Senin, 11 Februari 2019

RENUNGAN MINGGU V SETELAH EPIPHANIAS 10 FEBRUARI

BAGAIMANAKAH CARA TERBAIK

MENGIKUT TUHAN

(Keluaran 33:1-6)




Membangun suatu komunitas persekutuan tentu saja memiliki beberapa persyaratan baik tertulis maupun secara lisan, tetapi secara dasar dan utama adalah masing-masing harus memiliki integritas diri yang kokoh, memiliki tanggung jawab moral. Sehingga yang bersangkutan akan senantiasa memiliki tanggung jawab untuk  menjaga dan memeliharanya untuk dapat berjalan dengan baik. Yang bersagkutan akan selalu memikirkan apa yang terbaik untuk dia kerjakan dan lakukan, senantiasa memperbaharui diri jikalau ada sesuatu hal yang termasuk kekurangan. Pemimpin persekutuan juga harus mampu senantiasa mengorbankan diri, dalam hal waktu, perasaan, pikiran serta apa saja yang dapat dia berikan demi kebaikan kesejahteraan anggotanya.

Kesetiaan adalah merupakan kata kunci dalam sebuah persekutuan, setia pada komunitas, setia pada tujuan, setia pada komitmen. Hal itu Tuhan perlihatkan kepada umat-Nya Israel, di mana Allah berjanji akan senantiasa setia dalam melindungi umat-Nya dan akan memberikan mereka tanah yang telah dijanjikan (tanah perjanjian). Tetapi, memimpin suatu komunitas tidaklah mudah, terkadang kelompok itu tidak dapat menerima arahan, pimpinannya, akhirnya memberontak. Israel bangsa yang selalu memberontak kepada Allah walaupun telah dihukum, terbuang ke Mesir, ke Babel, tetapi mereka tidak pernah menyadarinya apalagi untuk berubah dengan sungguh.

Kasih menutupi segalanya, oleh karena kasih anugerah Allah akan umat-Nya, Tuhan memanggil dan mengutus Musa untuk membawa mereka keluar dari perbudakan Mesir: ”Aku telah mendengar jeritan umatKu...” Kel. 3:7), artinya tanpa pertolongan Tuhan, Israel tidak akan terbebas dari perbudakan. Hanya dengan kemurahan Tuhan, Israel tidak dibinasakan, tetapi bahkan sebaliknya mereka senantiasa dibimbing, disertai dan dilindungi-Nya hingga tanah perjanjian. Musa senantiasa menyerukan agar umat-Nya senantiasa percaya kepada Tuhan, melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya.

Demikian juga dengan  kita umat  Tuhan saat ini, bagaimana kita dituntut untuk tetap setia kepada Tuhan, sebab hanya dengan itu kita dapat memelihara persekutuan kita yang akrab dengan-Nya. Merespons anugerah Allah yang kita lakukan dengan penyembahan yang sungguh serta ketaatan akan kehendak-Nya. Sebab hanya dengan hubungan yang akrab dengan-Nya (hidup suci dan taat akan firman-Nya) kita dapat melihat kemuliaan Allah. Selamat hari Minggu. (HS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...