Jumat, 31 Juli 2020

RENUNGAN MINGGU VIII SETELAH TRINITATIS 2 AGUSTUS 2020

MELAWAN SUAP DAN KORUPSI

(Keluaran 23:1-9)


 K

 

orupsi adalah perilaku pejabat publik, maupun politikus atau pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengan dirinya, dengan cara menyalahgunakan kekuasaaan publik yang dekat dengan mereka.

Penyuapan atau suap adalah tindakan memberikan uang, barang atau bentuk lain dari pembalasan dari pemberi suap kepada penerima suap yang dilakukan untuk mengubah sikap penerima atas kepentingan atau minat si pemberi, walaupun sikap tersebut berlawanan dengan penerima. 

Dari definisi di atas, dapat kita simpulkan korupsi adalah perbuatan suap menyuap, biasanya melibatkan dua pihak atau lebih. Pihak yang satu biasanya mereka yang mempunyai wewenang dan pihak yang lainnya seperti teman, kelompok atau keluarganya, yang mempunyai kepentingan, dan ujung dari perbuatan ini adalah mencuri uang negara, perusahaan, organisasi. Korupsi, mencuri dan perbuatan lainnya yang dilarang akan berakibat buruk bagi si pelaku dan keluarganya dan masyarakat. Orang yang menyuap dan yang disuap hukumnya sama bagi keduanya, yaitu berdosa.

Tuhan adalah Tuhan keadilan; menjadi adil adalah sifat-Nya. Jadi mari kita selalu berusaha untuk meniru Pencipta kita yang mulia dengan bertindak seperti Dia. Untuk mengetahui arti adil, kita perlu membaca firman-Nya di mana keadilan-Nya ditunjukkan. 

Tuhan mewahyukan kekudusan dan kuasa-Nya kepada orang Israel ketika Ia membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Ketika Tuhan berjalan bersama dan memimpin bangsa Israel di padang gurun menuju Tanah Perjanjian Kanaan, Allah menyediakan dan menginstruksikan kepada umat pilihan-Nya tentang bagaimana mereka hidup. Keluaran 23 merupakan instruksi Tuhan tentang bagaimana umat-Nya hidup dalam komunitas dan cara beribadah yang benar. 

Orang Kristen adalah umat pilihan Tuhan hari ini; apakah kita tahu bagaimana menjalani hidup kita? Tuhan itu sama kemarin, hari ini, dan besok; apa yang dapat kita pelajari dari Allah ketika Dia berbicara kepada orang Israel pada zaman dahulu, dan sekarang ini kita harus melengkapinya dengan apa yang Yesus katakan kepada kita dalam Perjanjian Baru.

Jangan tidak menghiraukan perintah Tuhan. “Lidah dusta membenci korbannya, dan mulut licin mendatangkan kehancuran.” (Amsal 26:28).  Amin. Selamat hari Minggu! NS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...