Rabu, 29 April 2020

ACARA KEBAKTIAN KELUARGA RABU-KAMIS 29-30 APRIL 2020

ACARA KEBAKTIAN KELUARGA
DI RUMAH MASING-MASING ANGGOTA JEMAAT

PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR (PSBB)
COVID-19
HKBP PONDOK GEDE
RESORT PONDOK GEDE
Rabu-Kamis, 29-30 April 2020

(P: Pemimpin Kebaktian ; R: Anggota Keluarga)

1. Marende BE. HKBP. No. 565: 1  Las Rohangku Lao Mamuji G=Do

1.    Las rohangku lao mamuji Debata Parholong i.
       Songon bunga na mangerbang di na binsar ari i.
       Arsak, dosa, haporsuhon mago dibaen asiM i.
       Las ni roha na manongtong lehon di au Tuhanhi.

(BN. HKBP)

       Hatiku gemar memuji, kar’na kasih rahmat-Mu.
       Bagai bunga pagi hari, mekar kar’na berkat-Mu.
       Kuasa dosa, ratap tangis, sirna kar’na kasih-Mu.
       Sukacita yang abadi, b’ri padaku Tuhanku.

2. Agenda (A.X/B.3-D.VII/26)

P:     Di dalam Nama Allah Bapa dan Nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus dan Nama Roh Kudus yang menciptakan langit dan bumi.  Amin.
Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian; Katakanlah kepada Allah: "Betapa dahsyatnya segala pekerjaan-Mu; oleh sebab kekuatan-Mu yang besar, musuh-musuh-Mu tunduk menjilat kepada-Mu.” Haleluya!

(Marilah kita berdoa:)

Ya Tuhan Yesus Kristus Tuhan kami, kami mengucapkan terima kasih kepada-Mu, karena Engkau telah menaklukkan dosa dan maut oleh karena kematian-Mu. Engkau telah menyinari kuburan kami, supaya kami berpengharapan yang hidup, karena kebangkitan-Mu. Kami tidak takut lagi akan maut, karena Engkaulah pemimpin kami dan kami adalah umat-Mu. Engkau telah memindahkan kami dari kegelapan kepada terang, dari maut kepada hidup. Oleh sebab itu berilah kekuatan bagi kami memuji Engkau di dalam iman hingga kemudian kami berada di sisi-Mu.

R:       Amin.

3. Membaca 1 Tawarikh 16: 31-36

P:     Marilah kita mendengarkan Firman Allah untuk Minggu ini, sebagai bacaan pada Kebaktian Keluarga ini yang tertulis pada Kitab Satu Tawarikh 16: 31-36 mengatakan: Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak, biarlah orang berkata di antara bangsa-bangsa: "TUHAN itu Raja!"

R:    Biarlah gemuruh laut serta isinya, biarlah beria-ria padang dan segala yang di atasnya, maka pohon-pohon di hutan bersorak-sorai di hadapan TUHAN, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi.

P:       Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

R:     Dan katakanlah: "Selamatkanlah kami, ya TUHAN Allah, Penyelamat kami, dan kumpulkanlah dan lepaskanlah kami dari antara bangsa-bangsa, supaya kami bersyukur kepada nama-Mu yang kudus, dan bermegah dalam puji-pujian kepada-Mu."

P:    Terpujilah TUHAN, Allah Israel, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya. Maka seluruh umat mengatakan: "Amin! Pujilah TUHAN!" Demikianlah pembacaan Firman Tuhan: Berbahagialah orang yang mendengar Firman Tuhan serta memeliharanya.

R:       Amin.

4. Marende BE. HKBP No. 190: 1 Las Rohangku Situtu BL 69    As=Do

1.    Las rohangku situtu mida Jesus na lulu.
       Manjalahi hajolmaon, ai Ibana paluahon
       Jolma manisia i sian hamagoan i.

(BN. HKBP)

Sungguh girang hatiku, pada Yesus Tuhanku.
Yang mencari manusia, melepaskan dari dosa.
Manusia yang sesat, akan dis’lamatkan-Nya.

5. Khotbah: Efesus 5: 15-21

P:   Firman Tuhan Khotbah pada Kebaktian Keluarga ini diambil dari Kitab Efesus 5: 15-21, mengatakan:

              Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
                
             Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

          Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.

             Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita.
             
              Dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus. Demikian Firman Tuhan!

