Jumat, 17 Januari 2020

RENUNGAN MINGGU II SETELAH EPIPHANIAS, 12 JANUARI 2020

Hiduplah dalam Anugerah

dan

Kasih Allah

(1 Korint 1:1-9)


Tidak semua orang dapat menghargai dan menerima setiap perbuatan baik yang dapat kita lakukan, boleh jadi karena beberapa alasan; seperti adanya ketersinggungan kepentingan, atau boleh jadi kurang relevan bagi keadaan mereka saat itu sehingga mereka mengharapkan yang lain, dan boleh juga karena adanya keengganan untuk mengakuinya secara terang-terangan. Akibatnya boleh jadi ada sebagian mereka yang membentuk kelompok untuk tujuan “semacam perlawanan atau penolakan”. Terkadang mereka harus menyebarkan berita yang kurang baik didengar terhadap pelaku kebaikan tersebut, dengan tujuan orang banyak menolaknya, mereka berusaha menghasut dengan berita-berita yang kurang baik. 

Dalam hal ini Paulus juga mengalaminya dari sebuah jemaat yang dibangunnya sendiri dengan pertolongan Roh Kudus, Jemaat yang ada di Korint. Setelah jemaat ini bertumbuh dan berkembang, muncul kemudian para pengajar palsu yang mencoba mencari keuntungan kelompok, mereka memecah belah kesatuan jemaat, mereka mendiskreditkan kerasulan, dan anehnya banyak yang terikut dengan meninggalkan Paulus untuk kelompok lain. Dalam hal ini Paulus mencoba memahami apa yang tengah terjadi, dan hanya dengan sebuah pemahaman dan pengertian akan sebuah persoalan kita mampu mencari keluar, atau kita mempunyai jalan masuk untuk menghadapinya.

Pertama Paulus mau menekankan akan keabsahan kerasulannya, bahwa dia adalah orang yang terpilih dan dipilih oleh Tuhan, artinya kerasulannya dia terima dari Yesus Kristus. Di sini Paulus bukan bermaksud untuk membanggakan dirinya sebagai rasul, akan tetapi sekaligus mau menyadarkan para pengajar sesat, dengan kuasa apakah mereka mengajar, apakah yang menjadi tujuan mereka yang sesungguhnya? Dan apakah yang akan diperoleh jikalau terjadi perpecahan/kelompok di tengah-tengah jemaat? Apakah dasar pengajaran mereka berbeda dengan apa dasar pengajaran Paulus? Apakah Kristus yang Paulus beritakan berbeda dengan Kristus yang mereka ajarkan? Paulus menghargai talenta-talenta/karunia yang ada pada mereka dan bahkan mensyukurinya kepada Tuhan, sebab dengan banyaknya talenta/karunia yang dimiliki setiap warga jemaat, akan lebih mempermudah berkembangnya pengajaran Yesus; asalkan mereka mempergunakan talenta, karunia itu dalam pengungkapan syukur (ay 4-5 Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu atas karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu di dalam Kristus Yesus, sebab di dalam Dia kamu telah  menjadi kaya dalam segala hal; dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan”) Dalam artian; Paulus mau mengajak mereka untuk memakai seluruh karunia kasih yang mereka terima dari Allah untuk pertumbuhan jemaat, dalam pembangunan iman dan pengharapan akan kedatangan Kristus yang kedua kalinya. Anugerah penebusan Tuhan menguatkan iman kita dalam penantian kita akan hari kedatangan Tuhan yang kedua kalinya. Bersyukurlah dengan anugerah Tuhan. Amin. Selamat hari Minggu. (HS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...