Tampilkan postingan dengan label Seksi Pemuda. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Seksi Pemuda. Tampilkan semua postingan

Minggu, 26 September 2021

PENELAAHAN ALKITAB (PA) SEKSI PEMUDA/I “MENJALANI HIDUP SEPERTI YANG TUHAN INGINKAN”

 

PENELAAHAN ALKITAB (PA) SEKSI PEMUDA/I

HKBP PONDOK GEDE RESORT PONDOK GEDE

DISTRIK XIX BEKASI

Sabtu, 15 September 2021

 

“MENJALANI HIDUP SEPERTI YANG TUHAN INGINKAN”

 


1.   Bernyanyi KJ No. 454: 1 Indahnya Saat yang Teduh

 

1.   Indahnya saat yang teduh, menghadap takhta Bapaku

Kunaikkan doa pada-Nya, sehingga hatiku lega.

Di waktu bimbang dan gentar, jiwaku aman dan segar

‘Ku bebas dari seteru di dalam saat yang teduh.

 

2.   Votum

 

3.   Bernyanyi KJ No. 40: 2+4 Ajaib Benar Anugerah

 

2.     Ketika insaf, ‘ku cemas, sekarang ‘ku lega!

Syukur, bebanku t’lah lepas berkat anugerah!

 

4.     Kudapat janji yang teguh, kuharap sabda-Nya
Dan Tuhanlah perisaiku tetap selamanya.

 

4.   Pembacaan Alkitab (Mazmur 32: 1-11)

 

5.   Bernyanyi Nyanyian Pujian: Aku Percaya (2x)

 

1.   Tiada yang seperti Engkau begitu mengasihiku

Kau Tuhan sanggup menjawab semua seru doaku

2.   Tiada yang seperti Engkau begitu mengasihiku

Kau Tuhan sanggup melawat seluruh kehidupanku

Reff.          Aku percaya, Tuhanku Ajaib Kau turun tangan memulihkanku

Aku percaya, Tuhanku dahsyat Kau turun tangan memberkatiku

 

6.   Perikop Telaah: Matius 5: 13-20

 

MENJALANI HIDUP SEPERTI YANG TUHAN INGINKAN

 

Pengantar: Facebook merupakan situs layanan jejaring sosial di mana para penggunanya bisa membagikan foto, teks (status), link, atau kabar terbaru. Pengguna juga bisa memposting komentar, memberikan suka dan emoji pada postingan pengguna lainnya. Bisa digunakan oleh pengguna di usia 13 tahun ke atas karenanya dikenal oleh masyarakat luas di seluruh dunia.

Twitter adalah layanan jejaring sosial dan mikroblog daring yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks hingga 140 karakter  hingga 280 karakter yang dikenal dengan sebutan kicauan (tweet). Pengguna terdaftar bisa menulis kicauan melalui antarmuka situs web, pesan singkat (SMS), atau melalui berbagai aplikasi untuk perangkat seluler.

Instagram (disingkat IG atau Insta adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan video yang memungkinkan pengguna mengambil foto, mengambil video, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri.

YouTube merupakan situs video sharing yang banyak digunakan untuk berbagi video. Saat ini pengguna internet dapat dengan mudah berbagi video melalui situs YouTube dengan hanya membuat channel yang dapat diregistrasi secara gratis.

Di dunia maya, di dunia nyata, “Kamu adalah garam dunia…. Kamu adalah terang dunia.” Jangan berpikir bahwa ini tentang orang lain. Ini tentang kita, Anda dan saya. Yesus tidak berbicara kepada individu-individu tertentu. Dia berbicara kepada orang banyak yang telah mengikutinya dari Galilea, sepuluh kota yang dikenal sebagai Dekapolis, Yerusalem, Yudea, dan di seberang sungai Yordan. Itu berarti mereka datang dari mana-mana. Mereka datang untuk melihat dan mendengar Yesus. Mereka datang untuk belajar, untuk disembuhkan, dan untuk merefleksi kembali kehidupan mereka. Mereka datang untuk mencari makna, arah, dan tujuan hidup.

