Kamis, 10 September 2020

ACARA KEBAKTIAN KELUARGA RABU DAN KAMIS, 09 DAN 10 SEPTEMBER 2020

 ACARA KEBAKTIAN KELUARGA

DI RUMAH MASING-MASING ANGGOTA JEMAAT

TATANAN HIDUP BARU COVID-19

HKBP PONDOK GEDE

RESORT PONDOK GEDE

Rabu Dan Kamis, 9 dan 10 September 2020

Pukul 20.00 WIB

Ev. Pengkhotbah 2: 4-11

Ep. Galatia 5: 19-21


(P: Pemimpin Kebaktian; R: Anggota Keluarga)

 



 

1.        Marende BE HKBP No. 18: 1-2 Ungkap Bahal Na Ummuli BL 84 C=Do 4/4

 

1.     Ungkap bahal na umuli, bagas ni Debatangki.

       Ai tusi do au naeng muli, ganup jumpang Minggu i.

       Hulului do disi, bohi ni Debatangki.

 

2.     Nunga ro au o Tuhanhu, ro ma Ho tu au muse.

       Ai di bagas inganan-Mu, las ni roha do sude.

       Sai bongoti rohangkon, baen ma joroM i dison.

 

2.        Agenda (A.XV/A.18 - D.XIII/45)

 

P:     Di dalam Nama Allah Bapa, dan Nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus dan Nama Roh Kudus, yang menciptakan langit dan bumi. Amin.

 

Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Haleluya!  

 

Marilah kita berdoa:

 

Ya Tuhan Allah, Pengasih dan Yang Benar! Kami mengucapkan terima kasih kepada-Mu, karena Engkau memberikan berita kesukaan untuk menerangi hati kami. Oleh karena itulah kami dapat mengenal Tuhan dan semua kehendak-Mu. Kami ingin melakukan kehendak-Mu selama hidup kami. Kuduskanlah hati kami dengan Roh-Mu, kuatkanlah kami melawan nafsu dan keinginan duniawi. Berilah kegembiraan bagi kami untuk melaksanakan kehendak-Mu, oleh karena Anak-Mu Yesus Kristus, Tuhan kami.

 

R:     Amin.

 

3.        Marilah kita mendengarkan Firman Tuhan pada Kebaktian ini; kitab Pengkhotbah 2: 4-11

 

P:     Aku melakukan pekerjaan-pekerjaan besar, mendirikan bagiku rumah-rumah, menanami bagiku kebun-kebun anggur.

 

R:     Aku mengusahakan bagiku kebun-kebun dan taman-taman, dan menanaminya dengan rupa-rupa pohon buah-buahan;

P:     Aku menggali bagiku kolam-kolam untuk mengairi dari situ tanaman pohon-pohon muda.

 

R:     Aku membeli budak-budak laki-laki dan perempuan, dan ada budak-budak yang lahir di rumahku;

 

P:     Aku mempunyai juga banyak sapi dan kambing domba melebihi siapa pun yang pernah hidup di Yerusalem sebelum aku.

 

R:     Aku mengumpulkan bagiku juga perak dan emas, harta benda raja-raja dan daerah-daerah.

 

P:     Aku mencari bagiku biduan-biduan dan biduanita-biduanita, dan yang menyenangkan anak-anak manusia, yakni banyak gundik.

 

R:     Dengan demikian aku menjadi besar, bahkan lebih besar dari pada siapa pun yang pernah hidup di Yerusalem sebelum aku; dalam pada itu hikmatku tinggal tetap padaku.

P:     Aku tidak merintangi mataku dari apa pun yang dikehendakinya, dan aku tidak menahan hatiku dari sukacita apa pun,

 

R:     Sebab hatiku bersukacita karena segala jerih payahku. Itulah buah segala jerih payahku.

P:     Ketika aku meneliti segala pekerjaan yang telah dilakukan tanganku dan segala usaha yang telah kulakukan untuk itu dengan jerih payah, lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin; memang tak ada keuntungan di bawah matahari. Demikianlah Firman Tuhan: Berbahagialah orang yang mendengar Firman Allah serta memeliharanya.

 

P+R: Amin.

 

4.        Marende BE HKBP No. 557: 1-2 Dao Dumenggan D=Do 4/4

 

1.     Dao dumenggan asi ni rohaM,

       Dao umarga sian ngolungkon.

