Rabu, 20 Juni 2018

RENUNGAN MINGGU IV SETELAH TRINITATIS, 24 JUNI 2018

MENGAGUMI INDAHNYA

KARYA TUHAN

(Mazmur 104:19-30)




Keteraturan dan keseragaman akan menciptakan harmoni yang sangat baik dan indah, seperti misalnya keteraturan notasi suatu lagu (sopran, alto, tenor dan bass) akan menampilkan harmoni lagu yang indah, menarik dan berkualitas. Juga harmoni atau perpaduan warna dari karya seorang pelukis, akan menghasilkan suatu karya tulis yang sangat indah. Tuhan merupakan tokoh yang mampu menciptakan harmoni dalam segala sesuatunya. Seluruh ciptaan-Nya, telah diatur sedemikian rupa sehingga masing-masing berada pada jalur dan waktu yang sudah ditentukan sebelumnya/yang telah disediakan, serta melakukan pekerjaan yang telah ditentukan baginya. Bulan tidak pernah menjadi matahari dan matahari tidak pernah menjadi bulan, juga bintang-bintang akan tetap bintang. 

Seniman yang baik akan dapat melihat indahnya suatu karya seni atau pesan dari  sebuah lukisan yang dia lihat, misalnya pesan yang ditampilkan dalam lukisan Monalisa hanya dapat dimengerti dan diketahui oleh pelukisnya sendiri; seorang pelukis berhak menentukan arah kanvas cat tanpa mendapat penolakan/protes dari apa yang dia lukis. Tuhan menjadikan segala sesuatunya indah dan teratur, dan berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing, sehingga menimbulkan kekaguman dari seluruh umat Tuhan. 

Kekaguman kita akan ciptaan melahirkan pengakuan dan kesaksian dan juga pujian dan pengungkapan syukur; “Pujilah Tuhan hai jiwaku, Tuhan Allahku, Engkau sangat besar“ ay. 1. Bagaimana Tuhan senantiasa melakukan perkara besar dalam pemeliharaan-Nya terhadap seluruh ciptaan-Nya, yang semuanya tidak dapat dipahami dengan akal pikiran manusia, tetapi bagaimana kita membuka mata iman kita. Mengamati dan mencermati seluruh ciptaan Tuhan, orang beriman akan melihat bagaimana ketergantungan hidup ciptaan kepada penciptanya; Tuhan yang mencipta, Tuhan yang memelihara dan menjaga. Tuhan yang memberikan kehidupan; semuanya berharap akan belas kasihan dan pertolongan-Nya. Semuanya bergantung atas kemurahan kasih-Nya. Tuhan berdaulat penuh dalam kasih maupun murka-Nya; Tuhan yang mencurahkan berkat jasmani (makanan), keamanan dan kenyamanan dalam perlindungan dan pemeliharaan-Nya. Kata: “Apabila Engkau . . .” memperlihatkan sebuah pengakuan akan kedaulatan Tuhan atas segala kehidupan kita. Tuhan tidak saja memelihara hidup jasmani, tetapi juga rohani. 

Dengan curahan Roh-Nya, manusia akan memahami apa yang sepatutnya mereka lakukan, apa yang berkenan di hadapan Tuhan, untuk menghindari murka dan hukum, tetapi memperoleh hidup. Tuhan tidak saja memelihara, tetapi Tuhan juga akan menghukum yang tidak setia dan taat kepadaNya. Tuhan juga menolong kita untuk berubah ke arah yang semakin baik dan bermartabat, berpengharapan demi kehidupan masa depan bersama-Nya dan bersama orang yang ditebus-Nya. 

Mazmur ini mengajak kita merespon kedaulatan Tuhan dengan memuji dan memuliakan Tuhan dalam segala arah kehidupan kita, setia, percaya dan berpengharapan, hidup bersih dan teratur. Amin. (HS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...