Mendengar Seruan Orang Percaya

(P: Pemimpin Kebaktian ; R: Anggota Keluarga)

Perhatian:
Untuk Nyanyian boleh dipilih Buku Ende, Buku Nyanyian atau menyanyikan kedua-duanya)

1. Marende BE. HKBP. No. 645: 1  Sai Gohi Roha Tondingki F=Do

1.    Ro ma Ho parasiroha sai pagirgir rohangkon,
Mangendehon denggan basa nilehon-Mu di au on.
Tiruonhu ma suruan mangendehon sangap-Mi.
Pujionhu Ho Jahowa partanobatoanhi.

(BN. HKBP)

Datanglah ya, Roh Penghibur, memenuhi hatiku.
Agar hatiku ceria, menyanyikan rahmat-Mu.
Aku mau s’perti malaikat, memuliakan Nama-Mu.
‘Kumemuji Kau Tuhanku, benteng pertahananku.

2. Votum – Introitus – Tangiang (A.XIII/A – D/XI.34)

P:       Di dalam Nama Allah Bapa dan Nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus dan Nama Roh Kudus yang menciptakan langit dan bumi.  Amin.
         
          Dengarlah, Tuhan, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku! Hatiku mengikuti Firman-Mu "Carilah wajah-Ku", maka wajah-Mu kucari, ya Tuhan. Janganlah menyembunyikan wajah-Mu kepadaku. Tuhan adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar? Haleluya!

R:       (Menyanyikan BE. No. 852 F=Do:) Haleluya, haleluya, haleluya!

P:       (Marilah kita berdoa:)

          Ya Tuhan Allah, Bapa kami yang di surga. Karuniakanlah Roh-Mu yang Kudus dan berilah hikmat kebijaksanaan kepada Jemaat-Mu, supaya Firman-Mu yang kudus semakin nyata dan berkembang di dalam hidup kami. Jadikanlah hati hamba-Mu ini dengan penuh sukacita memberitakan Injil Keselamatan itu, agar Jemaat-Mu semakin berkembang di dalam kekudusan. Kuatkanlah hati dan jiwa kami untuk tetap setia mengikut Engkau di dalam iman dan kepercayaan yang benar, oleh karena Anak-Mu Yesus Kristus, Tuhan kami.

R:       Amin.

3. Marende BE. HKBP No. 640: 1 Haholongon Sian Ginjang A=Do

1.    Haholongon sian ginjang, las ni roha na hot i.
Tumpal ni asi ni roha sai bongoti rohangki.
Jesus na gok asi roha dohot haholongon i,
Baen malua, baen martua hami na tahutan i.

(BN. HKBP)

Ya Allah Yang Esa, Kau sumber kebaikan
Pencipta semesta, dan sumber kehidupan
Berilah padaku, jasmani yang segar
Dan jiwaku, ku yang kudus dan benar


4. Hukum Tuhan:  Titah Kelima dan Titah Keenam

         P:  Pembacaan Hukum Tuhan dalam Kebaktian Minggu hari ini yaitu Titah Pertama dan Titah Kedua:
                
             Titah Pertama: Akulah Tuhan Allahmu, seru Tuhan kita. Tidak boleh ada allah lain, kecuali Aku. Titah Kedua: Jangan perbuat bagimu patung yang menyerupai apapun, yang ada di langit, atau yang ada di bumi, atau yang ada di dalam air untuk disembah atau bertaqwa kepadanya.

P:    Marilah kita berdoa memohon kekuatan dari Tuhan.

P+R:     Ya Tuhan Allah, kuatkanlah kami untuk melakukan yang sesuai dengan hukum-Mu. Amin

5. Marende BE. HKBP No. 104: 1 Bongoti ma Rohangku BL 155 F=Do

1.    Bongoti ma rohangku ingani ma au on.
O Tondi, Debatangku pasonang rohangkon.
Na marhabangsa Ho raphon Debata Ama,
Nang Jesus pe Anak-Na, naeng pujionhu do.

(BN. HKBP)

Masuklah di hatiku, berkuasalah penuh
Roh Kudus, Toh Tuhanku, hiburlah jiwaku
Kau dalam tahta-Mu, bersama Allah Bapa
Dan Yesus Putra Bapa, aku memuji-Mu

6. Mengaku Dosa (B.5 – C.2)

P:    Marilah kita merendahkan diri untuk mengaku dosa kita!

Ya Bapa Tuhan kami di surga. Engkau Mahakasih dan benar. Berkat-Mu melimpah dan kekal selama-lamanya. Kasihanilah kami ya Tuhan. Lupakanlah segala kejahatan dan dosa kami. Kami sering berbuat dosa terhadap Engkau dan membangkitkan amarah-Mu karena kami sering melanggar hukum-Mu. Limpahkanlah kasih sayang-Mu kepada kami, dan berkatilah kami dengan pertolongan-Mu. Ya Tuhan Allah sumber kebahagiaan kami, ampunilah segala dosa dan pelanggaran kami di dalam Anak-Mu Tuhan Yesus Kristus Juruselamat kami.

R:    Amin.

P:    Marilah kita mendengar janji Tuhan tentang pengampunan dosa.

Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. Kemuliaan bagi Allah di tempat yang Mahatinggi!

R:    Amin.

7. Marende BE. HKBP No. 169: 1 Ho Sipangolu Au BL 224 Es=Do

1.    Ho Sipangolu au sai topot ma au on.
Sai unang mandaodao Ho sian rohangkon.
Ro Sipangolu ro tibu, baen ma au anak-Mu tutu;
Dohot mudar-Mi buri au, ias songon hapas ma au.
Ias tutu, ias tutu; dohot mudar-Mi buri au,
Ias songon hapas ma au.

