Jumat, 18 September 2020

ACARA KEBAKTIAN KELUARGA RABU DAN KAMIS, 16 DAN 17 SEPTEMBER 2020

 

ACARA KEBAKTIAN KELUARGA

DI RUMAH MASING-MASING ANGGOTA JEMAAT

TATANAN HIDUP BARU COVID-19

HKBP PONDOK GEDE RESORT PONDOK GEDE

Rabu dan Kamis, 16 dan 17 September 2020

Pukul 20.00 WIB

(P: Pemimpin Ibadah; K: Keluarga)




 

I.         Persiapan

 

1.        Bernyanyi BE No. 25:1-2 Hatami ale Tuhanhu (BL 181)

Ø   HataMi ale Tuhanhu, arta na umarga i.

Sai paian di rohangku, unang so hutiop i.

Molo so be sitiopan hata na badia i;

Aha nama haojahan ni haporseaon i?

 

Ø   Ale Jesus sai matahon, sai ramoti ma au on.

Asa hot haporseaon di bagasan rohangkon.

Sai paringgas ma rohangku mangoloi di hataMi,

Asa mauas di podaMu songon si Maria i.

 

……………. BN …………….

 

Ø   Firman-Mu Tuhan Allahku tak ternilai bagiku.

Kujadikan peganganku di tiap langkah hidupku.

Kalau bukan Firman Tuhan dasar iman umat-Mu.

Apakah dasar yang kuat, selain Firman Tuhanku.

 

Ø   Yesus lihatlah hamba-Mu, pelihara hidupku.

Dan teguhkanlah imanku, dalam roh dan jiwaku.

Dan kobarkanlah hatiku, melakukan Firman-Mu,

Bagai Maria yang selalu, haus akan Firman-Mu.

 

2.        Agenda/Votum (A.XV/A.3; D.XIII/46)

P:     Di dalam Nama Allah Bapa, dan Nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus dan Nama Roh Kudus, yang menciptakan langit dan bumi.

P/K: Amin.                  

P:     Dari jauh Tuhan menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu. Haleluya. Marilah kita berdoa: Ya Tuhan Allah yang Mahakuasa dan Mahapengasih. Engkau menghendaki agar kami hidup dan berbahagia. Berulangkali dan dalam pelbagai cara Tuhan berbicara kepada kami agar kami bangun dari kegelapan dan mengenal kebahagiaan yang dari Tuhan. Karena itu kami merendahkan diri dan memohon kepada-Mu: Berikanlah kami Roh Kudus agar kami percaya akan kasih-Mu dan mendengar Firman-Mu yang menjadi dasar pengharapan kami akan hidup yang kekal, yang Engkau sediakan di dalam Yesus Kristus, Tuhan kami.

P/K: Amin.

 

3.        Pembacaan Firman Tuhan (Lukas 17:26-37)

P:     Firman Tuhan untuk kita hari ini dari Lukas 17:26-37, kita baca secara responsorial: Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:

K:     Mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.

P:     Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.

K:     Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.

P:     Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diriNya.

K:     Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali.

P:     Ingatlah akan isteri Lot!

K:     Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya.

P:     Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.

K:     Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.”

P:     [Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditingalkan.]

K:     Kata mereka kepada Yesus; “Di mana, Tuhan?” Kata-Nya kepada mereka: “Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar.”

P:     Demikian pembacaan Firman Tuhan. Berbahagialah orang yang mendengarkan Firman Tuhan serta memeliharanya

P/J:   Amin.

 

4.        Bernyanyi BE No. 737:1 Jesus Pangamudi

Ø   Na mamolus do solunta di tonga ni laut i.

Pur alogo habahaba tung balga galumbang i.

Tabereng dompak silang i, maporus biar i.

Ai Jesus pangamudi i manjaga solumi.

 

……………. BN …………….

 

Ø   Baht’ra kita yang berlayar di tengah samudera,

Ombak laut bergelora, badai topan menerpa.

Walaupun ombak menderu, Yesus besertamu.

Tuhan memandu baht’ramu ke pantai yang teduh.

 

5.        Renungan (1 Raja-raja 19:9-18)

9.        Di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di situ. Maka firman TUHAN datang kepadanya, demikian: “Apakah kerjamu di sini, hai Elia?”

