Sabtu, 13 Juni 2020

ACARA KEBAKTIAN MINGGU PERTAMA SETELAH TRINITATIS 14 JUNIi 2020

TERTIB ACARA
KEBAKTIAN MINGGU PERTAMA SETELAH TRINITATIS

DI RUMAH SAJA-NEW NORMAL COVID-19
HKBP PONDOK GEDE RESORT PONDOK GEDE
Minggu Pertama Setelah Trinitatis, 14 Juni 2020

Topik: Jauhilah Ketamakan

(P: Pemimpin Kebaktian ; R: Anggota Keluarga)

Perhatian:
Untuk Nyanyian boleh dipilih Buku Ende, Buku Nyanyian atau menyanyikan kedua-duanya)


1. Bernyanyi BE. HKBP. No.559: 1-2  Debata na Songkal Jala na Badia D=Do

1.    Debata na songkal Sitolusada,
Di sogot ni ari hupuji goar-Mi.
Debata na songkal siparasiroha,
Sitolusada, na badia i.
--- Berdiri ---

2.    Debata na songkal, surusuruan-Mu
Saluhut marsomba pasahat tumpal-Mi.
Angka na badia ro tu adopan-Mu
Mamujimuji salelengna i. Amen.

(BN. HKBP)

1.    Kudus, kudus, kudus, Tuhan maha kuasa.
Kami, dini hari nyanyikan pujian.
Allah maha kudus, Yang maha pemurah.
Allah Tri Tunggal, kudus dan kekal.

--- Berdiri ---


            Kudus, kudus, kudus, para malaikat-Mu.
Sujud menyembah-Mu, muliakan nama-Mu
Seg’nap orang kudus, Di depan tahta-Mu.
Nyanyikan mazmur, keagungan-Mu. Amin.

2. Votum – Introitus – Tangiang

         P:      Di dalam Nama Allah Bapa dan Nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus dan Nama Roh Kudus yang menciptakan langit dan bumi.

         R:      Amin.

         P:      Dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya. Haleluya!

         J:       (Menyanyikan BE. No. 852 F=Do:) Haleluya, haleluya, haleluya!

         L:      (Marilah kita berdoa:)
                  Ya Tuhan Allah Bapa kami! Kami telah berhimpun di tempat ini pada hari yang Engkau kuduskan ini. Bukalah telinga dan hati kami, supaya kami dengan sukacita mendengarkan Firman-Mu yang Kudus, dan agar kami memelihara dan menghayati di dalam hati kami serta penuh pengharapan berdoa kepada-Mu: Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Terimalah kami ke dalam hidup yang kekal di mana kami akan memuji Engkau, di dalam anak-Mu Yesus Kristus Tuhan kami.

         R:      Amin. -duduk-

3. Bernyanyi  BE. HKBP No. 20: 1-2 O Jesus Tuhannami BL 6 Es=Do

1.    O Jesus Tuhannami, sai tatap hami on.
       Asi rohaM di hami, palua hami on.
                   
2.    Naeng ihuthononnami na pinatikhon-Mi.
       Naeng pasidingonnami sogo ni rohaM i.

(BN. HKBP)


         1.     Ya Yesus Tuhan kami, b’rilah anug’rah-Mu.
Tetaplah serta kami, lindungi umat-Mu.

         2.     Berilah pertolongan mengikut p’rintah-Mu
                 Dan juga menghindari semua larangan-Mu

4. Hukum Tuhan:  Titah Kesembilan dan Titah Kesepuluh

         P:     Pembacaan Hukum Tuhan dalam Kebaktian Minggu hari ini yaitu Titah Kesembilan dan Titah Kesepuluh:
                
                 Titah Kesembilan: Jangan engka berdusta!

                 Titah Kesepuluh: Jangan engkau mendambakan akan rumah sesamamu. Jangan engkau mendambakan  akan isterinya, atau pembantunya laki-laki maupun perempuan, ternaknya atau segala sesuatu milik mereka.

P:    Marilah kita berdoa memohon kekuatan dari Tuhan.

