Rabu, 28 Oktober 2020

ACARA KEBAKTIAN KELUARGA RABU DAN KAMIS, 14 DAN 15 OKTOBER 2020

 ACARA KEBAKTIAN KELUARGA

DI RUMAH MASING-MASING ANGGOTA JEMAAT

ADAPTASI CARA HIDUP BARU COVID-19

HKBP PONDOK GEDE RESORT PONDOK GEDE

Rabu dan Kamis, 14 dan 15 Oktober 2020 Pukul 20.00 WIB

Ev. Yohanes 2:1-12; Ep. Ayub 42:7-17

 

Topik:

Pauliulihon Angka Hasomalan Na Denggan

(Melestarikan Budaya)

 

(P: Pemimpin Kebaktian; R: Anggota Keluarga)


 

1.    Marende BE/BN HKBP No. 656:1 Parhahamaranggion Bes=Do 4/4

1.        Parhahamaranggion i lam hot jala togu.

Singkop ma hasadaon i di Jesus i burju.

Rap sauduran hita be marholong na tutu,

Mardame, marlas roha ma di Jesus i tutu.

 

Buku Nyanyian HKBP

 

1.     Serikat persaudaraan berdirilah teguh.

Sempurnakan kesatuan di dalam Tuhanmu.

Bersama-sama majulah dikuatkan iman.

Berdamai bersejahtera dengan pengasihan.

 

2.        Agenda (A.XV/A.23; D.XIII/42)

P:     Di dalam Nama Allah Bapa, dan Nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus dan Nama Roh Kudus, yang menciptakan langit dan bumi. Amin.

Demikian Firman Tuhan Yesus; Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku. Barang siapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri. Seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air Hidup. Haleluya!  

Marilah kita berdoa:

Ya Tuhan Allah Bapa kami yang di surga! Berikanlah bagi kami Roh kedamaian dan kebenaran supaya kami mengerti kehendak-Mu, dan dengan segenap kekuatan kami dapat melakukan kedamaian dan kebenaran itu oleh karena Anak-Mu Tuhan Yesus Kristus Tuhan kami.

R:     Amin.

 

3.        Membaca Firman Tuhan (Ayub 42:7-17)

P:    Marilah kita mendengarkan Firman Tuhan pada Kebaktian ini, kitab Ayub 42:7-17. Kita membaca secara responsoria: Setelah TUHAN mengucapkan firman itu kepada Ayub, maka firman TUHAN kepada Elifas, orang Téman: "Murka-Ku menyala terhadap engkau dan terhadap kedua sahabatmu, karena kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub.

R:     Oleh sebab itu, ambillah tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan dan pergilah kepada hamba-Ku Ayub,

P:     Lalu persembahkanlah semuanya itu sebagai korban bakaran untuk dirimu, dan baiklah hamba-Ku Ayub meminta doa untuk kamu,

R:     Karena hanya permintaannyalah yang akan Kuterima, supaya Aku tidak melakukan aniaya terhadap kamu, sebab kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub."

P:     Maka pergilah Elifas, orang Téman, Bildad, orang Suah, dan Zofar, orang Naama, lalu mereka melakukan seperti apa yang difirmankan TUHAN kepada mereka. Dan TUHAN menerima permintaan Ayub.

R:     Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya,

P:     Dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu. Kemudian datanglah kepadanya semua saudaranya laki-laki dan perempuan dan semua kenalannya yang lama, dan makan bersama-sama dengan dia di rumahnya.

R:     Mereka menyatakan turut berdukacita dan menghibur dia oleh karena segala malapetaka yang telah ditimpakan TUHAN kepadanya,

P:     Dan mereka masing-masing memberi dia uang satu kesita dan sebuah cincin emas. TUHAN memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu;

R:     Ia mendapat empat belas ribu ekor kambing domba, dan enam ribu unta, seribu pasang lembu, dan seribu ekor keledai betina.

P:     Ia juga mendapat tujuh orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan; dan anak perempuan yang pertama diberinya nama Yemima, yang kedua Kezia dan yang ketiga Kerenhapukh.

R:     Di seluruh negeri tidak terdapat perempuan yang secantik anak-anak Ayub, dan mereka diberi ayahnya milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya laki-laki.

P:     Sesudah itu Ayub masih hidup seratus empat puluh tahun lamanya; ia melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai keturunan yang keempat. Maka matilah Ayub, tua dan lanjut umur. Demikianlah Firman Tuhan: Berbahagialah orang yang mendengar Firman Tuhan serta memeliharanya.

P+R: Amin.

 

4.        Marende BE/BN HKBP No. 192:1 O Tuhan Jesus Raja Ni Sudena (BL 60) F=Do 4/4

 

1.     O Tuhan Jesus, Raja ni sudena, tubu sian Ama i.

Haholonganhu, sisombaonhu, sasada Ho do Tuhanhi.

Buku Nyanyian HKBP

 

1.        Tuhanku Yesus, Raja seg’nap alam, Anak Allah Yang Esa.

Kau yang ‘ku puja, Kau yang ‘ku sembah,

Hanya Engkaulah Tuhanku.