(BN. HKBP)

Ya Jurus’lamatku kunjungi hamba-Mu
Jangan berlalu, jauh dari hidupku
Reff.:    Tuhan datanglah padaku, jadikan aku anak-Mu
            Dengan darah-Mu yang kudus, ‘ku bagaikan salju bersih
            Sungguh bersih, sungguh bersih
            Dengan darah-Mu yang kudus, ‘ku bagaikan salju bersih.



8.      Membaca Epistel: Keluaran 35: 30-35

         P:     Marilah kita mendengar Firman Tuhan yang ditetapkan untuk hari Minggu ini. Tertulis dalam Kitab Keluaran 35: 30-35 Dengarlah, TUHAN, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku!
         R:     Hatiku mengikuti firman-Mu: "Carilah wajah-Ku"; maka wajah-Mu kucari, ya TUHAN

         P:     Janganlah menyembunyikan wajah-Mu kepadaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka; Engkaulah pertolonganku, janganlah membuang aku dan janganlah meninggalkan aku, ya Allah penyelamatku

         R:     Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku.
         P:     Tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, dan tuntunlah aku di jalan yang rata oleh sebab seteruku.
         R:     Janganlah menyerahkan aku kepada nafsu lawanku, sebab telah bangkit menyerang aku saksi-saksi dusta, dan orang-orang yang bernafaskan kelaliman

         P:     Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup. Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN. Demikianlah pembacaan Firman Tuhan: Berbahagialah orang yang mendengar Firman Tuhan serta memeliharanya.
        
         R:     Amin.

9.  Marende BE. HKBP No. 753: 1 Di Pardalanan Jesus Di Jolongku Es=Do

1.    Di pardalanan Jesus di jolongku,
Holong ni tangan-Mi manogu au.
Nang di ngolungku Ho do sombaonhu,
Tung sonang mardalan raphon au.
Huboto do tangkas panoguon-Mu,
Diiringiring Ho do langkangki.
Sahat ro di ujung ni pardalanhu,
Togu ma au jonok tu lambung-Mi.

(BN. HKBP)

Tiap langkahku diatur oleh Tuhan
Dan kasih sayang-Mu menuntunku.
Kaulah ‘ku puja sepanjang hidupku
‘Ku tetap senang bersama-Mu.
Reff.:    Kar’na ‘ku tau Kau Tuhan menuntunku
            Ke tempat tinggi Kau menghantarku.
            Sampai ‘ku tiba di akhir jalanku
            Di Surga rumah-Mu ya Allahku.


10.    Pengakuan Iman

         P:      Marilah kita bersama-sama mengaku iman kepercayaan kita, sebagaimana teman-teman seiman di seluruh dunia. Kita bersama-sama mengucapkannya:

         P+J:   Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Maha Kuasa, Khalik langit dan bumi.

                  Aku percaya kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal Tuhan kita. Yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria, yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, yang turun ke dalam kerajaan maut. Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati. Naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapak yang Maha kuasa. Dari sana akan datang kelak, untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.

                  Aku percaya kepada Roh Kudus, dan adanya satu gereja yang Kudus dan Am; Persekutuan orang Kudus; Pengampunan dosa; Kebangkitan daging; dan hidup yang kekal. Amin.

11.    Warta Jemaat + Doa Syafaat

12. Marende BE. HKBP No. 102: 1-2 O Tondi Parbadia i BL 206 Es=Do (Persembahan Ia - Ib)

1. O Tondi Porbadia i bongoti rohanami be, ro sipatiur roha.
     O sondang sian surgo i sondangi rohanami be, tu halalas ni roha.
     Asa masa patupahon pinodahon ni hata-Mu, sai tu hami ma roha-Mu.

2. Ho do silehon roha i di nasa na porsea i, tumpahi rohanami.
     Patogu rohanami be, pasar hataM tu sasude, sai tong dongani hami.
     On pe, sude parrohaon, hatuaon lehonon-Mu, sipujion do goar-Mu.

(BN. HKBP)

1.    Ya Roh Kudus, Kau datanglah,
Sinar Surgawi yang terang, penuhi hati kami.
Ya Sinar kasih yang terang,
Sinari hati yang kelam, Penghibur hati kami.
Ajar kami melakukan penghayatan Firman Tuhan.
B’rilah kami ketekunan.

2.    Kau yang memb’rikan hikmat, t’rang
Menolong umat beriman, teguhkan hati kami
Berikan kami sinar-Mu Tuk memb’ritakan Firman-Mu,
Teguhkanlah umat-Mu.
B’rilah hikmat, pengertian, suka cita,
Kesungguhan, memuliakan-Mu ya, Tuhan

13.    Khotbah: 1 Korintus 2: 1-5

P:   Marilah kita berdoa! Ya Tuhan kuasailah hati dan pikiran kami untuk menerima Firman-Mu yang kudus itu, dalam Nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

Saudara-saudara yang terkasih dalam Nama Tuhan Yesus Kristus!
Firman Tuhan khotbah Pentakosta Kedua hari ini dari kitab Satu Korintus 2: 1-5, mengatakan: Demikianlah pula, ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar. Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah. Demikian Firman Tuhan!

Saudara-saudara yang terkasih!

Rasul Paulus menyinggung isi khotbahnya dan cara khotbahnya. Menurut Paulus Injil Kristus dan hikmat dunia saling kontradiksi dan sama sekali tidak bisa dipadukan. Karena Paulus tidak mau memadukannya, baik isi khotbahnya (ay. 1-2) dan cara khotbahnya (3-4) tidak memenuhi syarat sophia logou (kata-kata yang indah) pada saat itu. Karena Paulus dalam memberitakan Injil yang dia terima, tidak untuk menuruti selera dan kemauan pendengarnya. Karena bagi Paulus, iman bukan soal hikmat manusia dan dengan kemampuan manusia. Melainkan pada kuasa Allah (ay.5).

