Sabtu, 27 September 2014

Peserta Koor Anak Sekolah Minggu dan Koor Gabungan HKBP Pondok Gede

Latihan Terakhir dan Doa Bersama Pemberangkatan 

Peserta Koor Anak Sekolah Minggu dan Koor Gabungan HKBP Pondok Gede 

ke Festival Koor Jubileum 50 Tahun HKBP Keramat Jati 

Minggu, 28 September 2014



Koor Anak Sekolah Minggu


                                                           Koor Anak Sekolah Minggu



                                       Koor Gabungan menyaksikan Anak Sekolah Minggu


Koor Gabungan


                                                                    Koor Gabungan



SELAMAT BERFESTIVAL!

HORAS.

Jumat, 26 September 2014

MINGGU XV DUNG TRINITATIS 28 SEPTEMBER 2014 Matius 21: 23-32

MINGGU XV DUNG TRINITATIS 28 SEPTEMBER 2014
Matius 21: 23-32


Bruno Hagspiel mengisahkan seorang berpendidikan tinggi yang pada suatu ketika dengan serius mengumumkan kepada teman-temannya bahwa ia  tidak akan pernah percaya kepada apa pun yang tidak ia mengerti. Seorang petani tua mendengar pernyataan itu dan berpaling kepada intelektual muda itu dan berkata, “Ketika saya pergi ke kota hari ini, saya melewati padang rumput di mana beberapa ekor domba sedang makan. Apakah engkau percaya?” “Ya,” kata intelektual muda itu. “Baik, sekarang, engkau dengar,” kata petani itu. “Rumput yang dimakan domba berubah menjadi bulu domba. Apakah engkau percaya akan hal itu?” “Ya,” jawab intelektual muda itu. Apakah engkau mengertinya?” “Tidak,” jawab intelektual muda itu. “Anak muda,” kata petani, “jika umurmu cukup tua, engkau akan menemukan bahwa ada banyak sekali hal yang engkau percaya tanpa mengerti. Allah adalah salah satu di antaranya.” Tidak jarang kita melihat atau mendengar bahwa seiring dengan meningkatnya ilmu pengetahuan seseorang, justru semakin meningkatkan keraguannya terhadap otoritas/kuasa Allah. Hal senada juga disampaikan St Bernard of Clairvaux, “Kehilangan uang, kesehatan, kepercayaan atau orang-orang yang kita cintai adalah kehilangan besar, tetapi tragedi paling besar adalah kehilangan kepercayaan.”
Dahulu, para pemuka agama Yahudi, seperti yang disampaikan Matius 21:23-32, tidak percaya kepada Tuhan Yesus dan kuasa yang dimiliki-Nya. Mereka juga cemburu melihat Yesus, karya-Nya dan pengikutNya yang bertambah banyak. Bagi pemuka agama, keberadaan Yesus mengusik dan mengancam eksistensi mereka sehingga, menurut mereka, Yesus harus disingkirkan secepat mungkin. Segala cara dilakukan, termasuk mempertanyakan asal-usul kuasa-Nya, sebagai pintu masuk untuk menjebak, menyudutkan dan menjatuhkan Yesus. Tuhan Yesus mencela sikap para imam yang tidak memercayai-Nya dan pemberitaan Yohanes pembaptis. Yesus mengibaratkan mereka seperti seorang anak yang menjawab “ya” atas perintah ayahnya, namun justru tidak melakukannya (bnd. Mat. 5:37). Tidak ada konsistensi antara perkataan dan perbuatan. Sebaliknya para pemungut cukai dan perempuan sundal diibaratkan seperti seorang anak yang menyesali perbuatannya dan bertobat.
Sadar atau tidak sadar, berbagai jebakan dipakai si jahat untuk merontokkan semangat, mental dan menggerogoti keyakinan orang percaya terhadap Yesus. Si jahat terus berupaya agar orang percaya semakin meragukan Yesus, sehingga sekalipun seseorang rajin marminggu, namun rajin pula mardatu. Rajin marende rajin pula mandate dan mandele. Rajin membaca Alkitab marsundutsundut tetapi rajin pula marungutungut. Si jahat terus berupaya agar orang percaya semakin tidak peduli kepada Yesus sehingga sekalipun seseorang rajin marminggu, namun rajin pula ia marmitu dan markartu. Rajin beribadah, tetapi rajin pula manarita dan marbada.
Senada dengan itu, tidak sedikit kawula muda yang semakin galau dan meragukan jawaban Tuhan terhadap doa-doanya. Mulai dari persoalan pekerjaan yang kurang mapan hingga urusan soul mate yang tak memberi rasa nyaman. Sebagian lagi mencoba mencari tuhan alternatif/instan  yang dirasa super cepat dan hebat. Tidak sedikit pula keluarga Kristen yang digoyah berbagai badai kehidupan sehingga rentan terhadap keretakan. Masih banyak jebakan-jebakan lainnya yang bisa saja membuat orang percaya tersudutkan dan dipermalukan. Namun apapun jenis jebakan kehidupan itu, orang percaya terus diajak untuk meyakini kuasa Kristus dengan senantiasa berkarya dengan mengandalkan Tuhan, bersabar dalam pencobaan dan bersyukur dalam segala hal.

