Selasa, 07 November 2017

RENUNGAN MINGGU XXII SETELAH TRINITATIS 12 NOPEMBER 2017

HIDUPLAH BIJAKSANA DAN BERIMAN

(Matius 25:1-13)



     Abraham Lincoln presiden ke 16 Amerika Serikat, mengatakan “aku memang pejalan kaki yang lambat, tetapi aku tidak akan pernah mundur”. Ungkapan sederhana ini menginspirasi banyak orang untuk giat menggapai cita-cita, tidak pernah mundur walau harus melewati banyak rintangan! 

     Perumpamaan Matius 25:1-13 ini menekankan bahwa orang percaya harus senantiasa memperhatikan keadaan rohani mereka sendiri ketika menantikan kedatangan Kristus yang tidak diduga. Bijaksana seperti 5 perempuan yang membawa pelitanya dan juga minyaknya dalam buli-buli. (ay.4). Ada beberapa catatan yang bisa direnungkan dari perikop ini:

·  Kelompok gadis yang bodoh itu tidak memperhitungkan bahwa kedatangan mempelai laki-laki tidak terduga (ay.13). Hal ini bisa disebabkan karena memang mereka tidak tahu atau karena mereka tidak mau tahu dengan keadaan bahwa lampu mereka bisa saja kehabisan minyak sewaktu-waktu.

·     Kelompok gadis yang bijaksana memiliki perhatian dan perhitungan yang baik untuk menyambut kedatangan mempelai laki-laki. Mereka mempersiapkan dan membekali diri dengan baik.

·  Kedua kelompok gadis ini memang sama-sama tertidur saat menantikan kedatangan mempelai laki-laki, tetapi saat mereka dikejutkan oleh kedatangan mempelai laki-laki, kelompok gadis yang bijak tidak kebingungan karena mereka sudah siap, sementara kelompok gadis yang bodoh panik dan bingung karena mereka tidak siap.


     Kita bisa memahami bahwa perumpamaan ini menggambarkan keberadaan kita sebagai umat yang menantikan Tuhan. Bagaimana sikap kita, sebagai anak-anak Tuhan dalam menghadapi berbagai keadaan, hingga Yesus datang. Apakah kita selalu siap? 

     Melalui perumpamaan ini, Yesus menjelaskan bahwa Allah Bapa-Nya sudah hadir dan bekerja dalam diri-Nya dalam sintuasi yang “genting” (dari Bahasa Yunani engiken dari kata eggus artinya is at hand, sudah dekat, sudah di genggaman: Matius 4:17). Allah giat-giatnya mewujudkan kerajaan-Nya di tengah-tengah manusia. Bahwa setiap orang harus membuat keputusan dalam menanggapi kehadiran Allah di dalam diri Yesus tersebut. 

     Hendaklah, kemauan dan kemampuan berjaga, hidup bijaksana dan beriman, kesiapsiagaan yang berkualitas menjadi bagian dari kehidupan percaya kita kepada Yesus Kristus. Amin. Selamat berpesta Goliton!  Selamat hari Minggu. Amin. (NS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...