Minggu, 26 Juli 2020

RENUNGAN MINGGU KETUJUH SETELAH TRINITATIS, 26 JULI 2020

Kasih Sebagai Perintah Baru

(Yohanes 13:31-35)



Kalimat saran yang sering dikatakan seorang tua kepada anak-anaknya adalah agar kiranya anak-anaknya saling mengasihi satu dengan yang lain, senantiasa membangun kebersamaan dan kesehatian, membangun rasa kepedulian sosial. Supaya jikalau orang tuanya sudah meninggal, anak-anaknya tetap diikat oleh kasih persaudaraan yang tulus. Mengasihi dengan segenap hati, dalam kata dan perbuatan adalah merupakan gambaran akan iman kita yang sungguh dan hidup dalam kasih Tuhan. Kasih akan sesama tanpa perbuatan adalah sebuah kepalsuan dan kemunafikan iman dan moralitas, apalagi jikalau kita mengatakan bahwa kita mengasihi Tuhan, tapi tidak kepada sesama (bnd. 1 Yoh 4:20). Kasih akan menutupi segala kekurangan, kasih akan membangkitkan semangat dan percaya diri seseorang untuk bertumbuh dalam etika moral.
Apakah yang membedakan orang Kristen yang sungguh dengan orang lain (dunia ini); adalah kasih yang nyata dalam kata dan perbuatan. Memang banyak orang berkata: “aku mengasihi“, tetapi boleh saja hanya semacam penghiburan atau gambaran kerendahan hati yang semu. Tetapi ada juga orang yang berbuat kebaikan tanpa didahului dengan banyak kata-kata, merefleksikannya dalam perbuatan nyata. Kasih akan menjadi motivator yang besar bagi kita yang mendorong hati dan pikiran kita untuk melakukan apa yang terbaik yang berguna bagi orang sehingga kita memiliki nilai di hadapan banyak orang dan juga di hadapan Tuhan; sebab dengan adanya kasih yang tulus dalam diri seseorang akan mendorongnya untuk berbuat lebih sungguh, tanpa adanya keterpaksaan dan sungut-sungut, akan tetapi akan senantiasa dipenuhi dengan sukacita.
Oleh kasihNya, Yesus mengorbankan diriNya demi keselamatan umat manusia, Dia lakukan dengan kerelaan yang tulus, dan ini menjadi penekanan utama dalam pengajaran Yesus kepada para murid saat Yesus merasakan hariNya sudah dekat, bahwa IA akan meninggalkan para murid. Dengan saling mengasihi para murid akan dimampukan bekerja dengan sungguh dalam pemberitaan Injil, dengan kasih dan iman yang sungguh kepada Tuhan, menjadikan orang percaya tidak pernah lelah untuk berbuat baik, meneladani sikap Yesus yang mengasihinya, dan dengan kasih yang mereka perlihatkan dan kerjakan, akan semakin banyak orang yang dimenangkan. Itu sebabnya kasih merupakan hukum utama dan terutama dan akan merupakan perintah yang baru, sebab kasih tidak pernah pudar. Amin. Selamat hari Minggu. (HS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...