Jumat, 24 September 2021

PENELAAHAN ALKITAB (PA) SEKSI REMAJA “CITA-CITA REMAJA KRISTEN”

 

PENELAAHAN ALKITAB (PA) SEKSI REMAJA

HKBP PONDOK GEDE RESORT PONDOK GEDE

DISTRIK XIX BEKASI

Jumat, 17 September 2021

 


“CITA-CITA REMAJA KRISTEN”

 

1.  Bernyanyi BN. HKBP No. 4: 1-2 Sekarang B’ri Syukur (BL 148) F=Do 4/4

 

1.  Sekarang b’ri syukur, kepada Tuhan Allah

Raja dan Khalikmu, seluruh jagad raya

Roh, tubuh, jwamu, muliakan nama-Nya

Berkat-Nya bagimu kekal selamanya

 

2.    Tuhan Allah memb’ri, anak-Nya Yesus Kristus

Kasih-Nya tak terp’ri, wujud-Nya dalam Kristus

Manusia ditebus, dengan darah kudus

Oleh-Nya kita pun, bersyukurlah terus

 

2.  Doa Pembuka (A. XV/ A. 23; D. XIII/ 47)

 

Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya. (Amsal 16: 9)

3.  Pembacaan Nats: (Yakobus 4: 13-15)

 

Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."

 

“CITA-CITA REMAJA KRISTEN”

 

Dari sejak kecil hampir setiap orang diajari untuk memiliki cita-cita. Masih ingatkah sewaktu guru, orang tua, kakak, dan teman bertanya tentang apa yang menjadi cita-cita dan harapan atau impian kita?

Cita-cita atau impian jenis ini bukanlah mimpi sebagai “kembang tidur”, tetapi mimpi yang di dalamnya berisikan cita-cita dan kerinduan untuk menggapai sesuatu, yang terkadang sulit dipahami oleh akal sehat kita.  bermimpi di sini artinya berpikir besar mencita-citakan hal-hal yang besar dan hebat dengan memaksimalkan potensi yang ada di dalam diri. Segala sesuatu, apa saja yang berhasil diwujudkan oleh seseorang, berawal dari mimpi, cita-cita, angan-angan, yang ditanamkan Tuhan dalam hati dan pikirannya, yang terjadi bukan tanpa rintangan atau masalah. Jika masalah atau hambatan datang, jangan menunjukkan reaksi yang negatif:  misalnya mengeluh, frustasi, marah, kecewa dan putus asa, tetapi tetap semangat karena selalu ada jalan menuju Roma. 

 

Namun, ketika besar ada juga orang mendapat pekerjaannya di bidang yang berbeda dari cita-citanya. Ada orang sempat bercita-cita menjadi insinyur atau ahli Teknik atau menjadi seorang tentara. Tidak terpikir sama sekali kalau kemudian mendapat pekerjaan yang berbeda dari semua cita-cita itu. Begitulah hidup! Rancangan manusia tidak jarang berbeda dengan rancangan Tuhan. Kalau pun demikian terjadi, kita harus bersyukur.

Demikian juga dengan rasul Paulus. Ia dilahirkan di Tarsus sebagai orang Ibrani, dididik di bawah asuhan guru Taurat Gamaliel (Kisah para Rasul 22: 3). Ia juga merupakan keturunan orang Farisi (Kisah para Rasul 22: 3). Pada mulanya Paulus bercita-cita menjalankan Taurat dengan sempurna tanpa cacat (Filipi 3: 6). Namun di kemudian hari, dalam satu perjalanan menuju kota Damsyik untuk mengejar, menangkapi, dan memenjarakan para pengikut Kristus, ia mengalami peristiwa yang mengubahkan hidupnya. Tuhan Yesus menampakkan diri dalam bentuk cahaya terang yang membutakan Paulus. Paulus pun dipanggil Tuhan Yesus untuk memberitakan Injil-Nya kepada seluruh bangsa. Sejak saat itu, hidup Paulus berubah sama sekali. “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.” (Filipi 3: 7). Begitu kata Paulus.

 

Banting tulang dalam mewujudkan cita-cita, memang wajib hukumnya. Seperti pepatah mengatakan, “Berakit-rakit ke Hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”. Tentu banyak hal yang harus dilakukan agar cita-cita terwujud, misalnya seperti memilih sekolah yang tepat, memilih tempat les atau Bimbel yang tepat. Menggapai cita-cita tidaklah semudah membalikkan tangan.