Ketika rasul Paulus pertama sekali datang di Korintus, dia tidak datang dengan hyperoche (artinya: memiliki sesuatu di atas - secara berlebihan-kata - kata yang indah) dan hikmat dunia (ay. 1b). Di mana hyperoche dan hikmat menjadi syarat utama para orator/pembicara saat itu. Seseorang harus mampu memaparkan materi pikirannya yang tajam dan berpengetahuan yang luas dengan cara menarik bagi sipendengarnya.
Rasul Paulus sadar bahwa dia sedang dalam menyampaikan kesaksian Allah. Karena itu, “Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar. Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.” (ay.3-5).

Apa yang Paulus sampaikan dalam khotbahnya isi materinya adalah misterion (misteri).
Misterion yang Paulus maksud adalah:
1.         Tujuan ilahi yang hanya bisa dinyatakan oleh Allah
2.         Yang paling penting dalam pemberitaan adalah pemberitaan Injil yang adalah karya Allah, bukan kefasihan berbicara dan kepandaian berkhotbah.

Paulus menjelaskan kepada jemaat Korintus sekali pun dia berkhotbah di depan orang banyak tidak seperti yang biasa dilakukan orator ulung saat itu. Berita yang di sampaikannya di rumah-rumah atau di rumah ibadat Yahudi tetap diketahui oleh publik dan hal ini tidak dicapai dengan superioritas perkataan atau superioritas hikmat.
Paulus sungguh mengatakan “aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.” Tidak berarti bahwa Paulus tidak memiliki pengetahuan selain Injil Kristus atau tentang kota Korintus, politik, sosial, ekonomi dan segala isinya.
Kebiasaan para orator saat itu, seperti Motivator Zaman Now terlebih dahulu mempelajari keadaan hidup para pendengar, agar kita tahu apa kebutuhan para pendengar sehingga dengan itu apa yang kita sampaikan menarik, diterima dan menyenangkan bagi pendengar.
Dalam berkhotbah, Paulus tidak mau mempraktekkan cara sedemikian. Karena bagi dia yang terpenting bukan apa yang pendengar yang ingin ketahui, tetapi apa yang mereka harus ketahui! Praktek untuk hanya memuaskan keinginan pendengar, cara itu ditolak oleh Paulus. Dia tidak mau mengorbankan berita yang begitu penting hanya untuk memuaskan keinginan pendengar. Bagi Paulus berita terpenting yang harus disampaikan adalah Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. Meskipun berita itu merupakan kebodohan dan batu sandungan bagi pendengarnya. Berita inilah yang Paulus sampaikan ke mana saja dan di mana saja.
Paulus ada sekitar dua tahun bersama jemaat Korintus. Selama itu pula Paulus memiliki keterbatasan. Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar. Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.
Paulus mengaku semua cara yang Paulus pakai untuk memberitakan Injil Kristus tidak memakai cara retorika kuno. Dan kehadirannya sering diiringi oleh kelemahan pisik, mungkin karena mengalami hukuman demi hukuman, mengalami kesulitan demi kesulitan, mungkin karena pisik Paulus tidak segagah para pengkhotbah lainnya di sekitarnya, dan juga karena pekerjaan yang digelutinya sebagi tukang tenda. Sehingga Paulus mengaku dia kurang menarik menurut standart peretorika saat itu.  Keterbatasan lain yang dimiliki Paulus adalah “probos dan tromos-rasa sangat takut dan gentar”. Karena semua keadaan Paulus ini, dunia pada zaman itu menganggap rendah dan lemah Injil yang diberitakan Paulus.
Paulus menegaskan: “aku datang kepadamu, tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat”. “tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.”

Saudara-saudara,

Prinsip berkhotbah seperti prinsip Paulus ini, sangat jarang dijumpai digunakan dan dimiliki oleh pengkhotbah sekarang ini (zaman now).
Berita penderitaan Kristus, kematian, kebangkitan dan naik ke surga jarang dikhotbahkan. Banyak mimbar lebih sering mengkhotbahkan kemakmuran, millinial trend dan meniru Stand Up Komedi atau semi penyanyi menawarkan gaya hidup materialistik. Kekuatan Roh Kudus untuk hal pertobatan mulai digeser posisinya dengan berbagai mujizat kesembuhan yang kemas dengan sophia logou (kata-kata yang indah) supaya orang luar tertarik.
Gaya khotbah yang berpusat pasa teks firman Tuhan-Alkitabiah diganti dengan khotbah yang membuat jemaat terhibur, tertawa, dengan kefasihan berbicara dan ilutrasi yang lucu.

Dan itu jauh-jauh sebelumnya sudah diingatkan oleh Paulus: “Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.” (2 Tim. 4:3)
Pengkhotbah seperti itu adalah hanya untuk memenuhi hati pendengarnya, bukan untuk memenuhi hati Tuhan. Paulus menyampaikan misteri Tuhan, dan selanjutnya Tuhan mempertobatkan pendengarnya. Dengan khotbah yang demikianlah orang Korintus menjadi pengikut Kristus dan jemaat terpuji tentang kepedulian sosialnya.
Saudara-saudara setelah mendengar firman Tuhan, khotbah ini,
1.    Khotbah yang bagaimana yang Anda suka?
2.    dan Anda kategori pendengar yang mana?
3.    Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan, mati, bangkit, naik ke surga dan Rohnya Tercurah untuk kita. Amin.

