Sabtu, 30 Mei 2020

KEBAKTIAN PENTAKOSTA KEDUA DI RUMAH SAJA NEW NORMAL - COVID-19 SENIN, 01 JUNI 2020

TERTIB ACARA
KEBAKTIAN PENTAKOSTA KEDUA DI RUMAH SAJA
NEW NORMAL - COVID-19

HKBP PONDOK GEDE RESORT PONDOK GEDE
Minggu Pentakosta II Senin, 01 Juni 2020
Topik: Tuhan Mendengar Seruan Orang Percaya

(P: Pemimpin Kebaktian ; R: Anggota Keluarga)

Perhatian:
Untuk Nyanyian boleh dipilih Buku Ende, Buku Nyanyian atau menyanyikan kedua-duanya)

1. Marende BE. HKBP. No. 645: 1  Sai Gohi Roha Tondingki F=Do

1.    Ro ma Ho parasiroha sai pagirgir rohangkon,
Mangendehon denggan basa nilehon-Mu di au on.
Tiruonhu ma suruan mangendehon sangap-Mi.
Pujionhu Ho Jahowa partanobatoanhi.

(BN. HKBP)

Datanglah ya, Roh Penghibur, memenuhi hatiku.
Agar hatiku ceria, menyanyikan rahmat-Mu.
Aku mau s’perti malaikat, memuliakan Nama-Mu.
‘Kumemuji Kau Tuhanku, benteng pertahananku.

2. Votum – Introitus – Tangiang (A.XIII/A – D/XI.34)

P:       Di dalam Nama Allah Bapa dan Nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus dan Nama Roh Kudus yang menciptakan langit dan bumi.  Amin.
         
          Dengarlah, Tuhan, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku! Hatiku mengikuti Firman-Mu "Carilah wajah-Ku", maka wajah-Mu kucari, ya Tuhan. Janganlah menyembunyikan wajah-Mu kepadaku. Tuhan adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar? Haleluya!

R:       (Menyanyikan BE. No. 852 F=Do:) Haleluya, haleluya, haleluya!

P:       (Marilah kita berdoa:)

          Ya Tuhan Allah, Bapa kami yang di surga. Karuniakanlah Roh-Mu yang Kudus dan berilah hikmat kebijaksanaan kepada Jemaat-Mu, supaya Firman-Mu yang kudus semakin nyata dan berkembang di dalam hidup kami. Jadikanlah hati hamba-Mu ini dengan penuh sukacita memberitakan Injil Keselamatan itu, agar Jemaat-Mu semakin berkembang di dalam kekudusan. Kuatkanlah hati dan jiwa kami untuk tetap setia mengikut Engkau di dalam iman dan kepercayaan yang benar, oleh karena Anak-Mu Yesus Kristus, Tuhan kami.

R:       Amin.

3. Marende BE. HKBP No. 640: 1 Haholongon Sian Ginjang A=Do

1.    Haholongon sian ginjang, las ni roha na hot i.
Tumpal ni asi ni roha sai bongoti rohangki.
Jesus na gok asi roha dohot haholongon i,
Baen malua, baen martua hami na tahutan i.

(BN. HKBP)

Ya Allah Yang Esa, Kau sumber kebaikan
Pencipta semesta, dan sumber kehidupan
Berilah padaku, jasmani yang segar
Dan jiwaku, ku yang kudus dan benar


4. Hukum Tuhan:  Titah Kelima dan Titah Keenam

         P:  Pembacaan Hukum Tuhan dalam Kebaktian Minggu hari ini yaitu Titah Pertama dan Titah Kedua:
                
             Titah Pertama: Akulah Tuhan Allahmu, seru Tuhan kita. Tidak boleh ada allah lain, kecuali Aku. Titah Kedua: Jangan perbuat bagimu patung yang menyerupai apapun, yang ada di langit, atau yang ada di bumi, atau yang ada di dalam air untuk disembah atau bertaqwa kepadanya.

P:    Marilah kita berdoa memohon kekuatan dari Tuhan.

P+R:     Ya Tuhan Allah, kuatkanlah kami untuk melakukan yang sesuai dengan hukum-Mu. Amin

5. Marende BE. HKBP No. 104: 1 Bongoti ma Rohangku BL 155 F=Do

1.    Bongoti ma rohangku ingani ma au on.
O Tondi, Debatangku pasonang rohangkon.
Na marhabangsa Ho raphon Debata Ama,
Nang Jesus pe Anak-Na, naeng pujionhu do.

