Jumat, 22 Mei 2020

TERTIB ACARA KEBAKTIAN MINGGU DI RUMAH SAJA MINGGU EXAUDI, 24 MEI 2020

TERTIB ACARA
KEBAKTIAN MINGGU DI RUMAH SAJA

PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR (PSBB)
COVID-19
HKBP PONDOK GEDE RESORT PONDOK GEDE
Minggu Exaudi, 24 Mei 2020

Topik: Tuhan Mendengar Seruan Orang Percaya

(P: Pemimpin Kebaktian ; R: Anggota Keluarga)

Perhatian:
Untuk Nyanyian boleh dipilih Buku Ende, Buku Nyanyian atau menyanyikan kedua-duanya)

1. Marende BE. HKBP. No. 2: 1  Naeng Pujionku Ho Jahowa Bl 113 C=Do

1.    Naeng pujionhu Ho Jahowa ai Ho do Debata na tutu i.
       Sai suru Tondi Parbadia tu au asa hupuji goar-Mi.
       Marhitehite Jesus Anak-Mi asa lomo rohaM di endengki.

(BN. HKBP)

‘Ku mau memuji Kau Tuhanku, sebab Engkaulah Allah yang benar
Penuhi aku dengan Roh-Mu, agar jiwaku sungguh bergemar
Memuji Yesus Kristus Putra-Mu, atas nyanyianku Kau berkenan

2. Votum – Introitus – Tangiang (A.XII/B – D/X.32)

P:       Di dalam Nama Allah Bapa dan Nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus dan Nama Roh Kudus yang menciptakan langit dan bumi.  Amin.
         
          Dengarlah, Tuhan, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku! Hatiku mengikuti Firman-Mu "Carilah wajah-Ku", maka wajah-Mu kucari, ya Tuhan. Janganlah menyembunyikan wajah-Mu kepadaku. Tuhan adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar? Haleluya!

R:       (Menyanyikan BE. No. 852 F=Do:) Haleluya, haleluya, haleluya!

P:       (Marilah kita berdoa:)

          Ya Tuhan Allah, Bapa kami yang di surga. Karuniakanlah Roh-Mu yang Kudus dan berilah hikmat kebijaksanaan kepada Jemaat-Mu, supaya Firman-Mu yang kudus semakin nyata dan berkembang di dalam hidup kami. Jadikanlah hati hamba-Mu ini dengan penuh sukacita memberitakan Injil Keselamatan itu, agar Jemaat-Mu semakin berkembang di dalam kekudusan. Kuatkanlah hati dan jiwa kami untuk tetap setia mengikut Engkau di dalam iman dan kepercayaan yang benar, oleh karena Anak-Mu Yesus Kristus, Tuhan kami.

R:       Amin.

3. Marende BE. HKBP No. 262: 1 Jahowa Tuhanki BL 149 F=do

1.    Jahowa Tuhanhi, Ho mual ni na denggan.
       Sitompa sasude, silehon hangoluan.
       Sai lehon ma di au pamatang na hipas.
       Maringan ma di au, baen roha na ias.

(BN. HKBP)

Ya Allah Yang Esa, Kau sumber kebaikan
Pencipta semesta, dan sumber kehidupan
Berilah padaku, jasmani yang segar
Dan jiwaku, ku yang kudus dan benar

4. Hukum Tuhan:  Titah Pertama dan Titah Kedua

         P:     Pembacaan Hukum Tuhan dalam Kebaktian Minggu hari ini yaitu Titah Pertama dan Titah Kedua:
                
                 Titah Pertama: Akulah Tuhan Allahmu, seru Tuhan kita. Tidak boleh ada allah lain, kecuali Aku. Titah Kedua: Jangan perbuat bagimu patung yang menyerupai apapun, yang ada di langit, atau yang ada di bumi, atau yang ada di dalam air untuk disembah atau bertaqwa kepadanya.

P:    Marilah kita berdoa memohon kekuatan dari Tuhan.

P+R:     Ya Tuhan Allah, kuatkanlah kami untuk melakukan yang sesuai dengan hukum-Mu. Amin

5. Marende BE. HKBP No. 173: 1 Sai Mulak, Sai Mulak BL 63 Es=Do

1.    Sai mulak, sai mulak ho naung lao jalang i.
       Ai na dao ho nuaeng, holang sian tuam.
       O parjalang ho, mulak, mulak ma ho.
       Mulak, mulak ma ho.