Marilah kita berdoa:

Ya Tuhan Allah Bapa kami melalui Yesus Kristus! Tuhan ajarilah kami yang berdosa ini, untuk bertobat, meninggalkan segala pekerjaan dosa kami dan kembali kepada-Mu, sambil menantikan dengan tekun kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Tolonglah kami, penuhilah kami dengan cinta kasih-Mu, walau di tengah terpadaan Pandemi Covid-19 penerapan New Normal ini.
Tolonglah bangsa-bangsa di dunia. Tolonglah Presiden kami bapak Jokowi dan semua yang membantunya, TNI, Polri, para medis, sukarelawan untuk kuat dan berhasil mengatasi kesulitan dampak pandemi Virus Corona (Covid-19). Dan solusi pasca pandemi Virus Corona (Covid-19) penerapan New Normal. Hiburkanlah keluarga para korban Virus Corona di mana pun mereka berada. Berilah setiap rakyat Indonesia hati yang mau taat kepada kebijakan Protokoler Kesehatan yang diterapkan pemerintah di tempatnya masing-masing tujuan memutus rantai penyebaran Virus Corona (Covid-19). Berilah kekuatan dan kesembuhan kepada jemaat gereja-Mu yang sedang dalam perawatan karena sakit: St. R. Ch. Hutasoit, Martinus Hutasoit, Yanti Hutasoit, Javiktor Pasaribu, Ny. Drs. H. Siregar br. Aritonang, Ny. Siregar br. Simamora, F. Simatupang, Ny. Lumbantungkup br. Sinaga…. Berilah kami apa yang kami perlu untuk hidup sehat seperti yang Engkau inginkan. Kasihanilah kami Tuhan, berilah kami selamat di dalam Nama Tuhan Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

14. Marende BE. HKBP No. 670: 1-2 Tarbege Soara na Joujou G=Do (Papungu Pelean II)

1.    Tarbege soara na joujou: Tongos ma sondangmi.
       Tung torop parbegu di na holom i, tongos ma sondangmi.
       Tongos ma Barita na Uli mandungoi na modom i,
       Tongos ma Barita na Uli mandungoi na modom i.

2.    Tarbege ma angguk na joujou: Tongos ma sondangmi.
       Taurupi ma angka na lilu i, tongos ma sondangmi.
       Tongos ma Barita na Uli mandungoi na modom i,
       Tongos ma Barita na Uli mandungoi na modom i.

(BN. HKBP)

1.    Bergema suara dari seberang, kirimlah terang-Mu.
       Banyak jiwa dalam dosa mengerang, kirimlah terang-Mu.
       Reff:   Kirimlah t’rang injil kabar baik, menerangi yang kelam.
                 Kirimlah t’rang injil kabar baik bangunkan yang terlelap.

2.    Dengarkan jeritan dari negri jauh, kirimkan terang-Mu.
       Bantuanmu yang terbaik berikanlah, kirimlah terang-Mu.
       Reff:   Kirimlah t’rang injil kabar baik, menerangi yang kelam.
                 Kirimlah t’rang injil kabar baik bangunkan yang terlelap.

15.   Doa Persembahan – Bapa kami – Berkat

P:    Marilah kita berdoa untuk menyerahkan persembahan kita kepada Tuhan: Ya Allah, Bapa kami yang di surga. Kami mengaku bahwa Tuhan adalah sumber dari segala karunia yang melimpah dalam kehidupan kami masing-masing. Sebahagian daripada karunia itu, kami serahkan kembali sebagai persembahan kepada Tuhan. Terimalah dan berkatilah persembanan umat-Mu ini, agar dapat kami pergunakan untuk pekerjaan dan pelayanan Kerajaan Tuhan di dunia ini. Bukalah hati kami untuk mengenal betapa banyak berkat dan karunia yang kami peroleh dari Tuhan, supaya kami senantiasa bersyukur kepada-Mu di dalam Nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin .

         J:       (Menyanyikan:) BN. HKBP No. 204: 2 BL. 73 Bes=Do

Tuhan karunia-Mu, roh dan jiwaku semua.
Nyawa juga hidupku, harta milikku semua.
Kuserahkan pada-Mu, untuk selama-lamanya.

P:    Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga telah mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami ke dalam percobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat.

J:     (menyanyikan BE. 841 Es=Do:) Karena Engkau punya Kerajaan dan Kekuasaan dan Kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

P:    (Jika Majelis Tahbisan yang memimpin kebaktian baiklah ia memberi berkat ini. Jika tidak, langsung menyanyikan: Amin, amin, amin).

                  "Tuhan memberkati kita dan melindungi kita, Tuhan menyinari kita dengan wajah-Nya dan memberi kita Kasih karunia, Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepada kita dan memberi kita damai sejahtera".

         J:       (menyanyikan BE. 845: Es=Do:) Amin, amin, amin.


Persembahan boleh dikirimkan ke:

1. Rekening Britama Cab. Pond Gede No. 038501000630566
2. Tabungan BNI No. 1919667770

Jumat, 29 Mei 2020

KEBAKTIAN MINGGU PENTAKOSTA DI RUMAH SAJA NEW NORMAL COVID-19 MINGGU, 31 MEI 2020

TERTIB ACARA

KEBAKTIAN MINGGU PENTAKOSTA DI RUMAH SAJA
NEW NORMAL COVID-19
HKBP PONDOK GEDE RESORT PONDOK GEDE
Minggu Pentakosta Pertama, 31 Mei 2020

Topik: Roh Yang Menuntun

(P: Pemimpin Kebaktian ; R: Anggota Keluarga)

Perhatian:
Untuk Nyanyian boleh dipilih Buku Ende, Buku Nyanyian atau menyanyikan kedua-duanya)

1. Persiapan Ibadah

2. Panggilan Beribadah

P:    Selamat Hari Minggu Pentakosta untuk kita semua! Saudara-saudara yang kekasih di dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, Minggu kita hari ini dinamai Minggu Pentakosta (Turunnya Roh Kudus) Hari kelimapuluh setelah Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Terpujilah Tuhan yang telah menggenapi janji-Nya, seperti yang tertulis di Yohanes 14: 16-17 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.”

R:    Yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.

P:    Penggenapan janji Tuhan adalah tanda Kasih-Nya kepada orang percaya, karena Tuhan tidak rela meninggalkan umat-Nya seperti yatim piatu. Turunnya Roh Kudus, itulah yang mengajarkan, mengingatkan, membimbing dan menuntun setiap orang percaya untuk melakukan Firman-Nya.

R:    Rohlah yang memberi hidup, daging tidak berguna; Firman Tuhan yang disampaikan kepada kita adalah Roh dan Hidup.

