Kamis, 18 Juni 2020

ACARA KEBAKTIAN MINGGU II SETELAH TRINITATIS, 21 JUNI 2020




TERTIB ACARA
KEBAKTIAN MINGGU DI RUMAH SAJA
NEW NORMAL COVID-19
HKBP PONDOK GEDE RESORT PONDOK GEDE
Minggu II setelah Trinitatis, 21 Juni 2020

Topik: Panggilan Memelihara Ciptaan

I.             Persiapan Ibadah

II.          Ibadah

1.            Bernyanyi BN No. 648:1+3 Muliakanlah Allah Bapa (SDJ)

Ø   Muliakanlah Allah Bapa, muliakanlah PutraNya.
Muliakanlah Roh Penghibur, ketiganya yang Esa.
         Haleluya, Haleluya. Ketiganya yang Esa.

...................... Jemaat Berdiri ......................

Ø   Muliakan Raja Surga, Tuhan yang Maha Kuasa.
Muliakan Raja G’reja di seluruh dunia.
Haleluya, Haleluya. Tuhan yang maha kuasa.

2.            Votum/Agenda

L:     Di dalam Nama Allah Bapa, dan Nama AnakNya Tuhan Yesus Kristus, dan Nama Roh Kudus yang menciptakan langit dan bumi.
J:      Amin.
L:     Sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya, serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah. Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai, Haleluya.
J:      Haleluya. . . Haleluya. . . Haleluya.
L:     Marilah kita berdoa: Ya Tuhan Allah yang Maha Kuasa, Engkau melawan dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak, tetapi menginginkan orang-orang yang rendah hati. Karena itu kami memohon kepadaMu; Tolonglah kami menjauhi kesombongan, supaya kami jangan tinggi hati, tetapi bimbinglah kami dengan Roh Kudus, supaya kami rendah hati, lemah lembut, penuh cinta kasih, jujur dan sopan terhadap sesama manusia, oleh karena AnakMu Tuhan Yesus Kristus. Amin.

3.            Bernyanyi BN No. 115:1 Tuhan Allahku (BL 59)

Ø   Tuhan Allahku, jaga umatMu.
Pelihara tubuh, jiwa, hati, roh kami semua.
Dan lindungilah, kami semuanya.

4.            Hukum Taurat: Titah ke V – X

L:     Hukum Tuhan untuk kita minggu ini, yaitu Hukum Taurat ke V–X
V:        Hormatilah Ayah dan ibumu, supaya lanjut umurmu di bumi yang diberikan Tuhan Allahmu kepadamu.
VI:      Jangan membunuh.
VII:     Jangan berzinah.
VIII:   Jangan mencuri.
IX:      Jangan mengucapkan saksi dusta terhadap sesama manusia.
X:        Jangan mengingini rumah sesamamu; Jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dimiliki sesamamu.
L:     Demikian hukum Tuhan, Marilah kita berdoa untuk memohon kekuatan dari Tuhan.
L/J:  Ya Tuhan Allah, kuatkanlah kami untuk melakukan yang sesuai dengan hukumMu. Amin.

5.            Bernyanyi BN No. 182:2-3 KepadaMu (BL 24)
Ø   Aku menyesal ya, Tuhan, atas semua dosaku.
Banyak waktuku terbuang, kar’na kelalaianku.

...................... Jemaat Berdiri ......................

Ø   Aku sering meninggalkan, jalan kebenaran-Mu,
         Aku Kristen tapi malang, kejahatan ‘ku tempuh.

6.            Doa Pengakuan Dosa

L:     Marilah kita merendahkan diri di hadapan Tuhan, untuk mengaku dosa-dosa kita, kita berdoa: Ya Tuhan Bapa yang Maha Kasih. Kami berkumpul bersama-sama berdoa padaMu. Bukan karena kebenaran kami, melainkan hanyalah karena belas kasihanMu yang besar. Kasihanilah dan ampunilah segala dosa dan kesalahan kami. Bangunkanlah hati dan jiwa kami, supaya kami dapat meninggalkan segala perbuatan kami yang jahat dan kami beroleh hidup yang baru di dalam Yesus Kristus Tuhan kami. Amin
L:     Janji Tuhan tentang pengampunan dosa: Demikianlah Firman Tuhan, janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaanKu. Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi.
L/J:  Amin.

