Jumat, 22 Mei 2020

RENUNGAN MINGGU EXAUDI, 24 MEI 2020

TUHAN MENDENGARKAN

SERUAN ORANG PERCAYA


(Matius 20: 29-34)





S
ebagai manusia, ketika kita berada dalam kondisi sulit, kita berharap orang lain memperhatikan kita, menguatkan kita, menghibur kita, menolong kita. Berbeda dengan apa yang dilakukan Tuhan Yesus.

Tuhan Yesus sedang dalam perjalanan dari Galilea menuju Yerusalem, dengan tekanan akan menggenapi misi yang begitu berat, akan dianiaya dan disalibkan. Sangat berat dan menakutkan, hingga ketika berdoa di taman Getsemani Tuhan Yesus mengeluarkan peluh darah. Penderitaan Yesus yang paling berat bukan karena Dia takut disesah, kepala-Nya ditancapi mahkota duri dan memikul salib. Semuanya itu memang penderitaan yang berat. Tetapi yang lebih berat adalah bahwa Dia harus menanggung dosa manusia, Dia yang tidak berdosa dijadikan berdosa karena kita.

Dalam pergumulan yang sangat berat, Dia dielu-elukan sebagai raja. Pemikiran orang banyak, Yesus menuju Yerusalem untuk mengambil alih posisi Herodes, dan bila perlu juga mengambil alih posisi Tiberius, mengalahkan Romawi. Tidak heran kalau para murid ingin kedudukan di sebelah kanan dan kiri Yesus Sang Raja. Puncak dari merajakan Yesus semakin riuh ketika Ia semakin dekat dengan Yerusalem. Orang-orang melepaskan jubah masing-masing, mengambil daun palem melemparkannya ke tanah untuk dijadikan alas bagi Tuhan Yesus. Mengagung-agungkan Dia sebagai raja, bersorak hosana!

Kontrasnya adalah tiba-tiba ada dua orang pengemis buta di pinggir jalan yang berseru-seru. Dan orang banyak memaksa mendiamkan kedua orang pengemis itu. Tetapi berbeda dengan Yesus di tengah kondisi beratnya, Yesus menghampiri kedua orang pengemis buta itu dan bertanya: "Apa yang kamu kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?"

Ini bukti dari apa yang dikatakan-Nya yaitu Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Orang buta itu menjawab Yesus: "Tuhan, supaya mata kami dapat melihat." Tuhan mendengarkan seruan orang percaya. Tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikuti Dia. Walau dalam susah berbeban berat, Yesus mengerti penderitaan orang lain. Itulah isi hati Tuhan, berbelas kasih! Marilah kita memiliki hati seperti hati Kristus, berbelas kasih! Amin. Selamat hari Minggu! (NS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...