 

Bayangkan diri Anda dan saya berdiri di antara banyak orang kala itu. Kita datang untuk mendengarkan dan belajar, untuk disembuhkan, mencari makna, arah, dan tujuan. Kata-kata Yesus adalah benar dan berlaku hari ini seperti ribuan tahun yang lalu. “Kamu adalah garam dunia…. Kamu adalah terang dunia.”

Ada arti mendalam dari nama garam dan terang. Fungsi garam: menambah rasa, pengawet, pupuk. Semakin banyak garam, semakin lama dan semakin terasa efeknya.  Tapi itu harus dioleskan atau ditaburi.

Dalam Alkitab, garam adalah tanda janji perjanjian Allah yang mengikat,

1.       Imamat 2: 13 – (…janganlah kaulalaikan garam perjanjian Allahmu dari korban sajianmu; beserta segala persembahanmu haruslah kaupersembahkan garam.)

2.       Bilangan 18: 19 – (Perkataan kepada para imam dan orang Lewi) “Segala persembahan khusus, yakni persembahan kudus yang dipersembahkan orang Israel kepada TUHAN, …itulah suatu perjanjian garam untuk selama-lamanya di hadapan TUHAN bagimu serta bagi keturunanmu."

3.       2 Tawarikh 13:5 – Ketika Israel menjadi kerajaan yang terbagi setelah Salomo, cucunya, Abia, Raja Yehuda, berperang melawan Yerobeam, yang memerintah Israel. Abia berkata, Tidakkah kamu tahu, bahwa TUHAN Allah Israel telah memberikan kuasa kerajaan atas Israel kepada Daud dan anak-anaknya untuk selama-lamanya dengan suatu perjanjian garam?” Abia tidak sepenuhnya mengabdi kepada Tuhan, tetapi komentarnya di sini benar, dan Tuhan memberinya kemenangan, memberkati takhta keturunan Daud. Dia terdaftar dalam silsilah Yesus dalam Matius 1:7.

 

Jadi, mengapa Yesus menyebut murid-murid-Nya sebagai garam? Nah, inilah yang Yesus maksudkan: Murid-murid Yesus harus memiliki pengaruh yang membumbui. Murid-murid Yesus membantu melestarikan. Murid-murid Yesus adalah bukti dari janji-janji Allah. – Hidup kita adalah untuk bersaksi tentang kasih Tuhan yang tidak pernah gagal, janji-janji-Nya dari masa lalu, dan janji-janji-Nya untuk masa depan.

 

Tetapi kemudian Yesus berkata, “Tetapi jika garam itu kehilangan rasa asinnya, bagaimana ia dapat diasinkan kembali? Tidak ada gunanya lagi selain dibuang dan diinjak-injak.” Apa maksud-Nya? Yesus bertanya lagi, “Apa lagi yang bisa menggantikan garam jika sudah tidak asin lagi?” 

Belakangan ini beberapa perusahaan makanan telah mencoba beralih dari natrium klorida ke kalium klorida, kebanyakan orang setuju saja walau rasanya tidak sama. Yesus mengatakan: tidak ada lagi yang dapat menggantikannya. Inilah poin-Nya:

1.     Murid-murid Yesus yang hanya nama tanpa memiliki pengaruh yang menyelamatkan adalah gagal.

2.     Tidaklah wajar jika garam kehilangan rasa asinnya. Seorang murid sejati tidak akan melakukan itu. 

3.     Tanpa rasa asin, murid tidak berharga, pantas diabaikan. Bahwa garam yang hambar akan “diinjak-injak”.

Setelah menyebut mereka garam dunia, Yesus menyebut murid-murid-Nya “terang dunia”. Hak istimewa dan kehormatan yang Yesus berikan kepada murid-murid-Nya, alasannya: Ini adalah gelar dan gambar yang digunakan Yesus untuk diri-Nya sendiri

·     Yohanes 1: 4-5, 9 – Di dalam Dia ada hidup, dan hidup itu adalah terang seluruh umat manusia. Terang bersinar dalam kegelapan, dan kegelapan belum menguasainya… Terang sejati yang memberi terang kepada semua orang sedang datang ke dunia.