 

5.        Khotbah (Yohanes 2:1-12)

P:     Marilah kita mendengarkan Firman Tuhan Khotbah pada Kebaktian ini; dari kitab Injil Yohanes 2:1-12 mengatakan:

Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;

Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.

Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."

Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba."

Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"

Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.

Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.

Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu mereka pun membawanya.

Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu -- dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya -- ia memanggil mempelai laki-laki,

dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."

Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

Sesudah itu Yesus pergi ke Kapernaum, bersama-sama dengan ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya dan murid-murid-Nya, dan mereka tinggal di situ hanya beberapa hari saja. Demikian firman Tuhan!

 

Saudara-saudara yang terkasih dalam Nama Tuhan Yesus Kristus!

Masalah penting di dalam perikop ini pesta perkawinan kehabisan anggur. Tradisi perkawinan Yahudi berlangsung meriah, mengundang banyak orang dan berlangsung beberapa hari. Orang yang diundang ke pesta perkawinan mendapat undangan dua kali. (Bandingkan pesta Batak: Gokhon dohot Joujou). Pertama jauh-jauh hari sebelum perkawinan berlangsung surat undangan disampaikan dan mendekat hari pelaksanaan, seorang utusan akan dikirim keliling untuk mengingatkan orang-orang yang diundang supaya datang ke pesta. Betapa terhormatnya seseorang yang diundang ke sebuah pesta perjamuan.

 

Coba bayangkan, tiba-tiba di tengah pesta, pemimpin pesta memberi kabar, “persediaan anggur menipis”. Tentu saja tuan rumah dibuat kebingungan karena pesta belum usai dan jarak yang sangat jauh dari pasar tempat menjual anggur. Sangat memalukan jika pesta besar seperti itu.

 

Membuat pemilik pesta panik! Bagaimana jika tidak punya solusi pemecahan masalah.

Maria ibu Yesus, Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perjamuan itu! Campur tangan Allah adalah solusi dan menjadi pintu bagi terjadinya mujizat! Pada waktu kejadian bahwa anggur habis disampaikan kepada Yesus, maka Yesus bertindak. Dia meminta para pelayan menuangkan air putih ke bejala pembasuhan yang ada di luar rumah. Ada enam tempayan yang terbuat dari batu—batu yang sangat besar—yang dapat menampung banyak air. Dan setiap tempayan ini dapat menampung sekitar 30 galon air, antara 25 sampai 30 galon air, antara 2 sampai tiga buyung air. Dan ada enam tempayan yang terbuat dari batu di tempat itu. Berdasarkan tradisi pembasuhan orang Yahudi, ketika tamu datang, dia membasuh kakinya di tempayan batu yang besar itu. Dan mereka juga membasuh bejana-bejana serta panci-panci di tempat itu juga.

Tuhan bekerja dengan cara-cara yang menurut kita tidak logis, dan aneh. Pesta itu butuh anggur dan harus tersaji. Maka para pelayan harus mengikuti perintah aneh orang yang tidak pernah mereka kenal ini”. Tetapi meskipun bertanya-tanya, mereka toh melakukannya. Mereka taat. Kunci untuk mengubah kemustahilan menjadi ketidakmustahilan adalah ketaatan. Sekali pun kita tidak mengerti dan memahami cara Tuhan bekerja, kita harus taat. Akhirnya mereka mengerti karena apa yang terjadi. Air itu berubah menjadi anggur.

Itu adalah sebuah hal yang luar biasa. Tuhan adalah Allah yang berada di Nasareth selama 30 tahun dalam keberadaan yang tidak dikenal, dalam kondisi pribadi yang sama seperti tiga tahun dalam pelayan-Nya. Dia tetap Allah—Allah yang sempurna—ketika Dia seorang pemuda, Dia menaati kedua orangtua-Nya, ketika Dia mengasihi saudara laki-laki dan saudari perempuan-Nya. Ketika dia sebagai seorang tukang kayu, Dia mungkin membuat kuk, atau kursi atau lemari. Dia tetap seorang Allah dan memiliki keilahian yang penuh di dalam diri-Nya, baik di dalam kehidupan umum yang biasa juga sama seperti ketika Dia menyingkapkan diri-Nya, saat Dia membawa ke dalam kehidupan-Nya tanda-tanda yang luar biasa yang menunjukkan keilahian-Nya. Air menjadi anggur.

Anggur jenis apakah itu? Yang telah dibuat oleh Yesus. Pemimpin pesta itu berkata, “Saya tidak pernah merasakan anggur yang seperti ini. Ini adalah anggur yang berbeda.”

Itu adalah anggur yang berbeda. Anggur yang telah dibuat oleh Yesus: Anggur yang akan kita minum di perjamuan kawin Anak domba. Dan anggur itu tidak akan membuat Anda mabuk. Dan anggur itu tidak akan membunuh dan menghancurkan syaraf-syaraf yang ada di otak Anda. Anggur yang akan dibawa kepada kita, penuh dengan sukacita dan kesenangan dari kehadiran Tuhan. Itu yang telah Dia lakukan.

 

Saudara-saudara yang terkasih dalam Nama Tuhan Yesus Kristus!