             Saudara-saudara yang terkasih dalam Nama Tuhan Yesus Kristus!

Pada ayat terdahulu rasul Paulus mengatakan, “Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran, dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan” (Efesus 5: 8-10).  Paulus mengingatkan orang-orang percaya di Efesus bahwa mereka yang sekarang berbeda dari mereka yang dahulu. Bahwa sejak mereka percaya kepada Yesus Kristus dan menjadi milik-Nya keadaan mereka benar-benar berubah. Perbedaan itu menurut Paulus bahkan sangat kontras, antara terang dan gelap. Sebagaimana Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya dalam Matius 5: 14 “kamu adalah terang dunia”.

Orang yang hidup di dalam Kristus, adalah terang karena keberadaannya “di dalam Tuhan.” Jadi eksistensi kita sebagai terang tidak lepas dari kesatuan kita dengan Kristus. Hidup sebagai anak-anak terang merupakan tugas dan panggilan bagi orang-orang percaya. Karena untuk maksud itulah kita telah dipindahkan dari kuasa kegelapan dan ditempatkan di dalam kerajaan terang. Orang-orang yang percaya kepada Kristus juga telah diselamatkan. Artinya mereka sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup (Yoh.5: 24) dan dari kegelapan kepada terang (Yoh.8: 12). Sebagaima Yesus katakan, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” (Yoh.5: 24). 
  
Saudara-saudara yang terkasih dalam Nama Tuhan Yesus Kristus!

Kita adalah anak-anak terang karena identitas kita dalam Kristus. Kita mengetahui bahwa identitas orang Kristen dikenal lewat dua kualitas yang mengubah yang secara metaforis dinyatakan sebagai “garam” dan “terang” dunia (Mat.5:13,14). Kedua metafora ini mengacu kepada “perbedaan” dan “pengaruh” yang harus dimanifestasikan murid-murid Yesus kepada dunia ini. Menjadi garam dan terang merupakan panggilan bagi orang Kristen untuk melibatkan diri dan memberi solusi dalam masalah-masalah seperti: masalah kenakalan remaja, penyimpangan dan kejahatan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, aborsi, perusakan lingkungan, korupsi, dan lain sebagainya. Sebagai anak-anak terang, yang  sudah berpindah dari kegelapan kepada terang, harus bercahaya di depan orang lain dengan melakukan perbuatanperbuatan baik. Setidaknya secara sederhana ada tujuh aspek kebaikan yang bisa dilakukan anak-anak terang di tengah masyarakat, yaitu: (1) Aspek spiritual dan sosial; (2) Aspek ekonomi; (3) Aspek politik, hukum dan pemerintahan; (4) Aspek pendidikan dan olah raga; (5) Aspek seni dan budaya; (6) Aspek media dan teknologi; dan (7) Aspek keluarga dan rumah tangga. 

Saudara-saudara yang terkasih dalam Nama Tuhan Yesus Kristus!

Tuhan Yesus mengatakan, “Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu” (Mat.5:14b-15). Melalui perbuatan-perbuatan baik orang-orang yang tidak percaya akan melihat terang Kristus di dalam kita. Itulah sebabnya Yesus menegaskan, “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga." (Mat.5:16). 

Tuhan yang telah menyelamatkan kita, Ia menginginkan kita melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik di semua aspek kehidupan kita dan di masyarakat. “Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik” (Mat.7:17-18). 

Saudara-saudara yang terkasih dalam Nama Tuhan Yesus Kristus!

Allah mengubah kita dari orang berdosa menjadi orang benar, dari orang jahat menjadi orang kudus, dari musuh Allah menjadi anak-anak Allah. Ia memberi kita hidup yang kekal yang menghasilkan buah-buah yang baik dan memuliakan-Nya. Pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat, berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung pujipujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus. Amin!

Marilah kita berdoa:

Kami bersyukur atas firman-Mu. Kami mohon hidupkanlah firman-Mu dalam hati kami. Biarkanlah bertumbuh dan berguna bagi diri kami sendiri dan sesama. Kami mohon anugerah, kebijaksanaan dan kepekaan lebih lagi; terutama kesanggupan untuk menjalankan ajaran-Mu. Kuduskanlah kami Tuhan, jangan biarkan kami berpaling dari firman dan hukum-Mu. Berkati kami umat-Mu dalam keseharian kegiatan kami, jagai dan selamatkan kami dari ancaman Covid-19 sekarang ini. Karena Tuhan Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.