Selamat beribadah.

Ibadah Parheheon Remaja Pemuda/i HKBP Pondok Gede 2014

Persiapan Ibadah Parheheon Remaja Pemuda/i HKBP Pondok Gede

Dalam Rangka Tahun Remaja Pemuda/i HKBP Tahun 2014

dipimpin Pengkhotbah : Pdt. Wilson Saragih, MTh

Liturgis : St. Drs. K. Manalu


Ketua Panitia : Laurence Butarbutar









 
IBADAH MINGGU
DAN PARHEHEON REMAJA-PEMUDA/I


HKBP PONDOK GEDE
RESSORT PONDOK GEDE
DISTRIK XIX BEKASI
MINGGU, 21 SEPTEMBER 2014
Pukul 09.00 WIB

”HKBP Mempersiapkan Generasi Muda
Menghadapi Tantangan Zaman”
(Kol. 4:2-6).





Tema Minggu :  
“Allah Mengasihi Semua Bangsa”
(Yunus 3:10-4:11).



Jl. Perumahan Taman Pondok Gede Blok H No.1-3


Pondok Gede RT 04 RW 01 Kelurahan Jatirahayu
Kecamatan Pondok Melati Kota Bekasi
Provinsi Jawa Barat
Telp. (021) 
8467284



1.    Pra Ibadah
Prosesi:      Parhalado dan panitia parheheon memasuki ruang ibadah. Jemaat berdiri (diiringi musik SDJ 585: Somba ma Jahowa)

2.    Panggilan beribadah: (L: Liturgis; J: Jemaat)

L:    Bapak/Ibu/Saudara/i yang terkasih dalam Kristus Yesus, selamat datang dan selamat hari minggu bagi kita.
J:    Selamat hari minggu
L:    Kita bersyukur kepada Tuhan Yesus, Raja Gereja yang memelihara alam semesta ciptaanNya dan yang memanggil kita ke rumahNya yang Kudus ini. Tuhan telah menghantarkan kita di Minggu XIV setelah Trinitatis dalam tema “Allah Mengasihi Semua Bangsa” (Yunus 3:10-4:11). Bersamaan dengan itu, hari ini, kita bersekutu dalam ibadah Parheheon Remaja dan Pemuda/i HKBP Pondok Gede dalam rangka Tahun Remaja dan Pemuda HKBP 2014 dengan tema: ”HKBP Mempersiapkan Generasi Muda Menghadapi Tantangan Zaman” (Kol. 4:2-6). Untuk itu, marilah kita memuji Tuhan, sembahlah Dia, kita bernyanyi dari SDJ No. 585 Somba ma Jahowa
 
3.        Marende SDJ No. 585  Somba ma Jahowa
                       
Somba ma Jahowa Debatanta Amen Haleluya
Sigomgom langit tano on ro diisi na Amen Haleluya
Beta hita lao, marsinggang tu joloNa  Amen Haleluya
Na songkal jala na badia do Jahowa, Amen Haleluya
Endehon: “Amen haleluya, endehon amen haleluya,
Endehon amen haleluya, endehon amen haleluya”         2x