(BN. HKBP)

Masuklah di hatiku, berkuasalah penuh
Roh Kudus, Toh Tuhanku, hiburlah jiwaku
Kau dalam tahta-Mu, bersama Allah Bapa
Dan Yesus Putra Bapa, aku memuji-Mu

6. Mengaku Dosa (B.5 – C.2)

P:    Marilah kita merendahkan diri untuk mengaku dosa kita!

Ya Bapa Tuhan kami di surga. Engkau Mahakasih dan benar. Berkat-Mu melimpah dan kekal selama-lamanya. Kasihanilah kami ya Tuhan. Lupakanlah segala kejahatan dan dosa kami. Kami sering berbuat dosa terhadap Engkau dan membangkitkan amarah-Mu karena kami sering melanggar hukum-Mu. Limpahkanlah kasih sayang-Mu kepada kami, dan berkatilah kami dengan pertolongan-Mu. Ya Tuhan Allah sumber kebahagiaan kami, ampunilah segala dosa dan pelanggaran kami di dalam Anak-Mu Tuhan Yesus Kristus Juruselamat kami.

R:    Amin.

P:    Marilah kita mendengar janji Tuhan tentang pengampunan dosa.

Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. Kemuliaan bagi Allah di tempat yang Mahatinggi!

R:    Amin.

7. Marende BE. HKBP No. 169: 1 Ho Sipangolu Au BL 224 Es=Do

1.    Ho Sipangolu au sai topot ma au on.
Sai unang mandaodao Ho sian rohangkon.
Ro Sipangolu ro tibu, baen ma au anak-Mu tutu;
Dohot mudar-Mi buri au, ias songon hapas ma au.
Ias tutu, ias tutu; dohot mudar-Mi buri au,
Ias songon hapas ma au.

(BN. HKBP)

Ya Jurus’lamatku kunjungi hamba-Mu
Jangan berlalu, jauh dari hidupku
Reff.:    Tuhan datanglah padaku, jadikan aku anak-Mu
            Dengan darah-Mu yang kudus, ‘ku bagaikan salju bersih
            Sungguh bersih, sungguh bersih
            Dengan darah-Mu yang kudus, ‘ku bagaikan salju bersih.



8.      Membaca Epistel: Keluaran 35: 30-35

         P:     Marilah kita mendengar Firman Tuhan yang ditetapkan untuk hari Minggu ini. Tertulis dalam Kitab Keluaran 35: 30-35 Dengarlah, TUHAN, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku!
         R:     Hatiku mengikuti firman-Mu: "Carilah wajah-Ku"; maka wajah-Mu kucari, ya TUHAN

         P:     Janganlah menyembunyikan wajah-Mu kepadaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka; Engkaulah pertolonganku, janganlah membuang aku dan janganlah meninggalkan aku, ya Allah penyelamatku

         R:     Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku.
         P:     Tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, dan tuntunlah aku di jalan yang rata oleh sebab seteruku.
         R:     Janganlah menyerahkan aku kepada nafsu lawanku, sebab telah bangkit menyerang aku saksi-saksi dusta, dan orang-orang yang bernafaskan kelaliman

         P:     Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup. Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN. Demikianlah pembacaan Firman Tuhan: Berbahagialah orang yang mendengar Firman Tuhan serta memeliharanya.
        
         R:     Amin.

9.  Marende BE. HKBP No. 753: 1 Di Pardalanan Jesus Di Jolongku Es=Do

1.    Di pardalanan Jesus di jolongku,
Holong ni tangan-Mi manogu au.
Nang di ngolungku Ho do sombaonhu,
Tung sonang mardalan raphon au.
Huboto do tangkas panoguon-Mu,
Diiringiring Ho do langkangki.
Sahat ro di ujung ni pardalanhu,
Togu ma au jonok tu lambung-Mi.

(BN. HKBP)

Tiap langkahku diatur oleh Tuhan
Dan kasih sayang-Mu menuntunku.
Kaulah ‘ku puja sepanjang hidupku
‘Ku tetap senang bersama-Mu.
Reff.:    Kar’na ‘ku tau Kau Tuhan menuntunku
            Ke tempat tinggi Kau menghantarku.
            Sampai ‘ku tiba di akhir jalanku
            Di Surga rumah-Mu ya Allahku.


10.    Pengakuan Iman

         P:      Marilah kita bersama-sama mengaku iman kepercayaan kita, sebagaimana teman-teman seiman di seluruh dunia. Kita bersama-sama mengucapkannya:

         P+J:   Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Maha Kuasa, Khalik langit dan bumi.