10.      Jawabnya: “Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku.”

11.      Lalu firman-Nya: ”Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu di hadapan TUHAN!” Maka TUHAN lalu! Angin besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu, mendahului TUHAN. Tetapi tidak ada TUHAN dalam angin itu. Dan sesudah angin itu datanglah gempa. Tetapi tidak ada TUHAN dalam gempa itu.

12.      Dan sesudah gempa itu datanglah api. Tetapi tidak ada TUHAN dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa.

13.      Segera, sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi ke luar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: ”Apakah kerjamu di sini, hai Elia?”

14.      Jawabnya: ”Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku.”

15.      Firman Tuhan kepadanya: ”Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram.

16.      Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat, dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.

17.      Maka siapa yang terluput dari pedang Hazael akan dibunuh oleh Yehu; dan siapa yang terluput dari pedang Yehu akan dibunuh oleh Elisa.

18.      Tetapi Aku akan meninggalkan tujuh ribu orang di Israel, yakni semua orang yang tidak sujud menyembah Baal dan yang mulutnya tidak mencium dia.”

Penjelasan Khotbah:

Elia seorang nabi yang bertugas pada saat pemerintahan Raja Ahab. Pada zaman itu keagamaan Israel sangat terpuruk, di mana Aham mengijinkan dan bahkan membiarkan isterinya Isebel membawa dan memasukkan dewa-dewa Baal ke dalam kerajaannya, dan menyuarakan agar seluruh umat beribadah kepada Baal. Nabi Elia menyuarakan kemarahannya kepada Allah atas apa yang terjadi atas ibadah Israel. Bangsa itu telah meninggalkan jalan Tuhan dan berpaling kepada dewa Baal, mereka merubuhkan mezbah Tuhan dan menggantikannya dengan mezbah untuk Baal, juga bangsa itu merencanakan untuk membunuh Elia.

Adalah sangat perlu membangun komitmen yang kokoh dalam setiap apa yang dipercayakan kepada kita untuk kita kerjakan, karena semuanya ada batasnya, yang walaupun kita tidak tahu sampai di mana akan berakhir, sehingga kita sering terjebak dalam rutinitas ibadah kita dan lupa akan makna kekekalan yang terkandung di dalamnya, dan terkadang kita mengesampingkan tugas keseharian dalam kehidupan kita.

Elia merasa bahwa ia telah bekerja keras untuk Tuhan, merasa sudah berjerih payah dan berkorban dalam tugasnya sebagai nabi. Dalam keadaan seperti itu, kita kadang menganggap bahwa Tuhan itu tidak lagi peduli kepada pergumulan kita. Ternyata anggapan itu salah, Tuhan begitu peduli akan apa yang kita pergumulkan, bukan saja pada pelayanan, kegiatan kerohanian tetapi juga pada kebutuhan hidup kita. Tuhan memberi makan dan minum yang cukup pada Elia supaya kekuatannya pulih. Allah menampakkan dirinya kembali pada Elia dengan angin sepoi-sepoi basa dan kembali membekalinya dengan apa yang harus dia lakukan. Mengangkat raja dan mengurapi Elisa untuk kemudian meneruskan tugas pelayanannya sebagai nabi.

Dalam setiap pergumulan, Tuhan selalu memberi jalan keluar bagi mereka yang setia dan percaya kepada kuasa penyertaan Tuhan. Dalam setiap tantangan, kita menemukan kuasa Tuhan yang memberi kita jalan keluar, sehingga kita dikuatkan kembali. Untuk itu jangan mudah berputus asa, jangan menyerah dan juga jangan merasa bahwa kita telah banyak melakukan sesuatu yang baik, jangan pernah merasa kita disisihkan, dibiarkan, dikhianati dan dibenci, supaya kita tidak merasa lelah, merasa terhukum dan putus asa. Tuhan peduli dan akan memberi jalan. Tuhan mengutus siapa saja yang keadaannya Tuhan berkenan untuk menolong dan meneruskan pekerjaan kita. Setialah pada hal yang dipercayakan kepadamu, sebab Allah itu adalah setia pada janjiNya.

