Kamis, 20 Agustus 2020

ACARA KEBAKTIAN KELUARGA DI RUMAH RABU & KAMIS, 19 & 20 AGUSTUS 2020 PUKUL 20.00 WIB


 

ACARA KEBAKTIAN KELUARGA DI RUMAH

MASING-MASING ANGGOTA JEMAAT

NEW NORMAL COVID-19

HKBP PONDOK GEDE RESORT PONDOK GEDE

Rabu & Kamis, 19 & 20 Agustus 2020 Pukul 20.00 WIB

 

(P: Pemimpin Ibadah; R: Anggota Keluarga)

 

I.             Persiapan

II.          Ibadah

          

1.            Marende BE No. 30:1-2 Yesus Lehon Hatorangan (BL 135)

Ø   Jesus lehon hatorangan, hapistaran mangantusi hataMi.

Lehon mata na marnida dohot roha na umboto dalanMi.

Asa tongtong maradophon bohiMi mardalan hami.

Asa digomgomi tondiMi ma hami.

 

Ø   Gaup ari ma ajari hami na di haotoon i dope.

Asa lam porsea hami Ho sambing do hangoluannami i.

Lam lumeleng, lam pasolhot, tu rohaM ma rohanami.

Hombar tu hataM ma pangalahonami.

 

……… BN HKBP ………

 

Ø   Yesus b’rikanlah Roh hikmat untuk memahami Firman dariMu.

Dan berilah penglihatan, juga hati yang mengerti jalanMu.

Agar kami mengikuti jalan t’rang dalam sinarMu.

Langkah kami aman dalam bimbinganMu.

 

Ø   Ajarlah kami selalu untuk memahami semua p’rintahMu.

Agar iman kami tumbuh pada Tuhan sumber hidup umatMu.

Makin lama, s’makin kuat, iman kami kepadaMu.

Perilaku kami seturut FirmanMu..

 

2.            Votum/Agenda (A.XV/A.7; D.XIII/44)

P:     Di dalam Nama Allah Bapa dan Nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus dan Nama Roh Kudus, yang menciptakan langit dan bumi.

P/K: Amin.

P:     Demikianlah Firman Tuhan Yesus: Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Haleluya. Kita berdoa: Ya Tuhan Allah Bapa kami yang Mahapengasih! Tuntunlah kami kepada AnakMu, supaya kami menjadi milikNya. Berilah kepada kami iman dan kepercayaan yang benar, supaya kami beribadah kepadaMu saja. Janganlah biarkan jemaatMu menyandarkan pengharapanNya kepada hal-hal yang duniawi karena Engkau penyelamat dan perlindungan saya. Tolonglah dan tuntunlah kami di jalan kebenaran menuju kehidupan kekal, karena kasihMu dalam AnakMu, Tuhan Yesus Kristus Tuhan kami.

P/K: Amin.

 

3.            Membaca Firman Tuhan: 1 Korintus 6:12-20

P:     Mari kita baca Firman Tuhan yang ditentukan hari ini dari kitab 1 Korintus 6:12-20, kita baca secara responsoria: Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun.

K:     Makanan adalah untuk perut, dan perut untuk makanan; tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah. Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh.

P:     Allah, yang membangkitkkan Tuhan, akan membangkitkan kita juga oleh kuasaNya.

K:     Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekali-kali tidak!

P:     Atau tidak tahukah kamu, bahwa siapa yang mengikatkan dirinya pada perempuan cabul, menjadi satu tubuh dengan dia? Sebab, demikianlah kata nas: “Keduanya akan menjadi satu daging.”

K:     Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.

P:     Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.

K:     Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?

P:     Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar; Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! Demikian pembacaan Firman Tuhan; Berbahagialah orang yang yang mendengar Firman Allah serta memeliharanya.

P/K: Amin.

 

4.            Marende BE No. 528:1 Tu dia ho dung mate ho

Ø   Tu dia ho, dung mate ho? Alusi ma, alusi ma.

Jempek tingkim, ujung na ro: Tu dia ho, dung mate ho?

Dung mate ho, dung mate ho, sai pingkir ma, tu dia ho?

 

……… BN HKBP ………

 

Ø   Jika ajalmu t’lah tiba. Ke mana kau, renungkanlah.

Singkat hidupmu, maut tiba. Ke mana kau, renungkanlah.

Karena maut, seg’ra tiba. Ke mana kau? Renungkanlah.

 

5.            Renungan: Kejadian 11:1-9

1.            Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya.

2.            Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana.

3.            Mereka berkata seorang kepada yang lain: “Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik.” Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat.

4.            Juga kata mereka: “Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi.”

5.            Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu.

6.            Dan Ia berfirman: “Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.

7.            Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing.”

8.            Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu.