7.            Bernyanyi BN No. 214:1 Aman Bersama Yesus (BL 161)

Ø   Aman bersama Yesus, dalam pelukanNya,
Jangan lagi kau takut, datanglah padaNya.
         Dengar Ia berfirman: Datanglah padaKu.
         Tinggalkan kegelapan, yakinlah padaku.
Aman bersama Yesus, dalam pelukanNya,
         Jangan lagi kau takut, datanglah padaNya.
8.            Nats Epistel: Wahyu 7:1-3
L:     Firman Tuhan nats Epistel untuk kita minggu ini dari kitab Wahyu 7:1-3: Kemudian dari pada itu, aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut, atau di pohon-pohon.
J:      Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara yang nyaring kepada keempat yang ditugaskan untuk merusak bumi dan laut.
L:     katanya; ’Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memateraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka. Demikian pembacaan firman Tuhan. Berbahagialah orang yang mendengar Firman Tuhan serta memeliharanya.
L/J:  Amin.

9.            Bernyanyi BN No. 544:1 Bila Panggilan Tuhan (BL 419)

...................... Jemaat Berdiri ......................

Ø   Bila panggilan Tuhan terdengar zaman berakhir,
Bintang fajar zaman baru pun terbit.
Bila nanti diangkatNya semua yang ditebusNya,
Saat itu aku pun dibawaNya.
Reff.:   Bila Tuhan membacakan,
            Nama-nama di Pustaka,
            Dan kar’na belas kasihNya,
            ‘Kan ‘ku jawab: Ya Tuhanku, ‘ku ada.

10.        Pengakuan Iman Rasuli

L:     Marilah kita bersama-sama mengaku iman kepercayaan kita, sebagaimana teman-teman kita di seluruh dunia ini, marilah kita bersama-sama mengucapkannya:
 P/J: Aku Percaya, kepada Allah, Bapa Yang Mahakuasa Khalik langit dan bumi.

         Aku percaya kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal Tuhan kita, Yang dikandung daripada Roh Kudus. Lahir dari anak dara Maria, yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, yang turun dalam kerajaan maut. Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang yang mati. Naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang Maha kuasa. Dari sana akan datang kelak untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.

         Aku percaya kepada Roh Kudus, dan adanya satu gereja yang Kudus dan AM, Persekutuan orang kudus, Pengampunan dosa, Kebangkitan daging dan hidup yang kekal. Amin.
11.        Warta Jemaat dan Doa Syafaat

12.        Bernyanyi BN No. 802:1 Gunakan Semua Waktumu (SDJ)
Ø   Gunakan semua waktumu. Datang pada Tuhanmu.
Jangan cari alasanmu. Ingat singkat waktumu.
Surga sudah tersedia. Surga kekal, Surga kekal,
Janganlah kau tidak dapat, hidup damai dan kekal.

