Rabu, 22 April 2020

ACARA IBADAH PARMINGGUON HKBP PONDOK GEDE MINGGU MISERIKORDIAS DOMINI, 26 APRIL 2020


TATA IBADAH MINGGU, TANGGAL 26 APRIL 2020

Di HKBP PONDOK GEDE RESORT PONDOK GEDE
MINGGU MISERICORDIAS DOMINI
Bumi ini Dipenuhi oleh Kasih Karunia Allah

Topik: Kesetiaan Allah


Persiapan ibadah:
1.      Bernyanyi BN HKBP No. 10:1+3 “Ku Puji Kau ya Tuhanku
(BL 128) Bes = Do 4/4

Ø  Ku puji Kau ya Tuhanku, Ya Bapa Yang Pemurah.
Semua karya ciptaanMu, Baik indah dan sempurna.
Kau yang mencipta diriku, Jasmani roh dan jiwaku.
Terpujlah nama-Mu.

Ø  Bangsa pilihanMu Tuhan, Tak pernah Kau tinggalkan.
Engkau Perisai yang tetap, Untuk siapa saja.
Engkau membimbing mereka, Menuju hidup yang baka.
Terpujilah nama-Mu.

2.      Votum/Agenda

P:  Di dalam Nama Allah Bapa, dan Nama AnakNya Tuhan Yesus Kristus, dan Nama Roh Kudus yang menciptakan langit dan bumi,

J:   Amin.

P:  Bumi penuh dengan kasih setia Tuhan. Oleh karena Firman Tuhan, langit telah dijadikan. Bersorak-sorailah hai orang benar, dalam nama Tuhan; sebab memuji-muji itu layak bagi orang-orang jujur. Haleluya!

J:   (Menyanyikan) Haleluya...Haleluya... Haleluya.

P:  Marilah kita berdoa: Ya Tuhan Allah, Bapa kami yang di surga. Engkau telah memperkenalkan diriMu melalui Firman-Mu, bahwa Engkau mengasihi kami, yaitu dengan memberi pengampunan dosa kepada kami. Perkenalkan Diri-Mu kepada kami, supaya kami mengenal Engkau, dan kami melakukan kehendak-Mu dengan kuasa Roh Kudus.

P/J: Amin.

3.      Bernyanyi BN HKBP No. 706:1-2 “Betapa Banyak BerkatMu
(BL 706) G = Do 6/8

Ø  Betapa banyak berkat-Mu, Kau brikan padaku.
Teristimewa rahmat-Mu di dalam Anak-Mu.
Reff.:   Trimakasih Allahku, atas keselamatanku.
Aku masuk ke Rumah-Mu, melihat kemuliaan-Mu.

Ø  Saudara dan sahabatku, saluran berkat-Mu.
Sungguh bahagia hatiku, ‘ku jadi anak-Mu.
Reff.:   Trimakasih Allahku, atas keselamatanku.
Aku masuk ke Rumah-Mu, melihat kemuliaan-Mu.

4.      Hukum Taurat

P:  Marilah kita mendengarkan hukum Taurat, pada Minggu ini; dari Hukum taurat yang ke-VII dan maksudnya; Jangan engkau berjinah.

J:   Maksudnya adalah: Kita harus takut serta kasih kepada Allah.  Sebab itu kita harus senantiasa hidup suci dan bersih dan bersikap sopan dalam kata dan perbuatan. Orang yang telah berumah tangga haruslah tetap setia dan saling mencintai.

P:  Demikian Hukum Tuhan. Marilah kita berdoa bersama-sama memohon kekuatan dari Allah supaya kita mampu melakukan Hukum-Nya.

P/J:Ya Tuhan Allah, kuatkanlah kami untuk melakukan yang sesuai dengan hukum-Mu. Amin.

5.      Bernyanyi BE No. 182:1-2 “Tu Jolom o Debatangku (BL 24)

Ø  Tu joloM o Debatangku, sai use do rohangkon.
Sai pasiat tangianghu, dohot iluilungkon.

Ø  Husolsoli do rohangku, na gok dosa i tongtong.
Ai godang ariaringku na hubahen ambolong.

6.      Doa Pengakuan Dosa

P:  Marilah kita merendahkan diri di hadapan Tuhan untuk mengaku segala dosa kita. Kita berdoa: Ya Tuhan Bapa yang Maha Pengasih. Kami berkumpul bersama-sama berdoa kepada-Mu. Bukan karena kebenaran kami, melainkan hanyalah karena belas kasihan-Mu yang besar. Kasihanilah dan ampunilah segala dosa dan kesalahan kami.