·     Yohanes 3: 19 –Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi orang-orang lebih menyukai kegelapan daripada terang, karena perbuatan mereka jahat.

·     Yohanes 8: 12 – Ketika Yesus berbicara lagi kepada orang banyak, Dia berkata, “Akulah terang dunia. Siapa pun yang mengikuti saya tidak akan pernah berjalan dalam kegelapan, tetapi akan memiliki terang kehidupan.”

·     Yohanes 12: 45-46 Orang yang melihat saya sedang melihat orang yang mengutus saya. Saya telah datang ke dunia sebagai terang, sehingga tidak ada orang yang percaya kepada saya harus tinggal dalam kegelapan.

Ketika orang melihat kita, di dalam kita mereka melihat Yesus—Terang dunia. Untuk menjelaskan pentingnya gelar ini, Yesus memberikan dua contoh lagi:

1.     Sebuah kota yang dibangun di atas bukit: Ini dirancang untuk dilihat oleh banyak orang. Jika seseorang tidak ingin diperhatikan, mereka akan membangun kota mereka tanpa terlihat. Yesus menempatkan murid-murid-Nya di dunia dengan tujuan untuk dilihat.

2.     Sebuah lampu memiliki satu tujuan: untuk menerangi. Itu perlu ditempatkan di tempat memungkinkan menerangi sekitar.

 

Maksud Yesus “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (ayat 16). Kita seharusnya menunjukkan kepada dunia seperti apa kehidupan seorang murid Kristus. Ini akan membawa orang lain ke penebusan. Orang-orang akan melihat pekerjaan yang telah dilakukan Injil dalam hidup Anda.

Jadi kita harus: Tampil di depan umum apa adanya—Cahaya! Menarik orang kepada Tuhan – Menyinarkan perbuatan Kristus sehingga orang lain terkesan tentang apa yang Tuhan lakukan. Kata “baik” di sini (kalos) berarti menarik. Karya yang menarik orang lain. Ini bukan untuk mencari pujian dari orang lain. Hal ini agar orang lain dapat melihat Tuhan bekerja. Kita harus membumbui, memberi faedah dalam dan kepada dunia. Kita harus membumbui dan mengubah aktivitas manusia sedemikian rupa sehingga mengungkapkan Tuhan di dunia ini. Itu berarti kita harus membantu orang melihat kehidupan dalam Tuhan. Itu berarti kita harus mencerahkan tempat-tempat gelap, tempat-tempat hambar di dunia. Anda dan saya adalah sarana di mana Tuhan membumbui dan kehidupan dan dunia.

 

7.   Diskusi: Setelah membaca uraian di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan ini:

1.     Di mana Bapa? Di mana cahaya-Nya? Bapa siapa Dia?

2.     Jadi bagaimana dunia akan melihat Dia?

 

8.   Bernyanyi Pujian: Menyenangkan-Mu (2x)

 

1.       Tuhan kumau menyenangkan-Mu Tuhan bentuklah hati ini

Jadi bejana untuk hormat-Mu cemerlang bagai emas murni

Reff.          Menyenangkan-Mu, senangkan-Mu hanya itu kerinduanku

Menyenangkan-Mu, senangkan hati-Mu hanya itu kerinduanku

 

2.     Tuhan kuserahkan hatiku semua kuberikan pada-Mu

Kuduskan hingga tulus selalu agar aku menyenangkan-Mu

Reff.          Menyenangkan-Mu, senangkan-Mu hanya itu kerinduanku

Menyenangkan-Mu, senangkan hati-Mu hanya itu kerinduanku

 

9.   Doa Syafaat

 

10.Bernyanyi KJ No. 450: 1… Hidup Kita yang Benar (Persembahan)

 

1.   Hidup kita yang benar, haruslah mengucap syukur

Dalam Kristus bergemar; janganlah tekebur.

