Jumat, 28 Agustus 2020

RENUNGAN MINGGU XII SETELAH TRINITATIS 30 AGUSTUS 2020


MENANG 

ATAS 

KUASA KEGELAPAN

(Ulangan 18: 9-14)




Suatu ketika ada seorang penjual topi yang berjalan melintasi hutan. Cuaca saat itu sangat panas. Ia lalu memutuskan untuk beristirahat sejenak di bawah sebuah pohon besar. Sebelum merebahkan diri, ia meletakkan keranjang berisi topi-topi dagangan di sampingnya. Beberapa jam ia terlelap dan terbangun oleh suara-suara ribut. Hal pertama yang disadarinya adalah bahwa semua topi dagangannya telah hilang. Kemudian ia mendengar suara monyet-monyet di atas pohon. Ia mendongak ke atas. Betapa terkejutnya ia melihat pohon itu penuh dengan monyet. Dan, semua monyet itu mengenakan topi-topi jualannya. 

Penjual topi itu terduduk dan berpikir keras bagaimana caranya ia bisa mendapatkan kembali topi-topi dagangannya yang sekarang sedang dibuat main-mainan oleh monyet-monyet itu. Ia berpikir dan berpikir, dan mulai menggaruk-garukkan kepalanya. Lalu ia melihat monyet-monyet itu ternyata menirukan tingkah lakunya. Kemudian, ia melepas topinya dan mengipas-ngipaskan ke wajahnya. Dan monyet-monyet itu pun melakukan hal yang sama. Aha..! Ia pun mendapat ide..! Lalu ia membuang topinya ke tanah, dan monyet-monyet itu juga membuang topi-topi di tangan mereka ke tanah. Akibat meniru-niru, si monyet kehilangan apa yang pernah ia dapat. Segera saja si penjual itu mengumpulkan dan mendapatkan kembali semua topi-topinya. Ia pun melanjutkan perjalanannya.

Orang Israel senang belajar. Kali ini mereka belajar melakukan tindakan kekejian yang dilakukan oleh bangsa-bangsa lain di tanah Kanaan yang TUHAN larang "Apabila engkau sudah masuk ke negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, maka janganlah engkau belajar berlaku sesuai dengan kekejian yang dilakukan bangsa-bangsa itu. (ay.9). Bukannya mempertahankan ibadah yang benar di hadapan TUHAN, mereka justru ikut-ikutan melakukan hal-hal keji meniru bangsa sekeliling. Untuk mencegah kecenderungan seperti itu, TUHAN membangkitkan seorang nabi di antara mereka, sama seperti Musa. (ay.15).

Dari siapa dan kepada siapa kita belajar dan meniru saat ini? Adakah tindakan hidup Anda adalah usaha penyesuaian atau kompromi dengan lingkungan sekitar, bukan berdasarkan firman TUHAN?

Kita adalah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kita memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kita keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. (1 Pet. 2:9). Untuk menang atas kuasa gelap mari meniru Tuhan Yesus! Amin. Selamat hari Minggu! (NS).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...