P:    Marilah kita rayakan hari turunnya Roh Kudus dengan membuka hati dan pikiran agar Roh Kudus menguasai kita, untuk memuji dan memuliakan Tuhan. Kita bernyanyi BE. HKBP No.102: 1-2 O Tondi Parbadia Bongoti

1. Bernyanyi BE. HKBP. No.102: 1-2  O Tondi Parbadia Bongoti BL 206 Es=Do

1.    O Tondi Parbadia i, bongoti rohanami be, ro sipatiur roha.
       O sondang sian surgo i, sondangi rohanami be, tu halalas ni roha.
       Asa masa patupahon pinodahon ni hata-Mu, sai tu hami ma roha-Mu.
--- Berdiri ---
2.    Ho do silehon roha i di nasa na porsea i, tumpahi rohanami.
Patogu rohanami be, pasar hataM tu sasude, sai tong dongani hami.
On pe, sude parrohaon, hatuaon lehonon-Mu, sipujion do goar-Mu.

(BN. HKBP)

1.    Ya Roh Kudus, Kau datanglah, sinar surgawi yang terang,
Penuhi hati kami. Ya Sinar Kasih yang terang,
Sinari hati yang kelam, Penghibur hati kami.
Ajar kami melakukan penghayatan Firman Tuhan.
B’rilah kami ketekunan.

--- Berdiri ---

Kau yang memb’rikan hikmat, t’rang
Menolong umat beriman, teguhkan hati kami
Berikan kami sinarMu, tuk memb’ritakan FirmanMu
Teguhkanlah umatMu, b’rilah hikmat, pengertian,
Sukacita, kesungguhan memuliakanMu ya, Tuhan.





2. Votum – Introitus – Tangiang

         P:      Di dalam Nama Allah Bapa dan Nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus dan Nama Roh Kudus yang menciptakan langit dan bumi.

         R:      Amin.

         P:      Demikianlah Firman Tuhan Allah: "Kamu akan kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu, dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Rohku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-praturan-Ku dan melakukannya. Haleluya!

         J:       (Menyanyikan BE. No. 852 F=Do:) Haleluya, haleluya, haleluya!

         L:      (Marilah kita berdoa:)
                  Ya Tuhan Allah Bapa kami! Engkau yang mengajar dan menerangi hati orang-orang percaya melalui Roh Kudus. Bukalah mata hati kami juga dengan Roh-Mu, agar kehidupan kami sesuai dengan kehendak-Mu, dan hati kami penuh damai dan sukacita, dalam Tuhan Yesus Kristus.

         R:      Amin. -duduk-

3. Bernyanyi  BE. HKBP No. 640: 1+3 Haholongon Sian Ginjang A=Do

1.    Haholongan sian ginjang las ni roha na hot i
Tumpal ni asi ni roha sai bongoti rohangki,
Jesus na gok asi roha dohot haholongon i
Baen malua baen martua hami natahutan i.
                   
3.    Sipalua na sun gogo lehon tu au ngolu-Mi
Ro ma Ho sai marsihohot mangingani joro-Mi
Asa Ho husomba hami raphon pardisurgo i
Rap mamuji mangoloi, Ho di hasangapon-Mi.

(BN. HKBP)

         1.     Kasih Allah dari Surga, sukacita yang baka.
Roh Penghibur dari surga, umat-Mu penuhilah.
Yesus Kau berlimpah rahmat, penuh kasih dan setia.
B’rilah damai dan bahagia bagi umat yang resah.

         3.     Jurus’lamat Maha Kuasa kasihani umat-Mu
                 Datanglah senantiasa, tinggal dalam umat-Mu
                 Kami bersama malaikat datang sujud menyembah
                 Beribadah, menyanyikan nama-Mu selamanya

4. Hukum Tuhan:  Titah Ketiga dan Titah Keempat

         P:     Pembacaan Hukum Tuhan dalam Kebaktian Minggu hari ini yaitu Titah Ketiga Titah Keempat:
                
                 Titah Ketiga: Jangan menyebut nama Tuhan Allah dengan sembarangan, karena Allah akan menghukum orang yang menyalahgunakan nama-Nya.
                 Titah Keempat: Ingat dan sucikanlah hari yang dikuduskan itu. Lakukanlah segala pekerjaanmu di dalam enam hari; tetapi pada hari ketujuh ialah Sabbat bagi Allah Tuhanmu. Engkau tidak boleh bekerja pada hari itu, juga anakmu laki-laki atau perempuan, pembantu laki-laki atau perempuan, ternakmu atau orang lain yang berada di tempat kediamanmu. Sebab allah menciptakan langit dan bumi dan segala isinya di dalam enam hari. Kemudian ia beristirahat pada hari ketujuh. Itulah sebabnya allah memberkati hari itu dan menguduskannya.

P:    Marilah kita berdoa memohon kekuatan dari Tuhan.

P+R:     Ya Tuhan Allah, kuatkanlah kami untuk melakukan yang sesuai dengan hukum-Mu. Amin

5. Bernyanyi BE. HKBP No. 104: 3+8 Bongoti ma Rohangku BL. 155 F=Do

3.       Ndang dung marhatigoran pardosa au hian
          Ndang dung marhasonangan na mate au hian
          Di pandidion i dibonom Ho dosangku
          Tu mudar ni Tuhanku ias au ala nii.

--- Berdiri ---

8.       Pagirgir rohanami mangalo dosa i
          Tambai ma gogonami  di pangunjunan i.
          Dongani  hami on mangalo musunami
          Sai unang olo hami saor tu portibi on

(BN. HKBP)

        3.        Hatiku tidak jujur, karena dosaku
              Dan tak merasa nyaman, karna maut mencekam
              Di dalam baptisan, dosaku kau benamkan
              Ke dalam kematian, dan kebangkitan-Mu
--- Berdiri ---
8.    Berilah pertolongan, melawan seteru
       Di dalam pencobaan, teguhkan hatiku
       Temani umat-Mu, kuatkanlah imanku
       Sehingga tak terpikat, dirayu penyesat

6. Mengaku Dosa

P:    Marilah kita merendahkan diri untuk mengaku dosa kita!
Ya Tuhan Allah Bapa kami yang Mahakuasa. Kami berseru dan memanggil nama-Mu karena kami susah dan gelisah mengingat segala dosa dan kejahatan kami. Kasihanilah kami orang berdosa ini.