13.        Nats Khotbah: Imamat 25:1-13

1)            Tuhan berfirman kepada Musa di gunung Sinai.
2)            Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka; Apabila kamu telah masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, maka tanah itu harus mendapat perhentian sebagai Sabbat bagi Tuhan.
3)            Enam tahun lamanya engkau harus menaburi ladangmu, dan enam tahun lamanya engkau harus merantingi kebun anggurmu dan mengumpulkan hasil tanah itu.
4)            Tetapi pada tahun yang ketujuh haruslah ada bagi tanah itu suatu sabat, masa perhentian penuh, suatu Sabat bagi Tuhan, ladangmu janganlah kau taburi dan kebun anggurmu jangan kau ranting.
5)            Dan apa yang tumbuh sendiri dari penuaianmu itu, janganlah kau tuai dan buah anggur dari pokok anggurmu yang tidak kau ranting, janganlah kau petik. Tahun itu harus menjadi tahun perhentian penuh bagi tanah itu.
6)            Hasil tanah selama sabat itu haruslah menjadi makanan bagimu, yakni bagimu sendiri, bagi budakmu laki-laki, bagi budakmu perempuan, bagi orang upahan dan bagi orang asing di antaramu, yang semuanya tinggal padamu.
7)            Juga bagi ternakmu, dan bagi binatang liar yang ada di tanahmu, segala hasil tanah itu menjadi makanannya.
8)            Selanjutnya, engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun, sehingga masa tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun.
9)            Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi sangkakala di mana-mana dalam bulan yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan itu; pada hari raya Pendamaian kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu.
10)        Kamu harus menguduskan tahun yang kelimapuluh, dan memaklumkan kebebasan di negeri itu bagi segenap penduduknya. Itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya dan kepada kaumnya.
11)        Tahun yang kelimapuluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, jangan kamu menabur, dan apa yang tumbuh sendiri dalam tahun itu jangan kamu tuai, dan pokok anggur yang tidak dirantingi jangan kamu petik buahnya.
12)        Karena tahun itu adalah tahun Yobel, haruslah itu kudus bagimu; hasil tahun itu yang hendak kamu makan harus diambil dari ladang.
13)        Dalam tahun Yobel itu, kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya.



Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan teratur, hal itu juga menggambarkan keteraturan hidup yang Tuhan senantiasa inginkan dari kita, Hidup yang teratur dalam segala hal, mencerminkan ketaatan kita kepada sang pencipta, Allah dalam Yesus Kristus. Keteraturan hidup akan melahirkan kedamaian dan sukacita bagi kita dan sekitar juga bagi alam, sebab dengan hati yang damai kita akan mampu melakukan banyak hal yang disebut kebaikan dan kebajikan. Pertanyaan; apakah yang dapat kita lakukan jikalau pikiran kita kacau, jika lingkungan kita kacau, rebut, itu sebabnya Tuhan senantiasa oleh Firman-Nya mengajak kita untuk berusaha menguasai diri, hati dan pikiran kita, berusaha menghormati dan menghargai sesama juga menghargai ciptaan lainnya.

Penghargaan kita terhadap ciptaan lain, terlihat bagaimana cara kita mengelolanya dengan baik. Dalam Nats ini Tuhan memerintahkan umat Israel melalui Musa untuk menerapkan sebuah peraturan tentang pengelolaan tanah, artinya tanah juga perlu diperhatikan, perlu ada waktu istirahat (hukum pengelolaan tanah). Enam tahun dikelola dan tahun ketujuh menjadi tahun sabat, dimana tanah harus diistirahatkan selama satu tahun. Hal ini juga bermaksud agar bangsa itu dapat mengelola kehidupan mereka (mengelola hasil tanah/panen/pendapatan/ekonomi); juga mengajak mereka melihat bagaimana Tuhan senantiasa akan memelihara kehidupan mereka. Mengajak mereka menghilangkan kekuatiran akan makanan, tetapi mengajak untuk senantiasa tunduk dan mempercayakan kehidupannya dalam pemeliharaan Tuhan.

Perintah untuk mengistirahatkan tanah pada tahun sabat dan tahun ke-50 (tahun Yobel), juga mau mengingatkan agar alam jangan dieksploitasi secara besar-besaran/serakah, sebab walaupun memang Tuhan memberi kuasa kepada manusia untuk mengelolanya bukan berarti diperlakukan sewenang-wenang, sebab itu adalah milik Allah. Bagaimana sikap kita akan alam, akan memperlihatkan bagaimana ketaatan kita akan Firman Allah itu sendiri. Melalui perintah ini TUHAN juga mau mengajak kita untuk peduli kepada sesama (membangun kepedulian sosial), artinya bagaimana kita mau berbagi berkat yang kita miliki. Segala yang tumbuh/yang kita panen selama enam tahun untuk kebutuhan kita, akan tetapi pada tahun ketujuh, yang merupakan tahun sabat, memberikan waktu kepada tanah untuk beristirahat, memberikan waktu kepada orang-orang miskin, yatim piatu, pendatang untuk mengambil  apa yang dihasilkan tanah/ladang itu pada tahun ketujuh, yang tumbuh sendiri (na ro sian sagak ni panabian dohot sian ranting ni hau anggun na so pinaias) dari ranting pohon anggur yang tidak dirantingi, bagaimana itu kita biarkan untuk mereka yang miskin, saat mereka menerima berkat, yang walaupun itu merupakan sisa hasil panen kita.

