Selasa, 31 Maret 2020

ACARA PARTANGIANGAN HURIA Rabu-Kamis, 1-2 April 2020 Pukul 20.00 WIB


ACARA KEBAKTIAN KELUARGA

DI RUMAH MASING-MASING ANGGOTA JEMAAT
HKBP PONDOK GEDE RESORT PONDOK GEDE
DISTRIK19 BEKASI
Rabu-Kamis, 1-2 April 2020




1. Pamuhai (P: Pemimpin Ibadah-R: Jemaat anggota Keluarga)

P:       Ita pasonang ma rohanta, asa masuk ma hita tu Acara Kebaktian Keluarga di rumah masing-masing anggota jemaat HKBP Pondok Gede Resort Pondok Gede Distrik 19 bekasi di ari Rabu-kamis, 1-2 April 2020. Marende ma hita:

2. Marende BE. HKBP No. 249: 1,4 Ngot ma ho, o Tondingki

1.    Ngot ma Ho, o tondingki dungo martangiang
Asa unang musu i tole so tinagam
Bisuk ni setan i do manait tu dosa
Lan na bonar roha.

2.    Martangiang ho huhut asa saut malua
Sian jea saluhut gabe ho martua
Jesus do na gogo jala tau mangalo
Saluhut pangago.

3. Pamuhai

U:    Mulak ma hita tu Tuhan Debatanta!

H:    Ai parasi jala parholong ni roha do Ibana.

U:    Di tingki ari hagogotanki joujou do ahu tu Ho,

H:    Ala huboto alusan-Mu do ahu.

U:   Na tama do Birubiru naung tarbunu i, manjalo hagogoon dohot hamoraon dohot hapistaran,

H:   Dohot sahala dohot hamuliaon dohot hasangapon dohot puji-pujian. Marende ma hita!

4. Marende BE. HKBP No.518: 3 Marsinondang dibaen

3.     Haholomon mangkuphupi toropan di tano i,
Tung torop mangkalungunhon,
Sondang tu dalanna i.
Tapagalak palitonta, tapatiur dalan i,
Ai torop dope na lilu, sai hatop ma mulak I

5. Agenda (A.VI/B.5-D.V/20)

P:    Di dalam Nama Allah Bapa dan Nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus dan Nama Roh Kudus yang menciptakan langit dan bumi.  

R:    Amin.

P:    Kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab aku merasa sesak; karena sakit  hati mengidaplah mataku, meranalah jiwa dan tubuhku. Tetapi kepada-Mu aku percaya, ya Tuhan, aku berkata: “Engkaulah Allahku!” Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan orang-orang yang mengejar aku! Tuhan janganlah biarkan aku mendapat malu, sebab aku berseru kepada-Mu; luputlah aku oleh karena keadilan-Mu. Haleluya! Marilah kita berdoa: Ya Bapa kami yang Mahapengasih! Allah sumber kebahagiaan kami. Pada masa-masa ini kami mengingat dan merenungkan penderitaan dan kematian Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kami. Kuduskanlah dan pusatkanlah hati kami, agar kami sanggup merasakan semua penderitean dan kesengsaraan yang telah diderita Anak-Mu, Tuhan Yesus. Tunjukkanlah kepada kami dosa yang telah kami lakukan yang harus kami tinggalkan, dan tolonglah kami mengalahkan keinginan-keinginan daging; kuatkan kami melakukan perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan kehendak Penebus kami, Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kami.
R:    Amin.

6. Yohanes 12: 12-19

P:    Marilah kita mendengarkan Firman Allah untuk Minggu ini, sebagai bacaan pada Kebaktian ini yang tertulis pada Yohanes 12: 12-19. Demikian Firman Tuhan: Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang di tengah jalan menuju Yerusalem,

R:    Mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!"

P:    Yesus menemukan seekor keledai muda lalu Ia naik ke atasnya, seperti ada tertulis:

R:    "Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas seekor anak keledai."

P:    Mula-mula murid-murid Yesus tidak mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan, teringatlah mereka,

R:    Bahwa nas itu mengenai Dia, dan bahwa mereka telah melakukannya juga untuk Dia.

