Selasa, 30 Juni 2020

RENUNGAN MINGGU KETIGA SETELAH TRINITATIS, 28 JUNI 2020


Hukum Kasih dalam Keluarga 

(Kolose 3:18-21)



Hukum adalah merupakan aturan dan peraturan yang harus ditegakkan dalam setiap aras kehidupan manusia, baik dalam interaksi sosialnya maupun dalam kehidupan sehari-hari dalam keluarganya sendiri. Artinya keberhasilan seseorang dalam membangun komunikasi akan terlihat dalam keluarga seorang Kristen. Mengapa? Seseorang boleh jadi berhasil menjadi motivator iman, atau pembimbing pernikahan, akan tetapi tidak acuan akan keberhasilannya di tengah keluarganya. Apakah yang membedakan keluarga Kristen dengan keluarga lainnya dalam kehidupan keluarga? Dalam kekristenan otoritas tertinggi ada pada Kristus, artinya bagaimana masing-masing anggota keluarga dalam membangun relasinya harus berlandaskan kasih Tuhan; Masing-masing anggota keluarga harus memahami posisi dan tanggung jawab masing-masing di dalam takut akan Tuhan. 

Isteri sebagai pendamping suami berada dibawah pimpinan suaminya, tetapi bukan berarti harus tunduk dalam kendali atau kemauan suami (18). Mari kita coba perhatikan: Pertama: Setinggi apapun jabatan, status seorang isteri di luar rumah, tetapi di dalam keluarga dia adalah pendamping suaminya; Kedua: Bagaimana seorang suami bertindak sebagai imam di tengah keluarganya, pembimbing, penuntun, teladan, dan tidak pernah diijinkan Firman Tuhan untuk melakukan tindakan sewenangwenang, yang bertentangan dengan Firman Tuhan dengan kasih Tuhan. Juga bagaimana seorang suami/bapak menjadi pengayom bagi anak-anaknya; Ketiga: Bagaimana anak-anaknya mempercayakan hidupnya kepada orang tuanya; artinya anak-anak harus merasa nyaman, aman dan sejahtera di tengah keluarganya, dan mampu meneladani sikap orang tuanya (ay. 20). Anak-anak akan menemukan motivasi kehidupan dari orang tuanya. Keempat: Orang tua tidak boleh menyakiti perasaan anak-anaknya, akan tetapi harus menjadi seorang pembimbing dalam pembentukan iman dan karakter moral anak-anaknya, membimbingnya dengan kelemahlembutan, sehingga dalam diri orang tuanya si anak dapat menemukan kedamaian, motivasi dan kebenaran (21); Kelima: Anak-anak harus mau dengan sukacita dalam takut akan Tuhan, untuk mendengarkan ajaran, arahan serta bimbingan orang tuanya, menghargai dan menghormati orang tuanya, karena ketaatan hidup mereka berasal dari penilaian dan pendapat pikiran mereka, dan inilah yang terindah di dalam Tuhan, yang berkenan kepada Tuhan dan kepada mereka akan diberikan umur panjang (bnd.; Hk. taurat V). 

Aturan membawa diri kita menjadi teratur, hormat dan bernilai. Mereka yang hidup dalam keteraturan moral, akan dihormati oleh orang lain, orang tuanya dihormati, disegani anak-anaknya, anak-anak yang hidup dalam tata aturan di keluarga akan menjadi sukacita bagi orang tuanya suami/isteri yang hidup dalam aturan kasih di tengah keluarganya akan menjadi panutan dari anak-anaknya dan akan diberkati Tuhan. Amin. Selamat hari Minggu! (HS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...