P+R:     Ya Tuhan Allah, kuatkanlah kami untuk melakukan yang sesuai dengan hukum-Mu. Amin

5. Bernyanyi BE. HKBP No. 165: 1-2 Na Basa do RohaM di Au BL. 19 Des=Do

1.       Na basa do rohaM di au, o Jesus Tuhanhi.
          Diihuthon Ho au tu na dao, mambuat rohangki.

--- Berdiri ---

2.       Pardosa na godang do au, badia anggo Ho.
          Sai tu na roa do au lao, sai tu na jahat do.

(BN. HKBP)

         1.       Betapa agung kasih-Mu, ya, Yesus Tuhanku.
              Kau cari aku sampai jauh, Kau hibur hatiku.

--- Berdiri ---

2.    Dosaku banyak dan besar, Engkau suci kudus.
       Setiap kali ‘ku sesat, berbuat jahat t’rus.


6. Mengaku Dosa

P:    Marilah kita merendahkan diri untuk mengaku dosa kita!
Ya Tuhan Allah Bapa kami yang Mahakuasa. Kami berseru dan memanggil nama-Mu karena kami susah dan gelisah mengingat segala dosa dan kejahatan kami. Kasihanilah kami orang berdosa ini. Ya Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah datang ke dunia menjadi manusia, mati dan bangkit kembali serta naik ke surga untuk membela dan menyelamatkan kami. Kasihani dan koatkanlah iman kami untok bersyukur kepada-Mu. Ya Roh Kudus penghibur orang yang berduka. Sembuhkan segala penyakit dan penderitaan kami karena dosa. Tinggallah bersama kami agar kami senantiasa bergembira dan penah gairah melakukan kehendak-Mu. Engkaulah sumber pengasihan dan pengampunan, janganlah lupakan kami. Dengarlah doa permohonan kami ini ya Allah, Bapa Anak dan Roh Kudus.

R:    Amin.

P:    Marilah kita mendengar janji Tuhan tentang pengampunan dosa. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh karena kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan perdamaian karena iman, dalam darah-Nya. Kemuliaan bagi Allah di tempat yang Mahatinggi!

R:    Amin.

7. Bernyanyi BE. HKBP No. 724: 1-2 Tuhan Baen ma Ngolungkon F=Do


1.    Tuhan baen ma ngolungkon, parbadiai ma di Ho.
       Pangke ma nang tingkingkon
Mamuji pasangap Ho, mamuji pasangap Ho.

2.     Tanganhi di Ho ma i mangulahon holong-Mi.
Dohot pangalahongki sai hombar tu lomoM i,
Sai hombar tu lomoM i.

(BN. HKBP)

1.     Tuhan pakai hidupku, dan kuduskan bagi-Mu.
Pakai juga waktuku, memuliakan nama-Mu,
Memuliakan nama-Mu

2.    Tuhan pakai tanganku melakukan kasih-Mu
Juga perbuatanku berkenan kepada-Mu,
Berkenan kepada-Mu.

8.      Membaca Epistel: Amsal 22: 22-29

         P:     Marilah kita mendengar Firman Tuhan yang ditetapkan untuk hari Minggu ini. Tertulis dalam Kitab Amsal 22: 22-29 Janganlah merampasi orang lemah, karena ia lemah, dan janganlah menginjak-injak orang yang berkesusahan di pintu gerbang.
         R:     Sebab TUHAN membela perkara mereka, dan mengambil nyawa orang yang merampasi mereka.

         P:     Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah,

         R:     Supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri.

         P:     Jangan engkau termasuk orang yang membuat persetujuan, dan yang menjadi penanggung hutang.

         R:     Mengapa orang akan mengambil tempat tidurmu dari bawahmu, bila engkau tidak mempunyai apa-apa untuk membayar kembali?

         P:     Jangan engkau memindahkan batas tanah yang lama, yang ditetapkan oleh nenek moyangmu.

         R:     Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya?

         P:     Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina. Demikian firman Tuhan. Berbahagialah orang yang mendengar Firman Tuhan serta memeliharanya.
        
         R:     Amin.


9.  Bernyanyi BE. HKBP No. 690: 1-2 Hibul Rohangku C=Do

1.    Hibul rohangku tu Tuhan Jesus,
       Sude ngolungku di Tuhan Jesus.
       Ihuthononhu do Tuhan Jesus,
       Ndang olo au sumurut be.

