Kamis, 11 Januari 2018

RENUNGAN MINGGU I SETELAH EPIPHANIAS 14 JANUARI 2018

Percaya 
Pada Kuasa Penyertaan Tuhan

(Keluaran 6: 1 – 7)



         
Ketakutan dan kekuatiran atau pun keragu-raguan tidak akan pernah menjawab segala persoalan kehidupan yang tengah kita hadapi bahkan akan semakin membawa kita kepada sebuah ketidak pastian langkah, kita semakin tidak tahu, dan mampu untuk berbuat atau mengerjakan apa yang sepatutnya dan seharusnya kita lakukan. Untuk itu perlu sesuatu hal yang dapat menumbuhkan keyakinan kita, membangun kepercayaan diri dengan memahami apa yang seharusnya kita lakukan, mengerti akan apa yang akan dikerjakan, mau belajar dari orang lain dengan tidak mengandalkan kemampuan berfikir sendiri semata/kekuatan sendiri (Amos 3:5-6) serta butuh pendampingan. Memang harus kita akui banyak hal yang mempengaruhi pikiran/semangat kita saat akan melakukan sesuatu perkerjaan, boleh jadi dengan melihat tantangan di depan, penolakan, bahaya dll.

Musa yang sepertinya mulai ragu akan dirinya sendiri dengan tugas yang dia terima dari Allah untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, dia melihat bagaimana sombongnya Raja Mesir Firaun menentang Allah Israel. Ketika mereka menyampaikan Firman Tuhan untuk membawa bangsa Israel keluar, dengan sombongnya Firaun menolak dan bahkan semakin menindas bangsa Israel, akibatnya banyak dari mereka yang semakin putus asa, terjerumus dalam keputusasaan dan penderitaan. Musa dan Harun bahkan dituding oleh bangsanya sendiri sebagai penyebab semua penderitaan mereka. Musa akhirnya menyesali Tuhan dengan segala apa yang telah Tuhan bebankan kepadanya, dia mengeluh boleh jadi Tuhan tidak akan pernah melepaskan dan membebaskan mereka dari perbudakan Mesir. Namun sesungguhnya Tuhan mempunyai rencana dan cara berfikir yang lain, Tuhan sepertinya membiarkan mereka menderita, sepertinya membiarkan Firaun berkuasa atas umat-Nya, namun di balik semuanya itu, Tuhan bekerja dan berkarya, Tuhan akan memaksa Firaun untuk tunduk pada Firman Tuhan untuk membiarkan umat-Nya pergi dengan tangan yang kuat (Kel 5: 24).

Musa yang sepertinya mulai ragu akan dirinya sendiri dengan tugas yang dia terima dari Allah untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, dia melihat bagaimana sombongnya Raja Mesir Firaun menentang Allah Israel. Ketika mereka menyampaikan Firman Tuhan untuk membawa bangsa Israel keluar, dengan sombongnya Firaun menolak dan bahkan semakin menindas bangsa Israel, akibatnya banyak dari mereka yang semakin putus asa, terjerumus dalam keputusasaan dan penderitaan. Musa dan Harun bahkan dituding oleh bangsanya sendiri sebagai penyebab semua penderitaan mereka. Musa akhirnya menyesali Tuhan dengan segala apa yang telah Tuhan bebankan kepadanya, dia mengeluh boleh jadi Tuhan tidak akan pernah melepaskan dan membebaskan mereka dari perbudakan Mesir. Namun sesungguhnya Tuhan mempunyai rencana dan cara berfikir yang lain, Tuhan sepertinya membiarkan mereka menderita, sepertinya membiarkan Firaun berkuasa atas umat-Nya, namun di balik semuanya itu, Tuhan bekerja dan berkarya, Tuhan akan memaksa Firaun untuk tunduk pada Firman Tuhan untuk membiarkan umat-Nya pergi dengan tangan yang kuat (Kel 5: 24).

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita selalu di perhadapkan dengan peperangan rohani. Tetapi Allah Tidak akan pernah menyelamatkan kita dengan cara bernegosiasi dengan dunia ini (iblis dan pengikutnya); kita tidak peru berkeluh kesah atau pun bersungut-sungut apabila kita mengalami persoalan kehidupan, tantangan, maupun pergumulan, sebab oleh kasih-Nya Tuhan pasti dan akan melepaskan kita dengan tangan-Nya yang kuat dari cengkeraman dunia ini. Semakin besar tantangan atau kesulitan yang kita hadapi, semakin besar beban hidup yang mendera, di sana kita akan merasakan bagaimanan kuat kuasa Tuhan yang membebaskan, kuat kuasa Tuhan yang menyelamatkan. Segala persoalan hidup biarlah menjadi suatu proses pendewasaan iman dan moral kita untuk semakin bertumbuh  untuk menghasilkan buah dan sukacita. (HS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...