Kamis, 13 Agustus 2020

RENUNGAN MINGGU X SETELAH TRINITATIS 16 AGUSTUS 2020


         MERDEKA

 

DARI 


PERBUDAKAN

 

(Ulangan 15: 12-18)


Siapun pun tidak ingin punya teman bermentalitas “kacang lupa kulit”. Kitab Ulangan tentang Musa sebelum melepaskan bangsanya masuk Tanah Perjanjian. Mereka akan menemui sebuah negeri yang baik dengan banyak berkat melimpah di dalamnya. Kitab Ulangan untuk mengingatkan mereka akan siapa diri mereka, dan bagaimana perjalanan kehidupan mereka, agar tidak seperti “kacang yang lupa pada kulitnya.” Tuhan memperingatkan umat Israel tentang status mereka dulu, yaitu sebagai budak di Mesir. Umat Israel mendapat kemerdekaan hanya karena pembebasan oleh tangan kuat Tuhan.

Tuhan ingin supaya umat Israel tetap mengandalkan-Nya, sebagai Pembebas. Dialah yang memerdekakan mereka dari perbudakan di Mesir dan selayaknya pujian dan penyembahan umat Israel hanya ditujukan kepada-Nya. Tuhan menginginkan agar umat Israel hidup dalam rasa solidaritas dan kepekaan yang dalam terhadap sesama. Meskipun telah menjadi orang merdeka dan nantinya hidup penuh kelimpahan berkat di Tanah Kanaan, mereka harus tetap memelihara kesahajaan. Hidup bersimpati dan berempati terhadap sesama dan terhadap budak milik mereka. Memang penghapusan hutang dan pembebasan budak bukan perkara gampang untuk dilakukan. Karena bawaan alamiah manusia yang selalu ingin enak, pastilah memiliki keengganan melepaskan budak waktu itu. Ada banyak budak saat itu. Budak yang sebangsa, budak yang lain bangsa. Situasi perang, memungkinkan adanya para tawanan menimbulkan kejahatan perbudakan. Allah berbelas kasihan pada semua manusia. Karena itu, meski di zaman Perjanjian Lama, masih ada budak, tapi aturan yang Allah berikan berusaha membebaskan dan memberdayakan mereka.

Jangan biarkan sesamamu menderita, sedangkan kita dapat dan mampu memberinya kehidupan yang lebih baik. Kita dipanggil untuk memberi sejahtera bagi mereka yang bekerja dengan kita dan dengan semua orang. Demikianlah seharusnya cara hidup semua orang yang hidup oleh kasih Tuhan. Darah Yesus telah membayar lunas dosa kita dan menjanjikan hidup yang kekal. TUHAN menuntut orang percaya menaati setiap perintah-Nya. Setiap orang percaya kepada Tuhan dalam Yesus Kristus, tidak boleh mengeraskan hati. Perintah untuk menolong sesama yang membutuhkan harus dilakukan, meniru Tuhan Yesus.

Ingat, tanpa pertolongan TUHAN, maka kita bukan siapa-siapa dan tidak punya apa-apa! Karena telah dibebaskan, maka mari membebaskan. Amin. Selamat hari Minggu! (NS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...