9.            Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.

Penjelasan:

Manusia diperlengkapi Tuhan dengan hikmat, pengetahuan dan roh, untuk dapat dipergunakan memahami apa rencana Tuhan dalam kehidupannya. Juga diperlengkapi dengan keinginan, atau kehendak, artinya Tuhan berikan kita kebebasan mempergunakan kesempatan, pola pikir, kemampuan kita memahami apa yang sebenarnya. Dan tentunya kita harus mampu mensyukurinya dan mempergunakannya dengan baik untuk menundukkan hati di hadapan Tuhan.

 

Kisah menara Babel, adalah sebuah menara kesombongan, pemberontakan manusia kepada kedaulatan Allah. Dengan rencana mereka membangun menara Babel, ada tiga hal yang akan mereka tunjukkan: Pertama: Pemberontakan untuk tidak mau memenuhi seluruh bumi (pergilah, penuhilah seluruh bumi, ay. 4b). Kedua: Ketidakpercayaan manusia akan janji perlindungan Tuhan. Tuhan menyebut bahwa tidak akan terjadi lagi air bah (Tuhan buat pelangi sebagai tanda perjanjian) dan ketiga: Mereka memakai kemampuan, kepintaran mereka untuk memberontak, merebut kedaulatan Tuhan dengan mencari nama karena kehebatan dapat membangun menara yang hingga ke langit, mencari pujian dan melecehkan kekuasaan Tuhan.

 

Terlalu sering manusia mengandalkan kemampuan intelektualnya untuk menentang Allah, mengutamakan selera, kepuasan hati, tanpa peduli apakah itu berkenan di hadapan Tuhan atau tidak. Dengan kemampuan intelektualnya manusia memberontak kepada Allah, menyangkal keberadaan dan kekuasaan Tuhan, menjadikan dirinya tuhan atas dirinya dan orang lain. Padahal yang benar adalah jikalau kita dengan sungguh mempergunakan segala kemampuan, kecerdasan kita untuk memahami dan mengerti apa yang Tuhan kehendaki untuk kita lakukan, memahami Firman Allah yang menyelamatkan, serta memahami tugas kita sebagai manusia ciptaan Tuhan, manusia yang telah diselamatkan oleh Allah melalui Karya penyelamatan Yesus di kayu salib.

 

Tuhan tidak akan biarkan kelaliman dan kezoliman manusia. Tuhan sendiri akan turun tangan menghentikan segala pemberontakan manusia, Tuhan turun tangan menghentikan pemberontakan mereka dengan mengacaukan bahasa mereka, mereka tidak mengerti satu sama lain. Hukuman itu memaksa mereka untuk berpencar, berserak memenuhi bumi (ay. 7); 

 

Kita masing-masing memiliki kehendak dan keinginan, tetapi dengan Firman Tuhan hari ini mau megajak kita memahami apa yang sepatutnya dan seharusnya kita lakukan sebagai wujud ketaatan kita kepada Tuhan, bukan justru menentang kehendak Allah. Harus senantiasa mengenal dan memahami apa yang menjadi keinginan/selera/kehendak hati, dan apa yang menjadi kebutuhan. Sebab keinginan, selera belum tentu sudah menjadi kebutuhan kita, akan tetapi setiap kebutuhan hidup kita adalah juga merupakan keinginan artinya bagaimana kita harus bercermin pada diri kita sendiri, bercermin pada Firman/kehendak Allah supaya kita mengerti apa yang semestinya dan seharusnya kita lakukan demi kehidupan yang lebih baik, hari ini dan untuk masa depan. Hendaknya setiap keinginan kita mampu berorientasi pada apa yang berkenan kepada Allah, yang akan kita lakukan/kerjakan demi kemuliaan Tuhan, sehingga kita dapat menjadi berkat bagi sekitar kita.

 

Kita harus akui bahwa kita berbeda satu sama lain, berbeda pemahaman akan nilai hidup, nilai sebuah kebenaran, berbeda dalam menyikapinya; tetapi bagaimanakah perbedaan yang kita miliki dapat saling membangun satu dengan yang lain, bukan justru menciptakan perpecahan? Perpecahan terjadi karena kesombongan moral dan spritualitas manusia, merasa lebih hebat, kuat, pintar dan berkuasa. Kebobrokan moralitas melahirkan pemberontakan dan saling merendahkan satu dengan yang lain, hilangnya kasih. Mencuatnya ego pribadi atau kelompok, sebagai pemicu timbulnya perpecahan, permusuhan.

 

Iman dan ketaatan kita akan Tuhan, akan memberikan kita kedamaian, kehidupan dan keselamatan, hari ini dan hari yang akan datang. Ketaatan kita akan Tuhan, akan memampukan kita mempergunakan kecerdasan moral, kecerdasan intelektual kita menghadirkan syalom kerajaan Allah di dunia ini, dan di sanalah nama Tuhan akan dipermuliakan. Amin.

