Kamis, 31 Desember 2015

RENUNGAN MINGGU SETELAH TAHUN BARU 3 JANUARI 2016

Dipilih untuk Memuji
(Efesus 1:3-14)


Selamat Tahun Baru 2016! 

     Sudahkah kita saling berjabat tangan satu dengan yang lain? Jikalau belum, mari segera hampiri dan jabat tangan saudara/i kita. Katakan kepadanya “Tuhan Yesus baik!” Tak terasa 52 minggu telah kita lalui di tahun 2015 yang lalu. Jatuh dan bangun silih berganti, suka dan duka pun datang dan pergi. Ada yang tambah, ada pula yang berkurang. Kerut di wajah dan uban di kepala mulai bertambah. Sementara penglihatan dan ingatan mulai berkurang. Itu menandakan bahwa tak ada yang abadi. Hanya Tuhan yang abadi. Lalu, apakah itu menyurutkan pujian kita bagi-Nya? 
     Saudara yang terkasih, di minggu pertama di tahun baru ini, firman Tuhan yang disampaikan Paulus kepada jemaat Efesus mengatakan “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga” (ay.3). Saya yakin kita semua setuju dengan ungkapan Paulus tersebut. Sebab, ungkapan apakah yang dapat kita sampaikan kepada Allah, yang telah menghantarkan kita ke tahun yang baru ini, selain puji-pujian? Sekalipun Paulus dipenjara tatkala menulis surat untuk jemaat Efesus, namun jeruji besi itu tidak mampu menghempang roh Paulus untuk memuji Tuhan. Bisa saja orang mengira bahwa penjara adalah akhir dari pekabaran Injil sang rasul. Namun Allah tidak meninggalkan para rasul dan umat-Nya. Dia juga memelihara kita dari waktu ke waktu. Kita mengakui serta mensyukuri pemeliharaan-Nya itu dengan menyanyikan salah satu lagu “Naung salpu taon na buruk i, Ho ma hupuji Tuhanki, ai diramoti Ho tongtong tondingku dohot daginghon…” (BE No. 70:1). Betapa baiknya Tuhan itu yang senantiasa memelihara dunia dan segala ciptaan-Nya. 
      Selain pemeliharaan-Nya, menurut Paulus, ada hal lain yang mendasari puji-pujian kita, yaitu kasih karunia Allah. Allah menunjukkan kasih karunia-Nya dengan menyerahkan Yesus Kristus ke dalam maut untuk menebus, mengampuni, dan menyelamatkan manusia. Allah juga menunjukkan kasih karunia-Nya dengan memilih kita menjadi anak-anak-Nya (ay. 5). Dia memilih kita bukan karena kita layak atau pantas untuk dipilih. Pilihan itu semata-mata hanya karena kasih karunia di dalam Kristus sehingga tidak seorang pun dapat  memegahkan diri. 
      Allah memilih kita bukan tanpa tujuan. Allah memilih kita “supaya kita kudus dan tidak bercacat” (ay.4). Dari sini kita memahami bahwa pilihan Allah selalu dihubungkan dengan panggilan dan tugas orang-orang yang dipilih. Karena itu, pilihan tersebut tidak boleh kita anggap sebagai “hadiah” untuk diri kita sendiri. Pilihan itu adalah suatu anugerah yang harus kita pakai untuk memuji Allah. Tahun 2016 ditetapkan HKBP sebagai Tahun Keluarga. Allah memanggil dan memilih serta memberkati keluarga kita agar menjadi berkat bagi dunia. Selamat menjalani Tahun Keluarga. Selamat hari minggu dan beribadah. Tuhan Yesus memberkatimu. 
                                                                          Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...