Sabtu, 03 Mei 2014

Renungan Minggu - 06 April 2014

RENUNGAN MINGGU JUDIKA

Judika, artinya berilah keadilan kepadaku ya Allah. Dalam bahasa Batak arti Judika, “Luluhon ahu ale Jahowa.” Menurut kamus Batak Jerman tulisan Dr.J.Warneck, luluhon artinya membalas. Dari pengertian kata luluhon itu, Judika berarti: Balaskan Tuhan ketidak-adilan yang saya alami. Minggu Judika mengingatkan, jangan membalas kejahatan dengan kejahatan. 
Bila kita menderita akibat kesetiaan kepada Yesus, kita serahkan kepada Tuhan, karena Dia lebih mampu membalasnya. Penutupan, penyegelan gereja yang dialami beberapa gereja di Indonesia saat ini, kita serahkan kepada Tuhan. Penderitaan yang dialami orang Kristen pada saat terakhir ini di negara kita, kita serahkan kepada Tuhan, Dia lebih berkuasa membalasnya. Sehubungan dengan itu yang disampaikan kotbah minggu ini, Yehezkiel 37, 1-14. Ketika nabi Yehezkiel mengalami penderitaan, dia tidak memikirkan pembalasan; dia menyerahkan pembalasan itu kepada Tuhan, karena dia percaya Tuhan mampu dan berkuasa membalasnya. Yehezkiel percaya bahwa Tuhan memberi keadilan kepadanya. 

Minggu Judika mengingatkan, bahwa Tuhan memberi keadilan kepada kita, apabila kita percaya kepadaNya. Bersama dengan bangsa Israel, nabi Yehezkiel ikut merasakan penderitaan di Babel. Karena penindasan yang dialami bangsa Israel, mereka menjadi putus asa. Menurut mereka, mereka tidak mungkin bebas dari penjajahan itu. Karena mereka tidak berpengharapan lagi, hidup mereka digambarkan seperti tulang tulang kering yang tidak berguna. Namun, oleh Tuhan mereka boleh menjadi hidup dan berkekuatan apabila mereka percaya kepadaNya. Dengan nubuatan itu bangsa Israel disadarkan bahwa sebenarnya Tuhan berkuasa melepaskan mereka dari Babel. Mereka disadarkan bahwa bukan penguasa dunia yang melepaskan mereka keluar dari Babel, tetapi Jahwe. Minggu Judika mengingatkan, bukan Pemerintah, bukan DPR menjadi sumber kebebasan kepada umat Kristen di Indonesia, tetapi Tuhan. Pemerintah dan DPR hanya alat Tuhan. Karena itu jangan salah pilih dalam Pemilu mendatang. Pilihlah orang yang takut akan Tuhan. 

Tuhan pasti mengakhiri penderitaan kita dengan sukacita. Kita harus berharap bahwa di balik penderitaan ada sukacita; badai pasti berlalu. Tuhan memberikan keadilan kepada kita apabila kita tabah dalam penderitaan. Kehidupan bangsa Israel diumpamakan seperti tulang-tulang kering yang dihidupkan kembali. Maksudnya, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Segala kemungkinan bisa terjadi apabila kita tabah menjalani hidup ini. Seperti dikatakan pepatah: “Berakitrakit ke hulu berenangrenang ke tepian, bersakitsakit dahulu bersenangsenang kemudian.” Demikian halnya orang yang tabah dalam penderitaan, pada akhirnya pasti menerima sukacita dari Tuhan. Penderitaan dijalani dengan tabah dalam perjuangan, karena tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. 

Isac Newton, ahli Fisika yang terkenal itu, pernah berdiskusi dengan mahasiswanya tentang kebangkitan orang mati. “Bagaimana mungkin manusia yang sudah mati, yang sudah menjadi abu yang dimakamkan di kuburan ini boleh bangkit kembali”, kata mahasiswanya kepada Izac Newton, ketika mereka lewat di satu tempat pemakaman. Lalu Izac Newton mengambil serbuk besi dari tas-nya dan menaburkannya di jalan; Kemudian Izac Newton bertanya, “Apakah serbuk besi ini boleh dikumpulkan kembali?”. “Tidak mungkin lagi!”, jawab mahasiswa. Izac Newton mengambil magnit dari tasnya dan mendekatkan magnit itu ke serbuk besi. Mahasiswa heran karena semua serbuk besi bisa dikumpulkan kembali. “Apabila magnit ini bisa mengumpulkan kembali serbuk besi ini, maka lebih dari itu kemampuan Tuhan membangkitkan tulang tulang yang sudah menjadi abu ini, dan hidup kembali dalam tubuh yang baru”, kata Izac Newton meyakinkan mahasiswanya yang tidak percaya itu. 

Minggu Judika mengingatkan kita, Tuhan mampu membalas kejahatan yang dialami umatNya. Tuhan memberi keadilan kepada umatNya. 

Selamat Hari Minggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...