----------musik---------
----------jemaat berdiri-----------

Puji ma Jahowa Debatanta, Amen Haleluya
Parasi roha na sumurung do Ibana, Amen Haleluya
Taendehon ma goar ni Debatanta, Amen Haleluya
Alani denggan ni basaNa tu hita, Amen Haleluya.
Endehon: “Amen haleluya, endehon amen haleluya,
Endehon amen haleluya, endehon amen haleluya”         2x

4.    Votum, Introitus, Doa:

L:    Di dalam Nama Allah Bapa, dan Nama AnakNya Tuhan Yesus Kristus dan Nama Roh Kudus yang menciptakan langit dan bumi. Amin. Demikianlah firman Tuhan Allah: Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya. Haleluya.
J:    (menyanyikan) Haleluya, haleluya, haleluya
L:    Marilah kita berdoa: Ya Tuhan Allah yang Mahakuasa dan Mahapengasih! Kami merendahkan diri di hadapanMu dan memohon: Penuhi dan terangilah hati kami dengan RohMu, supaya kami semakin membenci dosa kami dan mulai merindukan firmanMu yang kudus. Biarlah firmanMu yang kudus tumbuh dalam hati kami sehingga kami menghasilkan buah-buah yang baik. Lindungi dan berkatilah generasi muda gerejaMu dalam menghadapi perubahan dan tantangan zaman. Karuniakanlah RohMu kepada mereka agar dapat mempertahankan identitas dan integritasnya. Kami mohon semuanya itu karena Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.
----------jemaat duduk------------
5.        Bernyanyi KJ No. 358:1 Semua Yang Letih Lesu

Semua yang letih lesu, berdosa, bercela,
Terima rahmat Tuhanmu, percaya sabdaNya.
Datang saja pada Yesus; kini saatnya!
Datang saja pada Yesus, t’rima rahmatNya.

6.        Hukum Taurat: IX dan maksudnya.

L:    Setiap melakukan kegiatan parheheon di gereja, kita disegarkan kembali tentang karya Allah melalui kematian dan kebangkitan AnakNya, Tuhan Yesus Kristus yang membuahkan keselamatan dan kehidupan yang kekal. Apakah orang percaya senantiasa menaburkan dan membuahkan iman, pengharapan dan kasih? Karena itu dengarlah hukum Taurat Tuhan di minggu ini, yang diambil dari Taurat IX dan maksudnya. Taurat IX: “Jangan engkau berdusta.” Maksudnya adalah: Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu jangan kita mendustai, mengkhianati, memfitnah, maupun bersaksi palsu serta merendahkan martabat sesama manusia. Kita harus saling melindungi dan menyatakan hal-hal yang baik saja mengenai sesama manusia apabila belum nyata dan jelas diketahui kesalahannya. Demikianlah hukum Taurat Tuhan. Marilah kita berdoa memohon kekuatan kepada Tuhan.
L+J:  Ya Tuhan Allah, kuatkanlah kami untuk melakukan yang sesuai dengan  hukumMu. Amin.

7.    Marende SDJ No.683:1-2 Di AdopanMu Jesus (Di Muka Tuhan Yesus)
      Di adopanMu Jesus lea tutu do diringkon,
      Dibaen godang ni dosangkon di adopanMu Jesus.  (berdiri)
Di muka Tuhan Yesus tersungkur kar’na dosaku,
Kubuka kerinduanku di muka Tuhan Yesus.

8.    Pengakuan & Pengampunan Dosa:

L:    Marilah kita mengaku dosa kita:  Ya Bapa, Engkau Allah yang Kudus. Kami umatMu yang hina dan tercela, penuh dosa … Kami datang ke hadapanMu mengaku dosa-dosa kami: Kami sering mendukakan Tuhan dan sesama kami…, kami sering menyakiti hati Tuhan dan sesama kami…, kami sering mempermalukan Tuhan dan sesama kami…, Kami tak layak disebut sebagai anak-anakMu…

Orangtua: Kami bekerja, mencari nafkah, untuk menopang kebutuhan rumah tangga. Dinginnya embun pagi, teriknya matahari, dan derasnya hujan, kami hadapi demi anak-anak dan masa depan keluarga kami. Namun, anak-anak sering tak tahu berterima kasih. Sering menuntut lebih, seakan tak mau mengerti. Akhirnya kami sering emosi. Kecewa dan amarah menjadi sulit terhindari. Kapan mereka mengerti kami…?

