Selasa, 15 Januari 2019

RENUNGAN MINGGU I SETELAH EPIPHANIAS 13 JANUARI 2019

PERCAYA 
AKAN PENYERTAAN TUHAN
(KELUARAN 33: 12-17)



--> Keragu-raguan dan kekhawatiran tidak akan pernah menjawab setiap persoalan kehidupan yang akan kita jalani, justru kita akan semakin kehilangan semangat, sukacita, motivasi serta tujuan. Memang harus kita akui banyak faktor yang dapat mempengaruhi pola pikir kita dalam memahami setiap persoalan kehidupan, boleh jadi kesadaran akan ketidakmampuan diri (pengenalan akan diri sendiri), boleh jadi karena faktor lingkungan serta sulitnya pekerjaan kita. Alhasil bagi mereka yang dengan sungguh akan pekerjaannya, dia akan membuat jaringan komunikasi kepada banyak orang terutama kepada seseorang yang memberinya kesempatan bekerja. Komunikasi/diskusi sangat diperlukan dalam segala apa yang harus kita lakukan terutama jikalau kita kurang memahami, ragu, takut ataupun kurang percaya diri. 

Musa Tuhan utus untuk membebaskan Israel dari Mesir, membawa mereka keluar dari perbudakan Mesir. Musa menyadari ada beberapa faktor yang menyebabkan dia berusaha menolak panggilan itu, seperti; pengalaman masa lalunya di Mesir, bangsa Israel bangsa yang tidak taat, ketidakmampuan berkomunikasi. Allah mengenal kepribadian setiap orang yang akan dipakai-Nya sebagai alat-Nya (“Aku mengenal namamu..”, ay. 12). Tuhan mengenal Musa secara dekat dan pribadi, lebih dekat dari orang Israel lainnya, mengenal namanya sebagaimana raja mengenal nama hamba-hamba-Nya yang sangat dekat kepada-Nya. Tuhan memahami keraguan dan ketakutan Musa sehingga Tuhan menjanjikan penyertaan, perlindungan kepada Musa. Namun Musa masih berkata agar kiranya Tuhan memperlihatkan kemuliaan-Nya kepadanya, sekalipun Tuhan telah menyatakan bahwa Musa telah memperoleh kasih karunia di hadapan Tuhan (ay. 17; “... karena engkau telah  mendapat kasih karunia di hadapan-Ku dan Aku mengenal engkau“; bnd. Luk. 1:30 jangan takut .......sebab engkau telah beroleh kasih karunia di hadapan Allah“), namun demikian Musa masih menuntut agar Tuhan memberikannya jaminan yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya sebab bagaimanapun kata Musa, bangsa Iarael adalah milik kepunyaan Tuhan. Ay. 13: ”Beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku (jadikanlah aku tahu, mengerti, mengenal dan memahami) artinya bagaimana Musa menyerahkan segala hidupnya bagi Tuhan, membutuhkan tuntunan, arahan, penyertaan. 

Musa menyadari banyak tantangan yang juga akan mereka jumpai, sehingga dia berkata: ”Jikalau Engkau tidak membimbing kami, jangan suruh kami berangkat dari sini... ay. 15 dalam artian bagaimana kita mengundang Yesus dalam setiap aktivitas kehidupan kita, bagaimana kita mengandalkan Tuhan, bukan pikiran dan kemampuan kita. Semakin kita menyadari banyaknya tantangan yang kita hadapi, menyadari kelemahan kita, menyadari dan mengakui kemahakuasaan Allah saat itulah kita akan semakin dikuatkan untuk semakin berseru memohon pertolongan Tuhan, dan mengaminkan firman Tuhan: ”Aku sendiri akan membimbing engkau dan memberikan ketentraman kepadamu“ ay. 14. Tuhanlah yang menyertai dan menjadi kekuatan kita, Tuhanlah Penolong yang memampukan kita memahami apa kehendak Allah dalam hidup kita. (HS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...