 

Daud menjadi raja, dengan harus terlebih dahulu mengalahkan Goliat. Ketika ia berhasil mengalahkan si raksasa itu, ia sedang menapaki anak tangga baru yang lebih tinggi dalam kehidupannya.

Yusuf harus melewati masa-masa tersulit dalam hidupnya:  dijual menjadi budak, difitnah dan dipenjarakan karena mimpinya yang besar.  Meski demikian, ia tetap berpegang pada visi yang diterima dari Tuhan dengan hidup seturut kehendak Tuhan, sampai saatnya Tuhan bertindak sehingga mimpi yang besar itu menjadi kenyataan dan hidup Yusuf, ia pun menjadi berkat bagi banyak orang.

Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." (Yakobus 4: 15). Apapun yang kita cita-citakan, sebanyak apapun itu, sesering apapun berganti-ganti, tetap bawalah cita-cita dan keinginanmu dalam doa pada Tuhan. Kita bisa membuat perencanaan apa pun yang sangat tinggi setinggi bintang di langit, sangat indah seindah rembulan, tetapi tetap keputusan terakhir ada di dalam tangan Tuhan. Apakah cita-cita Anda sekarang ini?

 

Apa pun cita-cita itu, tetaplah belajar mendengar dan mengikuti rancangan yang Tuhan tetapkan itu dalam hidup Anda. Bersiaplah untuk menempuh tikungan tak terduga. Rancangan yang kamu susun jika seiring dengan rancangan Tuhan, syukuri dan bersemangatlah. Jika rancangan cita-citamu yang kamu susun berbeda dengan yang Tuhan sediakan bagimu, sesuaikanlah dirimu dengan segera. Rancangan Tuhan adalah rancangan penuh damai sejahtera yang memberikan hari depan cerah yang penuh harapan. (band. Yeremia 29: 11).

Dalam kitab Mazmur 1: 1-3 dikatakan bahwa “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.”. Apa saja yang diperbuatnya berhasil artinya, cita-cita kita sebagai remaja Kristen akan berhasil jika berdasarkan frman Tuhan atau bersumber dari Tuhan sendiri.

 

Sekarang, yang harus dilakukan remaja Kristen untuk menggapai masa depan yang lebih baik adalah dengan menentukan cita-citanya yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Kemudian, imani dan yakini kejar bahwa cita-cita dan harapan itu akan berhasil sesuai dengan janji Tuhan. Tuhan memberikan manusia akal dan pikiran yang dipergunakan untuk memecahkan masalah dan sebagai remaja Kristen, harus sadar bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan dalam hidup. (band. Roma 8: 28). Oleh karena itu apapun cita-cita kita, berdoalah meminta pertolongan Tuhan, dan kejarlah dengan semangat penuh syukur. Amin.

 

5. Diskusi

 

·       Apakah Anda seorang remaja Kristen yang sudah memiliki cita-cita yang solid. Hambatan apa yang Anda miliki, dan peluang apa yang Anda miliki hingga sekarang?

 

·       Jika kelak keadaan tidak seperti cita-citamu semula, apa persiapan Anda untuk itu?

 

6.  Menyanyi BN HKBP No. 688: 1-2 Tuhan As=Do 4/4

 

1.  Tuhan, ‘pabila tutur kataku, membuat sakit hati kawanku.

Pikiran serta perbuatanku. Ampunilah.

 

2.  Pabila salah perbuatanku, membuat sakit hati kawanku.

Sikapku melawan perintah-Mu. Ampunilah.

 

7.   Doa Syafaat

 

8. Bernyanyi BN. HKBP No. 763: 1 Bila Yesus Serta-Mu G=Do 4/4 (Persembahan)

 

1.       Bila Yesus sertamu, s’lamatlah.

Yesus yang menolongmu, s’lamatlah.

Imanmu s’makin teguh. Pengharapanmu penuh.

Yesus dalam hidupmu, s’lamatlah.

S’lamatlah jiwamu, bila Yesus sertamu s’lamatlah.

‘Kan bersinar bagimu bintang pengharapanmu,

Bila Yesus sertamu s’lamatlah.

 

9. Doa Bapa Kami - Berkat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...