--- Berdiri ---
2.    Sai hutundalhon haportibion,
       Silang ni Kristus ma hudapothon.
       Sai hutundalhon haportibion,
       Ndang olo au sumurut be.

(BN. HKBP)

1.    Mengikut Yesus keputusanku.
S’luruh hidupku mengikut Yesus.
Mengikut Yesus keputusanku.
‘Ku tak ingkar, ‘ku tak ingkar.
--- Berdiri ---

2.    Hasrat dunia aku tinggalkan.
Di jalan salib aku berjalan.
Hasrat dunia aku tinggalkan.
‘Ku tak ingkar, ‘ku tak ingkar.

10.    Pengakuan Iman

         P:      Marilah kita bersama-sama mengaku iman kepercayaan kita, sebagaimana teman-teman seiman di seluruh dunia. Kita bersama-sama mengucapkannya:

         P+J:   Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Maha Kuasa, Khalik langit dan bumi.

                  Aku percaya kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal Tuhan kita. Yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria, yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, yang turun ke dalam kerajaan maut. Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati. Naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapak yang Maha kuasa. Dari sana akan datang kelak, untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.

                  Aku percaya kepada Roh Kudus, dan adanya satu gereja yang Kudus dan Am; Persekutuan orang Kudus; Pengampunan dosa; Kebangkitan daging; dan hidup yang kekal. Amin.

11.    Warta Jemaat + Doa Syafaat

12.    Menyanyi BE. HKBP No. 758: 1… Jahowa Pangurupi         C=Do (Persembahan Ia - Ib)

1. Jahowa pangurupi di siulaonmi.
Dilehon pos ni roha di ganup tingki i.
Nang pe sipata ganggu haporseaonmi,
Jamot tongtong Tuhanmu manjaga ngolumi.


2. Jahowa las ni roha saleleng ngolumi.
Ibana haroroan ni nasa nauli.
Ai disarihon Jesus sude na ringkot i.
Halashon panoguon ni Jesus Tuhanmi.

(BN. HKBP)

1. Tuhan b’ri pertolongan di dalam hidupmu.
Dib’ri-Nya pengharapan di tiap langkahmu.
Walau terkadang ragu iman percayamu.
Tuhan s’lalu setia menjaga hidupmu.

2. Tuhan b’ri pertolongan di dalam hidupmu
Segala hal yang baik dib’ri-Nya padamu
Tuhan yang memberikan bekal yang kau perlu
Nyanyikanlah pujian kepada Tuhanmu






13.    Khotbah: Lukas 12: 13-21

P:      Marilah kita berdoa! Ya Tuhan kuasailah hati dan pikiran kami untuk menerima Firman-Mu yang kudus itu, dalam Nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

Saudara-saudara yang terkasih dalam Nama Tuhan Yesus Kristus!

Firman Tuhan khotbah Minggu Pentama Setelah Trinitatis Injil Lukas 12: 13-21 mengatakan:

Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku." Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?" Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah." Demikian Firman Tuhan!

Saudara-saudara yang terkasih!

Seorang raja terkenal dari Makedonia yaitu Alexander Agung.  Raja yang berkuasa pada zamannya, dan tidak ada yang mengalahkan kebesarannya. Suatu saat ia mengalami sakit keras.  Dan ia berkata kepada dokter yang merawatnya seperti ini:  “Ambilah setengah dari kekayaanku, jika kamu dapat mengantarkan aku untuk menemui ibuku sebentar saja.” Dokter menjawab: “Jangankah separuh, bahkan seluruh kekayaan baginda diberikan kepada hamba semuanya, hamba pun tidak akan mampu menambah satu tarikan nafas untuk tuanku.”  Mendengar jawaban itu, air matanya pun berlinang dipipi sang raja.  Dia berkata: “Seandainya saya tahu begitu berharganya satu tarikan nafas, maka saya tidak akan pernah menyia-nyiakan waktu hanya untuk mengejar kekuasaan dan kekayaan.” Kemudian sang raja pun berpesan, “supaya nanti sewaktu diarak dalam peti mati menuju peristirahatannya yang terakhir ia minta agar kedua tangannya dikeluarkan, supaya setiap rakyatnya dapat melihat bahwa Alexander Agung yang hebat dan mampu menguasai wilayah terbesar sepanjang sejarah kehidupan manusia ini ternyata harus berpulang dengan tangan kosong. Tidak memiliki apa-apa dan tidak membawa apa-apa.”

