Kamis, 14 Mei 2020

RENUNGAN MINGGU ROGATE, 17 MEI 2020

BAGAIMANAKAH KITA BERDOA? 

(1 Tawarikh 17:16-27)



Doa adalah nafas hidup orang Kristen, artinya hanya dengan doa setiap orang dapat membangun komunikasinya dengan Tuhan. Dengan doa kita mau mempersekutukan diri kita dengan Allah, dengan doa kita mau mempersukutukan diri kita dengan sesama dan juga dengan diri kita sendiri. Doa akan membantu dan mendorong kita untuk dapat mengenal siapakah kita di hadapan Tuhan, di hadapan sesama dan juga bagi diri kita sendiri.Walaupun terkadang sebahagian orang memahami fungsi doa hanyalah untuk meminta sesuatu kepada Allah saat dia perlu, dan yang paling parah jikalau masih ada orang yang mengatakan bahwa doa itu hanya sebagai bumbu atau bunga-bunga keimanan seseorang.

Daud dengan doa-doanya menyadari akan keberadaannya di hadapan Tuhan dengan berkata: ”Siapakah aku ini Tuhan, siapakah keluargaku?” Artinya: saat Daud berdoa dia menyadari begitu tidak berdayanya/layak dia di hadapan Tuhan, namun Tuhan masih memberinya anugerah, baginya juga anak-anaknya kemudian. Menyadari bagaimana Tuhan masih memberkatinya, memakainya untuk kelanjutan janji Tuhan atas umatNya, itu sebabnya Daud berkata: ”Siapakah aku ini Tuhan?”, dengan doa ia dapat berkomunikasi dengan Tuhan, dengan doa ia mensyukuri segala anugerah Tuhan, dengan doa dia akan memiliki kekuatan dan pengharapan serta sukacita.
Jadi saat kita berdoa, bukanlah hanya sebuah kesempatan bagi kita untuk meminta segala sesuatunya kepada Tuhan, bukanlah hanya tempat kita mencurahkan segala pergumulan hidup kita; akan tetapi bagaimana dalam doa-doa kita, dimana kita mau menundukkan hati, pikiran kita untuk mau melakukan apa yang berkenan di hadapan Tuhan, bagaimana dengan doa kita menjadi semakin kuat dan teguh dalam pengharapan, sehingga kita mampu membuang segala ketakutan, kekuatiran kita. Bagaimana kita saat ini berdoa saat kita menghadapi pandemi Covid-19? Apakah dalam doa-doa kita hanya memaksa Tuhan untuk melenyapkan virus Corona ini dari bumi ini? Atau hanya untuk meminta Tuhan mengabulkan segala keinginan dan permintaan kita? Dalam doa kita mau memperlihatkan begitu tidak berdayanya kita dalam hidup kita, begitu takut dan kuatirnya kita? 

Dengan doa, kita mau angkat pujian syukur dan pengakuan kita akan kebesaran kasih dan kuasa Allah, dengan doa kita mau menyerahkan segala kehidupan kita untuk dipakai Tuhan sesuai dengan rencana dan kehendakNya; Dengan demikian sebagaimana Daud meminta, agar kiranya Tuhan meneguhkan janjiNya untuk selamanya: ”Dan sekarang, ya Tuhan, diteguhkanlah untuk selama-lamanya janji yang Kauucapkan mengenai hambaMu ini dan mengenai keluarganya dan lakukanlah seperti yang Kau janjikan itu (23); buat  semua orang percaya, buat gerejaNya dan buat negara ini. Dan sekaligus merupakan ajakan kita akan diri kita sendiri akan kita senantiasa hidup dalam janji Tuhan, dan biarlah kehendak Tuhan yang jadi dalam kehidupan kita. Amin. Selamat hari Minggu. (HS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...