Remaja & Pemuda/i:          Tuhan yang baik, betapa bahagianya aku punya orangtua yang pekerja keras. Betapa bahagianya aku dikelilingi orang-orang yang sibuk berkarya, dari subuh hingga malam, demi sepiring nasi. Orangtuaku dan mereka-mereka yang di sekelilingku sibuk mencari sesuatu. Memang mereka memberiku lebih dari cukup, tetapi mengapa batinku kering? Mereka ada di dekatku, tetapi mengapa terasa jauh? Aku jadi sering emosi. Kecewa dan marah sulit terhindari. Kapan mereka bisa mengerti …?

Songleader: (Menyanyikan penggalan lagu: Cari dahulu Kerajaan Allah)

Orangtua:   Ya Tuhan, kami salah. Kami terlalu sering menuntut dipahami bukan memahami… terlalu sering mencari materi yang fana namun lalai terhadap firmanMu yang abadi. Tuhan, ampunilah kami…

Remaja & pemuda/i: Ya Tuhan, kami salah. Kami terlalu sering menuntut dipahami bukan memahami… Kami jarang mensyukuri apa yang ada dan menuntut apa yang belum ada. Kasihanilah kami ya Tuhan… Ampunilah kami…

L:    Ya Tuhan Allah yang Mahakuasa dan Mahabenar, Pengasih dan Penyayang. Bermurahhatilah Engkau ya Tuhan terhadap kami. Kiranya Tuhan berkenan mengampuni segala dosa dan kejahatan kami. Sembuhkanlah hati kami yang terluka oleh karena sikap yang saling menuntut baik di tengah keluarga, masyarakat, gereja, bangsa dan Negara. Bantu kami menjadi pribadi dan keluarga yang menyembuhkan melalui penghiburan di dalam pengorbanan AnakMu, Tuhan Yesus Kristus Juruselamat kami. Amin.

J:    (menyanyikan) KJ No 29:3 Di Muka Tuhan Yesus
            Di muka Tuhan Yesus ‘ku insaf akan salahku;
           Bertobat kini hatiku di muka Tuhan Yesus.

L:    Dengarlah janji Tuhan tentang pengampunan dosa: Tetapi Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena kejahatan kita, ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadaNya, dan oleh bilur-bilurNya kita menjadi sembuh. Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi.

L+J: Amin.

9.    Bernyanyi PKJ No. 179:1-2 Kasih Paling Agung

Kasih paling agung dari Tuhanku, kini kusadari di dalam hidupku
Yesus Mahakasih, dan Mahakudus, korbankan diriNya agar ‘ku ditebus
Dia menaklukkan maut dan dosaku, dia memberikan s’galanya untukku
Ini ‘kan ‘ku ingat s’lama hidupku,
tak ‘kan kulupakan sepanjang umurku
‘Kan kuberitakan sekelilingku dan ke ujung dunia sejauh kuatku
Apapun terjadi atas diriku, takkan kulepaskan kasihMu, Tuhanku

10.              Pembacaan Epistel: Filipi 1:21-30


L:    Marilah kita membaca firman Tuhan, Epistel di minggu ini, tertulis dalam Filipi 1:21-30. Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.

J:    Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.

L:    Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus -- itu memang jauh lebih baik;

J:    tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.

L:    Dan dalam keyakinan ini tahulah aku: aku akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman,

J:    sehingga kemegahanmu dalam Kristus Yesus makin bertambah karena aku, apabila aku kembali kepada kamu.

L:    Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil,

J:    dengan tiada digentarkan sedikit pun oleh lawanmu. Bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah.

L:    Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,

J:    dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku.

J:     Demikianlah pembacaan firman Tuhan. Berbahagialah orang yang mendengarkan firman Allah dan memeliharanya.

L+J: Amin.