Reff.          Dalam susah pun senang; dalam segala hal

Aku bermazmur dan ucap syukur; itu kehendak-Nya!

 

2.   Biar badai menyerang, biar ombak menyerang,

Aku akan bersyukur kepada Tuhanku

Reff.          Dalam susah pun senang; dalam segala hal

Aku bermazmur dan ucap syukur; itu kehendak-Nya!

 

11.Doa Bapa Kami - Berkat

Kamis, 02 Mei 2019

SERMON BULAN MEI 2019 SEKSI PEMUDA

PENELAAHAN ALKITAB (PA) SEKSI PEMUDA
HKBP PONDOK GEDE RESORT PONDOK GEDE
  “darah Yesus, Anak-Allah, menyucikan kita dari pada segala dosa”
(1 Yohanes 1: 5-10)
Sabtu, 4 Mei 2019

1.  Bernyanyi BN. HKBP No. 24: 1-2 Lawatlah Tuhan BL. 59 As=Do

Lawatlah Tuhan, kami umat-Mu.
Kami mau memuji Tuhan, kar’na kasih dan rahmat-Mu.
Lawatlah Tuhan, kami umat-Mu.

                Kasihanilah, kami yang sesat,
                Kaulah Yesus pertolongan, yang memb’ri keselamatan
Kasihanilah, kami yang sesat.

2.  AGENDA

3.  Bernyanyi BN. HKBP No. 18: 2 Bukalah pintu gerbang-Nya BL.84  C=Do

2.   Aku datang ya Tuhanku, lihat akau hamba-Mu
Dalam rumah-Mu Tuhanku, kami t’rima berkat-Mu
Tinggallah di hatiku, jadi rumah bagi-Mu

4. Pembacaan Nats: 1 Yohanes 1: 5-10 (P: Pemimpin – Pm: Pemuda)

P:      Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.
Pm:  Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.
P:      Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa

Pm:  Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
P:      Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.