(BN. HKBP)

Kembalilah kamu, dari jalan sesat
Kar’na kau s’makin jauh, dari jalan Tuhan
Anak yang sesat, mari pulang seg’ra

6. Mengaku Dosa (B.2 – C.7)

P:    Marilah kita merendahkan diri untuk mengaku dosa kita!

Ya Bapa Tuhan kami di surga. Engkau Mahakasih dan benar. Berkat-Mu melimpah dan kekal selama-lamanya. Kasihanilah kami ya Tuhan. Lupakanlah segala kejahatan dan dosa kami. Kami sering berbuat dosa terhadap Engkau dan membangkitkan amarah-Mu karena kami sering melanggar hukum-Mu. Limpahkanlah kasih sayang-Mu kepada kami, dan berkatilah kami dengan pertolongan-Mu. Ya Tuhan Allah sumber kebahagiaan kami, ampunilah segala dosa dan pelanggaran kami di dalam Anak-Mu Tuhan Yesus Kristus Juruselamat kami.

R:    Amin.

P:    Marilah kita mendengar janji Tuhan tentang pengampunan dosa.

Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. Kemuliaan bagi Allah di tempat yang Mahatinggi!

R:    Amin.

7. Marende BE. HKBP No. 707: 1 Hagogoon dohot Apulapul Es=Do

1.    Hagogoon dohot apulapul do dilehon Tuhan i tu au.
       Ganup ari au ditogutogu, ganup tingki diondingi au.
       Ai hombar tu lomo ni roha-Na do dilehon Tuhan i tu au.
       Ro marsorin arsak, las ni roha, haporseaonhu dipatau.

(BN. HKBP)

Kekuatan dalam pencobaan, diberikan Tuhan padaku.
Dalam duka aku dihibur-Nya, Tuhan s’lalu pimpin langkahku.
Yang sesuai dengan kehendak-Nya, diberikan apa yang perlu.
Suka duka saling bergantian, untuk menguatkan imanku.

8.      Membaca Epistel: Mazmur 27: 7-14

         P:     Marilah kita mendengar Firman Tuhan yang ditetapkan untuk hari Minggu ini. Tertulis dalam Kitab Mazmur 27: 7-14 Dengarlah, TUHAN, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku!
         R:     Hatiku mengikuti firman-Mu: "Carilah wajah-Ku"; maka wajah-Mu kucari, ya TUHAN

         P:     Janganlah menyembunyikan wajah-Mu kepadaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka; Engkaulah pertolonganku, janganlah membuang aku dan janganlah meninggalkan aku, ya Allah penyelamatku

         R:     Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku.
         P:     Tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, dan tuntunlah aku di jalan yang rata oleh sebab seteruku.
         R:     Janganlah menyerahkan aku kepada nafsu lawanku, sebab telah bangkit menyerang aku saksi-saksi dusta, dan orang-orang yang bernafaskan kelaliman

         P:     Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup. Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN. Demikianlah pembacaan Firman Tuhan: Berbahagialah orang yang mendengar Firman Tuhan serta memeliharanya.
        
         R:     Amin.

9.  Marende BE. HKBP No. 161: 1 Tangihon Anggukanggukhon BL 133 G=Do

1.    Tangihon anggukanggukhon, asi rohaM Jahowa.
       Mansai tarponjot rohangkon dibaen godang ni dosa.
       Tung sura dibaloshon Ho luhut na sala dompak Ho,
       Tung ise tartahansa.

(BN. HKBP)

Tuhan dengar ratapanku Kasihanilah aku.
Amatlah gundah hatiku, sebab banyak dosaku.
Jikalau dalam murka-Mu, Engkau membalas dosaku,
Aku tak dapat hidup.

10.    Pengakuan Iman

         P:      Marilah kita bersama-sama mengaku iman kepercayaan kita, sebagaimana teman-teman seiman di seluruh dunia. Kita bersama-sama mengucapkannya:

         P+J:   Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Maha Kuasa, Khalik langit dan bumi.

                  Aku percaya kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal Tuhan kita. Yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria, yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, yang turun ke dalam kerajaan maut. Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati. Naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapak yang Maha kuasa. Dari sana akan datang kelak, untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.

                  Aku percaya kepada Roh Kudus, dan adanya satu gereja yang Kudus dan Am; Persekutuan orang Kudus; Pengampunan dosa; Kebangkitan daging; dan hidup yang kekal. Amin.

11.    Warta Jemaat + Doa Syafaat

12. Marende BE. HKBP No. 772: 1-2 Tuhanku do Pature Dalanki G=Do (Persembahan Ia - Ib)

1.    Tuhanhu do pature dalanhi, Tuhanhu do patiur langkangki.
       Sian nasa rohangki hupasahat ngolungki.
       Tuhanhu do patiur langkangki.