 

6.            Marende BE No. 519:2-3 Tarbege do panjou (BL 356)

Ø  Na olo hita paboahon, holong do Jesus Tuhan i.

Naung saut malua do dibahen ama nang ina Batak i.

Hita sude, naeng ma rade,

Nang dilele da, haposan ma di Debata.

 

Ø  Antong ringgas ma lao mamboan barita ni Tuhanta i.

Tu angka marga di na holom asa dapotan dohot i.

Hita sude, naeng ma rade,

Nang dilele da, haposan ma di Debata.

 

……… BN HKBP ………

 

Ø  Marilah kita memb’ritakan, besar kasih anug’rahNya.

Semua akan dibebaskan, oleh kasih setiaNya.

Kita semua, sedialah, walau dicela setialah, pada Tuhan.

 

Ø  Gemarlah kita memb’ritakan, injil dan kerajaanNya.

Bagi dunia kegelapan, agar beroleh sinarNya.

Kita semua, sedialah, walau dicela setialah, pada Tuhan.

 

7.            Doa dari Salah Seorang Anggota Keluarga

 

8.            Marende BE No. 516:1 Bege joujou ni Jesus (BL 353)

Ø  Bege joujou ni Jesus i, tongtong di jou na lilu i.

      Mago do birubiru i, sian Tuhanta Jesus i.

      Sai lului, sai lului, birubiru na mago i.

      Sai lului, sai lului, mulak boan i tu Jesus.

 

……… BN HKBP ………

 

Ø  Yesus memanggil, dengarlah, Dia memanggil yang sesat.

Domba yang hilang pergi jauh, dari Tuhan Sang Penebus.

Carilah, carilah, domba hilang yang tersesat.

Carilah, carilah, bawa pulang kepadaNya.

 

9.            Doa dari Kepala Keluarga

 

10.        Marende BE No. 487:1-2 Tung halak namargogo (BL 329) Pelean

Ø  Tung halak na margogo sipartangiang i.

Dokdok pe sitaonon ndang olo talu i.

Pos situtu rohana di Debata na i.

Tuhan na manaluhon sude pangaloi.

 

Ø  Nang hirahira mogap dibaen sitaonon i.

Marsinggang do ibana managam Tuhan i.

Dung jumpang pe tingkina sumurut arsak i,

Tarapul ma rohana dibaen Tuhanta i.

 

……… BN HKBP ………

 

Ø  Tekun di dalam doa besar kuasanya.

Walau berat cobaan, tak pernah menyerah.

Penuh kepercayaan, kepada Tuhannya.

Tuhan yang menaklukkan semua musuhNya.

 

Ø  Terkadang hampir kalah kar’na deritanya,

Dia sujud pada Tuhan, mohon bantuanNya.

Dan bila waktu tiba, ‘kan hilang dukanya.

Terhiburlah hatinya, karena Tuhan-Nya.

 

11.        Doa Penutup

P:     Marilah kita berdoa untuk menyerahkan persembahan kita kepada Tuhan: Ya Allah, Bapa kami yang di surga. Kami mengaku bahwa Tuhan adalah sumber dari segala karunia yang melimpah dalam kehidupan kami masing-masing. Sebahagian daripada karunia itu, kami serahkan kembali sebagai persembahan kepada Tuhan. Terimalah dan berkatilah persembahan umat-Mu ini, agar dapat kami pergunakan untuk pekerjaan dan pelayanan Kerajaan Tuhan di dunia ini. Bukalah hati kami untuk mengenal betapa banyak berkat dan karunia yang kami peroleh dari Tuhan, supaya kami senantiasa bersyukur kepada-Mu di dalam Nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin. Marilah kita bersama-sama mengucapkan Doa Bapa Kami:

 

 

 

P/K: Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga telah mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. Karena Engkau punya Kerajaan dan Kekuasaan dan Kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

P:     Biarlah kasih setia Tuhan menyerta kita semua. Amin.

 

(Jika Majelis Tahbisan yang memimpin Ibadah baiklah ia memberi berkat ini. Jika tidak, langsung menyanyikan: Amin, amin, amin!)

 

P:     Anugerah Tuhan Yesus Kristus dan Kasih Allah Bapa dan persekutuan dengan Roh Kudus kiranya beserta dengan kita sekalian. Amin.

 

K:     Amin… Amin… Amin.

 

 

 

Persembahan boleh dikirimkan ke:

1. Rekening Britama Cab. Pd Gede No. (002) 038501000630566

2. Tabungan BNI No. (009) 1919667770

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...