P:    Orang banyak yang bersama-sama dengan Dia ketika Ia memanggil Lazarus keluar dari kubur dan membangkitkannya dari antara orang mati, memberi kesaksian tentang Dia. Demikianlah pembacaan Firman Tuhan: Berbahagialah orang yang mendengar Firman Tuhan serta memeliharanya.

R:    Amin.

7. Marende BE. HKBP No.417: 1 Rade Situtu Haluaon (BL 278)

1.    Rade situtu haluaon na naeng tangkuponmu antong.
Rade nang di ho hatuaon, sihalashononmu tongtong.
Bernit do ditaon Tuhanmu pasaehon dosam sasude.
Tung unang paujat Ibana, sai jangkon panghophop-Na i.

8. Firman Tuhan Khotbah pada Kebaktian Keluarga ini diambil dari Yesaya 52: 7-12

P:  Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: "Allahmu itu Raja!" Dengarlah suara orang-orang yang mengawal engkau: mereka bersama-sama bersorak-sorai. Sebab dengan mata kepala sendiri mereka melihat bagaimana TUHAN kembali ke Sion. Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama-sama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab TUHAN telah menghibur umat-Nya, telah menebus Yerusalem. TUHAN telah menunjukkan tangan-Nya yang kudus di depan mata semua bangsa; maka segala ujung bumi melihat keselamatan yang dari Allah kita. Menjauhlah, menjauhlah! Keluarlah dari sana! Janganlah engkau kena kepada yang najis! Keluarlah dari tengah-tengahnya, sucikanlah dirimu, hai orang-orang yang mengangkat perkakas rumah TUHAN! Sungguh, kamu tidak akan buru-buru keluar dan tidak akan lari-lari berjalan, sebab TUHAN akan berjalan di depanmu, dan Allah Israel akan menjadi penutup barisanmu. Demikian Firman Tuhan!

Saudara-saudara yang terkasih dalam Nama Tuhan Yesus Kristus!

Yesaya 52: 7-12
Saat kita mempelajari sejarah Israel sebagai umat Tuhan, secara khusus ketika kita melihat Tuhan meningkatkan hukuman untuk dosa mereka. Setiap hukuman yang baru akan sedikit lebih buruk daripada hukuman sebelumnya. Tuhan memulai dengan mengirimkan orang-orang dari bangsa-bangsa sekitar untuk menyerang. Misalnya bangsa Filistin. Jadi hukuman pertama bagi mereka adalah kehilangan harta benda. Tetapi karena mereka tidak memperhatikannya, hukuman itu menjadi lebih serius. Kekeringan, kelaparan dan kekurangan makanan. Saat mereka tetap tidak mendengarkan maka hukumannya adalah penyakit dan kehilangan kesehatan. Dan puncak hukuman itu bagi mereka adalah kehilangan Tanah Perjanjian. Setelah dari mesir, sekali lagi mereka dibawa ke negeri asing. Mereka dibawa ke negeri Babel. Mereka pernah Tuhan jemput pulang dari tanah Mesir. Maka jika mereka tetap hidup dengan tidak menghiraukan firman Tuhan, maka Tuhan berkata: “Keluarlah dari tanah-Ku!”

Sebenarnya ada dua pembuangan yang sedang mereka alami.
  1. Perang Saudara. Ketika proses pembuangan ke negeri asing itu datang, bangsa Israel sedang mengalami perang saudara. Kerajaan Israel Utara dengan sepuluh suku telah menetapkan raja mereka sendiri (Suku Zebulon, Isakhar, Asyer, Naftali, Dan, Manasye, Efraim, Ruben dan Gad, dan beberapa anggota dari Suku Lewi yang tidak memiliki hak tanah). Dan kerajaan Israel Selatan (Yehuda suku terbesar dan Benyamin suku terkecil) menetapkan Yerusalem menjadi pusat pemerintahan mereka. Kedua kerajaan bersaudara ini berperang.
·     Pembuangan pertama 721 sM kesepuluh suku dibawa ke Assyur. Kemudian kerajaan Assyur mengalami kemunduran dan dikuasai kerajaan Babel.