2.    Tuhanhu do pature dalanhi, Tuhanhu do patiur langkangki.
       Hulului do Tuhanhi, surut ma na holom i.
       Tuhanhu do patiur langkangki.

(BN. HKBP)

‘Ku tau Tuhan membuka jalanku
‘Ku tau Tuhan luruskan langkahku
Dengan hati yang tulus, ‘ku serahkan hidupku
‘Ku tau Tuhan luruskan langkahku

‘Ku tau Tuhan membuka jalanku
‘Ku tau Tuhan luruskan langkahku
Aku ikut Tuhanku, maka t’ranglah jalanku
‘Ku tau Tuhan luruskan langkahku

13.    Khotbah: Matius 20: 29-34

P:      Marilah kita berdoa! Ya Tuhan kuasailah hati dan pikiran kami untuk menerima Firman-Mu yang kudus itu, dalam Nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

Saudara-saudara yang terkasih dalam Nama Tuhan Yesus Kristus!
Firman Tuhan khotbah Minggu Exaudi hari ini dari Injil Matius 20: 29-34, mengatakan: Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya keluar dari Yerikho, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Ada dua orang buta yang duduk di pinggir jalan mendengar, bahwa Yesus lewat, lalu mereka berseru: "Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!" Tetapi orang banyak itu menegor mereka supaya mereka diam. Namun mereka makin keras berseru, katanya: "Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!" Lalu Yesus berhenti dan memanggil mereka. Ia berkata: "Apa yang kamu kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab mereka: "Tuhan, supaya mata kami dapat melihat." Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikuti Dia. Demikian Firman Tuhan!

Saudara-saudara yang terkasih!

Dalam konteks Matius 20 ini, Tuhan Yesus sedang dalam perjalanan dari Galilea menuju Yerusalem, dengan tekanan akan menggenapi misi yang begitu berat. Bagaimana nantinya Dia akan dianiaya dan disalibkan di Yerusalem.
Perjalanan via dolorosa sangat berat dan menakutkan, hingga ketika berdoa di Taman Getsemani Tuhan Yesus mengeluarkan peluh darah.
Penderitaan Yesus yang paling besar dan berat bukan karena Dia takut dipukuli, bukan karena Dia takut sesah dan memikul salib kayu yang berat, dan kepala-Nya ditancapi mahkota duri. Semuanya itu memang penderitaan yang berat. Tetapi yang lebih berat adalah bahwa Dia harus menanggung dosa manusia, Dia yang tidak berdosa dijadikan berdosa karena kita.
Dalam pergumulan yang sangat berat, Dia dielu-elukan sebagai raja yang hendak pergi berperang. Karena dalam pikiran orang banyak pada waktu itu Yesus menuju Yerusalem untuk mengambil alih posisi Herodes, dan kalau perlu juga mengambil alih posisi Tiberius, Yesus bukan hanya raja Yerusalem tetapi juga raja yang akan mengalahkan Romawi. Tidak heran kalau para murid ingin kedudukan di sebelah kanan dan kiri Yesus Sang Raja.
Puncak dari merajakan Yesus semakin riuh ketika Ia semakin dekat dengan Yerusalem. Orang-orang melepaskan jubah masing-masing, mengambil daun palem melemparkannya ke tanah untuk dijadikan alas bagi Tuhan Yesus. Mengagung-agungkan Dia sebagai raja, bersorak hosana!
Kontrasnya adalah tiba-tiba ada dua orang pengemis buta di pinggir jalan yang berseru-seru. Dan orang banyak memaksa mendiamkan kedua orang pengemis itu.
Sebagai manusia, ketika kita berada di kondisi yang sulit, kita berharap orang lain memperhatikan kita, menguatkan kita, menghibur kita, menolong kita.
Tetapi berbeda dengan Yesus di tengah kondisi beratnya. Dia menghampiri kedua orang pengemis buta itu dan bertanya: "Apa yang kamu kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?"

Hal ini bukti dari apa yang dikatakan-Nya yaitu: Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

Orang buta itu menjawab Yesus: "Tuhan, supaya mata kami dapat melihat." Alkitab mencatat: Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikuti Dia. Hati-Nya penuh dengan belas kasihan, walaupun Dia sedang susah, Dia mau mengerti penderitaan orang lain. Itulah isi hati Tuhan, berbelas kasih!

Saudara-saudara yang terkasih!

Dalam keadaan susah, semua orang menjadi egois, menuntut orang lain memperhatikannya!

Tetapi Tuhan mengatakan bahwa dalam semua aspek, Dia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani.