R:    Kepada-Mu ya Tuhanku, ‘kucurahkan hidupku.
       O, dengarkanlah doaku, tangis dan jeritanku.

P:    Ya Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah datang ke dunia menjadi manusia, mati dan bangkit kembali serta naik ke surga untuk membela dan menyelamatkan kami. Kasihani dan kuatkanlah iman kami untuk bersyukur kepada-Mu. Ya, Roh Kudus penghibur orang yang berduka.

R:    Aku menyesal ya, Tuhan, atas semua dosaku
       Banyak waktuku terbuang, kar’na kelalaianku.
P:       Sembuhkanlah kami dari segala penyakit dan penderitaan kami karena dosa. Tinggallah bersama kami agar kami senantiasa bergembira dan penuh gairah melakukan kehendak-Mu. Engkaulah sumber pengasihan dan pengampunan, janganlah lupakan kami. Dengarlah doa permohonan kami ini ya Allah, Bapa Anak dan Roh Kudus. Amin.

R:       Aku bertekad Tuhanku, akan taat pada-Mu.
          Surga itu tujuanku, Tuhan, tuntun langkahku.

P:       Marilah kita mendengar janji Tuhan tentang pengampunan dosa. Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. Kemuliaan bagi Allah di tempat yang Mahatinggi!

R:       Amin.

7. Bernyanyi BE. HKBP No. 109:1 Sai Songgopi hami on BL. 78 As=Do

1.    Sai songgopi hami on, ale Tondi Parbadia.
Sai ajari ma tongtong, hami on huhut paria.
Martangiang tu Tuhanta, asa tongtong oloan-Na.

(BN. HKBP)

1.     Turunlah ya Roh Kudus, penuhilah jemaat-Mu.
Ajar kami bertekun, beribadah kepada-Mu.
Dengarkanlah permohonan, doa umat dikabulkan.

8.      Membaca Epistel: Galatia 5: 16-26

         P:     Marilah kita mendengar Firman Tuhan yang ditetapkan untuk hari Minggu ini. Tertulis dalam Kitab Galatia 5: 16-26 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging

         R:     Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging

         P:     Karena keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
         R:     Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
         P:     Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,

         R:     Penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
         P:     Kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

         R:     Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,

         P:     Kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

         R:     Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya

         P:     Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki. Berbahagialah orang yang mendengar Firman Tuhan serta memeliharanya.
        
         R:     Amin.

9.  Bernyanyi BE. HKBP No. 569: 1-2 O Debata Tung Logang do Rohangku Bes=Do

1.    O Debata tung longang do rohangku,
Molo hubereng na tinompa-Mi,
Saluhut bintang, hilap dohot ronggur,
Manghatindanghon hasangapon-Mi,
Marende au Tuhan mamuji Ho. O, Debata, sangap do Ho.
Marende au Tuhan mamuji Ho. O, Debata, sangap do Ho.

--- Berdiri ---
2.    Di ladang di adaran dohot tombak,
Marende pidong tung mansai sonang
Punsu ni dolok, sunge dohot rura,
Mamaritahon sangap-Mi Tuhan.
Marende au Tuhan mamuji Ho. O, Debata, sangap do Ho.
Marende au Tuhan mamuji Ho. O, Debata, sangap do Ho.

(BN. HKBP)

1.    Ya, Allahku hatiku sungguh heran,
Melihat ciptaan-Mu yang besar.
Di jagad raya bintang gemerlapan,
Memuliakan nama-Mu Tuhan
Ref.:     :,: Maka jiwaku pun memuji-Mu,
            Sungguh besar Kau Allahku :,:
--- Berdiri ---

2.    Di hutan, di lembah, dan sawah ladang,
Burung bernyanyi amatlah senang
Dan puncak gunung, sungai dan lautan,
Memuliakan nama-Mu, Tuhan.
Ref.:     :,: Maka jiwaku pun memuji-Mu,
        Sungguh besar Kau Allahku :,:

10.    Pengakuan Iman

         P:      Marilah kita bersama-sama mengaku iman kepercayaan kita, sebagaimana teman-teman seiman di seluruh dunia. Kita bersama-sama mengucapkannya:

         P+J:   Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Maha Kuasa, Khalik langit dan bumi.

                  Aku percaya kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal Tuhan kita. Yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria, yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, yang turun ke dalam kerajaan maut. Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati. Naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapak yang Maha kuasa. Dari sana akan datang kelak, untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.

                  Aku percaya kepada Roh Kudus, dan adanya satu gereja yang Kudus dan Am; Persekutuan orang Kudus; Pengampunan dosa; Kebangkitan daging; dan hidup yang kekal. Amin.

11.    Warta Jemaat + Doa Syafaat

12.    Menyanyi BE. HKBP No. 106: 1… Ale Tuhan Amanami
        BL.176 (Persembahan Ia - Ib)

1. Ale Tuhan Amanami na marholongroha  i.
Suru Tondi-Mi tu hami angka na tinogu-Mi
Paimbaru tondingki gabe joro-Mi ma i.
Sai oloi pangidoanku sian asi ni roha-Mu.

2. Ndang adong hangoluanku anggo so ro Tondi-Mi
Maringanan di rohangku jala ndang margogo i.
Patupahon hata-Mi pasangaphon goar-Mi
Sai tongtong holom rohangku molo  so patiuron-Mu.

(BN. HKBP)

1. Allah Bapa maha kasih, curahkanlah Roh Kudus.
Dan penuhi hati kami, umat yang Engkau tebus.
Baharui jiwaku, jadi bait-Mu yang kudus.
Ya, dengarkanlah doaku, demi kasih setia-Mu.

