Jumat, 02 September 2016

RENUNGAN MINGGU XV Setelah TRINITATIS 4 September 2016

Sudahkah Aku Memilih?
Ulangan 30:15-20



     Di dalam dunia ada dua jalan lebar dan sempit mana kau pilih, yang lebar api, jiwamu matimu, tapi yang sempit jiwa berglori, sebuah nyanyian anak sekolah minggu, yang mengingatkan kita, bahwa hidup ini adalah pilihan dan harus memilih. Pilihan kita hari ini akan menentukan kehidupan kita masa depan, tidak hanya berdampak pada diri kita sendiri, tapi juga bagi sekitar kita terutama generasi kita kemudian. Untuk itu berfikirlah sebelum mengambil keputusan, evaluasilah apa dampak yang akan ditimbulkan oleh keputusan itu. Pengambilan keputusan etis adalah dengan mempertimbangkan sisi positif dan sisi negatifnya pilihan itu, dan bagaimana kita harus konsekuen dengan pilihan kita sebagai keputusan akhir (Dr. Malcom Brownlee). 
     Banyak hal yang dapat mempengaruhi hati dan pikiran kita untuk mengambil suatu keputusan, keindahan dan segala apa yang ditawarkan dunia ini, sukacita atau penderitaan. Kita diperhadapkan dengan keputusan ”Ya” atau “tidak”. Musa menawarkan itu kepada umat Israel, memilih Tuhan dan beribadah kepadaNya atau memilih dewa-dewa baal yang ada di sekitar mereka, dengan segala resiko yang akan mereka terima. Memilih Tuhan Allah dan beribadah kepadaNya akan memperoleh hidup dan curahan berkat Tuhan, yang akan menentukan masa depan mereka di tanah perjanjian, tanah Kanaan, atau dewa-dewa bangsa-bangsa di sekitarnya dan menerima hukuman Tuhan. “Ingatlah aku menghadapkan kepadamu pada hari ini, kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan“ ay 15. Dalam hal ini Musa menyadarkan mereka akan apa yang telah mereka alami, yang mereka rasakan dalam perjalanan kehidupan mereka. Pengalaman adalah guru yang terbaik, pengalaman akan masa lalu dapat menolong kita untuk memahami hidup, untuk dapat berbuat yang lebih baik, untuk dapat memperbaharui motivasi kehidupan kita untuk sebuah kehidupan yang lebih baik. Pengalaman rohani bersama Tuhan Yesus akan menguatkan hati dan iman kita untuk senantiasa berpegang teguh kepadaNya, mengasihiNya dan setia akan firmanNya
     Iman kekristenan mengajarkan kita bahwa Allah telah menyediakan segala sesuatu yang terbaik bagi kita. Kita tinggal memilih, di dalam Yesus ada hidup dan kehidupan kekal, di dunia ada kehidupan dan sukacita yang fana dan sementara. Kita diberi kebebasan berkehendak bukan takdir atau “sibaran”. Untuk itu kebebasan memilih adalah sesuatu karunia yang besar dari Tuhan. Mari kita bersaksi, memilih dan menentukan: Aku dan seisi rumahku akan tetap beribadah kepada Tuhan (Yos 24:15). Pilihan yang salah akan menghasilkan penyesalan, dan penyesalan akan menghilangkan sukacita. Penyesalan selalu datang terlambat. Selagi masih ada kesempatan untuk mengevaluasi pilihan dan keputusan kita, belum terlambat untuk berubah, bagaimana Petrus yang menyesali keputusan sebelumnya menyangkal Kristus, tetapi pada akhirnya dia menjadi saksi Kristus. Undanglah Yesus untuk turut serta dalam pilihanmu. Pilihanmu bukan masa lalu, tetapi adalah hari ini untuk masa depan. Selamat memilih. Tuhan menolongmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...