6. Marende BE. HKBP No. 443: 1 Dung Tuhan Jesus  BL 393 Es=Do

1.    Dung Tuhan Jesus nampuna au, songgop dameNa, biarhu lao.
       Taripar gogo, ngolu-Na i, nasa dosangku naung sae do i.
               Reff.:     Tabaritahon holong-Na i, di dia Tuhan tudoshon i?
                           Tuk manumpahi, tarlobi da. Sasada Jesus, pinuji ma.

(BN. HKBP)

‘Ku berbahagia, damai penuh. Sesudah Yesus pemilikku.
Aku beroleh iman teguh. Semua dosaku t’lah ditebus.
        Reff.:     Mari saksikan kasih Tuhan, tiada taranya kuasa-Nya.
                    Kemurahan-Nya dan berkat-Nya.
   Pujilah Yesus selamanya.


7. Tangiang Sian Sada Halak Anakhon

8. Marende BE. HKBP No. 435: 1 Marolopolop Tondingki BL 249 G=Do (Persembahan Ia - Ib)

1.    Marolopolop tondingki, ai naung ditobus Jesus i.
       Hamu sude bege ma i sai las rohangku mandok i.
               Reff.:     Sonang ni tingki i dung jumpang Jesus Tuhanhi.
                           Tondi-Na mangajari au, tarbaen marlas ni roha au.
                           Sonang ni tingki i, dung jumpang Jesus Tuhanhi.

(BN. HKBP)

2.    Bersukacita hatiku, Yesus menebus dosaku
       Hai dengarlah saudaraku, Itulah sukacitaku
Reff.:     Indahlah saatnya, berjumpa dengan Tuhanku
Roh Tuhan mengajariku. Berbahagia, bersyukur
Indahnya, saatnya, berjumpa dengan Tuhanku

9. Tangiang Sian Natoras

10. Marende BE. No. 806: 1 Aha pe Masa di Ngolum on  Bes=Do (Papungu Pelean III)

1.    Aha pe masa di ngolum on, Tuhan manjaga ho.
       Holongna do mangondihon ho, Tuhan manjaga ho.
               Reff.:     Tuhan manjaga ho, las pe roham, marsak pe ho.
                           Sai diramoti ho, Tuhan manjaga ho.

(BN. HKBP)

Apapun terjadi padamu. Tuhan menjagamu.
Kasih setianya bersamamu. Tuhan menjagamu.
Reff.:     Tuhan menjagamu waktu senang, maupun sesak.
                                    Tuhan bersamamu. Tuhan menjagamu.

11. Doa Persembahan – Bapa kami – Berkat

Marilah kita berdoa untuk menyerahkan persembahan kita kepada Tuhan:

Ya Allah, Bapa kami yang di surga. Kami mengaku bahwa Tuhan adalah sumber dari segala karunia yang melimpah dalam kehidupan kami masing-masing. Sebahagian daripada karunia itu, kami serahkan kembali sebagai persembahan kepada Tuhan. Terimalah dan berkatilah persembanan umat-Mu ini, agar dapat kami pergunakan untuk pekerjaan dan pelayanan Kerajaan Tuhan di dunia ini. Bukalah hati kami untuk mengenal betapa banyak berkat dan karunia yang kami peroleh dari Tuhan, supaya kami senantiasa bersyukur kepada-Mu di dalam Nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin .

Marilah kita bersama-sama mengucapkan Doa Bapa kami:

Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah Nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga telah mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami ke dalam percobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. Karena Engkau punya Kerajaan dan Kekuasaan dan Kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

12. Berkat

(Jika Majelis Tahbisan yang memimpin kebaktian, baiklah ia memberi berkat ini. Jika tidak, langsung menyanyikan: Amin, amin, amin.)

P:    Anugerah Tuhan Yesus Kristus dan Kasih Allah Bapa dan persekutuan Roh Kudus kiranya beserta dengan kita sekalian. Amin.

13. (Menyanyikan BE. 845: Es=Do:) Amin, amin, amin.