·      Kemudian terjadi pembuangan kedua atas kerajaan Israel Selatan dari Yerusalem 586 sM. Dan inilah pembuangan utama yang dibicarakan di Perjanjian Lama. Pembuangan Kerajaan Israel Selatan Yehuda dibagi atas tiga gelombang.

1.      Tahun 606 sM Babel membawa anggota kerajaan-seluruh penguasa. Babel mengira dengan menyingkirkan kalangan teratas dari masyarakat Israel Selatan maka bangsa tersebut akan lumpuh dan menyerah. Dan Daniel berada dalam kalangan teratas tersebut dibawa ke Babel saat masih remaja bersama kalangan atas bangsa tersebut. Namun cara ini tidak berhasil melumpuhkan kerajaan Israel Selatan. Orang- orang yang masih tinggal tetap mengadakan pemberontakan untuk lepas dari penguasa Babel.

2.   Kemudian Tahun 597 sM Babel membawa semua ahli, yaitu orang-orang yang menghasilkan uang. Babel mengira kalau keadaan ekonomi lumpuh, orang-orang menjadi miskin maka bangsa Israel Selatan tersebut akan menyerah. Turut juga dibawa ke Babel seorang imam/nabi bernama Yehezkiel, salah seorang yang cukup penting Israel yang turut dibawa ke pembuangan. Cara inipun tidak berhasil melumpuhkan Israel. Orang-orang yang tersisa tetap memberontak.

3.   Akhirnya bangsa Babel datang tahun 586 sM dan membawa semua orang dan menghancurkan Bait Allah. Yerusalem rata dengan tanah. Israel Selatan (Yehuda) menjadi kosong karena semua sudah dibawa ke Babel. Demikianlah pembuangan Kerajaan Israel Utara (di Samaria) dan Israel Selatan (Yehuda di Yerusalem) berada di pembuangan Babel di bawah pemerintahan raja Babel Nebukadnezar selama 70 tahun.

Dalam masa-masa menjelang akhir pembuangan Babel lah seruan kenabian Yesaya ini, pemberitaan Yesaya tentang keselamatan yang akan datang yang dibawa Hamba Tuhan. Pada awalnya diberitakan bahwa Israel sebagai bangsa pilihan Tuhan adalah Hamba Tuhan yang akan memberitakan kesaksian tentang penyelamatan Tuhan kepada bangsa-bangsa lain (Yes.45:20-24a; 48.20; 55:3-4). Tetapi mereka buta dan tuli (Yes.42:18-20). Namun demikian Allah tetap mengasihi mereka, sehingga mereka perlu dimurnikan (Yes.48:9-11; 55:6-7).
  
Di samping bangsa Israel sebagai hamba Tuhan yang gagal, yang tidak dapat mengemban tugas, akan datang Hamba Tuhan yang  benar (Yes.42:1-9; 49:1-7; 50:4-12; 52:13-53:12) Secara ringkas Hamba Tuhan ini disebutkan “akan membawa hukum Allah kepada bangsa-bangsa dan menjadi terang bagi mereka, telinganya dibuka dan ia dengar-dengaran kepada Tuhan setiap hari, bahkan ia rela menderita dan mati menggantikan orang banyak. Melalui dia keselamatan yang dari pada Tuhan sampai ke ujung bumi.”

Siapakah Dia?

Alkitab tidak menyebut oknumnya. Hanya, menggambarkan satu pribadi yang utuh. Karena itu pada masa nubuatan, tentunya hal ini dapat membawa berbagai penafsiran yang dapat mengecoh orang banyak. Akan tetapi sebagai pendekatan satu hal sebagai identifikasinya disebutkan, yakni Hamba Tuhan itu adalah “orang benar” (tsadiq 53:11), yaitu orang yang membebaskan dari tuntutan, yang menyatakan benar atau salah. “Orang benar” itu tidak menolak Tuhan walaupun dia menderita dan dihina atau terkulai, melainkan tetap memelihara persekutuan dengan Tuhan (52:13). Dia juga setia memelihara persekutuan dengan manusia yang letih-lesu, bahkan dengan mereka yang memberontak kepada Allah pun (53:12). Karena solidaritasnya dia rela menderita. “Orang benar” itu itu sendiri berani menggantikan tempat orang-orang yang dihukum dan yang menderita sehingga ia yang menjalani hukuman dan penderitaan itu.


