Jumat, 03 September 2021

RENUNGAN MINGGU KEEMPATBELAS SETELAH TRINITATIS, 5 SEPTEMBER 2021

 KUATKANLAH HATIMU, JANGAN TAKUT

(Mazmur 35: 4-10)




 

“Satu-satunya hal yang harus kita takutkan adalah rasa takut itu sendiri.” Demikian Delano Roosevelt, Presiden AS katakan. Kata takut berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online adalah: (1) merasa gentar (ngeri) menghadapi sesuatu yg dianggap akan mendatangkan bencana (2) takwa; segan dan hormat (3) tidak berani (berbuat, menempuh, menderita, dsb) (4) gelisah; khawatir, merasa gentar (ngeri) menghadapi sesuatu yang dianggap akan mendatangkan bencana. Setiap orang memiliki penyebab atau pemicu rasa takut yang berbeda-beda. Perasaan ini bisa muncul akibat pengalaman atau trauma masa lalu, tetapi juga bisa ada dengan sendirinya tanpa diketahui. Beberapa pemicu ketakutan, seperti serangga atau ular. Situasi tertentu, seperti sendirian, berada di ketinggian, kekerasan atau perang, ketakutan atau kegagalan, ketakutan ditolak, dan sebagainya. Peristiwa yang dibayangkan, acara yang akan datang, bahaya dari lingkungan.


Ketakutan juga dibutuhkan untuk melindungi setiap orang, agar waspada terhadap situasi yang dianggap bahaya dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Namun rasa takut benar-benar dapat melumpuhkan kita, dapat berbahaya bagi kesehatan jika berkepanjangan. Beberapa ketakutan dapat diatasi dengan teknologi dan ilmu pasti. Meski demikian, rasa takut bisa muncul secara tiba-tiba terkadang bisa membuat kita tidak berkutik.


Beristirahat dan meluangkan waktu untuk menenangkan diri secara fisik, berjalan-jalan, mandi, minum secangkir teh, atau aktivitas lainnya yang membuat rileks, sangat membantu dalam mengusir rasa takut.


Nabi Yesaya menyampaikan sapaan yang sangat menyejukkan bagi umat Israel yang dalam kondisi tawar hati. “Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan.” Menggambarkan akan adanya perubahan situasi dari menakutkan menjadi sukacita. Sukacita yang sangat sulit dikerjakan oleh manusia. Mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai. Sukacita karena Allah melakukan restorasi pada umat-Nya Israel dan kepada seluruh ciptaan-Nya. Semua itu akan terjadi karena kehadiran Tuhan.


Nubuatan Yesaya ini mengacu pada apa yang akan dilakukan oleh Yesus. Dia sanggup membuang ketakutan, menyelamatkan dan memberikan sukacita yang sesungguhnya. Allah akan melakukan pemulihan universal, baik alam dan hewan, berikut mencelikkan mata rohani yang buta, membuka telinga yang tuli, menggerakkan kaki lumpuh kita untuk datang kepada Tuhan. Tuhan kita adalah Penolong yang setia. Kuatkanlah hatimu, jangan takut! Amin. Selamat hari Minggu! -NS-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...