J:   Bangunkanlah hati dan jiwa kami, supaya kami dapat meninggalkan segala perbuatan kami yang jahat dan kami beroleh hidup yang baru di dalam Yesus Kristus Tuhan kami.

P/J: Amin.

P:  Dengarkanlah janji Tuhan tentang pengampunan dosa; Demikianlah Firman Tuhan Allah; Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin, dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepadaKu, sebab Aku telah menebus engkau. Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi.

P/J: Amin.

7.      Bernyanyi BE No. 128:1+4 “Ditanda Debatanta“ (BL 162)

Ø  Ditanda Debatanta na di Ibana i.
Nametmet nang na balga, di nasa bangso i.
Ndang mago loasonNa, nang sada sian i.
:,: Ditogu do sudena tu hasonangan i :,:

Ø  Ditanda do nasida dibaen holong sude.
Rohana di Ibana nang di donganna pe.
Ai i do na mandasdas nasida sai tongtong.
:,: Asa tung dipatolhas, patik-Na i sintong :,:

8.      Nats Epistel

P:  Marilah kita membaca Firman Tuhan, Epistel untuk kita Minggu ini tertulis dalam kitab Bilangan 14:17-19: Jadi sekarang, biarlah kiranya kekuatan Tuhan itu nyata kebesarannya seperti yang Kau Firmankan.

J:   Tuhan itu berpanjangan sabar dan kasih setia-Nya berlimpah-limpah. Ia  mengampuni kesalahan dan pelanggaran, tetapi sekali-kali tidak membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, bahkan Ia membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan ketiga dan keempat.

P:  Ampunilah kiranya kesalahan bangsa ini sesuai dengan kebesaran kasih setia-Mu, seperti Engkau telah mengampuni bangsa ini mulai dari Mesir sampai kemari. Demikianlah pembacaan Firman Tuhan; Berbahagialah orang yang mendengarkan Firman Allah serta memeliharanya.

P/J: Amin.

9.      Bernyanyi BE No. 399:1-2 Unang Tarlalap di Hata” (BL 266)

Ø  Unang tarlalap di hata, tulus sigop jambarmi.
Ndang dapot ho hasonangan molo godang sabatmi.
I pe tostosi luhutna na manggugai rohami,
Arta na godang nang sangap, sabat na jorbut doi.
Unang tarlalap di hata, tulus sigop jambarmi.
Ndang dapot ho hasonangan molo godang sabatmi.


Ø  Unang lilian di dalan, tuju tongtong surgo i.
Ai naung rade do inganan dibaen Tuhanta disi.
Unang bonsa rohamuna, pos rohamu lao tusi.
Ai toguonHu hamuna tu lambung ni Ama i.
Unang lilian di dalan tuju tongtong surgo i.
Ai naung rade do inganan, dibaen Tuhanta disi.

10.  Pengakuan Iman
11.   
P:  Marilah kita bersama-sama mengaku iman kepercayaan kita, sebagaimana teman-teman kita di seluruh dunia ini, marilah kita bersama-sama mengucapkannya:

P/J:Aku Percaya, kepada Allah, Bapa Yang Mahakuasa Khalik langit dan bumi.
      Aku percaya kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal Tuhan kita, Yang dikandung daripada Roh Kudus. Lahir dari anak dara Maria, yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, yang turun dalam kerajaan maut. Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang yang mati. Naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang Maha kuasa. Dari sana akan datang kelak untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
      Aku percaya kepada Roh Kudus, dan adanya satu gereja yang Kudus dan Am, Persekutuan orang kudus, Pengampunan dosa, Kebangkitan daging dan hidup yang kekal. Amin.

12.  Warta Jemaat/Doa Syafaat

13.  Bernyanyi BN HKBP No. 118:1-3 ”Lindungilah ya Tuhan(BL 6) Persembahan

Ø  Lindungilah ya Tuhan, seluruh umatMu.
      Agar tak disesatkan, godaan seteru.
Ø  Biarkanlah FirmanMu, selalu bekerja,
      Agar hidup umat-Mu. Damai sejahtera.

Ø  Pancarkanlah sinar-Mu, di hati umat-Mu.
      Agar tidak keliru, menuju rumah-Mu.