Perumpamaan tentang orang kaya yang bodoh ini pastilah tidak asing lagi bagi kita. Sebagian orang sangat sensitif untuk membicarakan perumpamaan ini sebab berkaitan dengan uang.

Tanpa sadar, orang boleh salah menempatkan uang menjadi pada posisi sakral. Sebagai contoh, kita tidak akan menaruh curiga jika seseorang bertanya mengenai keluarga, rumah dan pekerjaan. Tetapi kalau seseorang bertanya tentang uang kita, misalnya: Berapa gajimu? Berapa uang yang ada di tabunganmu? Secara refleks, kita langsung memagari diri dan sebisa mungkin menghindar dari topik ini.

Peran gereja sangat penting dalam hal mengajar jemaat berhubungan dengan uang, sehingga jemaat tahu bagaimana harus bersikap dengan benar sesuai dengan iman kristen.

Ada berbagai pendapat berkenaan dengan uang, yaitu:
1.      Uang itu netral, akar permasalahan ada dalam diri manusia yang tidak tahu bagaimana memakai uang (punya uang bukan masalah, cinta uang itu masalah)
2.      Uang itu dalam dirinya sendiri sudah mempunyai potensi menghancurkan sehingga kalau kita tidak waspada dan berjaga-jaga maka uang itu akan membuat kita mengabdi padanya (tanpa kewaspadaan ketika memiliki uang identik dengan cinta uang).

Pernahkah kita mengevaluasi diri apakah kita termasuk dalam kategori orang yang cinta uang? Biasanya, orang akan langsung membandingkan dirinya dengan para penjahat yang mendapatkan uang secara tidak benar. Orang beranggapan bahwa orang-orang yang menghalalkan segala cara demi uang itulah yang masuk dalam golongan orang yang cinta uang. Orang merasa diri sudah “baik“ karena ia tidak melakukan seperti yang dilakukan para penjahat tersebut.
Perlu diperhatikan bahwa orang kaya dalam perumpamaan ini tidak dicatat melakukan semua kejahatan itu. Firman Tuhan membukakan pada kita bahwa ternyata orang yang cinta uang tidaklah sesederhana gambaran kita, yakni orang yang menghalalkan segala cara untuk memperoleh uang sebanyak-banyaknya. Tidak!

Dalam perumpamaan yang dipaparkan dalam Alkitab ini, kita mendapati orang kaya ini bukanlah termasuk dalam golongan orang jahat, ia tidak pernah menindas atau mengeruk harta milik orang lain untuk memperoleh uang bahkan kalau kita perhatikan, orang kaya ini termasuk dalam seorang pekerja keras. Namun dari perumpamaan Tuhan Yesus ini menunjukkan seperti apakah orang yang cinta uang, yakni:

1.    Orang yang tamak, tidak pernah merasa cukup 

Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan,... (Luk. 12:15) Orang yang tamak adalah orang yang tidak pernah puas, tidak pernah merasa cukup dengan apa yang ia miliki sekarang, ia selalu terus dan terus mencari. “Ada suatu pepatah mengatakan dunia ini cukup untuk memenuhi kebutuhan semua orang tetapi dunia tidak akan pernah cukup untuk memenuhi ketamakan satu orang.” Satu hal yang menjadi sukacita bagi orang tamak adalah ketika ia melihat jumlah uangnya bertambah.