5.  Penjelasan
Kitab 1,2,3 Yohanes ditulis dalam suatu keadaan di mana Yohanes resah karena adanya suatu permasalahan yang timbul dalam jemaat Efesus, dalam kurun waktu 90 M. Suatu keadaan di mana ada beberapa pengajaran palsu yang menyimpang tentang esensi-esensi dasar dari kekristenan yang menyerang kepercayaan Kristen, dan mengacaubalaukan hal-hal yang mendasar dari kekristenan dengan dalih ingin membenarkan kekristenan dan mengangkat kekristenan dipandang dalam dunia filsafat. Akibatnya banyak terjadi penyesatan dan mengakibatkan banyak orang Kristen ini mengelompok menjadi suatu golongan tertentu dan mereka menjauhkan diri, berpaling dari persekutuan, serta menghina orang-orang Kristen lain di luar kelompok mereka. Gerakan aliran ini disebut gnostisisme. Ajaran Gnostisisme (bahasa Yunani gnosis artinya pengetahuan): Allah roh tidak ada hubungannya dengan dunia ini. Dunia terbuat dari materi, materi adalah jahat. Materi diperintah dari planet-planet yang ditunjuk oleh kuasa yang baik, dunia dan planet-planet diciptakan dan di perintah allah yang paling rendah, yang ketika menciptakan manusia membuat kesalahan. (demiurgos). Manusia terdiri dari tubuh dan pikiran (mira). Di dalam manusia terdapat sebercik roh terkurung dalam tubuh (materi itu), untuk melepaskan roh dari tubuh yang jahat, perlu ada juru selamat allah. Allah yang benar adalah roh sejati dan roh-roh lain mengelilinginya. Roh sejati mengutus Yesus (yang paling dekat dengan Allah) untuk bersinar memanggil roh terpenjara tersebut kembali bersatu dengan roh sejati. Ada dua aliran gnostisisme yang sangat mempengaruhi dan menyesatkan banyak orang Kristen di sana.
·         Pertama adalah cerinthianisme yang dicetuskan oleh Cerinthus. Dalam pandangannya, Cerinthus memberi argumen bahwa Yesus adalah manusia biasa, yang ketika Ia dibaptis maka pribadi Kristus turun ke atas-Nya, sehingga Ia penuh dengan kuasa. Namun sebelum penyaliban, Kristus pergi dari diri Yesus. Namun Cerinthus percaya bahwa Yesus bangkit dari antara orang mati.
·         Kedua, adalah paham doketisme yang beragumen bahwa Yesus Kristus tidak sungguh-sungguh manusia, melainkan hanya tampak sebagai manusia. Kata ini berasal dari bahasa Yunani dokein yang berarti tampak, seolah-olah, semu atau kelihatannya. Doktrin ini mempertahankan bahwa Yesus Kristus hanya tampaknya saja mempunyai tubuh. Maka dengan kata lain dapat dikatakan bahwa Yesus Kristus hanya memiliki tubuh surgawi dan hanya berpura-pura saja menderita dan mati. Bagi mereka, Allah hanya memakai manusia Yesus menjadi alatnya, karena itu Yesus hanya sekedar manusia yang baik/teladan, bukan seorang juru selamat. Keselamatan boleh di dapat dengan bersemedi, bermeditasi, melepaskan roh dari keterpenjaraan tubuh yang tidak kudus. Doketisme bukanlah sebuah mazhab atau sekte, tetapi suatu cara berpikir tentang Yesus Kristus sejak zaman para rasul muncul dalam bentuk yang beraneka ragam

·         Ajaran-ajaran di atas menolak kemesiasan Yesus (1Yoh.2:22) dan menolak Yesus sebagai Juru Selamat. (1Yoh.4:2-3). Akhirnya lahir juga ajaran Libertinisme dan Antinomisme, mengajarkan kebebasan dari tuntutan hukum. (salah memahami apa kata nabi Yeremia: Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka."(Yer.31:33-34).
·         Bagi mereka salib tidak punya arti (1Yoh.1:7,2:1-2;40:10), mereka menolak perjamuan kudus (5:6), mereka menganggap dirinya tidak berdosa (1:8). Orang kristen terancam pengajaran sesat yang menyangkal inkarnasi (1Yoh.4:2-3;2:33).