Anggur yang baru, Perjanjian Baru, dispensasi yang baru. Yang lama telah dipenuhi. Di dalam Perjanjian Lama, di dalam pelaksanaan yang lama, mereka melakukan ibadah di Yerusalem. Hanya di Yerusalem terdapat Bait Allah, di mana Tuhan berkata, “Nama-Ku akan berada di sana.” Hanya di Yerusalem: ada altar. Hanya di Yerusalem ada imam. Dan di sana, di Yerusalem, mereka mempersembahkan korban sekali dalam setahun. Abimelek dan Zadok melakukannya, mereka mempersembahkan korban kepada Allah, secara berulang-ulang mengadakan ibadah kepada Allah di Yerusalem. Dispensasi yang baru, anggur baru, pesan Injil yang baru: “Datanglah kepada-Ku,” Dia berkata, “Semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Belas kasihan dan kasih karunia dari Tuhan Yesus: Betapa ramahnya Dia dan betapa mudahnya untuk ditemui! Orang-orang berdosa, kita semua sama, telah berdosa, tetapi Tuhan telah mati untuk kita; membersihkan dan memurnikan serta mengampuni semuanya di dalam darah-Nya yang mulia. Tuhan senantiasa ada dalam hidup kita dan Dia senantiasa menyertai hidup kita. Itu adalah mujizat. Amin.

 

6.        Marende BE/BN HKBP No. 171:1 Tandai Ma Au (BL 49) Es=Do 4/4

1.        Tandai ma au, sungkapi ma dohot rohangku.

Uji ma au, pamanat huhut ma dalanhu.

Olo, ditanda Ho au Debata.

 

Buku Nyanyian HKBP

 

1.        Beri tandaku Telitilah lubuk hatiku

Dan ujilah Ingatkan aku di jalanku

Sungguh Tuhan Kau kenal diriku

 

7.        Tangiang Sian Sada Halak Na Ro

 

8.        Marende BE/BN HKBP No. 265:1 Mauliate Ale Tuhan (BL 192) F=Do 4/4 (Pelean 1-2)

 

1.     Mauliate ale Tuhan ala ni hahoholong-Mi.

Ro Ho sian banua ginjang pangolu au na mago i.

Hudok di Ho mauliate, naung singkop hangoluanki.

Ala holong huhut marasi rohaM di au pardosa i.

 

Buku Nyanyian HKBP

 

1.     Terima kasih pada Tuhan, atas kasih-Mu padaku.

Yang turun dari dalam Surga, menyelamatkan jiwaku.

Dan ‘ku bersyukur kepada-Mu, Engkau pulihkan hidupku.

Kar’na rahmat, kasih sayang-Mu, Engkau menghapus dosaku.

9.        Tangiang Sian Parbagas

 

10.    Marende BE HKBP No. 690:1-2 Hibul Rohangku Es=Do 4/4 (Pelean 3)

 

1.     Hibul rohangku tu Tuhan Jesus, sude ngolungku di Tuhan Jesus.

Ihuthononhu do Tuhan Jesus, ndang olo au sumurut be.

 

2.     Sai hutundalhon haportibion, silang ni Kristus ma hudapothon.

Sai hutundalhon haportibion, ndang olo au sumurut be.

 

Buku Nyanyian HKBP

 

1.     Mengikut Yesus keputusanku. S’luruh hidupku mengikut Yesus.

Mengikut Yesus keputusanku. ‘Ku tak ingkar, ‘ku tak ingkar.

 

2.     Hasrat dunia aku tinggalkan. Di jalan salib aku berjalan.

Hasrat dunia aku tinggalkan. ‘Ku tak ingkar, ‘ku tak ingkar.

 

11.    Doa Persembahan – Bapa kami – Berkat

 

P:     Marilah kita berdoa untuk menyerahkan persembahan kita kepada Tuhan: Ya Allah, Bapa kami yang di surga. Kami mengaku bahwa Tuhan adalah sumber dari segala karunia yang melimpah dalam kehidupan kami masing-masing. Sebahagian daripada karunia itu, kami serahkan kembali sebagai persembahan kepada Tuhan. Terimalah dan berkatilah persembahan umat-Mu ini, agar dapat kami pergunakan untuk pekerjaan dan pelayanan Kerajaan Tuhan di dunia ini. Bukalah hati kami untuk mengenal betapa banyak berkat dan karunia yang kami peroleh dari Tuhan, supaya kami senantiasa bersyukur kepada-Mu di dalam Nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

Marilah kita bersama-sama mengucapkan Doa Bapa Kami:

Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga telah mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat. Karena Engkau punya Kerajaan dan Kekuasaan dan Kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

12.     Berkat

P:     Anugerah Tuhan Yesus Kristus dan Kasih Allah Bapa dan persekutuan Roh Kudus kiranya beserta dengan kita sekalian. Amin.

 

13.     Menyanyikan BE/BN HKBP No. 845 Amen (3x) Es=Do 4/4 Amin, amin, amin!

 

Persembahan boleh dikirimkan ke:

1. Rekening Britama Cab. Pd Gede No. (002) 038501000630566

2. Tabungan BNI No. (009) 1919667770

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...