Sabtu, 27 Juli 2019

RENUNGAN MINGGU VI TRINITATIS, 28 JULI 2019

Rebut Kemenangan 

Bersama Tuhan


(Hakim-Hakim 7:2-9)

Mengatasi masalah tanpa masalah, suatu istilah yang sering didengungkan oleh pihak penggadaian, tetapi jikalau kita telisik lebih jauh, perlu ada kehati-hatian saat kita melibatkan diri dalam proses transaksi. Artinya bagaimana kita harus lebih dahulu memahami apa yang akan kita lakukan dan kerjakan sehingga tidak menimbulkan masalah. Mengatasi masalah adalah dengan cara mengerti, mengenali, dan memahami apa yang sedang kita hadapi, dengan demikian kita akan mampu mencari solusi terbaik tanpa menimbulkan masalah lanjutan. Mengatasi masalah bukanlah dengan kekuatiran dan ketakutan, sebab itu akan menambah persoalan baru, mengatasi masalah bukan juga dengan mengandalkan pikiran, kekuatan, kemampuan, akan tetapi bagaimana mau melibatkan Tuhan dalam setiap persoalan kehidupan kita.

Bangsa Israel yang pada jamannya Hakim-Hakim, adalah merupakan bangsa yang belum memiliki pola pemerintahan/kerajaan seperti jamannya Daud. Akan tetapi mereka masih cenderung kesukuan/membangun komunitas atas marga-marga. Dan mereka termasuk bangsa yang keras tengkuk, yang tidak memiliki kesabaran dan kesadaran moral, apalagi dalam kesadaran spiritualitas. Mereka begitu gampang melupakan TUHAN dan berpaling kepada ilah-ilah sembahan mereka, gampang melupakan segala perkara besar yang pernah Tuhan lakukan buat mereka. Akhirnya mereka: ”dihukum, dijajah bangsa-bangsa sekitarnya. Seperti halnya teks ini memperlihatkan bagaimana bangsa itu dijajah oleh orang-orang Midian. Hak mereka dirampas.

Dalam dunia politik dan peperangan, jumlah sangatlah menentukan, seperti  Gideon mempersiapkan 32.000 orang untuk menghadapi 135.000 orang Midian. Cara Gideon berbeda dengan cara Allah, bahkan, Allah menyuruh Gideon untuk menguranginya hingga tinggal 300 orang (300 vs 135.000). Artinya Tuhan menuntun Gideon menghadapi masalah bukan faktor jumlah, kekuatan, akan tetapi bagaimana melibatkan Tuhan dalam setiap apa yang akan dia kerjakan. Tuhan yang berkarya, Tuhan yang bekerja asalkan umatNya senantiasa percaya kepadaNya. Tuhan mau sadarkan umatnya, bahwa Tuhan berkuasa untuk meluputkan mereka dari bahaya, yang senantiasa ingat akan janjiNya. Sebab hanya dengan kehadiran Allah semata, bangsa itu beroleh kemenangan (Kel. 14:14Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja“). Kesiagaan dan pengabdian rohani adalah yeng terpenting bagi Tuhan. Kekuatan hanya ada ditemukan dalam kuasa Allah, sehingga dengan kesadaran itu, tidak ada yang dapat disombongkan oleh umat Israel atas diri mereka sendiri. Kesombongan akan dapat menutup jalannya anugerah dalam kehidupan, akan menghambat kuasa pertolongan Tuhan. Untuk itu rebutlah kemenangan dalam hidupmu bersama dan di dalam Allah saja. Tuhan Yesus memberkati. Amin. Selamat hari Minggu. (HS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...