Kamis, 13 Agustus 2020

ACARA KEBAKTIAN KELUARGA RABU & KAMIS, 12 & 13 AGUSTUS 2020

 ACARA KEBAKTIAN KELUARGA

DI RUMAH MASING-MASING ANGGOTA JEMAAT

NEW NORMAL COVID-19

HKBP PONDOK GEDE

RESORT PONDOK GEDE

 ACARA KEBAKTIAN KELUARGA

Pukul 20.00 WIB

Ev: Ulangan 15: 12-18

Ep: 1 Petrus 2: 13-17

 

(P: Pemimpin Kebaktian ; R: Anggota Keluarga)

 

 

1. Marende BE. HKBP No. 10: 1-2  hupuji Hupasangap Ho BL 128 Bes=Do 4/4

 

1. Hupuji, hupasangap Ho Amang Pardengganbasa.

Ai jadijadian-Mu do sude angka na masa.

Ditompa Ho do sasude, dagingku ro di tondi pe;

Pinuji ma goar-Mu.

   

4. Saluhut na tinompa-Mi naeng sonang di roha-Mu.

    Arian dohot borngin pe disarihon roha-Mu.

    Nang uhum di gomgoman-Mi na tigor, na sintong do i;

    Pinuji ma goar-Mu.

 

2. Agenda (A.XV/A.4-D.XIII/60)

 

P:     Di dalam Nama Allah Bapa dan Nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus dan Nama Roh Kudus yang menciptakan langit dan bumi.  Amin.

 

Sebab beginilah Firman Tuhan Allah: Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba-domba-Ku dan akan mencarinya. Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu domba itu tercerai dari kawanan dombanya, begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku, dan Aku akan menyelamatkan mereka dari segala tempat. Haleluya!  

 

Marilah kita berdoa:

 

Ya Tuhan Allah, Yang Maha kasih dan Maha baik. Kami patut kena Hukum-Mu, karena kelalaian kami terhadap Firman-Mu. Ampunilah dosa kami dan jauhkanlah kekurangan kami; berkati dan kuatkanlah Jemaat-Mu supaya kami lepas dari kesengsaraan ini. Kami memuji Engkau dalam nama Anak-Mu Yesus Kristus Tuhan kami.

 

R:     Amin.

 

3. Marilah kita mendengarkan Firman Allah untuk Minggu ini, sebagai bacaan pada Kebaktian Keluarga ini yang tertulis pada Kitab Ulangan 15: 12-18

 

P:     "Apabila seorang saudaramu menjual dirinya kepadamu, baik seorang laki-laki Ibrani ataupun seorang perempuan Ibrani, maka ia akan bekerja padamu enam tahun lamanya, tetapi pada tahun yang ketujuh engkau harus melepaskan dia sebagai orang merdeka.

 

R:     Dan apabila engkau melepaskan dia sebagai orang merdeka, maka janganlah engkau melepaskan dia dengan tangan hampa,

P:     Engkau harus dengan limpahnya memberi bekal kepadanya dari kambing dombamu, dari tempat pengirikanmu dan dari tempat pemerasanmu,

 

R:     Sesuai dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, haruslah kauberikan kepadanya.

P:     Haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di tanah Mesir dan engkau ditebus TUHAN, Allahmu; itulah sebabnya aku memberi perintah itu kepadamu pada hari ini.

 

R:     Tetapi apabila dia berkata kepadamu: Aku tidak mau keluar meninggalkan engkau, karena ia mengasihi engkau dan keluargamu, sebab baik keadaannya padamu.

 

P:     Maka engkau harus mengambil sebuah penusuk dan menindik telinganya pada pintu, sehingga ia menjadi budakmu untuk selama-lamanya. Demikian juga kauperbuat kepada budakmu perempuan.

P+R:  Amin.

 

4. Marende BE. HKBP No. 575: 1 Puji ma Debata na Songkal Bes=Do 4/4

 

1. Puji ma Debata na songkal, pasangap ma goar-Na.

    Puji ma, angka rura dohot lung, angka dolok na timbo

    Dohot hasak ni galumbang sude mamuji Ho.

    Langit i na mansai hembang, bintang i na mansai torang,

    Ombun i na mansai saksak pasangaphon Ho, o Debata.

    Tung so olo tading au, lao mamuji Ho Tuhan.

    Nasa gogo bahenonhu lao pasangaphon Ho.

    Ro di ujung ni ngolungku sai pujionhu Ho.

 

5. Khotbah 1 Petrus 2: 13-17

 

P:   Firman Tuhan Khotbah pada Kebaktian Keluarga ini diambil dari 1 Petrus 2: 13-17 mengatakan:

 

      Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi, maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik. Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh. Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah. Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja. Demikian Firman Tuhan!

 

      Saudara-saudara yang terkasih dalam Nama Tuhan Yesus Kristus!