Dalam Prolognya buku Yohanes menekankan: “Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup -- itulah yang kami tuliskan kepada kamu. (1Yoh.1:1). Jika mempunyai kesempatan mendengar firman Tuhan, atau turut melayani di rumah Tuhan, itu bukanlah hasil usaha kita seorang. “Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, … Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa.” (Yoh.6:44a,65). "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga.” (Mat.16:17b). Berkesempatan mendengar firman Tuhan, adalah berkat Tuhan!
Yohanes memberikan solusi untuk pengenalan ajaran yang benar, yaitu: “Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia. Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah.” (1 Yoh. 4:1-2).
Dalam ay. 5, Allah yang dengan-Nya kita bersekutu adalah terang tanpa kegelapan. Jadi, persekutuan dengan Dia berarti hidup sesuai dengan kebenaran itu (“kebenaran” pada akhir a.6 aletheia, “truth”, apa yang sebenarnya, bukan kata dikaiosune, “righteousness”, tingkah laku yang sesuai dengan norma). Kemudian, ay.7 agak mengejutkan. Yang pertama, hasil dari hidup dalam terang adalah persekutuan dengan sesama orang percaya/persekutuan seorang dengan yang lain, bukan (langsung) dengan Allah. Karena Allah adalah terang maka di dalam Dia tidak akan pernah ada kegelapan. Terang itu tidak mungkin bersatu dengan kegelapan. Dan kegelapan tidak mungkin ada di dalam terang. Dan di dalam terang Allah manusia mendapatkan hidup. Terang Allah itu akan menerangi jalan manusia untuk tidak hidup dalam kegelapan. Dengan demikian:
·         Setiap orang yang hidup di dalam persekutuan dengan Allah, maka ia juga bersekutu dengan sesama orang percaya da masing-masing harus hidup dalam terang Tuhan. (bdn.Gal.5:22) Kehidupannya tidak lagi melakukan perbuatan-perbuatan gelap/dosa. Jika ada yang menyatakan dirinya hidup bersekutu dengan Tuhan tetapi melakukan perbuatan-perbuatan kegelapan maka ia adalah pendusta. (bdn.Gal.5:19-21).
·         Setiap orang yang mengaku tidak berdosa (Libertinisme, Antinomisme) maka ia menipu dirinya sendiri dan menjadikan Allah sebagai pendusta (bnd. Rm. 3:10-12).
·         Setiap orang yang mengaku dosanya maka ia akan diampuni.

6. Diskusi

6.1.  Setelah membaca keterangan singkat di atas, apakah tepat jika mengatakan bahwa Yohanes dalam Injilnya hanyalah menganggap Yesus sekedar seorang manusia biasa atau bahkan sebagai seorang malaikat yang khusus?

6.2.  Pada saat kita mengalami hidup seperti berjalan di gelap malam, ingatlah bahwa Allah adalah terang. Terang adalah lawan dari kegelapan. Kegelapan itu adalah lonceng panggilan untuk bertelut dan melibatkan Tuhan dalam hidup kita. Yakinilah bahwa Allah di dalam Kristus itu bukan  sekadar  Allah "ada" melainkan Allah yang "hadir". Apa bedanya? Untuk sekadar "ada", tidak dibutuhkan pelibatan diri, namun untuk sebuah "kehadiran" mutlak membutuhkan pelibatan diri. Sang Terang itu adalah Allah yang hadir. Dekat dan sedia mengangkat. Akrab dan sedia mendekap. Ia sedia terlibat, menerangi gelapnya jalan hidup kita. Sudahkah Anda mengandalkan Tuhan terang dalam hidupmu? Jika ya, beri contoh dalam hal apa!

7.  Bernyanyi BN. HKBP No. 25: 1 Firman-Mu Tuhan Allahku BL.181 Es=Do

Firman-Mu Tuhan Allahku, tak ternilai bagiku.
Kujadikan peganganku, di tiap langkah hidupku.
Kalau bukan Firman Tuhan, dasar iman umat-Mu.
Apakah dasar yang kuat, selain firman Tuhanku.

8. Doa Syafaat

9. Bernyanyi BN. HKBP No. 15: 1-2 Andai ‘ku punya suara indah BL.103 F=Do (Persembahan)

Andai ‘ku punya suara indah, seribukali suaraku.
Aku bermazmur sangat indah, dari seluruh jiwaku.
Hatiku sangat bergemar, memuji karya cipta-Mu.

                Andaikan suaraku menjangkau semua alam ciptaan-Mu.
                Akan ‘ku ajak semua makhluk nyanyikan kidung bagi-Mu.
                Hendaklah jiwa ragaku, memuji Tuhan Allahku.
10. Doa Bapa Kami - Berkat

Sabtu, 02 Maret 2019

SERMON SEKSI PEMUDA

PENELAAHAN ALKITAB (PA) SEKSI PEMUDA
HKBP PONDOK GEDE RESORT PONDOK GEDE

  “THE LORD BE WITH YOU ALL”
(2 Tesalonika 2: 13-17)

Sabtu, 2 Maret 2019

















1.  Bernyanyi BN. HKBP No. 24: 1-2 Lawatlah Tuhan BL. 59 As=Do

Lawatlah Tuhan, kami umatmu.
Kami mau memuji Tuhan, kar’na kasih dan rahmat-Mu.
Lawatlah Tuhan, kami umat-Mu.