                  Aku percaya kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal Tuhan kita. Yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria, yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, yang turun ke dalam kerajaan maut. Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati. Naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapak yang Maha kuasa. Dari sana akan datang kelak, untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.

                  Aku percaya kepada Roh Kudus, dan adanya satu gereja yang Kudus dan Am; Persekutuan orang Kudus; Pengampunan dosa; Kebangkitan daging; dan hidup yang kekal. Amin.

11.    Warta Jemaat + Doa Syafaat

12. Marende BE. HKBP No. 102: 1-2 O Tondi Parbadia i BL 206 Es=Do (Persembahan Ia - Ib)

1. O Tondi Porbadia i bongoti rohanami be, ro sipatiur roha.
     O sondang sian surgo i sondangi rohanami be, tu halalas ni roha.
     Asa masa patupahon pinodahon ni hata-Mu, sai tu hami ma roha-Mu.

2. Ho do silehon roha i di nasa na porsea i, tumpahi rohanami.
     Patogu rohanami be, pasar hataM tu sasude, sai tong dongani hami.
     On pe, sude parrohaon, hatuaon lehonon-Mu, sipujion do goar-Mu.

(BN. HKBP)

1.    Ya Roh Kudus, Kau datanglah,
Sinar Surgawi yang terang, penuhi hati kami.
Ya Sinar kasih yang terang,
Sinari hati yang kelam, Penghibur hati kami.
Ajar kami melakukan penghayatan Firman Tuhan.
B’rilah kami ketekunan.

2.    Kau yang memb’rikan hikmat, t’rang
Menolong umat beriman, teguhkan hati kami
Berikan kami sinar-Mu Tuk memb’ritakan Firman-Mu,
Teguhkanlah umat-Mu.
B’rilah hikmat, pengertian, suka cita,
Kesungguhan, memuliakan-Mu ya, Tuhan

13.    Khotbah: 1 Korintus 2: 1-5

P:   Marilah kita berdoa! Ya Tuhan kuasailah hati dan pikiran kami untuk menerima Firman-Mu yang kudus itu, dalam Nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

Saudara-saudara yang terkasih dalam Nama Tuhan Yesus Kristus!
Firman Tuhan khotbah Pentakosta Kedua hari ini dari kitab Satu Korintus 2: 1-5, mengatakan: Demikianlah pula, ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar. Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah. Demikian Firman Tuhan!

Saudara-saudara yang terkasih!

Rasul Paulus menyinggung isi khotbahnya dan cara khotbahnya. Menurut Paulus Injil Kristus dan hikmat dunia saling kontradiksi dan sama sekali tidak bisa dipadukan. Karena Paulus tidak mau memadukannya, baik isi khotbahnya (ay. 1-2) dan cara khotbahnya (3-4) tidak memenuhi syarat sophia logou (kata-kata yang indah) pada saat itu. Karena Paulus dalam memberitakan Injil yang dia terima, tidak untuk menuruti selera dan kemauan pendengarnya. Karena bagi Paulus, iman bukan soal hikmat manusia dan dengan kemampuan manusia. Melainkan pada kuasa Allah (ay.5).

Ketika rasul Paulus pertama sekali datang di Korintus, dia tidak datang dengan hyperoche (artinya: memiliki sesuatu di atas - secara berlebihan-kata - kata yang indah) dan hikmat dunia (ay. 1b). Di mana hyperoche dan hikmat menjadi syarat utama para orator/pembicara saat itu. Seseorang harus mampu memaparkan materi pikirannya yang tajam dan berpengetahuan yang luas dengan cara menarik bagi sipendengarnya.
Rasul Paulus sadar bahwa dia sedang dalam menyampaikan kesaksian Allah. Karena itu, “Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar. Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.” (ay.3-5).

Apa yang Paulus sampaikan dalam khotbahnya isi materinya adalah misterion (misteri).
Misterion yang Paulus maksud adalah:
1.         Tujuan ilahi yang hanya bisa dinyatakan oleh Allah
2.         Yang paling penting dalam pemberitaan adalah pemberitaan Injil yang adalah karya Allah, bukan kefasihan berbicara dan kepandaian berkhotbah.