2. ‘Ku tak dapat melakukan, apapun kehendak-Mu
Jika Roh Kudus-Mu Tuhan, tidak ada padaku
Dengan pertolongan-Mu, ‘ku memuji namaMu
Jika sinar-Mu tak datang, ‘ku di dalam kegelapan




13.    Khotbah: Yesaya 63: 11-14

P:      Marilah kita berdoa! Ya Tuhan kuasailah hati dan pikiran kami untuk menerima Firman-Mu yang kudus itu, dalam Nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

Saudara-saudara yang terkasih dalam Nama Tuhan Yesus Kristus!
Firman Tuhan khotbah Minggu Pentakosta Pertama hari ini dari kitab Yesaya 63: 11-14, mengatakan: Lalu teringatlah mereka kepada zaman dahulu kala, zaman Musa, hamba-Nya itu: Di manakah Dia yang membawa mereka naik dari laut bersama-sama dengan penggembala kambing domba-Nya? Di manakah Dia yang menaruh Roh Kudus-Nya dalam hati mereka; yang dengan tangan-Nya yang agung menyertai Musa di sebelah kanan; yang membelah air di depan mereka untuk membuat nama abadi bagi-Nya; yang menuntun mereka melintasi samudera raya seperti kuda melintasi padang gurun? Mereka tidak pernah tersandung, seperti ternak yang turun ke dalam lembah. Roh TUHAN membawa mereka ke tempat perhentian. Demikianlah Engkau memimpin umat-Mu untuk membuat nama yang agung bagi-Mu. Demikian Firman Tuhan!

Saudara-saudara yang terkasih!

Berita terbaru mengatakan, bahwa Virus corona penyebab Covid-19 tak akan bisa hilang total, hanya bisa dikontrol. Layaknya TBC, Demam Berdarah dan Malaria, dll. Adaptasi dengan 'New Normal' menjadi jalan keluar untuk memutus mata rantai penularan infeksi virus corona.

Situasi Covid-19 ini membuat situasi tidak normal, banyak perubahan. Kita terpaksa menggunakan masker, hand sanitizer, physical distancing. Belakang ini itu semua, menjadi sebuah kondisi normal yang baru (New Normal).
Badan Kesehatan Dunia (WHO), minggu lalu menyatakan bahwa Covid-19 ini akan terus ada di dunia selamanya. Jadi tidak ada pilihan lagi! Kita harus pakai gaya hidup New Normal. Beradaptasi dengan 'New Normal' menjadi salah satu jalan keluar untuk memutus mata rantai penularan virus corona penyebab Covid-19. Menerapkan protokol kesehatan demi mencegah Covid-19 menjadi salah satu unsur penting.
Pola hidup sehat dan bersih. Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air, menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruang, menghindari menyentuh wajah saat tangan dirasa kotor, menghindari kerumunan, serta menjaga jarak fisik atau menerapkan physical distancing. Juga menjaga pola makan dan memperhatikan kecukupan nutrisi yang dibutuhkan. Tidur teratur dalam waktu yang cukup,  demi menjaga daya tahan tubuh. Orang dewasa disarankan untuk tidur selama 7-8 jam setiap malam.
Istilah 'New Normal' sendiri merujuk pada cara atau gaya hidup baru yang mencoba 'berdamai' dengan keberadaan virus SARS-CoV-2 di tengah masyarakat. Berdamai dengan virus corona, bukan berarti bersalaman dengan Covid-19". Begitulah keadaan kita sekarang.

Kalau betul Virus Covid-19 adalah hasil rekayasa manusia ataupun Virus alami, seruan Yesaya ini sungguh menguatkan kita.

Hal yang paling menyakitkan dalam suatu hubungan adalah saat seseorang merasa tidak ‘diperdulikan’, tidak ‘disayangi’ dan tidak ‘diperhatikan’. Betapa pedihnya hati kita bila hal itu terjadi, misalnya dalam suatu hubungan keluarga, hubungan kerja, hubungan asmara. Kekasih hati yang selama ini mencurahkan perhatian dan kasih sayangnya, “berpaling” tidak perduli lagi.

Bangsa Israel menyadari dan menyesali dosa dan kesalahannya karena berpaling dari pengasihan Allah. Oleh karena dosa-dosa itu, mereka merasakan Allah tidak lagi mau perduli kepada mereka. Allah berdiam diri, dan jauh dari mereka. Karenanya nabi Yesaya, mewakili bangsa Israel berdoa memohon belas kasihan agar Allah mau menunjukkan lagi kasih sayang-Nya pada bangsa Israel. Dan nabi Yesaya yakin bahwa kasih setia Allah yang dulu pernah bangsa itu nikmati, tidak pernah benar-benar hilang dari mereka. Karena Allahlah yang mengangkat dan menggendong mereka (ay.9), menyertai, menuntun (ay.12) dan menaruh Roh Kudus dalam hati mereka (ay.11). Bahkan ketika mereka memberontak, Allah sendiri bertindak menyelamatkan dan menebus mereka dalam kasih setia dan belas kasihan-Nya.

Nabi Yesaya memohon di dalam doanya agar Allah kiranya mau turun ke bumi, memulihkan bangsa Israel. Membangunnya kembali menjadi suatu bangsa kebanggaan Allah. Kembali membuat keajaiban-keajaiban yang membawa kemenangan bagi bangsa pilihan-Nya itu.

Saudara-saudara,

Dinamika kehidupan kita sebagai anak-anak Tuhan mirip dengan jatuh bangunnya umat Israel. Kita begitu mudah melupakan kasih setia Tuhan dan melakukan perbuatan yang mendukakan Roh Kudus. Kadang hal itu membuat  Allah `terpaksa' menghukum kita dengan membiarkan melakukan sekehendak hati kita, dan akhirnya kita mendapat konsekwensinya. Kemudian kita tidak kuat dengan apa yang terkadi akibat udari ulah kita sendiri, lalu kita seperti Israel teringatlah apa yang pernah Tuhan lakukan pada zaman dahulu.

