Jumat, 09 Oktober 2020

RENUNGAN MINGGU XVIII SETELAH TRINITATIS 11 OKTOBER 2020

KEPEMIMPINAN 

YANG MENGHAMBA

 

(Markus 10: 35-45)





Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?" (ayat 38). Di dalam Perjanjian Lama, cawan atau piala mengartikan pada jatah atau bagian, sesuatu yang diberikan oleh Allah kepada seseorang untuk dijalankan atau diwarisi. Cawan bisa merujuk pada pemberian yang baik atau yang buruk. Di dalam Mazmur 11:6 cawan mengartikan sesuatu yang buruk. Ia menghujani orang-orang fasik dengan arang berapi dan belerang; angin yang menghanguskan, itulah isi piala mereka. Di dalam Mazmur 16:5 cawan mengartikan sesuatu yang baik: Ya TUHAN, Engkaulah bagian warisanku dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku. Jadi, cawan atau piala, segala sesuatu yang diberikan kepada seseorang. Entah sesuatu yang harus kita tanggung atau akan kita nikmati, salah satu dari keduanya.

Dalam perikop ini, cawan tersebut adalah cawan kematian, ini adalah cawan murka Allah atas dosa. Dalam Mazmur 75: 9 Sebab sebuah piala ada di tangan TUHAN, berisi anggur berbuih, penuh campuran bumbu; Ia menuang dari situ; sungguh, ampasnya akan dihirup dan diminum oleh semua orang fasik di bumi.” Ini adalah cawan penghakiman Allah terhadap orang-orang fasik, dan cawan inilah yang akan diminum oleh Yesus mewakili kita. (Lihat. Yesaya 51:17,22; Yeremia 25:15,17).

 Baptisan adalah lambang yang lazim atas kematian dan penguburan. Saat seseorang dibaptis, masuk ke dalam air, hal itu melambangkan kematian dan penguburannya. Kemudian dia bangkit lagi dari baptisan itu, hal ini melambangkan bahwa dia bangkit menuju hidup yang baru. Jadi, cawan dan baptisan itu sama-sama melambangkan kematian. Inilah cawan dan baptisan yang disebutkan oleh Yesus akan dia minum.

 Yesus pemimpin yang menghamba. Yesus datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani. Jika kita seorang Kristen, ada harga yang harus kita bayar. Meniru Tuhan Yesus pemimpin yang menghamba. dan murid-murid-Nya (Yakobus dan Yohanes) mengaku sanggup untuk ikut meminumnya. Betulkah demikian?

 Harus ada perubahan radikal.  Hidup melayani orang lain; memberi dan bukannya mengambil; melayani dan bukannya dilayani; komit mengikuti Yesus sampai akhir. Itulah arti cawan dan baptisan. Itulah jalan menuju hidup yang kekal. Amin.


Doa: Ya Tuhan, Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus! Terpuji dan dimuliakanlah Engkau sampai selama-lamanya, oleh karena kami dan seluruh gereja-Mu telah menerima Pengasihan-Mu. Kami penuh sukacita karena Tuhan telah menyatakan pengasihan-Mu, kelapangan hati-Mu, dan keampunan dosa kami. Tolonglah kami untuk hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Amin. Selamat hari Minggu! (NS).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...