Jumat, 31 Juli 2015

RENUNGAN MINGGU IX SETELAH TRINITATIS 2 AGUSTUS 2015

Bukan Sekedar Datang dan Percaya
(Yohanes 6:24-35)



“Apa yang dicari orang? Uang! Apa yang dicari orang? Uang! Apa yang dicari orang siang malam, pagi, petang? Uang, uang, uang, bukan Tuhan Yesus. Siapa yang dicari Tuhan? Saya! Siapa yang dicari Tuhan? Saya! Siapa yang dicari Tuhan, siang, malam, pagi, petang? Saya, saya, saya, orang yang berdosa!” Demikian penggalan lirik sebuah lagu di sekolah minggu yang pernah hits di zamannya. Barangkali, pencipta lagu tersebut hendak menceritakan perhatian Tuhan kepada umat ciptaan-Nya sekaligus mengajak anak-anak, sedini mungkin, menghindari sikap hidup money oriented.
Apa yang dicari orang banyak, dalam teks tersebut, dari Tuhan Yesus? Apakah mereka mencari Yesus karena mau mendaftar menjadi pengikut-Nya yang militan? Bukan! Menurut Yesus, mereka mencari-Nya bukan karena telah percaya kepada-Nya melainkan “…karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang” (ay.26). Memang mereka mencari Yesus, tetapi yang mereka cari adalah Yesus yang memberi roti dan membuat mereka kenyang. Lalu, mereka ingin menjadikan Yesus sebagai raja (ay.15). Tetapi raja yang mampu menyediakan segala kebutuhan mereka. Itu berarti yang menjadi raja sesungguhnya bukanlah Yesus melainkan mereka. Mereka hendak menjadikan Yesus sebagai raja yang bisa diperintah untuk memuaskan mulut dan mengenyangkan perut mereka. Seperti kata peribahasa “Gendang gendut tali kecapi, kenyang perut senanglah hati.Aduh, mengerikan sekali!
Namun, apakah sikap seperti itu hanya terjadi pada zaman dahulu? Apakah orang Kristen masa kini sudah betul-betul percaya ketika mendengar Yesus berkata “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi?” (ay.35). Tidak lapar dan tidak haus lagi? Waw, mestinya banyak orang akan berduyun-duyun masuk Kristen. Kenapa? Kebutuhan primernya terjamin. Sekalipun musim kemarau menerpa, sekalipun sawah menguning (bukan karena musim panen tiba) melainkan karena mengering, dan sekalipun badai El Nino melanda, aku tak perlu khawatir karena Yesus jaminanku. Begitukah? Tapi, masih dalam pasal yang sama, mengapa justru yang terjadi adalah “Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia” (ay.66). Lha, kok bisa?
Di sini tantangannya. Yesus meminta syarat. Apa syaratnya? Sederhana: datang dan percaya! Bukan sekedar datang dan sekedar percaya. Seperti kebanyakan orang yang hanya 4D: Datang, Duduk, Diam, dan Dengkur? Cuma sekedar. “Asal ma…” kata orang Batak. Mestinya orang Kristen semakin percaya dan berdampak jika serius, sungguh-sungguh, dan bergumul dalam 3M: Mendengarkan, Merenungkan, dan Melakukan kehendak-Nya. Semoga, Yesus, Roti Kehidupan, kini dan nanti, senantiasa menuntun umat-Nya datang dan percaya sepenuh hati kepada-Nya. Selamat beribadah. Selamat hari minggu. Pegang teguh janji Tuhan! Amen. 
SELAMAT HARI MINGGU.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...