Persembahan boleh dikirimkan ke:

1. Rekening Britama Cab. Pd Gede No. 038501000630566
2. Tabungan BNI No. 1919667770

Kamis, 23 April 2020

RENUNGAN MINGGU MISERIKORDIAS DOMINI, 26 APRIL 2020

KESETIAAN ALLAH

(Roma 3: 1-8)





Manusia berusaha mengejar berbagai macam julukan atau gelar yang hebat bagi dirinya. Misalnya: Raja, Sultan, Penguasa, Pemimpin, Ketua, Uluan, Raja Ihutan, Penasehat, Paniroi, Ketua Dewan, Ketua Seksi, dan lain-lain. Bukankah hal itu sangat berharga dan bergengsi? Tetapi di sini, Paulus hamba. Sangat jarang mendengar seseorang mengklaim dirinya seorang rendahan. Apalagi seorang hamba atau budak. Namun Paulus menjadi hamba, bukan karena kehendak manusia, tetapi karena kehendak Allah. Bukan karena kasih manusia, tetapi karena kasih Kristus. Bukan karena dedikasi kepada manusia tetapi dedikasi kepada Tuhan. Itulah seorang hamba dari Yesus Kristus.


Pada zaman kekaisaran Romawi, semua pengharapan akan terhilang ketika seseorang menjadi hamba. Namun Alkitab memberitakan Paulus seorang hamba. Secara tiba-tiba dia meninggalkan kedudukan terhormatnya sebagai orang Farisi yang dulunya dia banggakan. Kini, dia menempatkan dirinya sebagai Paulus, seorang doulos (budak). 

Paulus, seorang hamba dari Yesus Kristus, adalah perkataan yang mengubah dunia.
·      Anak-anak yang baik, harus membuat diri mereka menjadi hamba, yang menyenangkan dan membahagiakan ayah dan ibunya, menaati orang tua mereka di dalam Tuhan. “Hormatilah ayah dan ibumu agar lanjut umurmu di bumi yang diberikan Allah kepadamu!” Mempersiapkan anak-anak pengubah dunia.
·    Apa yang harus dilakukan untuk menjadi seorang tetangga yang baik? Menjadi seorang hamba, saling melayani, saling mengerti! Relasi yang baik mengubah dunia.
·   Apa yang harus dilakukan untuk menjadi pekerja yang baik. Menjadi seorang hamba, melayani, melayani lebih sungguh! Tuhan lebih dulu melayani, begitu syair lagu yang sering kita nyanyikan. Ini merupakan sebuah perkataan yang dapat mengubah dunia.
·    “Saya adalah pelayan anda. Saya adalah sahabat anda. Saya adalah mitra doa anda.” Ini adalah tindakan, aksi yang dapat mengubah gereja menjadi tempat bersekutunya para hamba Yesus Kristus. Kita, Anda dan saya, adalah hamba dari Yesus Kristus!

Paulus menjelaskan semua manusia berdosa di hadapan Allah. Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Kita membutuhkan seseorang untuk menutupi dosa-dosa kita. Kita membutuhkan seseorang untuk menggantikan kedudukan kita pada hari penghakiman dan kematian. Kasih dan kemurahan Allah yang telah menyediakan suatu penebusan untuk menutupi dan menghapus semua dosa-dosa kita. Kita telah diselamatkan oleh anugerah dan penebusan Yesus Kristus. Itulah bukti kesetiaan Allah. Jangan asyik dalam perdebatan yang menegangkan urat syaraf sebagaimana orang Yahudi dan non Yahudi dalam konteks perikop kitab Roma ini. Allah adalah benar dan setia, dan jadilah Anda seorang hamba yang setia bagi-Nya! Amin. Selamat hari Minggu! (NS).

Rabu, 22 April 2020

HARI KARTINI



IBU, 

HINGGA HARI INI 21 APRIL 2020

BANYAK PERUBAHAN 

OLEH KARENA KEGIGIHANMU

KITA MENDAPATKAN KEBAIKAN OLEH PEKERJAANMU

TERIMAKASIH, IBU!





ACARA IBADAH PARMINGGUON HKBP PONDOK GEDE MINGGU MISERIKORDIAS DOMINI, 26 APRIL 2020


TATA IBADAH MINGGU, TANGGAL 26 APRIL 2020

Di HKBP PONDOK GEDE RESORT PONDOK GEDE
MINGGU MISERICORDIAS DOMINI
Bumi ini Dipenuhi oleh Kasih Karunia Allah

Topik: Kesetiaan Allah


Persiapan ibadah:
1.      Bernyanyi BN HKBP No. 10:1+3 “Ku Puji Kau ya Tuhanku
(BL 128) Bes = Do 4/4

Ø  Ku puji Kau ya Tuhanku, Ya Bapa Yang Pemurah.
Semua karya ciptaanMu, Baik indah dan sempurna.
Kau yang mencipta diriku, Jasmani roh dan jiwaku.
Terpujlah nama-Mu.