2.    Orang yang menempatkan uang di posisi utama

Orang yang hidupnya berpaut pada uang; uang adalah penentu hidup matinya (Luk. 12:15b).  Orang seperti ini berpikir: “Carilah uang dan jadilah kaya maka semua hal bisa kamu dapatkan!“  Paham Materialisme mengajarkan uang adalah segala-galanya; uang bisa ditukar dengan kesehatan, uang bisa ditukar dengan kekuasaan. Ketamakan itu berakibat fatal terhadap diri sendiri. 
·     Misalkan saja kasus Gehazi. Ketika ia menginginkan harta milik Naaman yang seharusnya diberikan kepada nabi Elisa, ia menipu supaya ia mendapatkan harta itu. Akibatnya ia dihukum menjadi kusta. Bahkan ia dikutuk dan dikatakan bahwa semua keturunannya akan menjadi kusta. (2 Raja 4).
·         Demikian juga dengan Akhan. Karena ketamakannya akibatnya ia harus dilempari batu oleh segenap bangsa Israel sampai mati. Akhan membuat seluruh keluarganya turut mendapat hukuman, termasuk anak-anaknya, semua dilempari batu sampai mati. (Yosua 7).
·      Yudas Iskariot.  Karena ketamakannya dia menjual dan menyalibkan Yesus. (Mat. 26:15).
·     Ananias dan Safira.  Suami Istri yang hidup di jemaat mula-mula.  Karena ketamakannya, mereka menipu jemaat seakan-akan mereka menjual semua hasil tanahnya dan dipersembahkan, padahal hanya setengah saja.  Akibatnya, seketika itu juga Ananias dan Safira diambil nyawanya oleh sebab mereka telah mendustai Roh Kudus. (Kis.5). 
·         Ketamakan sangat fatal akibatnya! Sebab itu berhati-hatilah. Waspadalah terhadap dosa ketamakan.  Di balik setiap ketamakan ada akibat yang berbahaya bagi kita juga bagi orang lain. 

3.    Orang yang sulit untuk memberi

Orang cinta uang tidak terpikir untuk memberikan apa yang ia miliki pada orang lain meski ia hidup berkelimpahan. Orang semacam ini adalah orang yang miskin di hadapan Tuhan. Ia mem­punyai kapasitas sedemikian rupa memikirkan bagaimana mendapatkan uang sebanyak-banyaknya tetapi ia tidak mempunyai daya untuk memberi.

Itu sebabnya dalam Lukas 12:15 Yesus memperingatkan kita untuk "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." Ketamakan dapat mencelakakan diri kita. Ketamakan dapat merusak relasi dengan orang-orang terdekat kita. Hubungan suami istri, orang tua anak bisa hancur karena ketamakan yang sibuk mencari harta dan kepuasan sendiri tanpa memikirkan relasi orang yang ada di dekatnya. Ketamakan dapat menghilangkan damai sejahtera dalam diri. Ketamakan dapat membunuh kita. Jika kita terus hidup dalam ketamakan yang hanya memuaskan nafsu pribadi, kita akan mengalami penyesalan dalam hidup kita, entah apa yang akan terjadi, yang pasti ada akibat yang buruk yang akan menimpa orang-orang yang tamak. Kita juga akan mempertanggung jawabkan kehidupan kita di hadapan Tuhan.

Betapa bahagia dan sukacita hidup kita kalau kita dapat melakukan Firman Tuhan. Sebagaimana tertulis dalam lembaran uang kertas RI, uang sebagai alat tukar yang sah untuk dipakai oleh manusia, uang tidak untuk disembah, kita bukan melayani uang; uang alat untuk melakukan kehendak Tuhan maka biarlah uang kita menjadi berkat bagi orang lain.

Karena itu betapa penting bagi kita untuk berjaga-jaga dan waspada supaya jangan kita menjadi orang yang tamak. Tetapi senantiasa memohon pertolongan Tuhan dalam mencari dan menggunakan uang untuk menjadi berkat bagi kita sendiri, bagi orang lain dan memuliakan Nama Tuhan. Amin.

Marilah kita berdoa:

