Kamis, 16 Agustus 2018

RENUNGAN MINGGU XII SETELAH TRINITATIS, 19 AGUSTUS 2018

INDAHNYA KEBERSAMAAN

(Kejadian 17: 15-27)





Kebersamaan adalah sesuatu yang sangat penting dan dibutuhkan dalam kehidupan kita sehari-sehari. Karena manusia diciptakan untuk kondisi saling berbagi dan saling menjaga, saling membutuhkan satu sama lain. Setiap orang membutuhkan kawan bahkan sampai lawanpun ia butuhkan, itulah manusia. Sungguh kita tidak bisa hidup sendiri, kita harus mampu untuk hidup saling berdampingan dengan ciptaan Tuhan lainnya. Walau memang ada oknum yang memilih untuk menyelesaikan semua urusan hidupnya dengan seorang sendiri, dia tidak butuh teman, karena dia menganggap bahwa dia mampu untuk menyelesaikan semuanya sendiri tanpa orang lain. Setangguh dan sejenius apapun seseorang, tentulah butuh teman, butuh kebersaman. Tentulah kita tidak dapat berperan dengan baik, apabila kita bekerja sendiri apalagi menyendiri. Seorang teman lama saya sewaktu pemuda menjadi seorang pertapa di sebuah gunung dan tidak bahagia. Saya juga mengenal seorang pria yang marah terhadap pengurus gerejanya, lalu berhenti menghadiri kebaktian, dan menolak siapa saja yang mencoba mendekatinya. Ia mengatakan bahwa ia tidak membutuhkan siapapun kecuali Allah. Namun ia adalah seorang pria malang dan terus-menerus menangis sampai akhirnya jatuh sakit.

Dalam Kejadian 17:15-27 kita membaca tentang Abraham membutuhkan Sarai, dan membutuhkan anak darinya. Abraham membutuhkan Hagar dan Ismael anaknya, juga membutuhkan Lot, anak saudaranya, dan membutuhkan segala harta benda yang didapat dan orang-orang yang diperolehnya di Haran. Di atas segalanya Abraham sangat membutuhkan kebersamaan dengan Tuhan. Kebersaman demi terwujudnya sebuah janji Tuhan, mendapat negeri yang akan Tuhan tunjukkan kepadanya; membuat Abraham menjadi bangsa yang besar, memberkatinya serta membuat namanya masyhur; dan dia akan menjadi berkat. (Kej.12:1-3).

Proses terwujudnya janji itu tidak mudah. Waktu berjalan, Abraham dan Sarai semakin tua. Namun Janji Tuhan Kekal. Tuhan setia pada janji-Nya. Ketika umur Abraham seratus tahun dan Sara berumur sembilan puluh tahun lahirlah seorang anak diberi nama Ishak. Awalnya Abraham tertawa serta berkata dalam hatinya: "Mungkinkah?" Bersama Tuhan semuanya menjadi Indah. Kebersamaan dengan Tuhan dan kebersamaan dengan orang-orang percaya sungguh indah.

         Adalah munafik, dan menjadi kesepian kalau merasa mampu menghadapi kehidupan ini seorang diri saja. Setiap orang butuh teman dan butuh kebersamaan. Peganglah janji Tuhan, dan hiduplah rukun bersama dengan orang-orang penerima janji itu. Selamat hari Minggu! Amin. (NS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...