Ø  Bangsa pilihanMu Tuhan, Tak pernah Kau tinggalkan.
Engkau Perisai yang tetap, Untuk siapa saja.
Engkau membimbing mereka, Menuju hidup yang baka.
Terpujilah nama-Mu.

2.      Votum/Agenda

P:  Di dalam Nama Allah Bapa, dan Nama AnakNya Tuhan Yesus Kristus, dan Nama Roh Kudus yang menciptakan langit dan bumi,

J:   Amin.

P:  Bumi penuh dengan kasih setia Tuhan. Oleh karena Firman Tuhan, langit telah dijadikan. Bersorak-sorailah hai orang benar, dalam nama Tuhan; sebab memuji-muji itu layak bagi orang-orang jujur. Haleluya!

J:   (Menyanyikan) Haleluya...Haleluya... Haleluya.

P:  Marilah kita berdoa: Ya Tuhan Allah, Bapa kami yang di surga. Engkau telah memperkenalkan diriMu melalui Firman-Mu, bahwa Engkau mengasihi kami, yaitu dengan memberi pengampunan dosa kepada kami. Perkenalkan Diri-Mu kepada kami, supaya kami mengenal Engkau, dan kami melakukan kehendak-Mu dengan kuasa Roh Kudus.

P/J: Amin.

3.      Bernyanyi BN HKBP No. 706:1-2 “Betapa Banyak BerkatMu
(BL 706) G = Do 6/8

Ø  Betapa banyak berkat-Mu, Kau brikan padaku.
Teristimewa rahmat-Mu di dalam Anak-Mu.
Reff.:   Trimakasih Allahku, atas keselamatanku.
Aku masuk ke Rumah-Mu, melihat kemuliaan-Mu.

Ø  Saudara dan sahabatku, saluran berkat-Mu.
Sungguh bahagia hatiku, ‘ku jadi anak-Mu.
Reff.:   Trimakasih Allahku, atas keselamatanku.
Aku masuk ke Rumah-Mu, melihat kemuliaan-Mu.

4.      Hukum Taurat

P:  Marilah kita mendengarkan hukum Taurat, pada Minggu ini; dari Hukum taurat yang ke-VII dan maksudnya; Jangan engkau berjinah.

J:   Maksudnya adalah: Kita harus takut serta kasih kepada Allah.  Sebab itu kita harus senantiasa hidup suci dan bersih dan bersikap sopan dalam kata dan perbuatan. Orang yang telah berumah tangga haruslah tetap setia dan saling mencintai.

P:  Demikian Hukum Tuhan. Marilah kita berdoa bersama-sama memohon kekuatan dari Allah supaya kita mampu melakukan Hukum-Nya.

P/J:Ya Tuhan Allah, kuatkanlah kami untuk melakukan yang sesuai dengan hukum-Mu. Amin.

5.      Bernyanyi BE No. 182:1-2 “Tu Jolom o Debatangku (BL 24)

Ø  Tu joloM o Debatangku, sai use do rohangkon.
Sai pasiat tangianghu, dohot iluilungkon.

Ø  Husolsoli do rohangku, na gok dosa i tongtong.
Ai godang ariaringku na hubahen ambolong.

6.      Doa Pengakuan Dosa

P:  Marilah kita merendahkan diri di hadapan Tuhan untuk mengaku segala dosa kita. Kita berdoa: Ya Tuhan Bapa yang Maha Pengasih. Kami berkumpul bersama-sama berdoa kepada-Mu. Bukan karena kebenaran kami, melainkan hanyalah karena belas kasihan-Mu yang besar. Kasihanilah dan ampunilah segala dosa dan kesalahan kami.

J:   Bangunkanlah hati dan jiwa kami, supaya kami dapat meninggalkan segala perbuatan kami yang jahat dan kami beroleh hidup yang baru di dalam Yesus Kristus Tuhan kami.

P/J: Amin.

P:  Dengarkanlah janji Tuhan tentang pengampunan dosa; Demikianlah Firman Tuhan Allah; Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin, dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepadaKu, sebab Aku telah menebus engkau. Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi.