Ya Tuhan Allah Bapa kami melalui Yesus Kristus! Terpujilah Engkau. Ajarilah kami yang berdosa ini, untuk mengunakan seluruh pemberian-Mu untu mengasihi sesama dan seluruh ciptaan-Mu demi kemuliaan Nama-Mu.
Tolonglah kami, penuhilah kami dengan cinta kasih-Mu, walau di tengah penerapan New Normal Tatanan Cara hidup Baru di tengah terpadaan Pandemi Covid-19.
Tolonglah bangsa-bangsa di dunia. Tolonglah Presiden kami bapak Jokowi dan semua yang membantunya, TNI, Polri, Para medis, sukarelawan untuk kuat dan berhasil mengatasi kesulitan dampak pandemi Covid-19. Dan kekuatan untuk hidup dan memberikan injil-Mu di tengah Tatanan Cara hidup Baru di tengah terpadaan Pandemi Covid-19.
Hiburkanlah keluarga para korban Coronavirus Covid-19 di mana pun mereka berada. Berilah setiap rakyat Indonesia hati yang mau taat kepada kebijakan Protokoler Kesehatan yang diterapkan pemerintah di tempatnya masing-masing. Berilah kesembuhan kepada jemaat gereja-Mu yang sedang dalam perawatan karena sakit: Yanti br. Hutasoit, Ny. Siregar br. Simamora, F. Simatupang, Ny. Lumbantungkup br. Sinaga, Ny. Silaban br. Sianipar…. Berilah kami apa yang kami perlu untuk hidup sehat seperti yang Engkau inginkan. Kasihanilah kami Tuhan, berilah kami selamat di dalam Nama Tuhan Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

14. Bernyanyi BE. HKBP No. 691: 1… Hupasahat ma tu Jesus Es=Do (Persembahan II)
           
1.    Hupasahat ma tu Jesus saluhutna ngolungki.
Roha nang pambahenanhu, saluhutna tingkingki.
Hupasahat ma tu Jesus saluhutna diringki.
Hupasahat ma tu Jesus saluhutna ngolungki.

--- berdiri---

2.    Pangkeonhu ma tanganhu mangula lomo-Na i.
Langka nang simanjojakhu mangihuthon Tuhanhi.
Hupasahat ma tu Jesus saluhutna diringki.
Hupasahat ma tu Jesus saluhutna ngolungki.

(BN. HKBP)

1.    ‘Ku serahkan pada Yesus, seluruhnya hidupku
Pikiran dan perbuatanku dan semua waktuku
Ku serahkan pada Yesus, seluruhnya diriku
Ku serahkan pada Yesus, seluruhnya hidupku

--- berdiri---

2.    ‘Ku gunakanlah tanganku melakukan firman-Mu
Langkah dan perbuatanku mengikuti jalan-Mu
Ku serahkan pada Yesus, seluruhnya diriku
Ku serahkan pada Yesus, seluruhnya hidupku


15.   Doa Persembahan – Bapa kami – Berkat

P:    Marilah kita berdoa untuk menyerahkan persembahan kita kepada Tuhan: Ya Allah, Bapa kami yang di surga. Kami mengaku bahwa Tuhan adalah sumber dari segala karunia yang melimpah dalam kehidupan kami masing-masing. Sebahagian daripada karunia itu, kami serahkan kembali sebagai persembahan kepada Tuhan. Terimalah dan berkatilah persembanan umat-Mu ini, agar dapat kami pergunakan untuk pekerjaan dan pelayanan Kerajaan Tuhan di dunia ini. Bukalah hati kami untuk mengenal betapa banyak berkat dan karunia yang kami peroleh dari Tuhan, supaya kami senantiasa bersyukur kepada-Mu di dalam Nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

         J:       (Menyanyikan:) BN. HKBP No. 204: 2 BL. 73 Bes=Do

Tuhan karunia-Mu, roh dan jiwaku semua.
Nyawa juga hidupku, harta milikku semua.
Kuserahkan pada-Mu, untuk selama-lamanya.

P:    Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga telah mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami ke dalam percobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat.

J:     (menyanyikan BE. 841 Es=Do:) Karena Engkau punya Kerajaan dan Kekuasaan dan Kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

P:    (Jika Majelis Tahbisan yang memimpin kebaktian baiklah ia memberi berkat ini. Jika tidak, langsung menyanyikan: Amin, amin, amin).

                  "Tuhan memberkati kita dan melindungi kita, Tuhan menyinari kita dengan wajah-Nya dan memberi kita kasih karunia, Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepada kita dan memberi kita damai sejahtera".

         J:       (menyanyikan BE. 845: Es=Do:) Amin, amin, amin.


Persembahan boleh dikirimkan ke:

1. Rekening Britama Cab. Pond Gede No. 038501000630566
2. Tabungan BNI No. 1919667770

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...