Hal lain, mengapa Tuhan memerintahkan tahun sabat buat tanah? Supaya manusia tidak menjadi budak dalam hidupnya sendiri, jangan budak oleh keinginan, nafsu duniawi, diperbudak harta duniawi/pekerjaannya sehari-hari, tetapi mampu meyakinkan dirinya bahwa Tuhan juga bekerja untuk kehidupan manusia. Perlu bagi kita saat merenungkan kuasa penyertaan dan pemeliharaan Tuhan sehingga kwalitas iman dan psikologi umat itu tetap terpelihara dan seimbang.

Tentu keadaan saat ini sangat jauh dari apa yang diharapkan Tuhan, dimana manusia dengan rakus telah mengeksplotasi alam secara besar-besaran, akibatnya, alam rusak, ekosistem rusak, munculnya bajir, kekeringan, tanah longsor, berbagai macam penyakit dan bahkan ada issu yang mengatakan munculnya pandemi Covid-19 juga merupakan akibat keserakahan manusia atas alam. Nats ini menyadarkan kita begitu baiknya jikalau kita mau berdamai dengan alam, menjaga kelangsungan hidup alam semesta, menghargai lingkungan sekitar serta kesempatan bagi kita untuk membuka diri dalam kepedulian sosial terhadap yang lain, mau saling membantu, menghargai demi terciptanya kerukunan, kedamaian dan sukacita bersama.
Di samping itu Tuhan juga menetapkan tahun ke-50 sebagai tahun Yobel, tahun pembebasan, dimana seluruh umat Isrel pada tahun itu akan kembali kepada ke tanah miliknya semua, membebaskan para budak, mengembalikan tanah yang sempat dibeli atau dikuasai dari orang lain. Alasan Tuhan, karena mereka adalah budak sebelumnya, dan oleh kasih Tuhan, mereka dimerdekakan, dikembalikan ke tanah perjanjian/leluhur mereka dan tanah itu adalah milik dan pemberian Allah kepada mereka. Semua tanah harus kembali kepada pemilik sebelumnya sesuai dengan pembagian tanah pusaka ke masing-masing suku. Konsekwensinya segala jual beli tanah/pinjam/gadai, pada tahun kelimapuluh harus berakhir, tidak boleh ada penipuan, penyangkalan. Tahun Yobel merupakan tahun keadilan, pengharapan bagi orang miskin, pendatang, yatim piatu dan para janda, sebab mereka akan kembali pada tanah leluhur mereka. Artinya pelaksanaan peraturan tahun Yobel akan memastikan bahwa setiap keluarga dari suku-suku bangsa Israel tetap dapat mengelola tanahnya sesuai dengan hak guna pakai yang Tuhan berikan kepada mereka; kalaupun karena sesuatu keterpaksaan seseorang harus menggadaikan tanahnya, akan tetapi sesuatu dengan hukum kekudusan, mereka berhak menebusnya kembali, minimal akan mereka miliki kemudian saat tahun Yobel telah tiba.

Sesuai dengan TOPIK minggu ini; panggilan untuk memelihara ciptaan Tuhan, orang percaya terpanggil untuk menghadirkan syalom Allah di dunia ini, dimana kita tinggal; baik terhadap alam raya terutama bagaimana kita dapat menghadirkan keadilan sosial bagi sesama, menghargai hak milik orang lain, menghargai status sosial orang lain, serta membangun kepedulian kita terhadap mereka yang membutuhkan pertolongan; sebab dengan itu mereka akan melihat kemuliaan kasih Allah yang membebaskan, menyelamatkan dunia, memberikan kita kesejahteraan dan kuasa pemeliharaanNya. Hidup dalam keteraturan, akan membawa kita kepada kehidupan yang harmonis dan sejahtera, hidup dalam keteraturan menjadikan kita menjadi manusia yang terhormat dan dihargai. Menghargai aturan dan peraturan yang berlaku membuat kita merasa aman dan sejahtera dan peraturan yang kita jalankan juga gambaran bagaimana pola hidup saling menghargai sesama. Hidup kita yang teratur menjadikan seseorang itu akan merasa nyaman berada di sekitar kita. Juga ketika kita dengan sungguh mengikuti peraturan sesuai dengan Protokuler Kesehatan yang dianjurkan pemerintah dan gereja akan menjadikan orang di sekitar kita, teman kita beribadah akan merasa aman, sehingga bisa konsentrasi dalam menjalankan ibadahnya kepada Tuhan. Mari bersama-sama hadirkan syalom Allah di dunia sekitar kita, sehingga dunia akan melihat kebesaran/kuasa kasih Allah. Amin.