Puji Tuhan, kasih setia-Nya tidak pernah berubah. Ia tetap mengasihi kita, menyertai kita, dan membela kita terhadap perlakuan tidak benar dari musuh-musuh kita. Kasih Allah nyata melalui darah Kristus yang dicurahkan. Darah yang membasuh dosa-dosa kita itu memungkinkan kita mengalami pengampunan dan merasakan kembali kasih setia-Nya. Allah sendiri telah datang mengasihi kita. Saat kita berontak kepada-Nya, Ia berharap kita segera bertobat. Melalui pertobatan, Ia akan memulihkan dan menyelamatkan kita. Khotbah Minggu Pentakosta di tengah penerapan New Normal sekarang ini, mengajak kita untuk bertobat, meninggalkan segala pekerjaan dosa kita dan kembali kepada-Nya, sambil menantikan dengan tekun kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Amin.

Marilah kita berdoa:

Ya Tuhan Allah Bapa kami melalui Yesus Kristus! Terpujilah Engkau Allah di dalam Yesus Kristus, melalui Engkau semua diciptakan. Terpujilah Engkau, Roh Kudus. Dengan sinar cahaya-Mu Engkau membimbing dunia ini menuju cinta Allah Bapa.
Tuhan ajarilah kami yang berdosa ini, untuk bertobat, meninggalkan segala pekerjaan dosa kami dan kembali kepada-Mu, sambil menantikan dengan tekun kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Tolonglah kami, penuhilah kami dengan cinta kasih-Mu, walau di tengah terpadaan Pandemi Covid-19 penerapan New Normalini.
Tolonglah bangsa-bangsa di dunia. Tolonglah Presiden kami bapak Jokowi dan semua yang membantunya, TNI, Polri, para medis, sukarelawan untuk kuat dan berhasil mengatasi kesulitan dampak pandemi Virus Corona (Covid-19). Dan solusi pasca pandemi Virus Corona (Covid-19) penerapan New Normal. Hiburkanlah keluarga para korban Virus Corona di mana pun mereka berada. Berilah setiap rakyat Indonesia hati yang mau taat kepada kebijakan Protokoler Kesehatan yang diterapkan pemerintah di tempatnya masing-masing tujuan memutus rantai penyebaran Virus Corona (Covid-19). Berilah kekuatan dan kesembuhan kepada jemaat gereja-Mu yang sedang dalam perawatan karena sakit: St. R. Ch. Hutasoit, Martinus Hutasoit, Yanti Hutasoit, Javiktor Pasaribu, Ny. Drs. H. Siregar br. Aritonang, Ny. Siregar br. Simamora, F. Simatupang, Ny. Lumbantungkup br. Sinaga…. Berilah kami apa yang kami perlu untuk hidup sehat seperti yang Engkau inginkan. Kasihanilah kami Tuhan, berilah kami selamat di dalam Nama Tuhan Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

14. Bernyanyi BE. HKBP No. 105: 1… Ro ma Tondi Porbadia BL. 86 G=Do (Persembahan II-Pekabaran Injil - Zending HKBP)
           
1.    Ro ma Tondi Porbadia Debatangku situtu.
Rohanami ma paria mangoloi hataM burju.
Sai sondangi ma tongtong rohanami na holom.

2.    Lehon ma di rohanami hapistaran na sintong.
Asa tung huboto hami marparange di joloM.
Sian haliluon pe sai palua hami be.

(BN. HKBP)

1.    Datanglah Kau ya Roh Kudus, Kaulah Allah Tuhanku.
Agar hati kami tulus, melakukan firman-Mu.
B'ri terang-Mu Tuhanku, menyinari hatiku.

2.    Ajarkan kebenaran-Mu, dalam hati umat-Mu
Agar hati kami tulus, layak di hadapan-Mu
Jauhkanlah seteru, dari kami umat-Mu


15.   Doa Persembahan – Bapa kami – Berkat

P:    Marilah kita berdoa untuk menyerahkan persembahan kita kepada Tuhan: Ya Allah, Bapa kami yang di surga. Kami mengaku bahwa Tuhan adalah sumber dari segala karunia yang melimpah dalam kehidupan kami masing-masing. Sebahagian daripada karunia itu, kami serahkan kembali sebagai persembahan kepada Tuhan. Terimalah dan berkatilah persembanan umat-Mu ini, agar dapat kami pergunakan untuk pekerjaan dan pelayanan Kerajaan Tuhan di dunia ini. Bukalah hati kami untuk mengenal betapa banyak berkat dan karunia yang kami peroleh dari Tuhan, supaya kami senantiasa bersyukur kepada-Mu di dalam Nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

         J:       (Menyanyikan:) BN. HKBP No. 204: 2 BL. 73 Bes=Do

Tuhan karunia-Mu, roh dan jiwaku semua.
Nyawa juga hidupku, harta milikku semua.
Kuserahkan pada-Mu, untuk selama-lamanya.

P:    Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga telah mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami ke dalam percobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat.

J:     (menyanyikan BE. 841 Es=Do:) Karena Engkau punya Kerajaan dan Kekuasaan dan Kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

P:    (Jika Majelis Tahbisan yang memimpin kebaktian baiklah ia memberi berkat ini. Jika tidak, langsung menyanyikan: Amin, amin, amin).

                  "Tuhan memberkati kita dan melindungi kita, Tuhan menyinari kita dengan wajah-Nya dan memberi kita kasih karunia, Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepada kita dan memberi kita damai sejahtera".

         J:       (menyanyikan BE. 845: Es=Do:) Amin, amin, amin.


Persembahan boleh dikirimkan ke:

1. Rekening Britama Cab. Pond Gede No. 038501000630566
2. Tabungan BNI No. 1919667770

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...