Jumat, 05 November 2021

RENUNGAN MINGGU KEDUAPULUH TIGA SETELAH TRINITATIS, 07 NOVEMBER 2021

 MENGASIHI BUMI DAN SEGALA ISINYA

MAZMUR 146:1–10




 

Memuji dan memuliakan Tuhan melalui nyanyian dan mazmur adalah merupakan ciri khas kehidupan orang Kristen, artinya seluruh kehidupan umat percaya tidak terlepas dari nyanyian pujian dan penyembahan kepada Tuhan. Ada banyak alasan kita untuk menyanyikan mazmur bagi Tuhan: Pertama: adalah sebuah pengakuan bahwa Allah kita adalah TUHAN yang menciptakan segala sesuatunya, yang berkuasa dan berdaulat penuh atas seluruh ciptaan-Nya termasuk manusia. Kedua: Allah kita adalah TUHAN yang setia pada janji-Nya, janji keselamatan, pemeliharaan-Nya atas seluruh ciptaan-Nya. Ketiga: Allah kita adalah TUHAN yang peduli kepada penderitaan, persoalan kehidupan umat-Nya. Keempat: Allah kita adalah TUHAN yang penuh belas kasih dan adil, yang membela dan menolong orang-orang lemah, yang memberikan kesembuhan bagi orang sakit, yang menegakkan keadilan bagi mereka yang tertindas, yatim, janda, pendatang.

 

Pemazmur mengajak kita senantiasa untuk selalu berharap dan bersandar pada TUHAN, sebab DIA adalah Allah yang kekal, yang awal; dan yang akhir dan yang kasih setia-Nya tidak pernah berakhir. Adalah lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia; adalah lebih baik berlindung pada TUHAN, daripada percaya kepada para bangsawan (Mazmur 118:8-9); Pemazmur mengajak kita memuji TUHAN, karena DIAlah satu-satunya yang dapat kita andalkan dalam kehidupan kita, bukan manusia ataupun bangsawan, sebab kehidupan manusia hanyalah seperti angin/nyawa yang dihembuskan. Jika nyawa itu hilang ia mati. Pertolongan manusia hanyalah sesaat dan sementara. Sebaliknya berharap akan Tuhan, tidak pernah sia-sia. DIAlah yang berdaulat penuh dalam kuasa kasih-Nya yang senantiasa memelihara seluruh ciptaan-Nya termasuk manusia.

 

Bagi orang Kristen bermazmur memberikan kita sebuah perspektif dalam melihat dan memahami seluruh persoalan kehidupan kita, melihat dari sudut pandang yang luas, bukan dari sudut yang sempit, bagaimana kita dapat melihat dan memahami kedaulatan Allah juga kasih-Nya. Itu sebabnya kita diminta untuk jangan sekali-kali bersandar dan berharap pada pertolongan manusia, atau orang-orang berkuasa, sebab semuanya hanya bersifat sementara; akan tetapi berharaplah, mari kita arahkan pandang kita kepada DIA, TUHAN yang mau dan berkenan mendengar dan menjawab doa-doa kita, yang menolong kita pada waktunya; sehingga kita dimampukan bersyukur dalam segala hal. Amin.-HS-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...