Kamis, 02 Mei 2019

SERMON BULAN MEI 2019 SEKSI PEMUDA

PENELAAHAN ALKITAB (PA) SEKSI PEMUDA
HKBP PONDOK GEDE RESORT PONDOK GEDE
  “darah Yesus, Anak-Allah, menyucikan kita dari pada segala dosa”
(1 Yohanes 1: 5-10)
Sabtu, 4 Mei 2019

1.  Bernyanyi BN. HKBP No. 24: 1-2 Lawatlah Tuhan BL. 59 As=Do

Lawatlah Tuhan, kami umat-Mu.
Kami mau memuji Tuhan, kar’na kasih dan rahmat-Mu.
Lawatlah Tuhan, kami umat-Mu.

                Kasihanilah, kami yang sesat,
                Kaulah Yesus pertolongan, yang memb’ri keselamatan
Kasihanilah, kami yang sesat.

2.  AGENDA

3.  Bernyanyi BN. HKBP No. 18: 2 Bukalah pintu gerbang-Nya BL.84  C=Do

2.   Aku datang ya Tuhanku, lihat akau hamba-Mu
Dalam rumah-Mu Tuhanku, kami t’rima berkat-Mu
Tinggallah di hatiku, jadi rumah bagi-Mu

4. Pembacaan Nats: 1 Yohanes 1: 5-10 (P: Pemimpin – Pm: Pemuda)

P:      Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.
Pm:  Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.
P:      Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa

Pm:  Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
P:      Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.



5.  Penjelasan
Kitab 1,2,3 Yohanes ditulis dalam suatu keadaan di mana Yohanes resah karena adanya suatu permasalahan yang timbul dalam jemaat Efesus, dalam kurun waktu 90 M. Suatu keadaan di mana ada beberapa pengajaran palsu yang menyimpang tentang esensi-esensi dasar dari kekristenan yang menyerang kepercayaan Kristen, dan mengacaubalaukan hal-hal yang mendasar dari kekristenan dengan dalih ingin membenarkan kekristenan dan mengangkat kekristenan dipandang dalam dunia filsafat. Akibatnya banyak terjadi penyesatan dan mengakibatkan banyak orang Kristen ini mengelompok menjadi suatu golongan tertentu dan mereka menjauhkan diri, berpaling dari persekutuan, serta menghina orang-orang Kristen lain di luar kelompok mereka. Gerakan aliran ini disebut gnostisisme. Ajaran Gnostisisme (bahasa Yunani gnosis artinya pengetahuan): Allah roh tidak ada hubungannya dengan dunia ini. Dunia terbuat dari materi, materi adalah jahat. Materi diperintah dari planet-planet yang ditunjuk oleh kuasa yang baik, dunia dan planet-planet diciptakan dan di perintah allah yang paling rendah, yang ketika menciptakan manusia membuat kesalahan. (demiurgos). Manusia terdiri dari tubuh dan pikiran (mira). Di dalam manusia terdapat sebercik roh terkurung dalam tubuh (materi itu), untuk melepaskan roh dari tubuh yang jahat, perlu ada juru selamat allah. Allah yang benar adalah roh sejati dan roh-roh lain mengelilinginya. Roh sejati mengutus Yesus (yang paling dekat dengan Allah) untuk bersinar memanggil roh terpenjara tersebut kembali bersatu dengan roh sejati. Ada dua aliran gnostisisme yang sangat mempengaruhi dan menyesatkan banyak orang Kristen di sana.
·         Pertama adalah cerinthianisme yang dicetuskan oleh Cerinthus. Dalam pandangannya, Cerinthus memberi argumen bahwa Yesus adalah manusia biasa, yang ketika Ia dibaptis maka pribadi Kristus turun ke atas-Nya, sehingga Ia penuh dengan kuasa. Namun sebelum penyaliban, Kristus pergi dari diri Yesus. Namun Cerinthus percaya bahwa Yesus bangkit dari antara orang mati.
·         Kedua, adalah paham doketisme yang beragumen bahwa Yesus Kristus tidak sungguh-sungguh manusia, melainkan hanya tampak sebagai manusia. Kata ini berasal dari bahasa Yunani dokein yang berarti tampak, seolah-olah, semu atau kelihatannya. Doktrin ini mempertahankan bahwa Yesus Kristus hanya tampaknya saja mempunyai tubuh. Maka dengan kata lain dapat dikatakan bahwa Yesus Kristus hanya memiliki tubuh surgawi dan hanya berpura-pura saja menderita dan mati. Bagi mereka, Allah hanya memakai manusia Yesus menjadi alatnya, karena itu Yesus hanya sekedar manusia yang baik/teladan, bukan seorang juru selamat. Keselamatan boleh di dapat dengan bersemedi, bermeditasi, melepaskan roh dari keterpenjaraan tubuh yang tidak kudus. Doketisme bukanlah sebuah mazhab atau sekte, tetapi suatu cara berpikir tentang Yesus Kristus sejak zaman para rasul muncul dalam bentuk yang beraneka ragam

·         Ajaran-ajaran di atas menolak kemesiasan Yesus (1Yoh.2:22) dan menolak Yesus sebagai Juru Selamat. (1Yoh.4:2-3). Akhirnya lahir juga ajaran Libertinisme dan Antinomisme, mengajarkan kebebasan dari tuntutan hukum. (salah memahami apa kata nabi Yeremia: Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka."(Yer.31:33-34).
·         Bagi mereka salib tidak punya arti (1Yoh.1:7,2:1-2;40:10), mereka menolak perjamuan kudus (5:6), mereka menganggap dirinya tidak berdosa (1:8). Orang kristen terancam pengajaran sesat yang menyangkal inkarnasi (1Yoh.4:2-3;2:33).