 

      Hal jatidiri, identitas penting, karena banyak hal yang kita lakukan muncul dari identitas kita. Tingkah laku yang muncul dari identitas lebih dalam dan bertahan lebih lama daripada tingkah laku yang hanya muncul dari rasa wajib atau karena teguran. Tingkah laku itu dikuatkan dengan cara seperti Petrus di sini meneguhkan identitas sambil mengingatkan krosten para pendatang tentang cara hidup yang sesuai dengan identitas itu. Identitas kita berakar dalam Kristus. Oleh karena pengharapan dalam kebangkitan-Nya, ada “sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan”. Darah-Nya “mahal”, lebih berharga daripada emas. Mahalnya Yesus membuat kita siap untuk membayar harga ketaatan di tengah dunia yang tidak menyukai Yesus.

 

      Orang-orang Yahudi mempunyai ketidak-senangan kepada pemerintahan non Yahudi; dan merupakan suatu peribahasa di kalangan mereka bahwa dunia diberikan kepada orang-orang Yahudi dan bahwa mereka harus memerintah di mana-mana, dan bahwa orang-orang non Yahudi harus tunduk kepada mereka.

      Tetapi Petrus mengatakan bahwa orang kristen harus tunduk kepada pemerintah, tak peduli pemerintah itu Yahudi atau non Yahudi.

      Ada banyak sekali orang kristen tidak mau tunduk kepada pemerintah, seperti:

 

1.    Dalam persoalan membayar pajak.

Padahal keharusan membayar pajak ini ditekankan secara explicit dalam Roma 13: 6-7 - “(6) Itulah juga sebabnya maka kamu membayar pajak. Karena mereka yang mengurus hal itu adalah pelayan-pelayan Allah. (7) Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat”.

 

 

2.    Dalam persoalan peraturan lalu lintas.

Sekarang ini makin lama makin banyak orang-orang yang tidak peduli pada peraturan lalu lintas, seperti naik sepeda motor tanpa helm, goncengan 3 orang, menerabas lampu merah, melanggar batas kecepatan dan rambu-rambu lalu lintas, dan sebagainya. Kalau saudara adalah orang kristen, tidak peduli semua orang melakukan pelanggaran terhadap peraturan lalu lintas, saudara harus tetap mentaatinya!

 

Petrus menulis suratnya ini Roma sedang berkuasa, dan mereka bukan hanya tidak percaya kepada Tuhan Yesus, tetapi juga melakukan penjajahan dan penindasan. Tetapi Petrus tetap memerintahkan untuk tunduk kepada pemerintah. Bdk. 1Petrus 2:18 - “Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis”.

Lebih dari itu, pada saat itu kata ‘raja’ jelas menunjuk kepada kaisar Roma. Dan kaisar Roma pada saat itu adalah Nero. Tetapi Petrus / Firman Tuhan tetap menyuruh orang kristen untuk taat kepadanya.

Mengakui pemerintahan mana pun yang sah, harus membayar pajak, dan mentaati hukum-hukumnya. Revolusi tidak pernah diperintahkan, bahkan pada masa penganiayaan atau penyimpangan lain yang menyolok dari kekuasaan. Kekristenan tidak menganjurkan pemberontakan, jutru menganjurkan bahwa semua otoritas pemerintahan yang sah datang dari Allah (Roma 13:1). Karena itu ketaatan harus diberikan kepada semua yang memerintah, karena mereka telah diangkat pada kehormatan itu bukan karena kebetulan, tetapi oleh providensia Allah. Roma 13:1 “Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya”. Amsal 8:15 “Karena aku para raja memerintah, dan para pembesar menetapkan keadilan”. Karena itu ketaatan kepada pemerintah itu harus dilakukan karena / demi Allah.

Maka perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya. Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat”.

 

Kemudian orang Kristen hiduplah sebagai orang merdeka. Maksudnya orang kristen bukannya merdeka dalam arti bebas berbuat dosa, karena ini justru merupakan perbudakan dari setan dan dosa (Yoh. 8:34  2Tim. 2:26). Juga bukan merdeka dalam arti bebas dari segala kewajiban-kewajiban kita sebagai orang kristen. Lalu merdeka dalam hal apa? Kemerdekaan dari hukum Taurat sebagai perjanjian perbuatan baik, yang menunjuk pada pembenaran dan keselamatan karena perbuatan baik. Jadi, sekalipun kita tetap harus mentaati hukum Taurat, tetapi kita tidak mentaatinya untuk masuk surga. Karena kita masuk surga / diselamatkan karena iman kita kepada Yesus Kristus, bukan karena perbuatan baik kita.

Orang kristen yang sejati pun bisa hidup sambil menyalahgunakan kemerdekaan dalam Kristus untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, kekristenannya hanya sebagai topeng. Karena itu kebebasan Kristen adalah kebebasan untuk melayani. Hanya di dalam Kristus seseorang manusia begitu bebas dari dirinya sendiri dan dosa. Kebebasan datang pada saat seseorang manusia menerima Kristus sebagai raja dari hatinya dan Tuhan dari kehidupannya.