 

6.        Bernyanyi BE No. 769:1 Tu Debata do Panghirimon

Ø   Tu Debata do panghirimonhi, di tano laut nang awang-awang i.

Ibana do haposanhi, tongtong do diramoti langkangki.

Torop pe mara manahopi au, Debatangki do sumarihon au.

Pos rohangki, sonang do au, Ibana do na mandongani au.

 

……………. BN …………….

 

Ø   Kepada Allah pengharapanku. Di darat, laut di waktu manapun.

Kepada-Nya ‘ku percaya. Bapa di Surga sumber hidupku.

Walaupun badai, ombak menderu. Aku berharap pada Allahku.

‘Ku tak gentar, kar’na ‘ku tau, Tuhan s’lalu menjaga hidupku.

 

7.        Doa Syafaat dari Salah Satu Aggota Keluarga

 

8.        Bernyanyi BE No. 736:1 Jesus Haposanhu

Ø   Jesus haposanhu unang ma pasombu.

Au di hapunjungan di na so mardongan.

Ho tongtong donganhu, di pardalananhu.

Jesus haposanhu unang au pasombu.

Ho tongtong donganhu, di pardalananhu.

Jesus haposanhu unang au pasombu.

 

……………. BN …………….

 

Ø   Yesus Jurus’lamat, jangan Kau biarkan,

Aku sendirian dalam perjalanan.

Engkaulah sahabat yang tetap setia.

Janganlah ya, Tuhan, aku Kau tinggalkan.

Engkaulah sahabat, yang tetap setia.

Janganlah ya, Tuhan, aku Kau tinggalkan.

 

9.        Doa Syafaat dari Kepala Keluarga

 

10.     Bernyanyi BE No. 494:1-2 Holom Bornginna i (BL 336) Pelean

Ø   Holom bornginna i, gok arsak tano i.

Ida ma Tuhanmu ro, sonang ma, sonang ma ho.

Ø   Unang gondok roham, pahinsa ma langkam.

Tagam tibu nama ro Jesus sipangolu ho.

 

……………. BN …………….

 

Ø   Dunia dalam kelam, penuh dukalara.

Lihatlah Tuhan datang membawa penghiburan.

 

Ø   Jauhkan hati sedih, ayunkan langkahmu.

Waktu datang-Nya pasti, Yesus Tuhan Penebus.

11.     Doa Persembahan – Bapa Kami – Berkat

 

P:      Marilah kita berdoa untuk menyerahkan persembahan kita kepada Tuhan: Ya Allah, Bapa kami yang di surga. Kami mengaku bahwa Tuhan adalah sumber dari segala karunia yang melimpah dalam kehidupan kami masing-masing. Sebahagian daripada karunia itu, kami serahkan kembali sebagai persembahan kepada Tuhan. Terimalah dan berkatilah persembahan umat-Mu ini, agar dapat kami pergunakan untuk pekerjaan dan pelayanan Kerajaan Tuhan di dunia ini. Bukalah hati kami untuk mengenal betapa banyak berkat dan karunia yang kami peroleh dari Tuhan, supaya kami senantiasa bersyukur kepada-Mu di dalam Nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

 

Marilah kita bersama-sama mengucapkan Doa Bapa kami:

 

Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga telah mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. Karena Engkau punya Kerajaan dan Kekuasaan dan Kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

 

12.     Berkat

 

(Jika Majelis Tahbisan yang memimpin Ibadah baiklah ia memberi berkat ini. Jika tidak, langsung menyanyikan: Amin, amin, amin!)

 

P:      Anugerah Tuhan Yesus Kristus dan Kasih Allah Bapa dan persekutuan Roh Kudus kiranya beserta dengan kita sekalian. Amin.

 

13.     Menyanyikan: Amin, amin, amin!

 

 

Persembahan dapat dikirim ke:

 

1. Rekening Britama Cab. Pond Gede

No. (002) 038501000630566

2. Tabungan BNI

No. (009) 1919667770

 

 

Atau bisa scan bar code di bawah ini melalui aplikasi LinkAja, Gopay, Ovo, Dana dan Shopee:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...