11.              Marende BE No 435 Marolopolop tondingki            BL. 294

Marolopolop tondingki ai  naung  ditobus Jesus i.
Hamu sude, bege ma i, sai las rohangku  mandok i  
Sonang ni tingki i, dung jumpang Jesus Tuhanki ! 
TondiNa mangajari au,  tarbaen marlas ni ro ha au !
Sonang ni tingki i, dung jumpang Jesus Tuhanki.   (berdiri)

Dihaol holongNa rohangki, tung na so boi be mago i.
MataNa do manatap au, pinggolNa tumangihon au.
Sonang ni tingki i, dung jumpang Jesus Tuhanki ! 
TondiNa mangajari au,  tarbaen marlas ni ro ha au !
Sonang ni tingki i, dung jumpang Jesus Tuhanki.
,     
12.              Pengakuan Iman

L:    Marilah kita bersama-sama mengaku iman kepercayaan kita, sebagaimana saudara-saudara seiman di seluruh dunia. Kita bersama-sama mengucapkannya:
J:     Aku percaya… (dan seterusnya).
--------jemaat duduk-------

13.              Warta Jemaat dan Doa Syafaat

14.              Bernyanyi KJ No. 355:1…Yesus memanggil (Persembahan 1a+1b)

Yesus memanggil, “Mari seg’ra!” Ikutlah jalan s’lamat baka;
Jangan sesat, dengar sabdaNya, “Hai marilah seg’ra!”
Sungguh, nanti kita ‘kan senang, bebas dosa hati pun tent’ram
Bersama Yesus dalam terang di rumah yang kekal.
Hai marilah, kecil dan besar, biar hatimu girang benar.
Pilihlah Yesus jangan gentar. Hai mari datanglah!
Sungguh, nanti kita ‘kan senang, bebas dosa hati pun tent’ram
Bersama Yesus dalam terang di rumah yang kekal.

-------------------musik------------------

Jangan kaulupa, Ia serta; p’rintah kasihNya patuhilah.
Mari dengar lembut suaraNya, “AnakKu, datanglah!”
Sungguh, nanti kita ‘kan senang, bebas dosa hati pun tent’ram
Bersama Yesus dalam terang di rumah yang kekal.

15.              Khotbah: Yunus 3:10-4:11

16.              Marende BE No. 247  Sai Hehe ma Hamuna BL. 159 
     (Persembahan II Mendukung Tim P2SP)

     Sai hehe ma hamuna hamu parangan ni
     Tuhanta Jesus Kristus tu paraloan i.
Ai ndang tarbaen ho monang nda na mangalo ho
Ai musu ni Tuhanta tung ingkon talu do.

Tangihon panjouonNa tu hamusuon i
Ihuthon ma hataNa mangalo dosa i
Ibana do donganmu mandopang musu i
I pe tongtong haposi Tuhanta Jesus i.

---------musik--------

 Ndang jadi haposanmu gogom sandiri, da
Ai tung na so hasea do i di Debata
Sai naeng basahononNa di ho sinjatami
Ai ndang tarbaen so talu musuna baenon ni.

Hai bangkit bagi Yesus, pahlawan salibNya!
Anjungkan panji Raja dan jangan menyerah.
Dengan semakin jaya Tuhanmu ikutlah,
Sehingga tiap lawan berlutut menyembah.

---------musik--------

Hai bangkit bagi Yesus, pohonkan kuatNya;
Tenagamu sendiri tentu tak cukuplah.
Kenakan perlengkapan senjata Roh Kudus;
Berjaga dan berdoa supaya siap t’rus!


Hai bangkit bagi Yesus, dengar panggilanNya!
Hadapilah tantangan, hariNya inilah!
Dan biar tak terbilang pasukan kuasa g’lap,
Semakin berbahaya, semakin kau tegap.


17.              Doa Penutup



18.              Acara Pesta Diatur Tersendiri






Rabu, 24 September 2014

Pekerjaan Rumah (PR) Parguru Malua (Anak Sidi) Ernelia br. Sinambela

Pekerjaan Rumah (PR) Parguru Malua (Anak Sidi)

Walau penulisanna masih harus diperbaiki, tetapi kita senang "mangkuling do mudar habatahon i"

 nang pe angka naung sorang di kota Jakarta angka dakdanak Parguru Malua i, las do roha nasida 

mangguruhon Aksara Batak on...

