Senin, 14 Desember 2020

RENUNGAN MINGGU ADVEN IV, 20 DESEMBER 2020 2 Samuel 7: 1-16

 KERAJAAN MESIAS YANG KOKOH 

SELAMA-LAMANYA

 

(2 Samuel 7: 1-16)




 

Investasi terutama untuk jangka panjang memang sangat penting. Hingga saat ini, jenis investasi pun semakin beragam saat ini. Mulai dari investasi emas, saham, hingga barang-barang branded juga dinilai dapat menjadi investasi jangka panjang yang menguntungkan. Meski pilihan investasi semakin banyak, tapi tetap saja investasi properti masih menjadi pilihan yang tetap digemari oleh banyak orang. Masyarakat membutuhkan produk properti, khususnya rumah tinggal, guna memenuhi kebutuhan dasar mereka. Apakah Anda salah satu yang tengah memulai atau sudah turut berinvestasi di bidang properti? Tuhan memberkati usahamu!

Tiga bulan lamanya tabut TUHAN tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya. (2 Sam. 6: 11). Kini tabut TUHAN masuk ke kota Daud, raja Daud meloncat-loncat serta menari-nari di hadapan TUHAN, lalu diletakkan di tempatnya, di dalam kemah yang dibentangkan Daud. (2 Sam. 7: 16-18). Raja telah menetap di rumahnya dan TUHAN telah mengaruniakan properti rumah tinggal harta kekayaan, seni dan keamanan padanya. Saat merasakan kenyamanan tinggal di rumahnya, Daud mengingat bahwa tabut Allah ada di tempat yang tidak sebanding dengan tempat tinggalnya. Rasa hormatnya kepada TUHAN membuat ia memiliki kerinduan untuk membangun tempat yang layak bagi tabut itu (ay.1-2). Lalu niat itu disampaikan kepada nabi Natan. Natan yang melihat niat itu sebagai sesuatu yang baik, menyetujuinya (ay.3). Akan tetapi, bukan demikian yang TUHAN kehendaki. Tabut sudah diletakkan di dalam kemah sejak zaman Keluaran (ay.6). Selain itu, TUHAN tak pernah memerintahkan umat untuk membangun sebuah bait yang permanen (ay.7). Menurut TUHAN Daud bukanlah orang yang tepat untuk membangun bait itu karena ia telah banyak menumpahkan darah dalam peperangan (ay. 5, bdk. 1Taw. 22:8, 28:3). Penolakan ini bukan karena TUHAN sedang menghukum Daud. TUHAN sudah memberkatinya menjadikan dia raja, dan mengalahkan musuh-musuhnya (ay.8-9a). Penolakan itu
mengarahkan Daud pada kehendak TUHAN, bahwa anaknyalah yang kelak mendirikan bait TUHAN (ay.13).

Dari firman Tuhan ini, kita harus selalu menguji keinginan untuk melayani TUHAN melakukan sesuatu bagi-Nya. Ternyata Tuhan, tidak selalu menginginkan rencana kita melakukan sesuatu bagi-Nya. Dia menginginkan kita melayani dengan cara-Nya saja. Sebab itu, penting bagi kita untuk selalu bertanya kepada Tuhan apa dan bagaimana melayani-Nya! Amin. Selamat hari Minggu Advent! (NS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...