Selasa, 09 Mei 2017

RENUNGAN MINGGU KANTATE, 14 MEI 2017

MENJADI 

UMAT PILIHAN TUHAN

(1 Petrus 2: 4-10)











S
eorang tuan sedang mencari sebuah bejana. Sambil berjalan sang tuan melihat dan menilai bejana-bejana yang terpajang. Bejana emas berkata: "Pilihlah aku! Aku mengkilap dan bercahaya. Aku sangat berharga dan aku melakukan segala sesuatu dengan benar. Keindahanku akan mengalahkan yang lain. Untuk orang seperti tuanku, aku adalah yang terbaik!" Tuan itu hanya lewat saja tanpa berkata sepatah kata. Kemudian ia melihat satu bejana perak, ramping dan tinggi, berkata: "Aku akan melayani engkau tuanku, aku akan berada di mejamu menuangkan anggurmu di setiap acara jamuan makan. Garisku sangat indah, ukiranku sangat nyata. Tuan itu hanya lewat saja dan menemukan sebuah bejana mengkilat, lebar mulutnya dan dipoles seperti kaca. Bejana kaca berkata; "Sini! Sini! Aku tahu aku akan terpilih. Taruhlah aku di mejamu, maka semua orang akan memandangku." Namun tuan itu hanya melewatinya dan menoleh ke arah bejana kristal. Bejana kristal berkata: "Lihatlah aku! Panggil bejana kristal yang sangat jernih. Aku sangat transparan, menunjukkan betapa baiknya aku. Meskipun aku mudah pecah, aku akan melayani engkau dengan kebanggaanku. Aku yakin, aku akan bahagia dan senang tinggal dalam rumahmu." Tuan itu kemudian menemukan bejana kayu. Dipoles dan terukir indah, berdiri dengan teguh. Bejana kayu berkata: "Engkau dapat memakai aku, tuanku, kata bejana kayu. Tapi aku lebih senang bila engkau memakaiku untuk tempat buah-buahan, bukan untuk roti." Kemudian tuan itu melihat ke bawah dan melihat bejana tanah liat. Kosong dan hancur, terletak begitu saja. Tidak ada harapan untuk terpilih. Bejana tanah liat hanya diam. Si tuan berkata:  Ah! Inilah bejana yang aku cari-cari. Aku akan perbaiki dan kupakai, dan akan aku buat sebagai milikku seutuhnya. Aku tidak membutuhkan bejana yang mempunyai kebanggaan. Tidak juga bejana yang terlalu tinggi untuk ditaruh di rak. Tidak juga yang mempunyai mulut lebar dan dalam. Tidak juga yang memamerkan isinya dengan sombong. Tidak juga yang merasa dirinya selalu benar. Tetapi yang kucari adalah bejana yang sederhana yang akan kupenuhi dengan kuasa dan kehendakku. Kemudian ia mengangkat bejana tanah liat itu. Ia memperbaiki dan membersihkannya dan memenuhinya, ia berbicara dengan lembut kepadanya, "Ada tugas yang perlu engkau kerjakan, jadilah berkat bagi yang lain, seperti apa yang telah kuperbuat bagimu."




     Petrus menggunakan dua metapora untuk menggambarkan kehadiran Yesus dalam kehidupan orang Kristen. Pertama, metapora batu hidup menunjuk kepada tugas pembangunan tubuh Kristus yaitu gereja sebagai rumah rohani (ay.5). Kedua, Kristus menjadi batu penjuru, sebuah batu yang terpilih dan mahal.  Setiap anak Tuhan harus menjadi batu hidup untuk pembangunannya, dan Kristus adalah dasar persekutuan anak-anak Tuhan yang menjadi pengikat mereka menjadi satu. Persekutuan anak-anak Tuhan ini disebut juga imamat yang rajani. Istilah imamat yang rajani menunjuk kepada fungsi imam atau "jembatan" antara manusia dan Tuhan. Hal ini berarti setiap anak Tuhan adalah imam bagi sesamanya dan alat bagi orang yang belum percaya untuk mengenal Tuhan Yesus. Selamat hari minggu.

Amin.


(hajut. NS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...