Kamis, 19 September 2019

RENUNGAN MINGGU XIV SETELAH TRINITATIS, 22 SEPTEMBER 2019


Milikilah Komitmen Iman 
Yang Senantiasa Baru

(Yosua 24:13-25)

Kepada kita senantiasa diperhadapkan beberapa pilihan yang harus kita pilih, dan piihan kita akan menentukan bagaimana langkah kehidupan kita selanjutnya, salah dalam menentukan pilihan, akibatnya kegagalan dan kekecewaan, tetapi pilihan yang tepat akan membawa kita kepada keberhasilan dan sukacita. Sering kita mendengar dan bahkan mengatakan: ”Hidup ini adalah pilihan”, benar, tetapi pilihan yang bagaimanakah yang dimaksudkan? Dalam iman kita pilihan hidup hanya dua yaitu ikut Yesus untuk hidup dan menyangkal Yesus yang berarti mati. Selanjutnya pilihan kita akan menuntun hati, pikiran kita untuk sebuah perilaku yang sesuai dengan pilihan, dan boleh saja pilihan itu akan berubah seiring dengan perjalanan waktu.

Dalam teks ini, Yosua membawa bangsa Israel untuk mengingat keputusan iman mereka sebelumnya akan Tuhan. Keputusan untuk mengikuti Allah, tetapi sering berubah sesuai dengan selera mereka. Bangsa itu banyak bertemu dengan ilah-ilah lain sepanjang perjalanan mereka dari Mesir hingga tanah Kanaan, sepertinya mereka memiliki banyak pilihan kepada siapa mereka beribadah, dan itu mereka lakukan. Mereka beribadah kepada dewa-dewa Baal di seberang sungai Yordan, dan bahkan mereka sebelumnya membuat lembu tuangan untuk mereka sembah, mereka meninggalkan Tuhan Allah yang membebaskan mereka dari perbudakan Mesir, mereka meninggalkan Allah yang mampu memberikan mereka kehidupan dan beralih kepada ilah-ilah yang mati. Israel tidak memiliki komitmen iman yang kuat, mudah terpengaruh, terhasut, dengan tawaran ilah-ilah yang mereka jumpai.

Yosua melihat ketidaksetiaan umat Israel, terutama ketika mereka sudah memasuki tanah Kanaan. Yosua melihat banyaknya ilah-ilah orang Kanaan yang dapat mempengaruhi ketidakkonsekwenan iman Israel akan Tuhan, sehingga perlu ada pembaharuan moral dan iman mereka akan Tuhan. Yosua memperhadapkan mereka dengan pilihan antara ilah-ilah yang mereka pernah sembah diserang Yordan, atau kepada Allah yang membebaskan mereka dari tanah Mesir. Suatu ketegasan diperlukan karena Tuhan Allah tidak mau: ”dimadu dengan ilah-ilah lain”, Dia adalah Allah pencemburu yang akan murka dan akan menghukum mereka atas ketidaksetiaan dan ketidaktaatan mereka. Yosua berkata: Pilihlah hari ini, kepada siapa kamu akan beribadah“ serta merta Yosua menegaskan kebulatan imannya akan Tuhan dengan berkata: Tetapi aku dan seisi rumahku akan tetap beribadah kepada Allah”. Ketegasan iman dalam menghadapi dunia, jangan ragu dan bimbang, Yosua mengajak mereka memperbaharui kesetiaan iman mereka akan Allah; Atas pilihan itu umat Israel berkata: Hanya kepada TUHAN sajalah kami akan beribadah. Beribadah kepada Tuhan dengan segenap hati dan membawa seluruhnya yang tinggal bersama kita di rumah kepada Tuhan dalam kesetiaan dan iman yang kokoh, dengan demikian kita akan memiliki hidup baru di dalam DIA yang memberikan kita hidup. Yesus adalah hidup dan kehidupan setiap orang yang percaya dan beribadah kepada-Nya dengan iman, kesetiaan dan ketaatan yang sungguh. Milikilah iman yang senantiasa disegarkan oleh Firman-Nya. Selamat hari Minggu. Amin. (HS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...