Betapa perlunya kita memiliki hati seperti hati Kristus! Inilah jiwa pelayanan. Cocokkah kita dengan apa yang Tuhan pikirkan? Cocokkah kita dengan isi hati Tuhan?

Murid-murid dan orang banyak mengharapkan Yesus menjadi Raja orang Yahudi yang akan berkuasa luar biasa.

Orang buta, tidak mengerti bagaimana ramainya sorak-sorak ketika Tuhan Yesus berjalan dengan iring-iringan. Pada saat semua orang membayangkan Yesus sebagai Raja, orang buta melihat sosok lain pada diri Yesus. Orang buta itu berseru: "Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!" Ini adalah istilah khusus, kutipan dari kitab Yesaya yang menunjuk kepada Mesias. Orang buta itu melihat Yesus bukanlah sekedar Raja orang Yahudi, Dia lebih dari itu, Yesus adalah Tuhan, Anak Daud. Kalimat ini kalau kedengaran oleh penguasa, dampaknya adalah melawan pemerintah yang sah, karena itu adalah sebutan mesianik yang diberikan kepada Kristus. Tapi orang buta itu tidaklah peduli, itulah imannya.

Terkadang kita punya mata besar tetapi yang kita lihat adalah hal-hal yang duniawi saja.
Sebagai orang yang percaya kepada Yesus betapa perlunya kita memiliki kepekaan dua orang buta tersebut. Ketika kita mengikut Kristus, kita melihat apa?

Saudara-saudara yang terkasih!

Sangat perlu bagi kita punya mata untuk melihat pengasihan Tuhan, apakah kita bisa melihat Kristus Tuhan kita yang jauh lebih besar dan berkuasa? Petrus pernah mengalami ketika dia melihat Kristus berjalan di atas air menuju ke kapalnya. Petrus bertanya kepada Tuhan Yesus: Bolehkah aku berjalan kepada-Mu? Tuhan Yesus menjawab: Kemarilah! Pada saat mata Petrus tertuju kepada Kristus, dia dapat berjalan di atas air, tetapi begitu matanya melihat kanan kiri, dia mulai melihat dunia dengan anginnya, dia hampir tenggelam.

Orang buta ini matanya tertuju kepada Kristus, dia berharap kepada Kristus, mau mengerti isi hati Kristus, dan dia mendapat respons yang tepat dari Kristus, karena permohonannya tepat persis seperti yang Kristus inginkan.

Inilah iman. Beriman sejati adalah meminta kepada Tuhan dan permintaan tersebut tepat seperti yang Tuhan inginkan, dan Tuhan mengatakan: Jadilah seperti yang engkau harapkan. Beriman bukanlah memaksakan kehendak kepada Tuhan tetapi mau taat, tahu diri, lalu memohon: Tuhan tolong kami.

Saudara-saudara yang terkasih!

Dalam situasi sulit terpaan Pandemi Corona Virus (Covid-19) sekarang ini, banyak orang sangat sulit untuk perduli anjuran pemerintah, PSBB, di rumah saja, memakai masker, cuci tangan, jangan mudik, jaga kesehatan, dll. Sehingga membuat kita khawatir, nantinya usaha pemotongan rantai penebaran Corona Virus (Covid-19) yang dilakukan pemerintah akan terganggu. Bagaimana kita hidup di tengah dunia yang seperti ini?

Dengan tulis, adalah lebih baik kita mengakui ketidakmampuan kita dan memohon pertolongan Tuhan, mengakui bahwa kita tidak berdaya, dan berseru berharap kepada Tuhan saja. "Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!" Amin.

Marilah kita berdoa:

Ya Tuhan Allah Bapa kami melalui Yesus Kristus! Bersama dengan semua makhluk, kami memuji-Mu. Semuanya ada dari tangan-Mu yang Mahakuasa, mereka semua milik-Mu, penuh dengan kehadiran-Mu dan cinta-Mu yang lembut.

