Sabtu, 10 November 2018

PENELAAHAN ALKITAB (PA) REMAJA NOVEMBER 2018


PENELAAHAN ALKITAB (PA) REMAJA
HKBP PONDOK GEDE RESORT PONDOK GEDE
DI RUMAH
Pdt. Nikson Simangunsong/Lasma Basaulina boru Silitonga
Rachel Simangunsong
Jumat, 9 Nopember 2018



























1. Bernyanyi BN. HKBP No. 24:1 Lawatlah Tuhan

1.         Lawatlah Tuhan, kami umatmu.
Kami mau memuji Tuhan, kar’na kasih dan rahmat-Mu.
Lawatlah Tuhan, kami umat-Mu.

2. Doa:

3. Bernyanyi BN. HKBP No. 6: 1 Pujilah Tuhan Sang Raja Mulia

1.     Pujilah Tuhan sang raja yang maha mulia
Seluruh umat yang setia dan tulus hatinya
Mari semua menghampiri tahtanya
Nyanyikan puji-pujian

4. Pembacaan Nats: 1 Timotius 4: 12

POLA HIDUP REMAJA KRISTEN

Remaja adalah suatu fase kehidupan yang begitu unik, begitu indah namun sekaligus membingungkan dan berbahaya. Keingintahuan yang besar, merasa merdeka dan bebas, lepas dari pengawasan ketat orangtua, namun masih tergantung dan dipelihara secara financial oleh orangtua.
Remaja ibarat persimpangan jalan, akan menjadi baik atau tidak sangat bergantung pada pilihan-pilihan yang diambil. Disisi lain, kemampuan untuk mengambil keputusan masih sangat rentan dan rendah. Bagi Remaja Kristen di kota-kota besar seperti Jakarta, situasi ini semakin sulit karena banyaknya tawaran dan mudahnya akses keberbagai pilihan hidup. Kewaspadaan dan dukungan didikan serta komunikasi di keluarga sangat dibutuhkan agar tidak terperosok kepada pilihan yang salah.
Masa remaja merupakan masa pertumbuhan/perkembangan. Perkembangan yang dimaksud bukan arti seakan-akan dalam masa remaja seseorang baru mulai berkembang di dalam kehidupannya. Perkembangan yang dimaksud adalah perkembangan fisik, umur, moral ke arah yang lebih baik lagi dari semula. Ada perubahan. Masa remaja sering disebut sebagai masa yang penuh gejolak dan masalah. Muatan pelajaran dan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang terlalu banyak menuntut waktu dan perhatian mereka serta orang tua sering kali menambah beban anak-anak remaja dalam pergaulan hidup sehari-hari. Tuntutan yang terlalu banyak sering kali membuat seseorang ingin meninggalkan kebiasaan itu dan ingin “berpetualang”. Dalam “petualangannya” seorang anak remaja dapat menjadi seorang yang kehilangan identitas atau lupa diri. Dalam keadaan perkembangan zaman yang sangat pesat dan seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, setiap orang harus tetap memiliki pola hidup yang kokoh dan mengikuti perkembangan itu tanpa kehilangan identitas. Seorang remaja Kristen tetap hidup sebagai seorang Kristen.
Pengertian Masa Remaja (Masa Adolesen)
Sebagai seseorang remaja yang sedang masuk dalam tahap dewasa, remaja mengalami perkembangan atau pertumbuhan-pertumbuhan untuk memungkinkan menjadi seorang dewasa. Akan tetapi perlu kita ketahui pengertian masa remaja. Masa remaja (adoselen) dapat dipandang sebagai suatu msa di mana individu dalam proses pertumbuhannya (terutama) telah mencapai kematangan. Periode ini menunjukkan suatu masa kehidupan, di mana kita sulit untuk memandang remaja itu sebagai kanak-kanak, tetapi tidak juga orang dewasa.
Menurut H.C. Witherington (Psikolog), masa adolense dapat dibagi dalam dua fase, yaitu:
·         Fase remaja awal (pra-adolensence), yang berkisar antara usia 10 – 15 tahun: masa ini ditandai dengan perubahan fisik, misalnya tumbuh kumis pada anak laki-laki atau menstruasi pada anak perempuan.
·         Fase remaja akhir (late-adolensence), yang berkisar antara usia 15 – 18 tahun. Pada peridoe ini remaja mengadakan penyesuaian sosial menuju kepada kematangan dan penemuan diri.
Pokok Pembahasan
Dalam Alkitab dinyatakan dengan jelas: “Anak-anak pada masa mudanya seperti anak-anak panah di tangan pahlawan” (Mzm 127:4). Dalam pencarian serta penemuan diri, seorang remaja tidak terlepas dari situasi masyarakat sekitarnya. Setiap orang lahir dan dibesarkan dalam suatu komunitas, dan tidak terlepas dari komunitas tersebut. Baik buruknya sikap atau pola perilaku seseorang tidak terlepas dari baik buruknya komunitas masyarakat tempat tinggalnya. Dengan kata lain, masyarakat remaja mencapai atau tidak mencapai “sasaran” hidup yang tepat. Pada era modern saat ini yang ditandai dengan kemajuan teknologi, sering kali anak-anak remaja alam “petualangan”nya, menjadi seseorang yang kehilangan identitas. Kemampuan yang lemah dan kekurangsiapan dalam mengikuti dan memanfaatkan perkembangan zaman mengakibatkan seseorang remaja menjadi “korban teknologi”. Misalnya: Teknologi informatika komputer yang diwarnai dengan meluasnya sarana “internet” dapat berakibat fatal apabila disalahgunakan dengan pengaksesan situs negatif yang dapat merusak moral remaja dan menuntunnya ke arah yang lebih amoral dengan menggemari hal-hal yang tidak baik. Misalnya free-sex (seks bebas).
Akan tetapi faktor kemiskinan keluarga dan ketidakharmoniasan orang tua dapat dijadikan sebagai salah satu penyebab bobroknya moral remaja, misalnya mengedar dan konsumsi narkoba sebagai alat ‘penyegar” pikiran dan pelarian, serta sebagai sarana agar diterima dalam peer group (teman sebaya). Pola hidup remaja seperti demikian adalah pola hidup yang bertentangan dengan ajaran Tuhan (Alkitab). Secara nyata Alkitab memang mencatat agar setiap anak menikmati masa mudanya, akan tetapi bukan berarti mengabaikan perintah Tuhan. Sebab jika masa muda dilalui tanpa korelasi yang baik dengan Tuhan maka itu adalah sia-sia (bnd. Pkh 11:9-10). Yang menjadi pertanyaan saat ini adalah: “Bagaimana sebaiknya sikap seorang remaja Kristen dalam menyikapi perkembangan zaman di tengah-tengah pergaulan hidup?”
Menyikapi pola kehidupan remaja Kristen sekarang ini, alangkah baiknya bila back to the Bible (kembali kepada Alkitab). Rasul Paulus menegaskan kepada jemaat di Korintus bahwa tubuh itu merupakan bait Roh Kudus, tempat berdiamnya Roh Allah yang telah lunas dibayar harganya. Sebagai bait Allah yang adalah gambaran rupa Allah (imago Dei), setiap manusia (khususnya remaja) harus memiliki dan menyatakan sifat Allah itu, yakni: Hidup dalam persekutuan yang kudus dengan Dia, hidup dalam Kasih, hidup kudus, pembawa damai, dan sebagainya.
Seseorang disebut kudus bila keimanannya kepada Yesus dinyatakan dalam perbuatan baik dan membawa perubahan hidup dalam masyarakat (bnd. Yak 2:17) untuk kemudian menuju kepada kesempurnaan pengikut Kristus, yaitu ke dalam hidup yang terus menerus bertumbuh dan dibaharui dalam “Anugerah Allah” yang diberikan secara cuma-cuma kepada setiap orang. Dalam menjawab tantangan zaman, seorang remaja Kristen dituntut untuk menjadi teladan, baik dalam perkataan maupun perbuatan. (bnd. 1 Tim.4:12). Dengan kata lain seorang remaja Kristen harus “tampil beda” (bukan sekedar supaya berbeda) dari yang non Kristen untuk mencapai “sasaran” hidup yang sesuai dengan kehendak Yesus di tengah-tengah perkembangan zaman yang ditopang dengan adanya komitmen untuk hidup dalam pimpinan Tuhan, – seperti syair lagu dalam BN. HKBP No. 720:1