P/J: Amin.

7.      Bernyanyi BE No. 128:1+4 “Ditanda Debatanta“ (BL 162)

Ø  Ditanda Debatanta na di Ibana i.
Nametmet nang na balga, di nasa bangso i.
Ndang mago loasonNa, nang sada sian i.
:,: Ditogu do sudena tu hasonangan i :,:

Ø  Ditanda do nasida dibaen holong sude.
Rohana di Ibana nang di donganna pe.
Ai i do na mandasdas nasida sai tongtong.
:,: Asa tung dipatolhas, patik-Na i sintong :,:

8.      Nats Epistel

P:  Marilah kita membaca Firman Tuhan, Epistel untuk kita Minggu ini tertulis dalam kitab Bilangan 14:17-19: Jadi sekarang, biarlah kiranya kekuatan Tuhan itu nyata kebesarannya seperti yang Kau Firmankan.

J:   Tuhan itu berpanjangan sabar dan kasih setia-Nya berlimpah-limpah. Ia  mengampuni kesalahan dan pelanggaran, tetapi sekali-kali tidak membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, bahkan Ia membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan ketiga dan keempat.

P:  Ampunilah kiranya kesalahan bangsa ini sesuai dengan kebesaran kasih setia-Mu, seperti Engkau telah mengampuni bangsa ini mulai dari Mesir sampai kemari. Demikianlah pembacaan Firman Tuhan; Berbahagialah orang yang mendengarkan Firman Allah serta memeliharanya.

P/J: Amin.

9.      Bernyanyi BE No. 399:1-2 Unang Tarlalap di Hata” (BL 266)

Ø  Unang tarlalap di hata, tulus sigop jambarmi.
Ndang dapot ho hasonangan molo godang sabatmi.
I pe tostosi luhutna na manggugai rohami,
Arta na godang nang sangap, sabat na jorbut doi.
Unang tarlalap di hata, tulus sigop jambarmi.
Ndang dapot ho hasonangan molo godang sabatmi.


Ø  Unang lilian di dalan, tuju tongtong surgo i.
Ai naung rade do inganan dibaen Tuhanta disi.
Unang bonsa rohamuna, pos rohamu lao tusi.
Ai toguonHu hamuna tu lambung ni Ama i.
Unang lilian di dalan tuju tongtong surgo i.
Ai naung rade do inganan, dibaen Tuhanta disi.

10.  Pengakuan Iman
11.   
P:  Marilah kita bersama-sama mengaku iman kepercayaan kita, sebagaimana teman-teman kita di seluruh dunia ini, marilah kita bersama-sama mengucapkannya:

P/J:Aku Percaya, kepada Allah, Bapa Yang Mahakuasa Khalik langit dan bumi.
      Aku percaya kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal Tuhan kita, Yang dikandung daripada Roh Kudus. Lahir dari anak dara Maria, yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, yang turun dalam kerajaan maut. Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang yang mati. Naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang Maha kuasa. Dari sana akan datang kelak untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
      Aku percaya kepada Roh Kudus, dan adanya satu gereja yang Kudus dan Am, Persekutuan orang kudus, Pengampunan dosa, Kebangkitan daging dan hidup yang kekal. Amin.

12.  Warta Jemaat/Doa Syafaat

13.  Bernyanyi BN HKBP No. 118:1-3 ”Lindungilah ya Tuhan(BL 6) Persembahan

Ø  Lindungilah ya Tuhan, seluruh umatMu.
      Agar tak disesatkan, godaan seteru.
Ø  Biarkanlah FirmanMu, selalu bekerja,
      Agar hidup umat-Mu. Damai sejahtera.

Ø  Pancarkanlah sinar-Mu, di hati umat-Mu.
      Agar tidak keliru, menuju rumah-Mu.