Paulus menjelaskan kepada jemaat Korintus sekali pun dia berkhotbah di depan orang banyak tidak seperti yang biasa dilakukan orator ulung saat itu. Berita yang di sampaikannya di rumah-rumah atau di rumah ibadat Yahudi tetap diketahui oleh publik dan hal ini tidak dicapai dengan superioritas perkataan atau superioritas hikmat.
Paulus sungguh mengatakan “aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.” Tidak berarti bahwa Paulus tidak memiliki pengetahuan selain Injil Kristus atau tentang kota Korintus, politik, sosial, ekonomi dan segala isinya.
Kebiasaan para orator saat itu, seperti Motivator Zaman Now terlebih dahulu mempelajari keadaan hidup para pendengar, agar kita tahu apa kebutuhan para pendengar sehingga dengan itu apa yang kita sampaikan menarik, diterima dan menyenangkan bagi pendengar.
Dalam berkhotbah, Paulus tidak mau mempraktekkan cara sedemikian. Karena bagi dia yang terpenting bukan apa yang pendengar yang ingin ketahui, tetapi apa yang mereka harus ketahui! Praktek untuk hanya memuaskan keinginan pendengar, cara itu ditolak oleh Paulus. Dia tidak mau mengorbankan berita yang begitu penting hanya untuk memuaskan keinginan pendengar. Bagi Paulus berita terpenting yang harus disampaikan adalah Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. Meskipun berita itu merupakan kebodohan dan batu sandungan bagi pendengarnya. Berita inilah yang Paulus sampaikan ke mana saja dan di mana saja.
Paulus ada sekitar dua tahun bersama jemaat Korintus. Selama itu pula Paulus memiliki keterbatasan. Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar. Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.
Paulus mengaku semua cara yang Paulus pakai untuk memberitakan Injil Kristus tidak memakai cara retorika kuno. Dan kehadirannya sering diiringi oleh kelemahan pisik, mungkin karena mengalami hukuman demi hukuman, mengalami kesulitan demi kesulitan, mungkin karena pisik Paulus tidak segagah para pengkhotbah lainnya di sekitarnya, dan juga karena pekerjaan yang digelutinya sebagi tukang tenda. Sehingga Paulus mengaku dia kurang menarik menurut standart peretorika saat itu.  Keterbatasan lain yang dimiliki Paulus adalah “probos dan tromos-rasa sangat takut dan gentar”. Karena semua keadaan Paulus ini, dunia pada zaman itu menganggap rendah dan lemah Injil yang diberitakan Paulus.
Paulus menegaskan: “aku datang kepadamu, tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat”. “tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.”

Saudara-saudara,

Prinsip berkhotbah seperti prinsip Paulus ini, sangat jarang dijumpai digunakan dan dimiliki oleh pengkhotbah sekarang ini (zaman now).
Berita penderitaan Kristus, kematian, kebangkitan dan naik ke surga jarang dikhotbahkan. Banyak mimbar lebih sering mengkhotbahkan kemakmuran, millinial trend dan meniru Stand Up Komedi atau semi penyanyi menawarkan gaya hidup materialistik. Kekuatan Roh Kudus untuk hal pertobatan mulai digeser posisinya dengan berbagai mujizat kesembuhan yang kemas dengan sophia logou (kata-kata yang indah) supaya orang luar tertarik.
Gaya khotbah yang berpusat pasa teks firman Tuhan-Alkitabiah diganti dengan khotbah yang membuat jemaat terhibur, tertawa, dengan kefasihan berbicara dan ilutrasi yang lucu.

Dan itu jauh-jauh sebelumnya sudah diingatkan oleh Paulus: “Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.” (2 Tim. 4:3)
Pengkhotbah seperti itu adalah hanya untuk memenuhi hati pendengarnya, bukan untuk memenuhi hati Tuhan. Paulus menyampaikan misteri Tuhan, dan selanjutnya Tuhan mempertobatkan pendengarnya. Dengan khotbah yang demikianlah orang Korintus menjadi pengikut Kristus dan jemaat terpuji tentang kepedulian sosialnya.
Saudara-saudara setelah mendengar firman Tuhan, khotbah ini,
1.    Khotbah yang bagaimana yang Anda suka?
2.    dan Anda kategori pendengar yang mana?
3.    Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan, mati, bangkit, naik ke surga dan Rohnya Tercurah untuk kita. Amin.