14.  Khotbah: Roma 3:1-8

Saudaraku yang diberkati Tuhan! Firman Tuhan mengingatkan kita juga orang Yahudi dan Yunani saat itu adalah orang berdosa, akan tetapi telah beroleh kasih karunia dalam pengampunan dan penebusan Tuhan. Hal ini Paulus tegaskan bahwa sering terjadi pertentangan ideologi/kepercayaan antara Yahudi dan Yunani saat ini dalam memahami kasih karunia di mana orang-orang Yahudi masih menganggap dirinya lebih khusus kedudukannya di hadapan Tuhan dari pada bangsa lain. Mereka senantiasa bertolak pada pemahaman bahwa merekalah keturunan Abraham, kepada merekalah Tuhan memberikan Hukum Taurat. Memang benar kepada mereka Tuhan berikan Hukum Taurat, tetapi bukan menjadi alasan bahwa mereka mempunyai tempat yang khusus di hadapan Tuhan, akan tetapi bagaimana mereka juga harus menjadikan hidupnya kudus; ”Tuhan memilih kita menjadi umat-Nya yang kudus, dengan demikian bagaimanakah kita seharusnya dan semestinya hidup dalam kekudusan, bukan dalam kemunafikan dan kepalsuan iman. Menjadi umat yang kudus dengan senantiasa melakukan apa yang menjadi kehendak Allah. Tetapi setidaknya kepada orang Israel. Allah mempercayakan Hukum Allah/Firman Allah (ay. 2); namun mereka gagal dalam mematuhinya dalam kesetiaan mereka. Namun demikian Allah tidak pernah membatalkan kasih karunia-Nya kepada bangsa itu (3-4) dan di dalam kegagalan kitalah kita semakin melihat dan merasakan bagaimana kasih Allah yang sangat besar, namun banyak orang yang salah dalam menafsikan kemurahan kasih pengampunan Tuhan, sehingga mereka membenarkan diri dalam kesalahannya.

Saudaraku yang diberkati Tuhan;  Dalam perikop ini, Paulus mau menegaskan bahwa Tuhan itu adalah adil dalam penghakiman-Nya atas semua umat-Nya, baik Yahudi maupun seluruh bangsa. Artinya Tuhan mengharapkan adanya kesetiaan dari seluruh umat kepada-Nya. Jikalau Tuhan berikan semacam hak istimewa kala itu kepada bangsa Israel, bukan berarti mereka bebas dari hukuman akan kesalahan, dan ketidaksetiaan mereka kepada hukum dan Firman Tuhan. Artinya kepada siapa dipercayakan sesuatu anugerah, tentu hukuman akan lebih besar kepada mereka, jikalau mereka tidak setia, tidak taat kepada apa yang dipercayakan kepadanya. Dan jikalau kita telah mengakui bahwa Tuhan telah berikan kita kehidupan baru, Tuhan berikan kita pengampunan dan keselamatan, tentu kita dituntut bagaimana kita harus hidup dalam kesetiaan akan Firman-Nya, hidup dalam pengampunan dan kasih-Nya, Hidup dalam penebusan Tuhan. Dan bagaimana nantinya kita harus mempertanggungjawabkan pengakuan iman kita? Apakah kita hidup dalam pengakuan iman itu dengan sungguh atau hanya sebagai simbol kemunafikan iman?

Saudaraku yang diberkati Tuhan: Jikalau pun sepertinya ada penolakan Allah akan orang Yahudi, hal itu bukanlah bersifat kekal; sebab dengan penolakan Yahudi akan Yesus, telah membuka pintu keselamatan kepada bangsa-bangsa lain, dan bangsa-bangsa lain akan membawa orang Yahudi kelak kembali kepada Tuhan, sehingga semua bangsa akan menjadi satu di dalam Kristus (plp. 2:10-11segala bangsa/lidah akan mengaku bahwa Kristus adalah Tuhan bagi kemuliaan Allah). Selanjutnya Firman Tuhan hari ini juga menekankan dua kebenaran yang universal dan penting; Pertama; Akar dari segala dosa adalah ketidaktaatan, akar dari segala bencana, kecelakaan, malapetaka juga adalah ketidaktaatan. Berkembangnya Covid-19, dengan menelan banyak korban jiwa, juga boleh kita katakan karena ketidaktaatan, ketidakdisiplinan kita akan aturan/himbauan dari pemerintah yang menghimbau kita untuk bersama-sama menjaga diri, (seperti memakai masker, jaga jarak, cuci tangan, pola hidup sehat dan yang lainnya). Banyak kecelakaan lalu lintas juga adalah faktor ketidaktaatan akan peraturan lalu lintas; Hukuman atas manusia kelak adalah juga atas ketidaktaatannya akan firman Allah. Sehingga Tuhan meminta seluruh umat-Nya untuk senantiasa taat dan setia dalam Firman-Nya, melakukan apa yang berkenan bagi Tuhan. Kedua; Biasanya orang yang melakukan pelanggaran/yang tidak memiliki kesetiaan akan selalu menjadi pembenaran diri. Di sini kita dapat melihat sebuah argumen keagamaan yang selalu muncul dalam pembenaran diri, yaitu bahwa dosa adalah sebuah kesempatan bagi Allah untuk memperlihatkan kemurahan-Nya atas manusia, sehingga berdosa, tidak setia bukanlah hal yang salah. Sebuah pembenaran diri yang bodoh. Apabila kita terlanjur berbuat kesalahan, dosa baik kepada Tuhan atau kepada sesama, yang sangat perlu bukanlah kecerdikan dalam pembenaran diri, akan tetapi bagaimana kita mau hidup dalam kerendahan hati, penyesalan diri dan kemampuan untuk mengakuinya. Kesetiaan Allah dalam kasihNya yang mengampuni bukan berarti kita semakin bebas berbuat salah (8); hukuman Allah juga bukti kesetiaan-Nya akan firman-Nya.