14.  Khotbah: Roma 3:1-8

Saudaraku yang diberkati Tuhan! Firman Tuhan mengingatkan kita juga orang Yahudi dan Yunani saat itu adalah orang berdosa, akan tetapi telah beroleh kasih karunia dalam pengampunan dan penebusan Tuhan. Hal ini Paulus tegaskan bahwa sering terjadi pertentangan ideologi/kepercayaan antara Yahudi dan Yunani saat ini dalam memahami kasih karunia di mana orang-orang Yahudi masih menganggap dirinya lebih khusus kedudukannya di hadapan Tuhan dari pada bangsa lain. Mereka senantiasa bertolak pada pemahaman bahwa merekalah keturunan Abraham, kepada merekalah Tuhan memberikan Hukum Taurat. Memang benar kepada mereka Tuhan berikan Hukum Taurat, tetapi bukan menjadi alasan bahwa mereka mempunyai tempat yang khusus di hadapan Tuhan, akan tetapi bagaimana mereka juga harus menjadikan hidupnya kudus; ”Tuhan memilih kita menjadi umat-Nya yang kudus, dengan demikian bagaimanakah kita seharusnya dan semestinya hidup dalam kekudusan, bukan dalam kemunafikan dan kepalsuan iman. Menjadi umat yang kudus dengan senantiasa melakukan apa yang menjadi kehendak Allah. Tetapi setidaknya kepada orang Israel. Allah mempercayakan Hukum Allah/Firman Allah (ay. 2); namun mereka gagal dalam mematuhinya dalam kesetiaan mereka. Namun demikian Allah tidak pernah membatalkan kasih karunia-Nya kepada bangsa itu (3-4) dan di dalam kegagalan kitalah kita semakin melihat dan merasakan bagaimana kasih Allah yang sangat besar, namun banyak orang yang salah dalam menafsikan kemurahan kasih pengampunan Tuhan, sehingga mereka membenarkan diri dalam kesalahannya.

Saudaraku yang diberkati Tuhan;  Dalam perikop ini, Paulus mau menegaskan bahwa Tuhan itu adalah adil dalam penghakiman-Nya atas semua umat-Nya, baik Yahudi maupun seluruh bangsa. Artinya Tuhan mengharapkan adanya kesetiaan dari seluruh umat kepada-Nya. Jikalau Tuhan berikan semacam hak istimewa kala itu kepada bangsa Israel, bukan berarti mereka bebas dari hukuman akan kesalahan, dan ketidaksetiaan mereka kepada hukum dan Firman Tuhan. Artinya kepada siapa dipercayakan sesuatu anugerah, tentu hukuman akan lebih besar kepada mereka, jikalau mereka tidak setia, tidak taat kepada apa yang dipercayakan kepadanya. Dan jikalau kita telah mengakui bahwa Tuhan telah berikan kita kehidupan baru, Tuhan berikan kita pengampunan dan keselamatan, tentu kita dituntut bagaimana kita harus hidup dalam kesetiaan akan Firman-Nya, hidup dalam pengampunan dan kasih-Nya, Hidup dalam penebusan Tuhan. Dan bagaimana nantinya kita harus mempertanggungjawabkan pengakuan iman kita? Apakah kita hidup dalam pengakuan iman itu dengan sungguh atau hanya sebagai simbol kemunafikan iman?

Saudaraku yang diberkati Tuhan: Jikalau pun sepertinya ada penolakan Allah akan orang Yahudi, hal itu bukanlah bersifat kekal; sebab dengan penolakan Yahudi akan Yesus, telah membuka pintu keselamatan kepada bangsa-bangsa lain, dan bangsa-bangsa lain akan membawa orang Yahudi kelak kembali kepada Tuhan, sehingga semua bangsa akan menjadi satu di dalam Kristus (plp. 2:10-11segala bangsa/lidah akan mengaku bahwa Kristus adalah Tuhan bagi kemuliaan Allah). Selanjutnya Firman Tuhan hari ini juga menekankan dua kebenaran yang universal dan penting; Pertama; Akar dari segala dosa adalah ketidaktaatan, akar dari segala bencana, kecelakaan, malapetaka juga adalah ketidaktaatan. Berkembangnya Covid-19, dengan menelan banyak korban jiwa, juga boleh kita katakan karena ketidaktaatan, ketidakdisiplinan kita akan aturan/himbauan dari pemerintah yang menghimbau kita untuk bersama-sama menjaga diri, (seperti memakai masker, jaga jarak, cuci tangan, pola hidup sehat dan yang lainnya). Banyak kecelakaan lalu lintas juga adalah faktor ketidaktaatan akan peraturan lalu lintas; Hukuman atas manusia kelak adalah juga atas ketidaktaatannya akan firman Allah. Sehingga Tuhan meminta seluruh umat-Nya untuk senantiasa taat dan setia dalam Firman-Nya, melakukan apa yang berkenan bagi Tuhan. Kedua; Biasanya orang yang melakukan pelanggaran/yang tidak memiliki kesetiaan akan selalu menjadi pembenaran diri. Di sini kita dapat melihat sebuah argumen keagamaan yang selalu muncul dalam pembenaran diri, yaitu bahwa dosa adalah sebuah kesempatan bagi Allah untuk memperlihatkan kemurahan-Nya atas manusia, sehingga berdosa, tidak setia bukanlah hal yang salah. Sebuah pembenaran diri yang bodoh. Apabila kita terlanjur berbuat kesalahan, dosa baik kepada Tuhan atau kepada sesama, yang sangat perlu bukanlah kecerdikan dalam pembenaran diri, akan tetapi bagaimana kita mau hidup dalam kerendahan hati, penyesalan diri dan kemampuan untuk mengakuinya. Kesetiaan Allah dalam kasihNya yang mengampuni bukan berarti kita semakin bebas berbuat salah (8); hukuman Allah juga bukti kesetiaan-Nya akan firman-Nya.