Yesaya, melihat bahwa penderitaan Hamba Tuhan itu tidak berakhir dengan kesedihan, justru sesudah penderitaan itu, Hamba Tuhan menjadi terang, membenarkan banyak orang yang menjadi bagiannya sendiri.

Renungan:

Hamba Tuhan yang menggantikan kita dalam menjalani penghukuman Tuhan, yang selayaknya kepada kita. Dia-lah Yesus Kristus Tuhan kita! “Kepada-Nya (Yesus) diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." (Lukas 4: 17-19).

Di tengah deraan pandemi Virus Corona (Covid-19) dan kita dianjurkan untuk melakukan Phisical Distancing, Social Distancing, dan sebagian tempat harus melakukan Lockdown. Kita juga harus menjaga kebersihan dan kesehatan dan harus “Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” (1 Tes. 5: 16-18). Karena Yesus Kristus sebagai Hamba Allah di dunia, telah tampil dengan bijaksana, dan bertindak dengan hikmat. Semua yang Yesus katakan dan lakukan, di sepanjang pelayanan-Nya di bumi, telah dilakukan dengan hikmat yang agung. Yesus, adalah Hamba Allah Bapa – Allah Anak, telah dibangkitkan dari antara orang mati, naik ke Surga, duduk di sebelah kanan Bapa sekarang dan selamanya! Haleluya! Itulah Juruselamat! Amin.

9. Marende BE. HKBP No.691: 1 Hupasahat ma tu Jesus



1.    Hupasahat ma tu Jesus saluhutna ngolungki.
Roha nang pambahenanhu, saluhutna tingkingki.
Hupasahat ma tu Jesus saluhutna diringki.
Hupasahat ma tu Jesus saluhutna ngolungki.

10. Doa Mazmur 69: 30-37 (Dimpin oleh salah seorang anak)

Ya Tuhan Allah Bapa kami yang di surga! Engkau yang Empunya langit dan bumi beserta isinya. Tangan-Mu yang menciptakannya, dan Engkaulah yang memberikan kehidupan bagi semuanya. Kami berkumpul di sini dan memohon pada-Mu. Kiranya kasih-Mu yang mengatasi segenap kekurangan kami. Kami memohon dari segenap hati, agar Tuhan mengasihi kami. Marilah kita bersama-sama berdoa menurut doa pemazmur 69: 30-37:

P:      Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku!

R:      Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan nyanyian syukur;

P:      Pada pemandangan Allah itu lebih baik dari pada sapi jantan, dari pada lembu jantan yang bertanduk dan berkuku belah.

R:      Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; kamu yang mencari Allah, biarlah hatimu hidup kembali!

P:      Sebab TUHAN mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya dalam tahanan.

R:      Biarlah langit dan bumi memuji-muji Dia, lautan dan segala yang bergerak di dalamnya.

P:      Sebab Allah akan menyelamatkan Sion dan membangun kota-kota Yehuda, supaya orang-orang diam di sana dan memilikinya;

R:      Anak cucu hamba-hamba-Nya akan mewarisinya, dan orang-orang yang mencintai nama-Nya akan diam di situ.

P:      Kasihanilah kami Tuhan! Kiranya Engkau menyatakan kasih-Mu, agar kami tahu mengucapkan terima kasih dan memuji nama-Mu yang Kudus di dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.


11. Marende BE. HKBP No. 565: 3 Las Rohangku Lao Mamuji

3.       Debata parholong roha na manesa dosangki.
Ndang tarbaen so las rohangku lao mamuji asi-Mi.
Sai ajari sude hami mangulahon holong i.
Asa gok las rohanami di bagasan Tuhan i.

