Kamis, 10 Desember 2020

 Hidup Tanpa Cacat Cela di Hadapan Tuhan

(1 Tesalonika 5:16-24)




Kepribadian seseorang akan dapat kita kenali dari apa dan bagaimana seseorang itu berbuat, berbicara dan bertingkah laku. Artinya bagaimana kita harus memperlihatkan karakter moralitas maupun spiritualitas kita yang lebih baik di hadapan semua orang terutama di hadapan Tuhan. Tentu ada banyak proses yang haus kita lalui, seperti, Pertama: Giat selalu dalam doa. Sebab dengan doa kita mempersekutukan diri kita dengan Tuhan, dengan sesama dan juga dengan diri kita sendiri. Dengan doa, kita dapat saling menguatkan dan memotivasi.

Kedua: Bersukacita senantiasa. Sukacita akan menghantar kita kepada kesabaran dan ketabahan, yang walaupun kita banyak menghadapi pergumulan atau persoalan kehidupan. Dengan bersukacita, kita akan dimampukan untuk membangun iman pengharapan kita yang lebih baik, melihat masa depan yang lebih baik.

Ketiga: Bersyukur dalam segala hal. Mensyukuri segala keadaan, tentu akan memotivasi kita untuk senantiasa berbuat yang terbaik yang walaupun terkadang kita menerima jauh dari apa yang kita harapkan. Dengan kemampuan bersyukur kita tidak akan jatuh pada rupa-rupa pencobaan, tidak akan jatuh kepada keputusasaan, iri hati maupun kecemburuan. Kemampuan bersyukur menjadi karakter iman kita.

Keempat: Bagaimana kita senantiasa semangat iman kita senantiasa bergelora, dan mengijinkan Roh Kudus untuk menuntun dan mengarahkan kehidupan kita ke jalan Tuhan.

Kelima: Selalu selektif terhadap segala kecenderungan, isu yang tengah berkembang, supaya kita tidak terjerumus kepada hal-hal duniawi yang dapat menuntun kita kepada kematian. Begitu lihainya dunia ini mempengaruhi kehidupan setiap orang, termasuk terhadap kehidupan orang percaya, bagaimana roh dunia ini akan selalu berusaha menjerumuskan kita ke dalam kehendaknya.

Keenam: Berusaha melakukan segala kebaikan dan menolak segala bentuk kejahatan, ketidakadilan dan ketidakbenaran. Menolak suap, sebab itu dapat membutakan mata kita terhadap kebenaran dan keadilan, juga dapat menghilangkan kasih dan kepedulian sosial kita terhadap sesama. Jangan kalah terhadap kejahatan tetapi mari kita kalahkan kejahatan dengan perbuatan baik!

Dengan demikian kita akan sempurna dan tidak bercacat cela pada hari kedatangan Yesus yang kedua kalinya. Kita akan menerima hidup dan kehidupan baru bersama seluruh orang percaya yang diselamatkan. Amin. Selamat Adven. (HS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENUNGAN MINGGU ADVENT I 28 NOVEMBER 2021

MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN DALAM KEKUDUSAN (1 Tesalonika 3: 9-13) Surat ini ditujukan kepada komunitas pengikut Kristus di Tesalonika. L...