Jumat, 04 Januari 2019

RENUNGAN MINGGU EPIPHANIAS 6 JANUARI 2019

JIKA TUHAN MENGHENDAKI 

(Jakobus 4: 13-17)



 

“d.v.” singkatan dari Deo volente (bahasa Latin), God willing (bahasa Inggris). Artinya: Jika TUHAN menghendaki. Singkatan ini pernah sangat populer di kalangan orang Kristen abad ke-18 (menurut Kamus Merriam-Webster, frase ini diketahui telah digunakan pertama kali pada tahun 1763; menurut Dictionary.com tahun 1767). Namun seiring dengan berjalannya waktu, frasa ini hampir lenyap dari peredaran. Di Indonesia, frasa latin seperti Deo volente ini tidaklah begitu umum dikenal, walaupun cukup akrab dengan keseharian masyarakatnya yang majemuk. Akrab? Tentu saja pembaca tahu itu. 

Kehidupan manusia penuh dengan rencana-rencana. Menyangkut rencana masa depan. Salomo berkata: “Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan.” (Ams.21: 5). Tindakan yang tergesa-gesa dan tanpa perhitungan matang bisa berisiko kesulitan hidup. Yesus sendiri mengatakan tentang perlunya berpikir masak-masak dan mempertimbangkan kalkulasi untung rugi sebelum seseorang memutuskan untuk menjadi pengikut-Nya (baca Luk. 14: 27-33). 

Yakobus mengatakan, "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung,' sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok" (Yak.4: 13-14). Kita bisa saja membuat investasi bisnis dengan berbagai cara yang dianggap menguntungkan. Banyak orang Kristen yang pindah ke kota lain bahkan ke negara lain untuk memperluas usahanya, atau sekadar mencari kehidupan yang lebih baik, dan mereka berhasil. Sebagian menjadi penyumbang potensial bagi jemaat di tempat mana mereka tinggal. Merencanakan kehidupan yang lebih baik adalah hal yang normal dan logis, namun kita harus menyadari bahwa hidup itu sendiri lebih penting daripada harta kekayaan. Yesus berkata: "Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah." (Luk.12: 20-21). Sangatlah masuk akal untuk merencanakan sesuatu dengan rencana-rencana jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Secara perorangan maupun keluarga-keluarga perlu menabung bagi masa depan serta membuat persediaan untuk biaya-biaya tak terduga. 

Seseorang pernah berkata, "Dalam hidup ini satu-satunya hal yang pasti adalah ketidakpastian." Karena itu hendaklah setiap kebijakan yang kita rencanakan seharusnya bergantung pada Tuhan, sebab kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari. Yakobus mengatakan: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." (ay.15). Rasul Paulus menulis kepada jemaat di Korintus, "Tetapi aku akan segera datang kepadamu, kalau Tuhan menghendakinya..." (1Kor.4: 19). Artinya kita harus mengandalkan TUHAN, menyerahkan semua rencana kita kepada-Nya. Selamat hari minggu! Amin. (NS)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...