12. Tangiang Pangondianon (A: Ama; I: Ina; An: Anak; S: Sude)

A:   Martangiang ma hita: Ale Tuhan, tompa ma di Ho marhite huaso ni holong-Mi, sada punguan na boi mangintopi angka ulaon hakorason na masa di angka bagasnami be,

I:     Ale Jesus na pamalum portibi on, tangihon ma hami!

An: Ale Tuhan, tompa ma di Ho marhite huaso ni holong-Mi, sada punguan na boi mangintopi angka ulaon hakorason na binahen ni angka ama tu pardihutana, nang pardihuta tu sinondukna,

A:    Ale Jesus na pamalum portibi on, tangihon ma hami!

I:     Ale Tuhan, tompa ma di Ho marhite huaso ni holong-Mi, sada punguan na boi mangintopi angka ulaon hakorason na binahen ni angka natua-tua tu angka dakdanakna,

An: Ale Jesus na pamalum portibi on, tangihon ma hami!

A:   Ale Tuhan, tompa ma di Ho marhite huaso ni holong-Mi, sada punguan na boi mangintopi angka ulaon hakorason na masa tu angka sundut na poso, di tongatonga ni rumahtangga nang di masyarakat pe.

An: Ale Jesus na pamalum portibi on, tangihon ma hami!

I:     Ale Tuhan, urupi ma sandok halak Kristen, asa margogo muse pataridahon hasadaonna,

An: Sai pasada ma nasida, asa gabe porsea portibi on.

A:   Ale Debata, Amanami, paloas ma hami marurat di bagasan holong ni roha ni Anak-Mu. Ai nunga disolukhon Ibana rupa ni hatoban, asa hobasan-Na Ho di bagasan pujian dohot unduk ni roha na singkop. Paloas ma parbue ni asi ni roha dohot dame haruar sian ngolunami, marhitehite Jesus, Anak-Mi,  na mangolu jala na manggomgomi rap dohot Ho dohot Tondi Parbadia, nuaeng, tongtong sahat ro di salelengna.

S:     Amen.

13. Marende BE. No. 487:1, 3 Tung halak na margogo (Pelean)

1.       Tung halak na margogo si partangiang i
          Dokdok pe sitaonon,ndang olo talu i
          Pos situtu rohana di Debatana i
          Tuhanna manaluhon sude pangalo i.

3.       Imbaru panghirimon nang hagogoon i
          Margogo marsahala do partangiang i
          Togu muse langkana lao marjamita i
          Ai Kristus do donganna di ulaonna i.

14. Doa Persembahan – Bapa kami – Berkat

P:       Marilah kita berdoa untuk menyerahkan persembahan kita kepada Tuhan: Ya Allah, Bapa kami yang di surga. Kami mengaku bahwa Tuhan adalah sumber dari segala karunia yang melimpah dalam kehidupan kami masing-masing. Sebahagian daripada karunia itu, kami serahkan kembali sebagai persembahan kepada Tuhan. Terimalah dan berkatilah persembanan umat-Mu ini, agar dapat kami pergunakan untuk pekerjaan dan pelayanan Kerajaan Tuhan di dunia ini. Bukalah hati kami untuk mengenal betapa banyak berkat dan karunia yang kami peroleh dari Tuhan, supaya kami senantiasa bersyukur kepada-Mu di dalam Nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin. Marilah kita bersama-sama mengucapkan Doa Bapa kami:

S:    Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga telah mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami ke dalam percobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. Karena Engkau punya Kerajaan dan Kekuasaan dan Kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

15. Berkat (Berkat disampaikan Jika Majelis Tahbisan yang memimpin Kebaktian. Jika tidak langsung menyanyikan: Amin, amin, amin).

P:       Anugerah Tuhan Yesus Kristus dan Kasih Allah Bapa dan persekutuan Roh Kudus kiranya beserta dengan kita sekalian. Amin.

16. Menyanyikan: Amin, amin, amin!

Persembahan boleh dikirimkan ke:

Rekening Britama Cab. Pd Gede No. 038501000630566
Tabungan BNI No. 1919667770

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...