                Kasihanilah, kami yang sesat,
                Kaulah Yesus pertolongan, yang memb’ri keselamatan
Kasihanilah, kami yang sesat.

2.  AGENDA  (St. P. A. Samosir, S.H)

3.  Bernyanyi BN. HKBP No. 18: 2 Bukalah pintu gerbang-Nya BL.84  C=Do


2.   Aku datang ya Tuhanku, lihat akau hamba-Mu
Dalam rumah-Mu Tuhanku, kami t’rima berkat-Mu
Tinggallah di hatiku, jadi rumah bagimu

4. Pembacaan Nats: 2 Tesalonika 2: 13-17 (P: Pemimpin – Pm: Pemuda)

P:      Dan kamu, saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik.

Pm:  Jika ada orang yang tidak mau mendengarkan apa yang kami katakan dalam surat ini, tandailah dia dan jangan bergaul dengan dia, supaya ia menjadi malu,

P:      tetapi janganlah anggap dia sebagai musuh, tetapi tegorlah dia sebagai seorang saudara.

Pm:  Dan Ia, Tuhan damai sejahtera, kiranya mengaruniakan damai sejahtera-Nya terus-menerus, dalam segala hal, kepada kamu. Tuhan menyertai kamu sekalian.

P:      Salam dari padaku, Paulus. Salam ini kutulis dengan tanganku sendiri. Inilah tanda dalam setiap surat: beginilah tulisanku.

