Jumat, 24 September 2021

RENUNGAN MINGGU KETUJUHBELAS SETELAH TRINITATIS, 26 SEPTEMBER 2021

 Hidup sebagai keluarga Allah 

 (Filemon 1:8-17) 



Persekutuan yang baik akan terpelihara jika masing-masing dapat membangun komunikasi yang baik, saling menghargai dan mampu saling mendengar. Tidak mengandalkan kekuasaan, kewenangan jika ia seorang pemimpin, tidak mengandalkan kekayaannya jika ia merasa kaya, tidak mengandalkan kepintarannya jika ia merasa pintar. Tetapi, bagaimana masing-masing anggota persekutuan itu harus mampu untuk saling menerima, saling memahami, baik persekutuan dalam hubungan sosial, maupun persekutuan dengan mitra kerja atau pimpinan kepada bawahannya dan sebaliknya, bawahan kepada pimpinannya. 

Keteladanan itu Paulus perlihatkan kepada Filemon, dimana Paulus tidak mempergunakan otoritasnya sebagai rasul, maupun sebagai bapak rohani dari Filemon untuk menyampaikan maksudnya. Namun Paulus memperlihatkan kebesaran hati seorang pemimpin yang bijaksana, Paulus memperlihatkan keteladanannya untuk menggugah hati teman sekerjanya. Ia sangat menghargai keberadaan Filemon. Hal itu bermula bagaimana Onesimus yang adalah hamba dari Filemon yang melarikan diri akibat kesalahan yang pernah dia perbuat, yang menyebabkan Onesimus tertangkap dan dipenjarakan, yang secara kebetulan dalam penjara yang sama dengan Paulus. Selama dalam penjara, Paulus membimbing, dan membentuk iman kerohanian serta kepribadian Onesimus menjadi manusia baru, sehingga Paulus menyebutnya sebagai “anak rohaninya”. Paulus dengan kasih menyerahkan kembali Onesimus kepada Filemon yang lebih berhak darinya. 

Paulus tidak mengutamakan kepentingannya, yang walaupun memang dia sangat membutuhkan pertolongan Onesimus, berhubung Paulus masih terpenjara dan usianya semakin lanjut. Paulus yakin Tuhan tengah berkarya besar atas diri Filemon dan Onesimus untuk dapat dipertemukan kembali, tetapi bukan lagi hubungan seperti tuan dan budak, melainkan sebagai saudara seiman dalam Kristus (ay. 15-16); Paulus juga berharap bagaimana Filemon juga bertumbuh dalam karakter yang lebih mulia, dan akan menerima Onesimus sebagai sesama manusia termasuk bagaimana ia akan bersedia menerima Onesimus yang dulunya budaknya yang telah melarikan diri sebab sebuah kejahatan yang dilakukannya. Paulus yang telah menerima Onesimus dengan sepenuh hati, sejak pertobatan Onesimus, mengharapkan Filemon juga berkenan menerimanya kembali sebagai sesama, sebagaimana Tuhan Yesus yang telah menerima kita kembali oleh dan dalam pengampunanNya yang memberikan kita hidup dan kehidupan baru. Amin. Selamat hari Minggu! (HS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...