Dalam Prolognya buku Yohanes menekankan: “Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup -- itulah yang kami tuliskan kepada kamu. (1Yoh.1:1). Jika mempunyai kesempatan mendengar firman Tuhan, atau turut melayani di rumah Tuhan, itu bukanlah hasil usaha kita seorang. “Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, … Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa.” (Yoh.6:44a,65). "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga.” (Mat.16:17b). Berkesempatan mendengar firman Tuhan, adalah berkat Tuhan!
Yohanes memberikan solusi untuk pengenalan ajaran yang benar, yaitu: “Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia. Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah.” (1 Yoh. 4:1-2).
Dalam ay. 5, Allah yang dengan-Nya kita bersekutu adalah terang tanpa kegelapan. Jadi, persekutuan dengan Dia berarti hidup sesuai dengan kebenaran itu (“kebenaran” pada akhir a.6 aletheia, “truth”, apa yang sebenarnya, bukan kata dikaiosune, “righteousness”, tingkah laku yang sesuai dengan norma). Kemudian, ay.7 agak mengejutkan. Yang pertama, hasil dari hidup dalam terang adalah persekutuan dengan sesama orang percaya/persekutuan seorang dengan yang lain, bukan (langsung) dengan Allah. Karena Allah adalah terang maka di dalam Dia tidak akan pernah ada kegelapan. Terang itu tidak mungkin bersatu dengan kegelapan. Dan kegelapan tidak mungkin ada di dalam terang. Dan di dalam terang Allah manusia mendapatkan hidup. Terang Allah itu akan menerangi jalan manusia untuk tidak hidup dalam kegelapan. Dengan demikian:
·         Setiap orang yang hidup di dalam persekutuan dengan Allah, maka ia juga bersekutu dengan sesama orang percaya da masing-masing harus hidup dalam terang Tuhan. (bdn.Gal.5:22) Kehidupannya tidak lagi melakukan perbuatan-perbuatan gelap/dosa. Jika ada yang menyatakan dirinya hidup bersekutu dengan Tuhan tetapi melakukan perbuatan-perbuatan kegelapan maka ia adalah pendusta. (bdn.Gal.5:19-21).
·         Setiap orang yang mengaku tidak berdosa (Libertinisme, Antinomisme) maka ia menipu dirinya sendiri dan menjadikan Allah sebagai pendusta (bnd. Rm. 3:10-12).
·         Setiap orang yang mengaku dosanya maka ia akan diampuni.

6. Diskusi

6.1.  Setelah membaca keterangan singkat di atas, apakah tepat jika mengatakan bahwa Yohanes dalam Injilnya hanyalah menganggap Yesus sekedar seorang manusia biasa atau bahkan sebagai seorang malaikat yang khusus?

6.2.  Pada saat kita mengalami hidup seperti berjalan di gelap malam, ingatlah bahwa Allah adalah terang. Terang adalah lawan dari kegelapan. Kegelapan itu adalah lonceng panggilan untuk bertelut dan melibatkan Tuhan dalam hidup kita. Yakinilah bahwa Allah di dalam Kristus itu bukan  sekadar  Allah "ada" melainkan Allah yang "hadir". Apa bedanya? Untuk sekadar "ada", tidak dibutuhkan pelibatan diri, namun untuk sebuah "kehadiran" mutlak membutuhkan pelibatan diri. Sang Terang itu adalah Allah yang hadir. Dekat dan sedia mengangkat. Akrab dan sedia mendekap. Ia sedia terlibat, menerangi gelapnya jalan hidup kita. Sudahkah Anda mengandalkan Tuhan terang dalam hidupmu? Jika ya, beri contoh dalam hal apa!

7.  Bernyanyi BN. HKBP No. 25: 1 Firman-Mu Tuhan Allahku BL.181 Es=Do

Firman-Mu Tuhan Allahku, tak ternilai bagiku.
Kujadikan peganganku, di tiap langkah hidupku.
Kalau bukan Firman Tuhan, dasar iman umat-Mu.
Apakah dasar yang kuat, selain firman Tuhanku.

8. Doa Syafaat

9. Bernyanyi BN. HKBP No. 15: 1-2 Andai ‘ku punya suara indah BL.103 F=Do (Persembahan)

Andai ‘ku punya suara indah, seribukali suaraku.
Aku bermazmur sangat indah, dari seluruh jiwaku.
Hatiku sangat bergemar, memuji karya cipta-Mu.

                Andaikan suaraku menjangkau semua alam ciptaan-Mu.
                Akan ‘ku ajak semua makhluk nyanyikan kidung bagi-Mu.
                Hendaklah jiwa ragaku, memuji Tuhan Allahku.
10. Doa Bapa Kami - Berkat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...