5.  Penjelasan (Pdt. Nikson Simangunsong)

Rasul Paulus menjelaskan bahwa orang percaya harus bekerja. Tidak boleh berdiam diri saja. Mereka yang menganggur, bermalas-malasan, pemalas adalah salah. Paulus menyerukan, "supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami.” (ay.6). Mereka yang malas yang tidak menjalani kehidupan mereka dengan cara yang telah diajarkan. Dianggap pengacau dan orang yang sulit diatur. Orang-orang ini memberi alasan bahwa Yesus akan segera kembali, dan jika Yesus kembali untuk apa bekerja. "Mereka berpendapat bahwa mereka berpikiran surgawi sehingga mereka tidak memiliki kebaikan duniawi." Begitulah beberapa orang Kristen Tesalonika pada zaman gereja mula-mula, dan pada zaman ini boleh juga kita temukan orang yang berpikiran sama. Maka perintahnya? Orang percaya harus menarik diri atau memisahkan diri dari orang-orang yang berpikir seperti itu. Orang-orang percaya harus memberikan contoh bagaimana kehidupan harus dijalani. Bekerja tentu saja merupakan salah satu tanggung jawab baik (orang muda) laki-laki dan perempuan. Kata "menarik diri" berarti menjauh dari hidup yang menganggur tidak produktif. Dan kita tidak boleh bergaul dengan orang yang tidak mau bekerja.
Berikut Gereja Tesalonika bermula dan berkembang di tengah panasnya penganiayaan (Kis.17:1-9; 1 Tes.1:6-8 ; 2:13-16). Penganiayaan yang dialami oleh orang-orang percaya ini tidak hanya pada periode permulaan gereja, tetapi berlanjut juga saat kunjungan Paulus. Sehingga dalam surat keduanya ini membicarakan tentang, "penganiayaan dan kesengsaraan yang dialami gereja Tesalonika" (2 Tes.1: 4). Maka firman Tuhan menyapa mereka, tetaplah setia untuk hidup baik, walau menghadapi penganiayaan. Rasul Paulus memuji kelompok orang percaya yang setia ini dengan mengatakan, “Kami wajib selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara. Dan memang patutlah demikian, karena imanmu makin bertambah dan kasihmu seorang akan yang lain makin kuat di antara kamu” (1 Tes.1: 3).
Orang Tesalonika terus berbuat baik karena fokus mereka bukan pada kenyamanan pribadi, atau pemenuhan kebutuhan pribadi, atau kebahagiaan pribadi, tetapi pada kemuliaan Allah dan pemenuhan tujuan mereka untuk menyebarkan pesan Injil yang menyelamatkan. Inilah sebabnya mengapa iman mereka kepada Tuhan dan cinta satu sama lain terus tumbuh.
Penganiayaan akan terus terjadi kepada semua orang percaya. Paulus memberi tahu orang Tesalonika bahwa orang Kristen “ditakdirkan” (ditunjuk) untuk menderita penganiayaan (1 Tes.3:3b-4). Mungkin kita lebih akrab dengan kata-kata dari 2 Timotius 3:12 , “Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya.” Orang percaya yang setia menderita penganiayaan dan penderitaan dari berbagai jenis dari dunia yang menolak Kristus. Dan Setan, para pengacau dan orang-orang jahat, menggoda kita melalui penganiayaan? (1 Tes.3:1-5). Dia menggoda kita untuk menyerah, menjadi lelah dan kalah. 
Namun, ingatlah kata-kata Yakobus dan Petrus, bahwa melalui pencobaan penganiayaan, iman kita menjadi lebih kuat dan lebih murni melalui penganiayaan (Yak.1:2-3; 1 Pet.1:6-8). Itulah yang kita lihat dengan jemaat Tesalonika, dan itulah yang akan kita lihat dalam hidup kita jika kita tidak lelah dalam berbuat baik, walau ketika kita dianiaya karena iman kita. Jangan lelah dalam berbuat baik bahkan saat dunia di sekitar anda jahat.
Hai pemuda! Anda harus terus berkarya untuk menyenangkan Allah, bahwa Anda harus melakukan hal itu semakin intens. Jangan lelah dalam berbuat baik bahkan saat anda teraniaya. Janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik. Dan kamu harus tahu “Dan Ia, Tuhan damai sejahtera (eirene), kiranya mengaruniakan damai sejahtera-Nya (eirene) terus-menerus, dalam segala hal, kepada kamu. Tuhan menyertai kamu sekalian.” “The Lord be with you all” (ay.16).

6. Diskusi

5.1. Setelah membaca keterangan singkat di atas, kepada orang yang bagaimakah selogan “Tuhan menyertai kamu sekalian (The Lord be with you all) dialamatkan?

5.2. Apakah Anda termasuk orang yang produktif di dalam studimu atau pekerjaanmu?

7.  Bernyanyi BN. HKBP No. 25:1 Firman-Mu Tuhan Allahku BL.181 Es=Do

Firman-Mu Tuhan Allahku, tak ternilai bagiku.
Kujadikan peganganku, di tiap langkah hidupku.
Kalau bukan Firman Tuhan, dasar iman umat-Mu.
Apakah dasar yang kuat, selain firman Tuhanku.

8.  Doa Syafaat (Andreas Manik)

9.  Bernyanyi BN. HKBP No. 15:1-2 Andai ‘ku punya suara indah BL.103 F=Do
 (Persembahan)

Andai ‘ku punya suara indah, seribukali suaraku.
Aku bermazmur sangat indah, dari seluruh jiwaku.
Hatiku sangat bergemar, memuji karya cipta-Mu.

                Andaikan suaraku menjangkau semua alam ciptaan-Mu.
                Akan ‘ku ajak semua makhluk nyanyikan kidung bagi-Mu.
                Hendaklah jiwa ragaku, memuji Tuhan Allahku.

10. Doa Bapa Kami - Berkat

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...