Saudaraku yang diberkati Tuhan: Memang harus kita akui bahwa segala keistimewaan kita yang dianugerahkan Allah kepada kita dalam 1 Petrus 2:9 ”Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.Penetapan Tuhan tentu menuntut kita hidup dalam kebenaran dan kesetiaan; Bagaimana kita harus mampu memaknai panggilan Tuhan, pengudusanNya dan penebusanNya akan kehidupan kita, tujuanNya supaya kita hidup. Untuk itu marilah kita hidup dalam kesetiaan,  Kalaupun Tuhan menyatakan penghukuman-Nya kelak bagi setiap orang berdosa, itu juga adalah bukti kesetiaan-Nya akan Firman-Nya; dan juga mengajak kita untuk semakin menyadari, mengimani begitu besarnya kasihNya atas kehidupan kita. Amin.

15.  Bernyanyi BN HKBP No. 755:1+3 “Kasih SetiaMu Tiada Bertara”
(BL 755) Persembahan II

Ø  Kasih setiaMu tiada bertara. Di kala suka, atau dukapun.
Kasih SetiaMu, yang Kau curahkan,
Menyelamatkan sluruh hidupku.
Reff.:   Besar setiaMu, besar setiaMu
            Kasih setiaMu tiada taranya.
            Yang ku perlukan slalu Kau berikan.
            Besar setiaMu kepadaku.

Ø  Damai kekal dan juga pengampunan,
Yang menghiburku dan menuntunku.
Pengharapanku dalam suka duka.
Kasih Rahmat-Mu menguatkanku.
Reff.:   Besar setiaMu. . .


16.  Doa Penutup

P:  Marilah kita berdoa untuk menyerahkan persembahan kita kepada Tuhan: Ya Allah, Bapa kami yang di surga. Kami mengaku bahwa Tuhan adalah sumber dari segala karunia yang melimpah dalam kehidupan kami masing-masing. Sebahagian daripada karunia itu, kami serahkan kembali sebagai persembahan kami kepada Tuhan. Terimalah dan berkatilah persembahan umat-Mu ini, agar dapat kami pergunakan untuk pekerjaan dan pelayanan kerajaan Tuhan di dunia ini. Bukalah hati kami untuk mengenal betapa banyak berkat dan karunia yang kami peroleh dari Tuhan, supaya kami senantiasa bersyukur kepada-Mu di dalam nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

J:   (menyanyikan) Tuhan karunia-Mu, roh dan jiwaku semua, Nyawa juga hidupku, harta milikku  semua. Kuserahkan pada-Mu untuk slama-lamanya.

P:  Bapa kami yang di Surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami seperti kami juga telah mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat,

J:   (Menyanyikan) Karena Engkau punya Kerajaan, dan kekuasaan, dan Kemuliaan, sampai slama-lamanya. Amin.

P:  Terimalah berkat Tuhan: Tuhan memberkati dan melindungi engkau (kita); Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya, dan memberi engkau (kita) kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberikan kamu (kita) damai sejahtera, Amin.

P/J:Amin...Amin...Amin...



Pendeta dan Seluruh Parhalado HKBP Pondok Gede
Resort Pondok Gede mengucapkan selamat hari Minggu,
Tuhan memberkati.


Persembahan boleh dikirimkan ke:

 1. Rekening Britama Cab. Pd Gede No. 038501000630566

2. Tabungan BNI No. 1919667770

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...