Selasa, 09 Oktober 2018

RENUNGAN MINGGU XX SETELAH TRINITATIS, 14 OKTOBER 2018

KUATKAN

DAN

TEGUHKANLAH HATIMU

(Yosua 1: 6-9)



Yosua keturunan Efraim, anak dari Nun dipilih TUHAN menggantikan Musa. Masa mudanya banyak dihabiskan di padang gurun dalam pengembaraan menuju Kanaan. Nama sebenarnya adalah Hosea, yang artinya Keselamatan. Tetapi Musa memanggilnya Yosua yang artinya Ia akan menyelamatkan atau keselamatan dari TUHAN. Yosua tidak pernah membayangkan suatu saat akan dipilih menjadi pemimpin Israel. Tentulah TUHAN punya alasan tersendiri! Yosua adalah pelayan Musa yang setia.  Ketika Musa menerima Taurat di gunung Sinai, Yosua hadir di situ, menjadi penjaga tenda pertemuan. Bersama Musa ia mengalami masa-masa yang sulit, penuh ujian dan tantangan. Yosua sudah melalui proses pelatihan yang begitu panjang sejak menjadi abdi Musa di masa mudanya. Ia terus ada bersama Musa dan belajar mengenai kepemimpinan, dan tentunya merasakan langsung bagaimana penyertaan TUHAN terus-menerus hadir dalam perjalanan panjang tersebut. Yosua pun turut serta ketika Musa berhadapan langsung dengan TUHAN, muka dengan muka di dalam kemah. "Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya; kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu." (Kel.33:11). Yosua memang sudah dipersiapkan sejak awal oleh TUHAN.

Ketika Yosua menerima tugas ini, ia sempat ragu dan gentar. Siapa yang tidak? Menuntun bangsa yang tegar tengkuk, tukang sungut-sungut minta ampun. Tapi TUHAN memberi nasihat kepadanya "Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi. Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung." (ay.7-8). Dua syarat diberikan TUHAN agar beroleh keberuntungan. (1). Kita harus menguatkan dan meneguhkan hati kita. (2). Merenungkan, memperkatakan dan melakukan firman TUHAN.


Ada perbedaan nyata antara sebuah keberuntungan dan keberhasilan. Keberuntungan sesuatu yang datang tidak terduga. Melalui firman TUHAN ini kita mengerti bahwa keberuntungan bukanlah kebetulan semata, tetapi merupakan hasil dari campur tangan TUHAN setelah kita melakukan perintah-Nya. Sedang keberhasilan adalah sebuah proses, sesuatu yang bisa kita raih dengan kerja keras, ketekunan dan perjuangan, butuh waktu, yang terkadang bisa sangat panjang. Keberhasilan bukanlah sebuah rejeki nomplok yang bisa kita raih dalam sehari saja. Tuhan Yesus juga mengingatkan hal tersebut. "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya." (Yoh.15:7). Taati dan lakukanlah firman TUHAN, dan tetaplah kuat serta hati yang teguh. Selamat hari Minggu! Amin. (NS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...