Saudaraku yang diberkati Tuhan: Memang harus kita akui bahwa segala keistimewaan kita yang dianugerahkan Allah kepada kita dalam 1 Petrus 2:9 ”Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.Penetapan Tuhan tentu menuntut kita hidup dalam kebenaran dan kesetiaan; Bagaimana kita harus mampu memaknai panggilan Tuhan, pengudusanNya dan penebusanNya akan kehidupan kita, tujuanNya supaya kita hidup. Untuk itu marilah kita hidup dalam kesetiaan,  Kalaupun Tuhan menyatakan penghukuman-Nya kelak bagi setiap orang berdosa, itu juga adalah bukti kesetiaan-Nya akan Firman-Nya; dan juga mengajak kita untuk semakin menyadari, mengimani begitu besarnya kasihNya atas kehidupan kita. Amin.

15.  Bernyanyi BN HKBP No. 755:1+3 “Kasih SetiaMu Tiada Bertara”
(BL 755) Persembahan II

Ø  Kasih setiaMu tiada bertara. Di kala suka, atau dukapun.
Kasih SetiaMu, yang Kau curahkan,
Menyelamatkan sluruh hidupku.
Reff.:   Besar setiaMu, besar setiaMu
            Kasih setiaMu tiada taranya.
            Yang ku perlukan slalu Kau berikan.
            Besar setiaMu kepadaku.

Ø  Damai kekal dan juga pengampunan,
Yang menghiburku dan menuntunku.
Pengharapanku dalam suka duka.
Kasih Rahmat-Mu menguatkanku.
Reff.:   Besar setiaMu. . .


16.  Doa Penutup

P:  Marilah kita berdoa untuk menyerahkan persembahan kita kepada Tuhan: Ya Allah, Bapa kami yang di surga. Kami mengaku bahwa Tuhan adalah sumber dari segala karunia yang melimpah dalam kehidupan kami masing-masing. Sebahagian daripada karunia itu, kami serahkan kembali sebagai persembahan kami kepada Tuhan. Terimalah dan berkatilah persembahan umat-Mu ini, agar dapat kami pergunakan untuk pekerjaan dan pelayanan kerajaan Tuhan di dunia ini. Bukalah hati kami untuk mengenal betapa banyak berkat dan karunia yang kami peroleh dari Tuhan, supaya kami senantiasa bersyukur kepada-Mu di dalam nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

J:   (menyanyikan) Tuhan karunia-Mu, roh dan jiwaku semua, Nyawa juga hidupku, harta milikku  semua. Kuserahkan pada-Mu untuk slama-lamanya.

P:  Bapa kami yang di Surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami seperti kami juga telah mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat,

J:   (Menyanyikan) Karena Engkau punya Kerajaan, dan kekuasaan, dan Kemuliaan, sampai slama-lamanya. Amin.

P:  Terimalah berkat Tuhan: Tuhan memberkati dan melindungi engkau (kita); Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya, dan memberi engkau (kita) kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberikan kamu (kita) damai sejahtera, Amin.

P/J:Amin...Amin...Amin...



Pendeta dan Seluruh Parhalado HKBP Pondok Gede
Resort Pondok Gede mengucapkan selamat hari Minggu,
Tuhan memberkati.


Persembahan boleh dikirimkan ke:

 1. Rekening Britama Cab. Pd Gede No. 038501000630566

2. Tabungan BNI No. 1919667770

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...