       Sai pujionhu ma Ho Tuhanhu,

       Dao umarga asi ni rohaM.

 

2.     Ala goar-Mu ro do au tu Ho,

       Herbang tanganhu lao mamuji Ho.

       Dao umarga sian ngolungku,

       Dao dumenggan asi ni rohaM.

 

5.        Marilah kita mendengarkan Firman Tuhan Khotbah pada Kebaktian ini; dari kitab Galatia 5: 19-21 mengatakan:

 

P:     Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,

       penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,

       kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Demikian firman Tuhan!

 

       Saudara-saudara yang terkasih dalam Nama Tuhan Yesus Kristus!

 

       Sebagai orang percaya kita harus bisa mengetahui bahwa tujuan Kristus datang ke dunia ini bukan hanya untuk menyelamatkan manusia saja tetapi juga untuk menyiapkan dan membentuk orang-orang percaya dan gereja-Nya agar bisa menjadi “mempelai (Batak: Oroan)” yang sepadan dan mempunyai karakter yang serupa dengan Kristus.

 

       Tujuan pembentukan karakter ialah supaya kita sebagai orang percaya memiliki hati yang menghamba. Dan ini semua tergantung sampai sejauh mana kita secara intens mencari dan menghamba kepada Tuhan Yesus Kristus.

 

       Karakter yang dimiliki oleh Kristus terdapat dalam Galatia 5:22-23 yang dijelaskan tentang buah-buah roh yang juga menggambarkan sifat atau karakter dari Roh Kudus atau Tuhan Yesus itu sendiri yaitu Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri.

 

       Harus menjauhkan diri bahkan menanggalkan: Perbuatan daging, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora. Kita tidak dapat merubah karakter kita, sampai kita sadar bahwa kita perlu untuk berubah dan diubah. Oleh sebab itu Tuhan memakai berbagai macam cara untuk membentuk karakter kita, yaitu: melalui kesalahan yang kita buat, melalui pengujian dan tekanan Yakobus 1: 1-3, melalui Firman Tuhan, melalui keteladanan, melalui didikan atau teguran dari orang lain, dan tentunya melalui Roh Kudus. “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” (2 Timotius 3: 16-17).

 

       Keinginan daging selalu bertentangan dengan keinginan Roh, demikian juga sebaliknya. Firman Tuhan menyatakan bahwa siapa pun yang hidupnya masih dikuasai oleh keinginan daging tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Mungkin kita bertanya-tanya, mengapa amarah, iri hati atau perselisihan bisa membuat kita tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Bukankah Yesus sendiri juga pernah marah ketika Bait Suci digunakan untuk tempat berjualan?

 

       Tuhan tidak melarang kita untuk marah, tetapi biarlah amarah yang keluar tidak membawa kita kepada dosa. Maksudnya adalah jika kita membiarkan amarah kita berlarut-larut hingga menjadi dendam berhari-hari, berminggu-minggu bahkan bertahun-tahun, maka kita telah berdosa di hadapan Tuhan. Jangan biarkan amarah kita terlalu lama, segera bereskan secepat mungkin agar kita tidak jatuh ke dalam dosa.

 

       Tuhan senantiasa mengijinkan proses demi proses terjadi dalam hidup kita agar karakter kita dapat semakin disempurnakan hingga seperti Yesus. Tapi dalam proses demi proses yang dijalani, keinginan daging senantiasa timbul dalam hidup kita. Sehingga pada akhirnya banyak umat Tuhan yang merasa putus asa, kenapa keinginan daging selalu mendominasi hidup mereka. Mereka menjadi bertanya-tanya, mengapa susah untuk melakukan perintah Tuhan.

 

       Sebelum kita mengenal Yesus, keinginan daging telah begitu menguasai hidup kita. Bahkan keinginan daging telah menjadi suatu hal yang biasa dalam hidup kita. Oleh karena itu ketika kita mengenal Yesus, walau hati kita sudah percaya kepada-Nya, tidak mudah untuk menghilangkan kebiasaan lama. Kita harus selalu berusaha agar keinginan daging tidak menguasai hidup kita.

