Selasa, 18 Desember 2018

RENUNGAN MINGGU ADVENT KEEMPAT, 23 DESEMBER 2018

DENGAN SETIA

MENANTIKAN TUHAN

(Judas 1: 17-21)



Berjuang memang melelahkan. Terkadang kita merasa lebih baik menyerah dan mencari jalan lain. Namun kiranya kita selalu punya waktu untuk bertanya kepada diri kita sendiri, apakah usahaku selama ini sudah maksimal? Sebelum memutuskan untuk menyerah, perlu bagi kita untuk paham betul apa arti perjuangan kita selama ini. Jangan sampai kita menyesal karena sudah menyerah. Apalagi menyerah sebelum berperang. Untuk kita-kita yang sedang berjuang saat ini, baca firman Tuhan ini biar lebih kuat menghadapi segala macam-macam cobaan. 

Kitab Yudas terdiri dari satu pasal dengan dua puluh lima ayat. Kitab ini ditulis oleh Yudas (bukan Yudas Iskariot) tetapi Yudas saudara Yakobus (ay.1), saudara (adik) dari Yesus (Gal.1: 19, Mat.13: 55-56, Mrk.6: 3). Yudas juga dipanggil sebagai yang dikasihi, dan yang dipelihara untuk Yesus Kristus. Saat itu jemaat telah percaya kepada Yesus sebagai Tuhan (kurios). Namun pengejek-pengejek telah menyusup dan mengajarkan bahwa kasih karunia adalah sebagai izin untuk melampiaskan hawa nafsu sebebas-bebasnya. Pengejek-pengejek ini mengagumi Yesus, tetapi tidak menganggap penting menaati Yesus. Mereka menyangkal Yesus sebagai “ Tuan” penguasa mutlak. Ejekan mereka sudah mendesak jemaat, hingga sebagian jemaat terpengaruh dan mengikuti ajaran-ajaran palsunya. Menyalahgunakan kemerdekaan di dalam Kristus, mengatakan bahwa Tuhan Yesus tidak akan datang kembali. 

Dengan suratnya ini Yudas menggembalakan orang percaya, menguatkan mereka untuk menghadapi pengejek-pengejek tersebut dengan tepat. Mereka perlu mensiasati ancamannya, berjaga diri, serta menunjukkan belas kasihan kepada orang-orang yang dalam bahaya. “Menjelang akhir zaman” (ay.18) sebelum Kristus datang keadaan akan semakin memburuk. Injil menyebar, tetapi kefasikan juga berkembang. Para pengejek-pengejek hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka, dan gerakan mereka semakin intens. Mereka-mereka ini tidak memiliki Roh Kudus. Kesukaannya memecah-belah, di kuasai oleh keinginan dunia. (ay.19). Itulah ciri-ciri mereka. 

Bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus. (ay.20). Percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, maka Roh Kudus akan berdiam di dalam dirimu. Kemudian: “Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.” (ay.21). 

Jadi tugas kita sekarang adalah menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang ke dua kali, sambil menunjukkan kasih kita kepada semua orang. Menolong orang yang sudah mulai ragu-ragu untuk kembali. Dengan tetap berpegang teguh pada firman Tuhan, sampai Tuhan Yesus datang ke dua kali. Selamat Advent! Amin. (NS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...