Terpujilah Engkau Allah di dalam Yesus Kristus, melalui Engkau semua diciptakan. Terpujilah Engkau, Roh Kudus. Dengan sinar cahaya-Mu Engkau membimbing dunia ini menuju cinta Allah Bapa.
"Tuhan, supaya mata kami dapat melihatmu dengan benar, terlebih dalam situasi terpaat covid-19 sekarang ini. Ajarilah kami yang buta ini, untuk melihat dengan benar.
mata hati kami, supaya kami dapat menghindari dosa ketidakpedulian, tidak mau taat dengan firman-Mu. Rengkuhlah kami dengan kekuatan dan cahaya-Mu. Tolonglah kami, penuhilah kami dengan cinta kasih-Mu, walau di tengah terpadaan Pandemi Covid-19 ini.
Tolonglah bangsa-bangsa di dunia. Tolonglah kami di negara kami Republik Indonesia di bawah pimpinan Presiden kami bapak Jokowi dan semua yang membantunya, TNI, Polri, para medis, sukarelawan untuk kuat dan berhasil mengatasi kesulitan dampak pandemi Virus Corona (Covid-19). Dan solusi pasca pandemi Virus Corona (Covid-19) nantinya. Hiburkanlah keluarga para korban Virus Corona di mana pun mereka berada. Berilah setiap rakyat Indonesia hati yang mau taat kepada kebijakan yang diterapkan pemerintah di tempatnya masing-masing tujuan memutus rantai penyebaran Virus Corona (Covid-19). Berilah kekuatan dan kesembuhan kepada jemaat gereja-Mu yang sedang dalam perawatan karena sakit: St. R. Ch. Hutasoit, Martinus Hutasoit, Yanti Hutasoit, Javiktor Pasaribu, Ny. St. T. Siringoringo br. Manullang, Ny. T. Marpaung br. Nababan, Ny. Siregar br. Simamora, F. Simatupang, Ny. Lumbantungkup br. Sinaga…. Berilah kami apa yang kami perlu untuk hidup sehat seperti yang Engkau inginkan. Kasihanilah kami Tuhan, karena kami harus bersahabat hidup berdampingan dengan virus-virus penyakit yang bertebaran di sekeliling kami, berilah kami selamat di dalam Nama Tuhan Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

14. Marende BE. No. 758: 1-2 Jahowa Pangurupi C=Do (Papungu Pelean II)

1.    Jahowa pangurupi di siulaonmi.
       Dilehon pos ni roha di ganup tingki i.
       Nang pe sipata ganggu haporseaonmi,
       Jamot tongtong Tuhanmu manjaga ngolumi.

2.    Jahowa las ni roha saleleng ngolumi.
       Ibana haroroan ni nasa na auli.
       Ai disarihon Jesus sude na ringkot i.
       Halashon panoguon ni Jesus Tuhanmi.

(BN. HKBP)





Tuhan b’ri pertolongan di dalam hidupmu.
Dib’ri-Nya pengharapan di tiap langkahmu.
Walau terkadang ragu iman percayamu.
Tuhan s’lalu setia menjaga hidupmu.

Tuhan b’ri pertolongan di dalam hidupmu
Segala hal yang baik dib’ri-Nya padamu
Tuhan yang memberikan bekal yang kau perlu
Nyanyikanlah pujian kepada Tuhanmu

15.   Doa Persembahan – Bapa kami – Berkat

P:    Marilah kita berdoa untuk menyerahkan persembahan kita kepada Tuhan: Ya Allah, Bapa kami yang di surga. Kami mengaku bahwa Tuhan adalah sumber dari segala karunia yang melimpah dalam kehidupan kami masing-masing. Sebahagian daripada karunia itu, kami serahkan kembali sebagai persembahan kepada Tuhan. Terimalah dan berkatilah persembanan umat-Mu ini, agar dapat kami pergunakan untuk pekerjaan dan pelayanan Kerajaan Tuhan di dunia ini. Bukalah hati kami untuk mengenal betapa banyak berkat dan karunia yang kami peroleh dari Tuhan, supaya kami senantiasa bersyukur kepada-Mu di dalam Nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin .

         J:       (Menyanyikan:) BN. HKBP No. 204: 2 BL. 73 Bes=Do

Tuhan karunia-Mu, roh dan jiwaku semua.
Nyawa juga hidupku, harta milikku semua.
Kuserahkan pada-Mu, untuk selama-lamanya.

P:    Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga telah mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami ke dalam percobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat.

J:     (menyanyikan BE. 841 Es=Do:) Karena Engkau punya Kerajaan dan Kekuasaan dan Kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

P:    (Jika Majelis Tahbisan yang memimpin kebaktian baiklah ia memberi berkat ini. Jika tidak, langsung menyanyikan: Amin, amin, amin).

                  "Tuhan memberkati kita dan melindungi kita, Tuhan menyinari kita dengan wajah-Nya dan memberi kita Kasih karunia, Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepada kita dan memberi kita damai sejahtera".

         J:       (menyanyikan BE. 845: Es=Do:) Amin, amin, amin.


Persembahan boleh dikirimkan ke:

1. Rekening Britama Cab. Pond Gede No. 038501000630566
2. Tabungan BNI No. 1919667770

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...