 

       Bagaimana agar keinginan daging tidak lagi menguasai hidup kita? Kuncinya adalah dengan hidup oleh Roh. “Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.” (Galatia 5:16). Hanya hidup yang memiliki buah Roh-lah yang dapat mengalahkan segala keinginan daging yang timbul. Rasa amarah akan dikalahkan oleh kesabaran. Segala percabulan, kecemaran dan hawa nafsu akan dikalahkan oleh penguasaan diri. Kejahatan, perselisihan, iri hati, percideraan dan lainnya akan dikalahkan oleh kebaikan. Amin.

 

       Marilah kita berdoa:

 

       Tuhan ampuni kami jika selama ini kami masih mengikuti segala keinginan daging yang timbul. Mampukan kami agar kami dapat hidup oleh Roh. Bimbing kami dengan firman-Mu agar kami dapat mengalahkan segala keinginan daging yang timbul. Biarlah hidup kami semakin berkenan di hadapan-Mu dan mengeluarkan buah banyak bagi kemuliaan nama Tuhan. Amin.

 

6.        Marende BE HKBP No. 180: 1+3 Ro Tu Jesus Ho Na Loja BL 228 As=Do 3/4

 

1.     Ro tu Jesus ho na loja, na maheu i.

       Lam lumbang do di lambung-Na roham i.

 

3.     Timbang holong ni roha-Na na sai godang i.

       Ai dilehon do hosan-Na tobusmi.

 

7.        Tangiang Sian Sada Anakhon

 

8.        Marende BE HKBP No. 275: 1-2  O Jesus Tuhanhi BL 245 C=Do 4/4 (Pelean 1-2)

 

1.     O Jesus Tuhanhi, Ho siparmonang i, Raja tongtong.

       Ndang na margogo au, molo so Ho di au.

       I pe dongani au di tano on.

 

2.     Sai ro do setan i manaiti rohangki, dao sian Ho.

       I pe ingani au, ai molo Ho di au,

       Ingkon manigor lao musu naung ro.

 

9.        Tangiang Sian Natoras

 

10.    Marende BE HKBP No. 258: 1-  Sai Hutuju BL 218 F=Do 4/4 (Pelean 3)

 

1.     Sai hutuju hangongolu na pasabam au.

       Sai hugogo lao tu surgo paima sahat au.

       Sabat hupasiding do, hata on huingot do:

       Sai datdati manjalahi hasonangan i.

 

2.     Naung pinio do tu surgo au binahenM i.

       Molo togang au mardalan na jorbut ma i.

       Anggo na tarsabat i mago do tumpalna i.

       Hutadinghon, hutundalhon na di pudingki.

 

3.     Ale Jesus sai pabulus langkangki tu Ho.

Pargogoi ma au na loja na maheu do.

Sai apoi ma rohangkon manundalhon tano on.

Baen malua, baen martua au pardagang on.

 

11.    Doa Persembahan – Bapa Kami – Berkat

 

P:     Marilah kita berdoa untuk menyerahkan persembahan kita kepada Tuhan: Ya Allah, Bapa kami yang di surga. Kami mengaku bahwa Tuhan adalah sumber dari segala karunia yang melimpah dalam kehidupan kami masing-masing. Sebahagian daripada karunia itu, kami serahkan kembali sebagai persembahan kepada Tuhan. Terimalah dan berkatilah persembahan umat-Mu ini, agar dapat kami pergunakan untuk pekerjaan dan pelayanan Kerajaan Tuhan di dunia ini. Bukalah hati kami untuk mengenal betapa banyak berkat dan karunia yang kami peroleh dari Tuhan, supaya kami senantiasa bersyukur kepada-Mu di dalam Nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

 

Marilah kita bersama-sama mengucapkan Doa Bapa kami:

 

Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga telah mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. Karena Engkau punya Kerajaan dan Kekuasaan dan Kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

 

12.    Berkat

 

(Jika Majelis Tahbisan yang memimpin Ibadah baiklah ia memberi berkat ini. Jika tidak, langsung menyanyikan: Amin, amin, amin!)

 

P:     Anugerah Tuhan Yesus Kristus dan Kasih Allah Bapa dan persekutuan Roh Kudus kiranya beserta dengan kita sekalian. Amin.

 

13.    Menyanyikan: Amin, amin, amin!

 

 

 

Persembahan boleh dikirimkan ke:

 

1.     Rekening Britama Cab. Pd Gede No. (002) 038501000630566

2.       Tabungan BNI No. (009) 1919667770

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...