Marilah kita berdoa:

Ya Tuhan Allah Bapa kami melalui Yesus Kristus! Tuhan ajarilah kami yang berdosa ini, untuk bertobat, meninggalkan segala pekerjaan dosa kami dan kembali kepada-Mu, sambil menantikan dengan tekun kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Tolonglah kami, penuhilah kami dengan cinta kasih-Mu, walau di tengah terpadaan Pandemi Covid-19 penerapan New Normal ini.
Tolonglah bangsa-bangsa di dunia. Tolonglah Presiden kami bapak Jokowi dan semua yang membantunya, TNI, Polri, para medis, sukarelawan untuk kuat dan berhasil mengatasi kesulitan dampak pandemi Virus Corona (Covid-19). Dan solusi pasca pandemi Virus Corona (Covid-19) penerapan New Normal. Hiburkanlah keluarga para korban Virus Corona di mana pun mereka berada. Berilah setiap rakyat Indonesia hati yang mau taat kepada kebijakan Protokoler Kesehatan yang diterapkan pemerintah di tempatnya masing-masing tujuan memutus rantai penyebaran Virus Corona (Covid-19). Berilah kekuatan dan kesembuhan kepada jemaat gereja-Mu yang sedang dalam perawatan karena sakit: St. R. Ch. Hutasoit, Martinus Hutasoit, Yanti Hutasoit, Javiktor Pasaribu, Ny. Drs. H. Siregar br. Aritonang, Ny. Siregar br. Simamora, F. Simatupang, Ny. Lumbantungkup br. Sinaga…. Berilah kami apa yang kami perlu untuk hidup sehat seperti yang Engkau inginkan. Kasihanilah kami Tuhan, berilah kami selamat di dalam Nama Tuhan Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

14. Marende BE. HKBP No. 670: 1-2 Tarbege Soara na Joujou G=Do (Papungu Pelean II)

1.    Tarbege soara na joujou: Tongos ma sondangmi.
       Tung torop parbegu di na holom i, tongos ma sondangmi.
       Tongos ma Barita na Uli mandungoi na modom i,
       Tongos ma Barita na Uli mandungoi na modom i.

2.    Tarbege ma angguk na joujou: Tongos ma sondangmi.
       Taurupi ma angka na lilu i, tongos ma sondangmi.
       Tongos ma Barita na Uli mandungoi na modom i,
       Tongos ma Barita na Uli mandungoi na modom i.

(BN. HKBP)

1.    Bergema suara dari seberang, kirimlah terang-Mu.
       Banyak jiwa dalam dosa mengerang, kirimlah terang-Mu.
       Reff:   Kirimlah t’rang injil kabar baik, menerangi yang kelam.
                 Kirimlah t’rang injil kabar baik bangunkan yang terlelap.

2.    Dengarkan jeritan dari negri jauh, kirimkan terang-Mu.
       Bantuanmu yang terbaik berikanlah, kirimlah terang-Mu.
       Reff:   Kirimlah t’rang injil kabar baik, menerangi yang kelam.
                 Kirimlah t’rang injil kabar baik bangunkan yang terlelap.

15.   Doa Persembahan – Bapa kami – Berkat

P:    Marilah kita berdoa untuk menyerahkan persembahan kita kepada Tuhan: Ya Allah, Bapa kami yang di surga. Kami mengaku bahwa Tuhan adalah sumber dari segala karunia yang melimpah dalam kehidupan kami masing-masing. Sebahagian daripada karunia itu, kami serahkan kembali sebagai persembahan kepada Tuhan. Terimalah dan berkatilah persembanan umat-Mu ini, agar dapat kami pergunakan untuk pekerjaan dan pelayanan Kerajaan Tuhan di dunia ini. Bukalah hati kami untuk mengenal betapa banyak berkat dan karunia yang kami peroleh dari Tuhan, supaya kami senantiasa bersyukur kepada-Mu di dalam Nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin .

         J:       (Menyanyikan:) BN. HKBP No. 204: 2 BL. 73 Bes=Do

Tuhan karunia-Mu, roh dan jiwaku semua.
Nyawa juga hidupku, harta milikku semua.
Kuserahkan pada-Mu, untuk selama-lamanya.

P:    Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga telah mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami ke dalam percobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat.

J:     (menyanyikan BE. 841 Es=Do:) Karena Engkau punya Kerajaan dan Kekuasaan dan Kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

P:    (Jika Majelis Tahbisan yang memimpin kebaktian baiklah ia memberi berkat ini. Jika tidak, langsung menyanyikan: Amin, amin, amin).

                  "Tuhan memberkati kita dan melindungi kita, Tuhan menyinari kita dengan wajah-Nya dan memberi kita Kasih karunia, Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepada kita dan memberi kita damai sejahtera".

         J:       (menyanyikan BE. 845: Es=Do:) Amin, amin, amin.


Persembahan boleh dikirimkan ke:

1. Rekening Britama Cab. Pond Gede No. 038501000630566
2. Tabungan BNI No. 1919667770

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...