14.        Bernyanyi BN No. 672:1… Sungguh Banyak Kerja (SDJ)
Persembahan (Persembahan IA, IB & II)

Ø   Sungguh banyak kerja dan kewajibanmu,
Dalam tugas pelayananmu.
Giatlah bekerja jadikan dirimu,
Suri dan teladan jemaatmu.

Reff.:   Serahkan hidupmu, tunaikan tugasmu,
            Tanpa pamrih demi Tuhanmu.
            Tuhan Allah memb’ri berkat dan rahmatNya
            Dalam seluruh pelayananmu.

Ø   Dengan lemah lembut Tuhan memanggilmu,
Sambutlah dengan rasa syukur.
Dan hayati s’lalu tugas panggilanmu,
Bawa orang lain pada Tuhanmu.

Reff.:   Serahkan hidupmu, tunaikan tugasmu,
            Tanpa pamrih demi Tuhanmu.
            Tuhan Allah memb’ri berkat dan rahmatNya
            Dalam seluruh pelayananmu.

...................... Musik ......................
Ø   Bawalah terangmu ke dunia kelam,
Firman hidup t’rang kes’lamatan.
Memb’ri pertolongan, juga penghiburan
Bagi orang lapar dan sengsara.

Reff.:   Serahkan hidupmu, tunaikan tugasmu,
            Tanpa pamrih demi Tuhanmu.
            Tuhan Allah memb’ri berkat dan rahmatNya
            Dalam seluruh pelayananmu.

15.        Doa Persembahan dan Berkat

Pendeta:   Marilah kita berdoa untuk menyerahkan persembahan kita kepada Tuhan: Ya Allah, Bapa kami yang di surga. Kami mengaku bahwa Tuhan adalah sumber dari segala karunia yang melimpah dalam kehidupan kami masing-masing. Sebahagian daripada karunia itu, kami serahkan kembali sebagai persembahan kami kepada Tuhan. Terimalah dan berkatilah persembahan umat-Mu ini, agar dapat kami pergunakan untuk pekerjaan dan pelayanan kerajaan Tuhan di dunia ini. Bukalah hati kami untuk mengenal betapa banyak berkat dan karunia yang kami peroleh dari Tuhan, supaya kami senantiasa bersyukur kepada-Mu di dalam nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

Jemaat:     (Menyanyikan):
Tuhan karunia-Mu, roh dan jiwaku semua,
Nyawa juga hidupku, harta milikku semua.
Kuserahkan pada-Mu untuk s’lama-lamanya.

Pendeta:   Bapa kami yang di Surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami seperti kami juga telah mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat,

Jemaat:     (Menyanyikan):
Karena Engkau punya Kerajaan,
Dan kekuasaan, dan Kemuliaan,
Sampai s’lama-lamanya. Amin.

Pendeta:   Terimalah berkat Tuhan: Tuhan memberkati dan melindungi engkau (kita); Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya, dan memberi engkau (kita) kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberikan kamu (kita) damai sejahtera, Amin.

P/J:           Amin... Amin... Amin...




Pendeta dan seluruh parhalado HKBP Pondok Gede Resort Pondok Gede mengucapkan selamat hari Minggu, Tuhan memberkati.



Persembahan boleh dikirimkan ke:

Rekening Britama Cab. Pd Gede No. 038501000630566 (Kode Bank 002)

Tabungan BNI No. 1919667770 (Kode Bank 009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...