Senin, 20 November 2017

RENUNGAN MINGGU XXIII SETELAH TRINITATIS 19 NOPEMBER 2017

Hari Tuhan Telah Dekat

(Sepania 1:7, 12-18)





     Penantian adalah suatu pekerjaan yang membosankan, terutama bagi mereka yang tidak mampu melakukan aktifitas untuk mengisi kekosongan waktu yang tengah dia hadapi. Sempitnya waktu juga memberikan celah bagi banyak orang untuk mempergunakan kesempatan itu untuk membangun diri dalam kekuasaan, kekayaan, sehingga mempolitisir kebebasan, kesempatan, kekuasaan yang dia miliki untuk kepentingan diri. Kekuasaan juga cenderung membawa orang lupa diri, menjadikannya arogan dan tidak peduli akan sesama, juga tidak lagi takut akan Tuhan. Dalam kebebasan dan kekuasaan yang mereka miliki, mereka akan mampu berkata bahwa Tuhan tidak ada, Tuhan tidak akan melihat apa yang tengah mereka lakukan. 

    Seorang bijak akan mampu melihat apa dan bagaimana mengelola waktu yang ada untuk dapat mendatangkan sukacita bagi dirinya juga bagi diri orang lain, seorang pemimpin, orang yang berkuasa yang bijak akan mampu memahami apa tugas tanggung jawab yang dibebankan kepadanya, dan mampu menyadari dari siapakah kuasa itu dia terima, terutama seorang pemimpin yang takut akan Tuhan, yang percaya akan Tuhan, akan mampu memberikan yang terbaik buat warga yang dia pimpin. Bukan sebaliknya untuk memperkaya diri, sebab dia pasti akan menyadari bahwa kesempatan itu akan berlalu, apa yang dia miliki, kuasa, jabatan, harta tidak akan mampu menjamin kesejahteraan hidup masa depannya. Saatnya akan tiba, segalanya akan berlalu dan berakhir. Itulah yang disuarakan Nabi Zefanya yang menubuatkan akan tiba harinya, semuanya akan berlalu, kemegahan dan kebesaran bangsa Israel, kekuasaan para raja dan pemimpin umat, terlebih Zefanya mengingatkan akan kebobrokan moral mereka yang menindas umat, yang membelokkan keadilan dan kebenaran demi keuntungan pribadi. Mereka tidak lagi takut akan Tuhan, dan bahkan mereka mampu berkata bahwa Tuhan itu tidak lagi bekerja, tidak akan dapat melihat kejahatan mereka. Setiap ada aksi pasti ada reaksi... Tuhan melihat kebobrokan mental dan spritualitas mereka, Tuhan memberikan mereka waktu untuk berubah/bertobat sebab hanya dengan jalan itulah mereka akan terlepas dari penghukuman. 

    Saatnya akan tiba, harinya akan mempertanggungjawabkan segala apa yang telah kita nikmati, lalui, kerjakan;  segala pertanggungjawaban akan diminta, yang bijak dan takut akan Tuhan akan diperlengkapi, akan tetapi yang tidak percaya akan dihukum. Saatnya akan berakhir di mana ada dua keadaan yang terjadi; kebahagiaan bagi mereka yang dapat mempergunakan waktunya dengan baik, yang terus-menerus membangun persekutuannya dengan Tuhan dalam iman dan ketulusan, dalam kebenaran dan kasih, akan tetapi akan menjadi neraka bagi mereka yang tidak setia, yang tidak mau bertobat, mereka yang memberontak kepada Allah, itulah yang akan terjadi pada HARI TUHAN, yang percaya akan Tuhan akan menerima hidup dan sukacita, hidup yang kekal, akan tetapi yang tidak percaya akan menerima hukuman dan kematian kekal. Untuk itu mari kita pergunakan waktu yang ada, kesempatan ini untuk menyambut hari Tuhan, dengan mengisi hidup dan kehidupan kita pada apa yang berkenan di hadapan Tuhan. Ay 7: Berdiam dirilah di hadapan Tuhan Allah! Sebab hari Tuhan sudah dekat. Sungguh Tuhan telah menyediakan perjamuan korban dan telah menguduskan para undanganNya“ (HS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...