On ma sinurat ni : Ernelia br. Sinambela

Mateus 5:3-12 Jamita Dolok





Senin, 22 September 2014

Pekerjaan Rumah (PR) Anak Sidi HKBP Pondok Gede Tahun 2014-2015

Pekerjaan Rumah (PR)
Anak Sidi HKBP Pondok Gede Tahun 2014-2015

Syair lagu : "Mauliate ma inang"
terjemahkan ke bahasa Indonesia dan Tuliskan dengan Aksara Batak Toba


Jumat, 19 September 2014

RENUNGAN MINGGU XIV SETELAH TRINITATIS Yunus 3:10-4:1-11

RENUNGAN MINGGU XIV SETELAH TRINITATIS
Yunus 3:10-4:1-11

Salah satu pantun Suku Batak Toba mengatakan: “Horbo ni Padang Bolak marjampal di Balian, molo so di si roha, bahat do sidalian” (Kerbau masyarakat  Padang Bolak, mencari rerumputan di perbukitan, kalau kita tidak sudi melakukan sesuatu pekerjaan, maka akan banyak alasan untuk menolaknya) Kira-kira hal demikian yang dilakukan oleh Yunus.
Firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai: "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepadaKu." Yunus bersiap tetapi untuk melarikan diri ke Tarsis, menjauh dari hadapan TUHAN. TUHAN menurunkan angin ribut ke laut, lalu terjadilah badai besar. Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya. Namun Yunus berbaring lalu tertidur dengan nyenyak. Nakhoda berkata: "Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah, berserulah kepada Allahmu, barangkali Allah itu akan mengindahkan kita, sehingga kita tidak binasa."
Kemudian mereka membuang undi, dan Yunus lah yang kena undi. Akhirnya Yunus berterus terang mengatakan: "Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi." Kemudian mereka mengangkat Yunus, mencampakkannya ke dalam laut, dan laut berhenti mengamuk. Orang-orang itu menjadi sangat takut kepada TUHAN. Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya. Yunus berdoa di dalam perut ikan: Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku. Lalu berfirmanlah TUHAN kepada ikan itu, dan memuntahkan Yunus ke darat. Firman TUHAN kepada Yunus untuk kedua kalinya: Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu. "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan."
Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu mengumumkan puasa, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung, memaklumkan, mengatakan dan melakukan “Pertobatan Nasional”. Allah melihat perbuatan mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka Allah tidak jadi melakukannya. Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia dengan tindakan Allah tersebut. Bahkan berkata, ya TUHAN, cabutlah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati dari pada hidup."
Mengapa Yunus marah dan meminta kepada TUHAN untuk mencabut nyawanya? Mengapa Yunus menghindari perintah TUHAN untuk memberitakan firmanNya di kota Niniwe? Warga Niniwe bukanlah bangsa Israel. Yunus adalah salah satu dari bangsa Israel yang masih menganggap bahwa keselamatan adalah milik bangsa Israel (eksklusif) saja dan bukan untuk bangsa-bangsa lain di dunia (universal). Inilah salah satu alasannya Yunus kesal dan marah akibat arogansi yang ada dalam dirinya karena ia seorang bangsa Israel, sebuah bangsa yang merupakan pilihan TUHAN. Ia melarikan diri dari tugas yang diberikan kepadanya, karena ia tidak ingin ada bangsa lain yang diselamatkan dan dikasihi oleh TUHAN.
Yunus di masa kini gambaran orang Kristen yang menerima keselamatan dari TUHAN. Akan tetapi, kabar keselamatan itu disimpan sendiri. Orang ini lebih senang mengurusi dirinya sendiri, tanpa memperdulikan orang-orang di sekitarnya. Sungguh orang semacam ini telah berdosa kepada TUHAN tanpa ia sadari. Sebagaimana Yunus telah berdosa karena telah berusaha mengatur TUHAN dengan meminta TUHAN untuk mencabut nyawanya.
TUHAN hendak mengajar kepada kita semua, untuk menanggalkan kesombongan, amarah dan kepentingan pribadi yang sudah pasti tidak sejalan dengan cara TUHAN. Untuk menanggalkan akal pikiran kita yang sudah pasti bukan pemikiran TUHAN dan sudah pasti tidak mampu menduga rencana-rencana TUHAN yang ajaib di masa sekarang dan masa yang akan datang. Untuk memberitakan firman Tuhan kepada orang-orang  yang belum mengenal ALLAH, mengabarkan Injil YESUS kepada semua orang, tanpa memandang asal-usul mereka, tanpa menghakimi apakah mereka layak atau tidak layak menerima keselamatan itu. Amin.
                                                                                      Selamat Hari Minggu!

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...