1.       Yesus inginkan hidupku bersinar bagiNya
Dimana, kapanpun aku, ‘ku merenungkannya
Reff.:     Bersinar selalu, itulah kehendak Yesus
                Bersinar selalu, aku bersinar terus

Bagaimana polanya?
1.       Percayalah pada Tuhan dan firman Tuhan apa adanya. Jangan ditambahi atau dikurangi, jangan ragukan kebenarannya dan gunakan sebagai perisai menghadapi segala godaan dan menguji segala tawaran-tawaran yang kelihatannya dan kedengarannya sedap dan nikmat untuk dilakukan.
2.       Dengarlah dan percaya pada kesaksian hidup hamba Tuhan yang pernah terjebak dalam dosa namun sudah bertobat. Buang keingintahuan untuk mengalaminya sendiri. Seperti halnya kesaksian hidup Adam dan Hawa yang hidup melanggar perintah Tuhan.
3.       Jangan mau dan mudah terjebak dengan bujuk rayu yang manis dari teman atau siapa saja yang mengajakmu untuk mencoba melakukan sesuatu yang katanya nikmat, namun bertentangan dengan Firman Tuhan.
4.       Hindari kesendirian, bersekutulah dengan saudara seiman, bergaullah dengan sesama anak-anak Tuhan, agar tidak mudah engkau diperdaya oleh si Iblis.
5.       Solidaritas dalam kebenaran bagus sekali, namun kalau solidaritas dalam dosa seperti yang dilakukan Adam, yang ikut memakan buah itu bukanlah solidaritas yang positif.
6.       Bertanggungjawablah atas suatu kesalahan yang kita lakukan, jangan menyalahkan orang lain. Ini awal dari pertobatan dan perubahan serta kedewasaan. Berubahlah selama masih bisa dan ada kesempatan.
Masih banyak pola boleh kita dapat dari Alkitab. Akan kita cari tahu terus. Hanya satu yang dilarang, yaitu jangan melanggar perintah Tuhan, itu pola yang salah! Amin.
5. Diskusi:
1. Pola yang manakah dirimu? Apa ciri-ciri polamu?
2. Bagaimana caranya berganti dari pola lama ke pola baru?

6. Doa Syafaat:

8. Bernyanyi BN. HKBP No. 213: 1-3 Hatiku Berdamai  (Persembahan)

1.   Hatiku berdamai dan hidup tenang, kendati memikul beban
      Engkau mengajarkan serta berpesan: Puaslah jiwaku.
      Puaslah, puaslah, puaslah, puaslah jiwaku.

2. Kendati pun setan menggoda terus dan ingin membawa lepas,
                                Jiwaku selamat oleh Penebus, dan hutangku dibayar impas.
                                Puaslah, puaslah, puaslah, puaslah jiwaku.

9. Doa Bapa kami dan berkat


10. Menyanyikan: Amin, amin, amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...