 

Orang Yahudi menganggap diri mereka sebagai orang merdeka, dan hanya berhutang kesetiaan kepada Allah saja, dan karena itu mereka terus memberontak kepada pemerintah Roma, kepada siapa Allah menundukkan mereka, karena pemberontakan mereka terhadap-Nya. Jadi mereka menggunakan kemerdekaan mereka sebagai alasan untuk melakukan kejahatan dan pemberontakan. Orang kristen tidak boleh bersikap seperti orang-orang Yahudi ini.

 

Orang kristen memang adalah orang merdeka. Mereka merdeka dari setan dan dosa, tetapi mereka adalah hamba-hamba Allah, dan karena itu harus taat kepada Allah, dan karena Allah menyuruh mereka taat kepada pemerintah, maka mereka harus taat kepada pemerintah.

 

Orang Kristen tidak boleh merendahkan siapapun, betapa pun jelek / hinanya keadaan lahiriahnya, dalam tubuhnya, atau dalam pikirannya, atau bahkan betapa pun jauhnya ia jatuh dari Allah dan kebaikan. Nama Allah mungkin dituliskan pada jiwa tersebut; rendah dalam semua hal-hal duniawi, tetapi mungkin tinggi dalam kasih karunia’; Tuhan Yesus mati untuk jiwa yang jatuh dan malang itu; ia mungkin dipulihkan dan dimenangkan kembali dan diampuni seperti perempuan berdosa yang mencuci kaki Tuhan dengan air matanya, dan menyekanya dengan rambut kepalanya. Karena itu, orang Kristen harus memperlakukan semua orang dengan perhatian dan hormat; caci maki / cemoohan dan hinaan sama sekali tidak pada tempatnya dalam murid-murid dari Juruselamat yang rendah hati. Amin.

 

6. Marende BE. HKBP No. 161: 1 Tangihon Anggukanggukhon BL 133 G=Do 4/4

 

1.   Tangihon anggukanggukhon, asi rohaM Jahowa.

Mansai tarponjot rohangkon dibaen godang ni dosa.

Tung sura dibaloshon Ho luhut na sala dompak Ho,

Tung ise tartahansa.

     

7. Tangiang Sian Sada Anakhon

 

8. Marende BE. HKBP No. 411: 1  Nang pe rara Dosamu BL 274 As=Do 3/4 (Pelean 1-2)

 

1.   Nang pe rara dosamuna ias dibaen mudar-Hu.

Na dapdap songon hasumba, songon itak do.

Nang pe rara dosamu, nang pe rara dosamu;

Ias dibaen mudarhu, ias dibaen mudarhu.

     

9. Tangiang Sian Natoras

 

10. Marende BE. HKBP No. 221: 1-  Tuhan Jesus Siparmahan BL 92 G=Do 3/4 (Pelean 3)

 

1.   Tuhan Jesus Siparmahan, au birubiru-Na do.

Jesus gok di Ho rohangku, sai ihuthononhu Ho.

Sai ihuthononhu Ho, sai ihuthononhu Ho.

Jesus gok di Ho rohangku, sai ihuthononhu Ho.

 

 

 

2.   Jumpa masa sorimago, tung pangapul Ho gogo.

Ia bogas-Mi huida, sai ihuthononhu Ho.

Sai ihuthononhu Ho. Sai ihuthononhu Ho.

Ia bogas-Mi huida, sai ihuthononhu Ho.

 

11. Doa Persembahan – Bapa kami – Berkat

 

P:   Marilah kita berdoa untuk menyerahkan persembahan kita kepada Tuhan: Ya Allah, Bapa kami yang di surga. Kami mengaku bahwa Tuhan adalah sumber dari segala karunia yang melimpah dalam kehidupan kami masing-masing. Sebahagian daripada karunia itu, kami serahkan kembali sebagai persembahan kepada Tuhan. Terimalah dan berkatilah persembahan umat-Mu ini, agar dapat kami pergunakan untuk pekerjaan dan pelayanan Kerajaan Tuhan di dunia ini. Bukalah hati kami untuk mengenal betapa banyak berkat dan karunia yang kami peroleh dari Tuhan, supaya kami senantiasa bersyukur kepada-Mu di dalam Nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

 

Marilah kita bersama-sama mengucapkan Doa Bapa kami:

 

Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga telah mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. Karena Engkau punya Kerajaan dan Kekuasaan dan Kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

 

12. Berkat

 

(Jika Majelis Tahbisan yang memimpin Ibadah baiklah ia memberi berkat ini. Jika tidak, langsung menyanyikan: Amin, amin, amin!)

 

P:     Anugerah Tuhan Yesus Kristus dan Kasih Allah Bapa dan persekutuan dengan Roh Kudus kiranya beserta dengan kita sekalian. Amin.

 

13. Menyanyikan: Amin, amin, amin!

 

Persembahan boleh dikirimkan ke:

 

1. Rekening Britama Cab. Pd Gede No. (002) 038501000630566

2. Tabungan BNI No. (009) 1919667770

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...